Anda di halaman 1dari 10

Crimes Against

Humanity
(studi kasus Pemerkosaan Nanking)

Syifa Qurrota Ayuni Rizqi


3018210308
PENPIDNAS kelas D
Tugas minggu-9
PENDAHULUAN

Crimes Against Humanity atau Kejahatan terhadap Kemanusiaan adalah salah satu
jenis dari Empat (4) Pelanggaran HAM Berat menurut Statute Roma yaitu; Genocide, Crimes
Against Humanity , War Crimes, dan The crimes of Agression. Mengenai ruang lingkup dari
Crimes Against Humanity sudah mengalami perluasan jika dibandingkan dengan ruang
lingkupnya pada awal mula kemunculannya, yakni sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 5
Statuta Mahkamah Militer Internasional (perjannjian London,1945). Perluasan ini
disebabkan karena perkembangan dari berbagai bentuk dan jenis kejahatan-kejahatan itu
sendiri.

2
Jadi, untuk sementara waktu dapat dikatakan, bahwa apa yang dinamakan kejahatan terhadap
kemanusiaan (crimes againts humanity) ini hanyalah merupakan himpunan atau kumpulan dari beberapa
kejahatan yang dapat saling berkaitan satu sama lainnya, yang dipandang bertentangan dengan nilai-nilai
kemanusiaan secara universal.
Kejahatan terhadap Kemanusiaan bisa berupa pembunuhan, pemusnahan, penyiksaan,
perbudakan, perkosaan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan
dan lain sebagainya. Salah satu contoh Crime Against Humanity adalah peristiwa Pemerkosaan Nanking,
pada saat Jepang menguasai kota Nanking di China pada 13 Desember 1937 .

3
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Crimes Against Humanity?
2. Bagaimana kasus Crimes Against Humanity yang dilakukan oleh pasukan tentara Jepang
di Kota Nanking, China pada tahun 1937?

Tujuan Penulisan
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Crimes Against Humanity.
4. Untuk mengetahui Kasus Crimes Against Humanity yang dilakukan oleh pasukan
tentara Jepang di Kota Nanking, China pada tahun 1937.

4

PEMBAHASAN

1. Crimes Against Humanity atau Kejahatan terhadap Kemanusiaan


Pasal 5 Statuta Mahkamah Pidana Internasional (Traktat Roma,1998) menegaskan empat jenis kejahatan
yang menjadi yurisdiksi dari Mahkamah, yakni kejahatan perang (war crimes), kejahatan terhadap kemanusiaan
(crimes againts humanity), kejahatan agresi (crimes agression) dan kejahatan genocide (crimes of genocide).
Sedangkan yang termasuk dalam ruang lingkup kejahatan terhadap kemanusiaan adalah seperti yang tertuang
dalam Pasal 7 dalam Statuta Roma 1998 yang berisi:

“Kejahatan terhadap kemanusiaan” berarti salah satu dari perbuatan berikut ini apabila dilakukan
sebagai bagian dari serangan meluas atau sistematik yang ditujukan kepada suatu kelompok penduduk sipil,
dengan mengetahui adanya tindakan berikut ini:

5
g) Perkosaan, perbudakan seksual, pemaksaan prostitusi,
a) Pembunuhan;
penghamilan paksa, pemaksaan sterilisasi, atau suatu
b) Pemusnahan; bentuk kekerasan seksual lain yang cukup berat;

c) Perbudakan; h) Penganiayaan terhadap suatu kelompok yang dapat

d) Deportasi (pengusiran) atau pemindahan paksa diidentifikasi atau kolektivitas atas dasar politik, ras,

penduduk; nasional, etnis, budaya, agama, gender sebagai


didefinisikan dalam ayat 3, atau atas dasar lain yang
e) Pemenjaraan atau perampasan berat atas
secara universal diakui sebagai tidak diizinkan
kebebasan fisik dengan melanggar aturan-aturan
berdasarkan hukum internasional,
dasar hukum internasional;
i) Penghilangan paksa;
f) Penyiksaan;
j) Kejahatan apartheid;

k) Perbuatan tak manusiawi lain dengan sifat sama yang


secara sengaja menyebabkan penderitaan berat, atau luka
serius terhadap badan atau mental atau kesehatan fisik.

6
2) Peristiwa Pemerkosaan Nanking
Pada 13 Desember 1937, 50 ribu tentara Jepang menginvasi
kota Nanking di Cina. Pasukan ini membunuh 300 ribu dari 600 ribu
penduduk sipil. Peristiwa ini dikenal sebagai Pemerkosaan Nanking
karena tentara Jepang melakukan pemerkosaan dan pembunuhan
terhadap lebih dari20 ribu perempuan.
Penyerangan dan pendudukan Nanking yang terjadi sejak 13
Desember 1937. Selama enam minggu sejak itu hingga awal Februari
1938, Nanking digambarkan seperti ladang pembantaian manusia.
Pembunuhan terhadap penduduk sipil Nanking umumnya
dilakukan dengan membakar rumah mereka yang ditutup sehabis
dijarah. Atau dipenggal dan ditembak di tepi lubang besar yang
sebelumnya mereka gali atas perintah tentara untuk kuburan massal
mereka sendiri. Banyak juga yang dikubur hidup-hidup bersama
mayat-mayat. Korban sipil sering dijadikan objek lomba di kalangan
pasukan samurai untuk adu cepat memenggal kepala.

7
Hampir tidak ada penduduk Nanking yang laki-laki selamat dari pembataian. Perkiraan jumlah
korban total adalah 200.000 hingga 300.000.
Dalam History Place disebutkan, tentara Jepang memerkosa perempuan dari usia delapan hingga 70
tahun.
Ketika pasukan Jepang menjarah rumah-rumah penduduk, perempuan penghuninya biasanya diseret
ke luar. Terjadi perkosaan keroyokan (gang-rape) di jalanan setelah itu. Tak jarang korban dibunuh dengan
bayonet atau dibiarkan pingsan ditinggalkan para pemerkosanya yang melanjutkan penjarahan berikutnya.
Perempuan yang dianggap tidak memberikan kepuasan seksual dipotong payudaranya atau dirusak
wajahnya. Hampir setiap hari terjadi seribu perkosaan dengan sebagian besar korban mati dibunuh.
Perkiraan jumlah total korban pemerkosaan selama 6 minggu pendudukan Nanking berkisar antara 20.000
hingga 80.000 orang.

8
Sayangnya tragedi ini kurang mendapat reaksi dari dunia
Barat yang saat itu lebih fokus pada Pendudukan Nazi di Eropa.
Padahal Pemerkosaan Kota Nanking merupakan kekejaman terburuk
yang terjadi saat Perang Dunia II, baik di zona Pasifik maupun Eropa.

Selepas PD II, Jenderal Matsui Iwane yang memerintahkan


penghancuran Nanking, diputuskan bersalah dan dihukum mati oleh
Pengadilan Militer Internasional

9
PENUTUP
Kesimpulan
1. Crimes Against Humanity atau disebut juga Kejahatan Terhadap Kemanusiaan merupakan
kejahatan yang berupa pembunuhan, pemusnahan, penyiksaan, perbudakan, perkosaan,
pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan dan lain
sebagainya. (Dasar Hukum; pasal 7 Statuta Roma)
2. Peristiwa Pemerkosaan Nanking merupakan peristiwa Kejahatan terhadap Kemanusiaan paling
keji di wilayah Asia dan persitiwa tersebut berlangsung jauh sebelum dari perisitiwa Genosida
oleh Nazi. Banyak Kejahatan Kemanusiaan yang dilakukan oleh Tentara Jepang saat menginvasi
ke Kota Nanking, China seperti Pembunuhan terhadap penduduk sipil, penganiayaan,
pemerkosaan lebih dari 20 ribu perempuan dan segala tindakan kejahatan kemanusiaan lainnya
terhadap penduduk Nanking.
10

Anda mungkin juga menyukai