Anda di halaman 1dari 20

Lab Elektronika Digital

PENYEDERHANAAN FUNGSI LOGIKA

Nama : Ikhwan Zainuddin


NIM : 32117072
Kelompok :I
Teman Kelompok : Roland Jonathan
Alfin Rio Sali Toding
Nurkhalisah

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR

2018
I. TUJUAN

Setelah percobaan, praktikan dapat :

1. Menyederhanakan suatu fungsi logika.


2. Mengimplementasikan suatu fungsi logika.
3. Mengaplikasikan fungsi-fungsi logika.

II. TEORI DASAR

METODE PENYEDERHANAAN LOGIKA

Beberapa metoda untuk menyederhanakan persamaan suatu logika diantaranya :

Aljabar Boolean

Karnaugh Map

Diagram Venn

Quinne -Mc.Cluskey

ALJABAR BOOLEAN

Aljabar boolean adalah aljabar logika. Sifat biner proposisi/ dalil logis (TRUE or FALSE)
menunjukkan mempunyai aplikasi dalam komputasi. Pelopornya George Boole

Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan
operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-huruf alfabet, dan tiga
operasi dasar dengan AND, OR dan NOT (komplemen). Fungsi boolean terdiri dari variabel-
variabel biner yang menunjukkan fungsi, suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar
yang dibentuk dengan menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-konstanta 0 dan 1,
simbol-simbol operasi logik, dan tanda kurung.

Dalam arti luas, aljabar boolean berarti suatu jenis simbol-simbol yang ditemukan oleh
George Boole untuk memanipulasi nilai-nilai kebenaran logika secara aljabar

DASAR OPERASI LOGIKA

Dasar operasi logika adalah logika. Memberikan batasan yang pasti dari suatu keadaan,
sehingga suatu keadaan tidak dapat berada dalam dua ketentuan sekaligus. Dalam logika
dikenal aturan sbb :
Suatu keadaan tidak dapat dalam keduanya benar dan salah sekaligus masing-masing adalah
benar / salah.

Suatu keadaan disebut benar bila tidak salah.

Dalam ajabar boolean keadaan ini ditunjukkan dengan dua konstanta : LOGIKA ‘1’ dan ‘0’

Operasi-operasi dasar logika dan gerbang logika. Pengertian gerbang (Gate) :

Rangkaian satu atau lebih sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal keluaran.

Rangkaian digital (dua keadaan), karena sinyal masukan atau keluaran hanya berupa tegangan
tinggi atau low ( 1 atau 0 ).

Setiap keluarannya tergantung sepenuhnya pada sinyal yang diberikan pada masukan-
masukannya.

DALIL BOOLEAN

0.0=0

1+1=1

0+0=0

1.1=1

1.0=0.1=0

1+0=0+1=1

TEOREMA BOOLEAN

1. Hukum identitas:

(i) a + 0 = a

(ii) a × 1 = a

2. Hukum idempoten:

(i) a + a = a

(ii) a × a = a

3. Hukum komplemen:
(i) a + a ’ = 1

(ii) a . a ’ = 0

4. Hukum dominansi:

(i) a × 0 = 0

(ii) a + 1 = 1

5. Hukum involusi:

(i) (a ’)’ = a

6. Hukum penyerapan:

(i) a + ab = a

(ii) a (a + b) = a

7. Hukum komutatif:

(i) a + b = b + a

(ii) ab = ba

8. Hukum asosiatif:

(i) a + (b + c) = (a + b) + c

(ii) a (b c) = (a b) c

9. Hukum distributif:

(i) a + (b c) = (a + b) (a + c)

(ii) a (b + c) = a b + a c

10. Hukum De Morgan:

(i) (a + b)’ = a ’b ’

(ii) (ab) ’ = a ’ + b ’

PRINSIP DUALITAS
Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang melibatkan operator +,
×, dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti

× dengan +

+ dengan ×

0 dengan 1

1 dengan 0

dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga benar. S*
disebut sebagai dual dari S.

Contoh.

(i) (a × 1)(0 + a’) = 0 dualnya (a + 0) + (1 × a’) = 1

(ii) a(a‘ + b) = ab dualnya a + a‘b = a + b

Contoh penyederhanaan :

Buktikan (i) a + a’b = a + b dan (ii) a(a’ + b) = ab

Penyelesaian:

(i) a + a’b = (a + ab) + a ’ b (Penyerapan)

= a + (ab + a’b) (Asosiatif)

= a + (a + a’)b (Distributif)

=a+1·b (Komplemen)

=a+b (Identitas)

(ii) adalah dual dari (i)

Contoh penyederhanaan :

Contoh 1

Sederhanakan A . (A . B + C)

Penyelesaian A . (A . B + C) =A.A.B+A.C
=A.B+A.C

= A . (B + C)

Contoh penyederhanaan :

Contoh 2

Sederhanakan A’. B + A . B + A’ . B’

Penyelesaian A’ . B + A . B + A’ . B’ = (A’ + A) . B + A’ . B’

= 1 . B + A’ . B’

= B + A’ . B’

= B + A’

Contoh penyederhanaan :

Contoh 3

Sederhanakan A + A . B’ + A’ . B

Penyelesaian A + A . B’ + A’ . B = (A + A . B’ ) + A’ . B

= A + A’ . B

=A+B

FUNGSI BOOLEAN

Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi
Boolean, kita menuliskannya sebagai

f : Bn ® B

yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-n
(ordered n-tuple) di dalam daerah asal B.

Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean.

Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah

f(x, y, z) = xyz + x’y + y’z


Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 (x, y, z) ke himpunan {0, 1}.

Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1

sehingga f(1, 0, 1) = 1 × 0 × 1 + 1’ × 0 + 0’× 1 = 0 + 0 + 1 = 1 .

Contoh. Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:

f(x) = x

f(x, y) = x’y + xy’+ y’

f(x, y) = x’ y’

f(x, y) = (x + y)’

f(x, y, z) = xyz’

Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk dalam bentuk komplemennya, disebut
literal.

Contoh: Fungsi h(x, y, z) = xyz’ pada contoh di atas terdiri dari 3 buah literal, yaitu x, y, dan
z’.

BENTUK KANONIK

Ada dua macam bentuk kanonik:

Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)

Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)

Contoh:

f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz à SOP

Setiap suku (term) disebut minterm

g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y ’ + z)(x + y ’ + z’) à POS

Setiap suku (term) disebut maxterm

Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap


Penyelesaian:

SOP
Kombinasi nilai-nilai pengubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 1 adalah 001,
100, dan 111, maka fungsi Booleannya dalam bentuk kanonik SOP adalah

f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz

atau (dengan menggunakan lambang minterm),

f(x, y, z) = m1 + m4 + m7 = å (1, 4, 7)

POS

Kombinasi nilai-nilai pengubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 0 adalah 000,
010, 011, 101, dan 110, maka fungsi Booleannya dalam bentuk kanonik POS adalah

f(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’+ z)(x + y’+ z’)(x’+ y + z’)(x’+ y’+ z)

atau dalam bentuk lain,

f(x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = Õ(0, 2, 3, 5, 6)

Bentuk Baku

Tidak harus mengandung literal yang lengkap.

Contohnya :

f(x, y, z) = y’ + xy + x’yz (bentuk baku SOP)

f(x, y, z) = x(y’ + z)(x’ + y + z’) (bentuk baku POS)

PETA KARNAUGH/ MAP KARNAUGH

Karnaugh map (disingkat K-Map) adalah suatu metode untuk menjelaskan beberapa hal
tentang penghitung aljabar boolean, metode ini telah ditemukan oleh Maurice Karnaugh pada
tahun 1953.

Karnaugh map ini sering digunakan untuk perhitungan yang menghitung sistem pola pikir
manusia dengan hal-hal yang menguntungkan (sistem pemetaan peluang).

Peta Karnaugh dengan dua peubah


Peta dengan tiga peubah

Peta dengan empat peubah

TEKNIK MINIMISASI FUNGSI BOOLEAN DENGAN PETA KARNAUGH


Pasangan: dua buah 1 yang bertetangga

Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz’

Hasil Penyederhanaan: f(w, x, y, z) = wxy

Bukti secara aljabar:

Kuad: empat buah 1 yang bertetangga


Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxy’z’ + wxy’z + wxyz + wxyz’

Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = wx

Bukti secara aljabar:

CONTOH PENYEDERHANAAN FUNGSI LOGIKA

Gerbang-Gerbang logika dasar yang sering digunakan sebagai implementasi dari


penyederhanaan fungsi logika adalah gerbang AND, NOT, dan OR. Adapun gerbang -
gerbang logika lain adalah kombinasi dari gerbang - gerbang tersebut, misal :
1. NAND Gate = Kombinasi gerbang AND dan NOT
2. NOR Gate = Kombinasi gerbang OR dan NOT.
3. XOR Gate = Kombinasi gerbang AND, OR, NOT. sering disebut Exclusif OR.
4. XNOR Gate = Kombinasi gerbang X-OR dan NOT.

Setiap gerbang logika mempunyai ciri atau karakteristik, simbol, dan tabel kebenaran (truth
table) masing - masing sesuai logic 0 dan logic 1 yang menjadi input.
1. AND Gate = Output akan 0 jika salah satu input berlogika 0. Output merupakan perkalian
dari input, Misal : A and B maka output akan ditulis A.B atau tanpa titik (AB).
2. NAND Gate = Output akan 1 jika salah satu input berlogika 0. Output merupakan
kebalikan dari hasil perkalian input, misal A nand B maka output akan ditulis (A.B)' atau
(AB)'
3. OR Gate = Output akan 1 jika salah satu input berlogika 1. Outputnya merupakan
penjumlahan input, misal : A or B maka output akan ditulis A+B
4. NOR Gate = Output akan 0 jika salah satu input bernilai 1. Outputnya merupakan
kebalikan dari hasil punjumlahan input, misal A nor B maka outputnya akan ditulis (A+B)'
5. NOT Gate = Output merupakan kebalikan dari input, misal NOT A maka outputnya adalah
A'
6. XOR Gate = Output akan 0 jika kedua input beelogika sama. Gerbang ini merupakan
komparator dan ditulis dengan tanda plus didalam lingkaran, misal A XOR B maka output
ditulis A ⊕ B
7. XNOR Gate = Output akan berlogika 1 jika kedua input berlogika sama. Gerbang ini
adalah kebalikan dari komparator, misal : A XNOR B maka outputnya ditulis (A⊕B)'
CONTOH SOAL

F = A'B'C'D + A'BC'D + A'B'CD

- Penyederhanaan dengan Aljabar

F = A'B'C'D + A'BC'D + A'B'CD

= AB'CD + ABC (D'+D)


= AB'CD + ABC (1)
= AB'CD + ABC
= AC (B'D+B)
= AC (B+D)
= ABC + ACD

- Gambar Gerbang Logika

- Tabel Kebenaran
III. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan sebagai berikut.
1. Modul terminal IC
2. IC 7400, 7405, 7408, 7415, dan 7432
3. Transistor 2N3055
4. Lampu 12 Volt/2,2 W
5. Power supply DC 15 V

IV. LANGKAH KERJA


1. Membuat rangkaian dengan persamaan Boolean sebagai berikut.

A’.B.C’ + A.B.C’ = Y

(A’+B’).(A+B+C) = Y

2. Melakukan percobaan dengan memberi masukan pada A, B, dan C lalu mencatat


keluarannya pada tabel kebenaran.
3. Menyederhanakan persamaan Boolean di bawah ini, kemudian membuat
rangkaiannya.

A.B’.C’.D’ + A’.B.C’.D + A’.B’.C’.D + A’.B’.C.D + A’.B.C.D + A.B’.C’.D = Y


Melakukan percobaan dengan memberi masukan pada A, B, C, dan D kemudian
mencatat keluarannya pada tabel kebenaran.

4. Membuat rangkaian seperti gambar 1 di bawah ini dan mengamati fungsi kerjanya.

Sebutkan fungsi IC yang ada!


V. HASIL

Tabel 1 Tabel 2

Masukan Keluaran Masukan Keluaran


A B C Y A B C Y
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 1 1
0 1 0 1 0 1 0 1
0 1 1 0 0 1 1 1
1 0 0 0 1 0 0 1
1 0 1 0 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 0
1 1 1 0 1 1 1 0

Tabel 3

Masukan Keluaran
A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 0 0
0 1 0 1 1
0 1 1 0 0
0 1 1 1 1
1 0 0 0 1
1 0 0 1 1
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0
Tabel 4

Masukan Keluaran
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0

VI. ANALISIS
a. Percobaan 1

Pada percobaan pertama praktikan disuruh untuk membuat rangkaian gerbang logika
dari persamaan di bawah ini.

A’.B.C’ + A.B.C’ = Y

Adapun gambar rangkaiannya seperti dibawah.

A
B
C
Y

Pada percobaan ini, praktikan akan merangkai beberapa IC dan yang akan digunakan yaitu IC 7405
sebagai gerbang NOT, dan IC 7415 sebagai gerbang AND dengan 3 input, dan IC 7432 sebagai
gerbang OR. Input gerbang AND yang pertama adalah pada kaki nomor 1 dan output gerbang NOT
yang inputnya adalah A, dan kaki nomor 2 akan dihubungkan dengan B, dan kaki nomor 13
dihubungkan dengan output dari gerbang NOT yang inputnya adalah C. Setelah itu untuk gerbang
AND yang kedua, pada kaki nomor 5, kemudian kedua output gerbang AND menjadi input gerbang
OR dan outputnya yaitu Y. Kemudian setiap IC dihubungkan dengan vcc atau lubang nomor 14 dan
dihubungkan juga ke ground atau lubang nomor 7. Input A dan B masing-masing diberi saklar yang
dicouple, dan input B diberi saklar biasa atau saklar satu arah. Pada output rangkaian yaitu Y
dihubungkan dengan LED yang juga dihubungkan dengan ground.

Adapun hasil pengujian rangkaian tersebut dapat diliat dibawah ini.


Masukan Keluaran
A B C LED
0 0 0 OFF
0 0 1 OFF
0 1 0 ON
0 1 1 OFF
1 0 0 OFF
1 0 1 OFF
1 1 0 ON
1 1 1 OFF

Percobaan ini berdasarkan metode SOP dengan input 1.

A’.B.C’ + A.B.C’ = Y

Karena kita menggunakan input 1 maka dari persamaan diatas diperoleh angka
010+110 =1. Jika didapatkan input 010 dan 110 maka Y bernilai sama dengan 1 selain dari
dua input tersebut maka Y sama dengan 0.

b. Percobaan 2

Pada percobaan kedua praktikan juga diarahkan untuk membuat rangkaian gerbang
logika dari persamaan berikut.

(A’+B’).(A+B+C) = Y

Adapun gambar rangkaiannya sebagai berikut.

A
B
C
Y

Pada percobaan ini, praktikan akan merangkai beberapa jumlah IC dan IC yang akan
digunakan yaitu IC 7405 sebagai gerbang NOT, dan IC 7415 digunakan sebagai gerbang AND dengan
3 input, dan IC 7415 digunakan sebagai gerbang AND dan IC 7432 digunakan sebagai gerbang OR.
Input gerbang AND yang pertama yaitu pada kaki nomor 1 dan output gerbang NOT yang inputnya
adalah A, dan kaki nomor 2 dihubungkan dengan B yaitu gerbang NOT dan outputnya masuk ke
gerbang OR dan outputnya masuk ke nomor 1 gerbang AND, dan selanjutnya A dan B masing
dicouple dan input A masuk ke nomor 1 gerbang OR dan input B masuk ke nomor 2 input gerbang OR
kemudian outputnya masuk ke input nomor 1 gerbang OR yg ketiga, dan C masuk ke nomor 2 dan
outputnya(nomor 3) masuk ke nomor 2(input gerbang AND) dan input gerbang AND merupakan
output dari kedua gerbang OR dan outputnya merupakan Y yang dihubungkan dengan LED. Setelah
itu Vcc dihubungkan ke nomor 14 dan groundnya dihubungkan ke nomor 7 dan saklar yang digunakan
seperti saklar sebelumnya pada percobaan pertama.

Berdasarkan persamaan Boolean rangkaian gerbang logika diatas yaitu (A’+B’).(A+B+C) =


Y dengan menggunakan metode POS dengan input 0, maka diperoleh (1 + 1)(0 + 0 + 0) = 0.
Maka jika input A = 1 dan B =1, atau A = 0, B = 0, dan C = 0. LED akan OFF Selain daripada
nilai input tersebut maka LED akan ON. Adapun hasil percobaan sebagai berikut.

Masukan Keluaran
A B C LED
0 0 0 OFF
0 0 1 ON
0 1 0 ON
0 1 1 ON
1 0 0 ON
1 0 1 ON
1 1 0 OFF
1 1 1 OFF

c. Percobaan 3

Pada percobaan ketiga praktikan terlebih dahulu menyederhanakan persamaan


Boolean di bawah ini.

A.B’.C’.D’ + A’.B.C’.D + A’.B’.C’.D + A’.B’.C.D + A’.B.C.D + A.B’.C’.D = Y

A’.B (C’.D + CD) + A’B’ (C’D + CD) + A.B’.C’ (D’ + D) = Y

A’.B (D(C’ + C)) + A’.B’(D(C’ + C)) + A.B’.C’ (1) = Y

A’.B (D(1)) + A’.B’(D(1)) + A.B’.C’ = Y

A’.B.D + A’.B’.D + A.B’.C’ = Y

A’. D (B + B’) + A.B’.C’ = Y

A’. D (1) + A.B’.C’ = Y


A’. D + A.B’.C’ = Y

Setelah menyederhanakan persamaan, selanjutnya menggambar rangkaiannya.


Adapun gambar rangkaian logikanya seperti gambar di bawah ini.

A
B
C
D
Y

Pada percobaan ketiga praktikan akan merangkai rangkain gerbang logika dengan
empat input, yaitu A B C dan D dengan menggunakan sumber DC 15 volt. Dan kali ini IC
yang digunakan adalah IC 7405 sebagai gerbang NOT, dan IC 7408 sebagai gerbang AND 2
input, IC 7415 sebagai gerbang AND 3 input, IC 7432 sebagai gerbang OR. Input gerbang
AND 2 input yaitu output gerbang AND yang inputnya adalah A dan D. Sedangkan untuk
gerbang AND 3 input, dan inputnya A, output NOT yang inputnya B, dab output NOT yang
inputnya C, kemudian untuk gerbang OR, inputnya merupakan outputnya dari kedua gerbang
AND, sedangkan outputnya dihubungkan dengan LED, dan setelah itu Vcc di hubungkan ke
nomor 14 dan groundnya dihubungkan ke nomor 7 dan saklar yang digunakan seperti saklar
sebelumnya.

Setelah semua rangkaian terpasang dengan baik dan benar, lakukanlah pengujian
terhadap rangkaian, karena terdapat 4 input maka ada 16 keadaan. Adapun hasilnya seperti
dibawah ini.
Masukan Keluaran
A B C D LED
0 0 0 0 OFF
0 0 0 1 ON
0 0 1 0 OFF
0 0 1 1 ON
0 1 0 0 OFF
0 1 0 1 ON
0 1 1 0 OFF
0 1 1 1 ON
1 0 0 0 ON
1 0 0 1 ON
1 0 1 0 OFF
1 0 1 1 OFF
1 1 0 0 OFF
1 1 0 1 OFF
1 1 1 0 OFF
1 1 1 1 OFF

Dari tabel hasil percobaan tersebut diperoleh hasil yang dapat membuktikan kebenaran
metode SOP dari persamaan rangkaian gerbang logikanya.

d. Percobaan 4

Pada percobaan keempat praktikan merangkai gerbang logika berdasarkan gambar 1,


yang dirangkai dengan resistor 100 ohm, transistor 2N3055, dan lampu 12 watt sebagai
indikator rangkaiannya. Gerbang logika yang digunakan yaitu gerbang NAND, OR, dan
AND. Input A dan B masing-masing dihubungkan dengan gerbang NAND dan OR, kemudian
output dari kedua gerbang tersebut menjadi input gerbang AND. Output gerbang AND
dihubungkan dengan resistor, kemudian transistor dipasang dengan kaki basis bertemu dengan
transistor. Lampu dipasang pada kaki kolektor (non-inverting), serta emitor dihubungkan
dengan grounding. Setelah itu grounding dan Vcc dipasang pada setiap IC, dan Vcc juga
dihubungkan dengan lampu. Setelah semua komponen terhubung, dilakukanlah pungujian
terhadap rangkaian. Adapun hasil percobaan sebagai berikut.
Masukan Keluaran
A B Lampu
0 0 OFF
0 1 ON
1 0 ON
1 1 OFF

Pada saat input A dan input B diberi input yang sama, maka lampu akan dalam
keadaan OFF, dan apabila diberi input yang berbeda, maka lampu akan berada dalam keadaan
ON. Berdasarkan hasil tersebut, maka rangkaian pada gambar 1 ekivalen dengan gerbang
logika Ex-OR.

VII. KESIMPULAN
~Praktikan dapat menyederhanakan fungsi logika dan mempraktikkan teorinya

VIII. DAFTAR PUSTAKA

http://tugasekol.blogspot.com/2014/10/contoh-soal-dan-penyelesaian-gerbang-logika-
dasar.html
https://www.linksukses.com/2012/12/gambar-gerbang-logika-dari-
penyederhanaan.html

Anda mungkin juga menyukai