Anda di halaman 1dari 59

TEORI - TEORI KEPRIBADIAN

Konsep Dasar Psikiatri Klinis


Your Picture Here And Send To Back

 Sebagian besar orang dengan kelainan


emosional primer, tidak selalu
mengungkapkan (penyakitnya berwujud
keluhan jasmaniah, tubuhnya terasa
sakit  hanya dapat diketahui oleh
dokter yang fasih, yang melihat konflik
dan kegentingan emosional merupakan
dasarnya)

 Sebaliknya, pasien dengan kelainan


organ  fungsi psikologiknya dapat
terganggu

Hubungan Jiwa dan


Fungsi Tubuh
Your Picture Here And Send To Back
Amar , laki-laki 32 tahun, seorang pengusaha yang cukup sukses. Sejak dua tahun yang lalu
mengalami kegagalan dalam usahanya hingga mengalami kebangkrutan. Istrinya tampak
mulai sering mengeluh, melecehkan dan sering mengancam minta cerai, dan akhirnya
meninggalkannya satu tahun kemudian.

Menurut Amar, ia selalu berusaha optimis, namun ia merasakan nyeri di dadanya, terasa
seperti ada yang menindih, dan ia sering mengalami nafas yang pendek. Ia kemudian pergi ke
dokter untuk mengetahui bagaimana kondisi tubuhnya. Dokter mengatakan bahwa
jantungnya agak lemah. Hal itu sangat memukulnya hingga ia tidak lagi dapat berpikir
optimistis. Pada beberapa bulan terakhir ia lebih suka menyendiri dan kadang terlintas ide
untuk bunuh diri.

Organisme, tubuh, dan


jiwa : Contoh Kasus
PENJELASAN

Peristiwa yang Sikap, perilaku,


menggoncangkan Respons emosional Respons fisik perkataan dokter:
emosi dapat biasanya disertai dapat
mencetuskan perubahan berkepanjangan berperan penting
gangguan fungsi fisiologik tertentu  penyakit dalam perbaikan
atau penyakit pada (mual, dll) jasmani dan jiwa dan
tubuh memburuknya
kondisi pasien
Pengembangan Kepribadian
Variasi, sifat, dan, pola individual

01 Keseluruhan perangai sifat-sifat khas (”typical”)


disebut watak, tabiat, karakter, kepribadian.

Kepribadian: struktur kejiwaan, bagaimana dan sejauh


02 mana individu
lingkungannya
menyesuaikan diri dengan

Sedangkan karakter didefinisikan sebagai suatu aspek


03 dari kepribadian
Teori Perkembangan Kepribadian

Teori perkembangan psikoseksual (Freud)

Teori perkembangan psikososial (Erikson)

Teori perkembangan kognitif (Jean


Piaget)

Teori perkembangan moral


(Lawrence)
TEORI PERKEMBANGAN
PSIKOSEKSUAL

Your Picture Here

SIGMUND FREUD
Place Your Picture Here Send To Back

 Dari pengalaman terapeutik


disusun teori Psikoanalisis
 Dikembangkan oleh
Sigmund Freud (1856 –  Berkembang di Eropa dan
1939) yang dijuluki bapak Amerika awal abad 20
psikoanalisis dan pencipta
teori kepribadian modern.  Tahun 1900 Freud menulis
buku terkenal yaitu
 Psikoanalisis mempunyai Traumdeutung atau
latar belakang ilmu Interpretation of Dream
kedokteran (Freud, dokter
penyakit jiwa)  Psychoanalysis merupakan
jenis terapi psikis dan juga
teori kepribadian

PSYCHOANALYTIC PSYCHOANALYTIC

APPROACH APPROACH
TEORI PERKEMBANGAN
PSIKOSEKSUAL

Your Picture Here

• FREUDIAN PSYCHOANALISIS
• POST – FREUDIAN / NEO – FREUDIAN
THEORIES
Place Your Picture Here Send To Back

 Pendekatan Psikoanalisa = METODE


Psikodinamika
PSIKOANALISIS  Menurut kepribadian
terdiri dari tiga elemen.
 Teori ini mementingkan aspek
 Pendekatan ini menyembuhkan
dinamis yaitu sebab-sebab
klien dengan menggunakan teknik  Ketiga unsur kepribadian
terjadinya proses psikis
analisis mendalam yang bertujuan itu dikenal sebagai yang
 Berdasarkan pemerhatian untuk menggali pengalaman masa bekerja sama untuk
lalu seseorang menciptakan perilaku
bahwa individu seringkali tidak
 Dasar kepribadian seseorang manusia yang kompleks.
menyadari faktor-faktor yang
diperoleh sejak masa kecil
menentukan emosi dan
 Kejadian pada masa kecil / lalu
tingkah laku mereka.
menjadi bagian dari
ketidaksadaran
 Gangguan jiwa terjadi akibat
pertentangan antara id (dorongan
instinktual) dan Superego STRUKTUR
PSYCHOANALYTIC (dorongan untuk mengikuti norma KEPRIBADIAN
masyarakat)
 Pengalaman masa mendatang
APPROACH hanya pengulangan dari FREUD
pengalaman masa lalu
Psychoanalitic Approach
Dimensi Information
kepribadian in your
yang rational, Conscious immediate
planful, Ego awareness
penengah
Superego Preconscious Information
which can
Dimensi easily be
kepribadian made
Unconscious conscious
moralistic,
judgmental,
perfectionist Id Thoughts,
feelings,
urges, and other
Dimensi information
kepribadian that is difficult
irrational, to bring to
illogical, conscious
impulsive awareness
Your Picture Here And Send To Back

Conscious
Ego

Conscious-ness: segala Superego Preconscious


sesuatu yang kita sadari
Unconscious

Id

PSYCHOANALITYC
APPROACH
Your Picture Here And Send To Back

Conscious
Ego
Preconscious: Segala
sesuatu yang
Superego Preconscious
membutuhkan sedikit
usaha untuk dibawa ke
dalam kesadaran Unconscious

Id

PSYCHOANALITYC
APPROACH
Your Picture Here And Send To Back

Unconscious: Segala Conscious


Ego
sesuatu yang sukar
sekali muncul ke dalam Superego Preconscious
kesadaran
(menghasilkan pikiran-
pikiran dan dorongan- Unconscious
dorongan)
Id

PSYCHOANALITYC
APPROACH
Yo
ur
ID

Pi
ct
ur
e
He
re
An
d
Se
nd
To
Ba
ck
ID adalah satu-satunya komponen kepribadian
yang hadir sejak lahir.

 kepribadian. Merupakan tempat dorongan instink utama


dan berada di bawah pengawasan proses primer
 Bekerja sesuai prinsip kesenangan tanpa memperdulikan
kenyataan
 Menurut Freud, ID adalah sumber segala energi psikis,
sehingga menjadi komponen utama
Yo
ur
EGO

Pi
ct
ur
e
He
re
An
d
Se
nd
To
Ba
ck
Ego adalah komponen kepribadian yang
bertanggung jawab untuk menangani dengan
realitas.

 Menghindari nyeri/ketidaksenangan dgn melawan naluri


apabila tidak sesuai realitas
 Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha
untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang
realistis dan sosial yang sesuai.
Yo
ur
SUPER EGO

Pi
ct
ur
e
He
re
An
d
Se
nd
To
Superego adalah aspek kepribadian yang

Ba
ck
menampung semua standar internalisasi moral
dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang
tua dan masyarakat mana yang dirasa benar dan
salah.

Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian,


membimbing perilaku dari dalam
KONSEP DASAR FRAUD
INSTINK

DEFENISI SUMBER PENGGOLONGAN


Sumber : kondisi
jasmani yang
merasakan adanya
instink vital
Merupakan (instink hidup),
kekurangan Tujuan :
representasi menghilangkan misal: lapar,
psikologis dari rangsangan atau haus
kebutuhan tegangan yang
dirasakan oleh id dan
Instink seksual
ragawi, untuk (libido)
ego
memenuhi Obyek : segala sesuatu Death instink
kebutuhan yang harus dilakukan (instink mati)
fisiologis untuk memenuhi
kebutuhan
Instink Agresi
PERSONALITY
DEVELOPMENT

Freud’s Psychosexual Stages


Stage Focus
Oral Pleasure centers on the mouth--
(0-12 months) sucking, biting, chewing
Anal Pleasure focuses on bowel and bladder
(12-36 months) elimination; coping with demands for
control
Phallic Pleasure zone is the genitals; coping with
(3-4 years) incestuous sexual feelings
Latency Dormant sexual feelings
(6 to puberty)
Genital Maturation of sexual interests
(puberty on)
Your Picture Here And Send To Back

1. Tahap oral (0-1 th)


 Perilaku menghisap &
menggigit
 Jika tidak terpenuhi:
a. Oral passive personality
(kurang terbuka, tidak
asertif)
b. Oral aggressive
personality (suka
mendebat, sarkatis,
mencaci)

Tahapan
Perkembangan
Your Picture Here And Send To Back

2. Tahap anal (1-3 th)

 Perilaku buang air besar


dan kecil
 Jika tidak diajarkan  anal
aggressive personality
(tidak rapi, jorok,
sembarangan, seenaknya)
 Jika terlalu keras diajarkan
 anal refentif personality
(kurang berani, pelit,
kurang spontan)

Tahapan
Perkembangan
Your Picture Here And Send To Back

3. Tahap phalik (3-5 th)


 Oedipus and Electra
Complexes. The Oedipus
kompleks : anak laki-laki ingin
meiliki ibu dan sebaliknya,
anak perempuan ingin memiliki
ayah
 Jika dilarang:
withdrawal (menarik diri dari
hubungan heteroseksual),
sangat feminin & cenderung
tidak tertarik pada lawan jenis

Tahapan
Perkembangan
Your Picture Here And Send To Back

4. Tahap Latent (umur 5 sampai 12


dan 13 tahun)

dorongan aktifitas dan


pertumbuhan cenderung bertahan
dan sepertinya istirahat dalam arti
tidak meningkatkan pertumbuhan

Tahapan
Perkembangan
Your Picture Here And Send To Back

5. Tahap Pubertas (antara umur


12/13 sampai 20 tahun)

dororongan-dorongan aktif
kembali, kelenjar indoktrin
(kelenjar tanpa saluran penghasil
hormon) tumbuh pesat dan
berfungsi mempercepat
pertumbuhan kearah kematangan

Tahapan
Perkembangan
Your Picture Here And Send To Back

6. Tahap Genital (setelah umur 20


tahun dan seterusnya)

pertumbuhan genetikal
merupakan dorongan penting bagi
tingkah laku seseorang

Tahapan
Perkembangan
TEORI PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL

Your Picture Here

ERIK ERIKSON
ERIK H.
ERIKSON

15 Juni 1902 – 12 May 1994


Developmental psychologist and psychoanalyst
Penemu Stages of Personal and Social Development
Theory
Published the book: Childhood and Society
Place Your Picture Here Send To Back

Teori Perkembangan Sosial


 Dasar: psikoanalisis,
ditambah
( Erik H Erikson )
unsur-unsur psikososial dalam
konsepnya. Menggunakan prinsip epigenetik:
bahwa semua yang berkembang
 Unsur-unsur psikososial
(nurture/lingkungan) ini mempunyai rancangan / pola dasar yang
dianggap sama pentingnya sudah ada sebelumnya; memiliki berbagai
dengan unsur-unsur intrapsikik fungsi menurut waktunya sendiri-sendiri
dan bawaan yang terhimpun sebagai hasil interaksi antara manusia
dalam individu
(nature/biologi). dengan lingkungannya, hingga mencapai
suatu kesatuan fungsional yang menyeluruh
(a functioning whole)

Titik-titik kritis (developmental crisis):


perkembangan itu menuntut adanya
PERKEMBANGAN perubahan-perubahan dalam kualitas fungsi ERIKSON’S
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
perkembangan yang semakin kompleks.
PSIKOSOSIAL THEORY
Erikson’s Stages of Personal and Social Development
Stage Age Psychosocial Crisis Desired Resolution

1 Birth – 12 months Trust vs. mistrust Acquiring a sense of security and some control over
environment

2 12 months – 3 years Autonomy vs. doubt Awareness of growing competence and separateness
as human being

3 3 – 6 years Initiative vs. guilt Exercising a growing sense of power and ability to act
on own without undue risk-taking

4 6 – 12 years Industry vs. inferiority Finding satisfaction in school achievement and master
of new skills

5 12 – 18 years Identity vs. role confusion Finding sense of self and building relationships in peer
group

6 Young adult Intimacy vs. isolation Building close relationships and connections with
sexual partners, friends

7 Middle adulthood Generativity vs. self- Gaining satisfaction from life’s work, nurturing future
absorption generations, and caring for others

ERIKSON’S 8 Late adulthood Integrity vs. despair Reflecting on life with contentment, facing death
without hopelessness

THEORY
Lahir - 1 tahun

Anak belajar untuk percaya dengan orang lain


dalam memenuhi kebutuhan dan
mengembangkan perasaan tidak berharga.
Anak yang menerima pengasuhan yang tidak
konsisten akan mengembangkan ketidak
percayaan pada orang lain

KEPERCAYAAN
vs

KECURIGAAN DASAR
1 tahun – 3 tahun
Anak belajar untuk merasa puas dengan
menguasai tugas dirinya seperti : makan,
memakai baju sendiri, dan berusaha untuk
memisahkan dari ketergantungan dengan
orangtua. Mereka belajar untuk
menyesuaikan dengan peran sosial. Anak
yang tidak secara sadar berusaha mandiri
akan merasa ragu dengan kemampuan yang
dimilikinya untuk bertindak dan
mengembangkan rasa malu
OTONOMI
vs

MALU DAN RAGU


3 tahun – 6 tahun
Setelah berusaha untuk mandiri, anak akan
mengembangkan inisiatifnya untuk bermain
“pura-pura” dengan kawan sebaya dan
menerima tanggung-jawab seperti : pekerjaan
rumah. Meskipun hal ini dapat memicu
perasaan bersalah. Rasa bersalah yang
berlebihan akan menghambat inisiatif akan :
anak akan mengatasi krisis ini dengan belajar
menyeimbangkan inisiatif dan kebutuhan
orang lain (orangtua)
INISIATIV
vs

BERSALAH
7 tahun – 11 tahun

Anak harus menambah ketrampilan


menyelesaikan tugas yang lebih rumit/sukar
interaksi dengan teman sebaya dan
permasalahan akademik. Anak yang tekun
akan berhasil/suskes dan mengembangkan
rasa mumpuni dan keberdayaan diri. Sedang
yang tidak menguasai di tahap ini akan
merasa rendah diri dan menarik diri dari
aktivitasnya

KETEKUNAN
vs

RASA RENDAH DIRI


12 tahun – 18 tahun

Remaja berusaha mencari jati diri dan


identitas diri, terutama dengan masyarakat di
mana mereka tinggal. Agar dalam pencarian
ini akan mmenimbulkan kebingungan
identitas diri akan mengalami kesulitan dalam
membina hubungan dan intimasi, sehingga
akan menimbulkan perasaan terisolasi dan
kesendirian

IDENTITAS
vs

KEBINGUNGAN PERAN
DEWASA MUDA

Orang dewasa berjuang untuk membina


hubungan dan mencapai cinta-kasih dengan
orang lain. Kegagalan pada tahap remaja
dalam menemukan identitas diri akan
mengalami kesulitasn dalam membina
hubungan dan intimasi, sehingga akan
menimbulkan perasaan terisolasi dan
kesendirian

INTIMASI
vs

ISOLASI
DEWASA

Pada tahap ini apa yang telah di hasilkan oleh


seseorang : kewajiban untuk mengasuh anak,
produktifitas dalam bekerja menjadi tolok
ukur seseorang. Sedang yang gagal akan
merasa stagnan

GENERATIF
vs

STAGNASI
LANJUT USIA

Usia lanjut merupakan masa penyatuan ego,


jika menyikapi apa yang telah di raih pada
masa sebelumnya sehingga ada rasa
kepuasan batin. Adapun yang tidak akan
merasa kecewa dengan apa yang belum
sempat dilakukan dan merasa hilang atau
hampa

INTEGRITAS
vs

KEHILANGAN / KEHAMPAAN
ERIKSON’S THEORY

Erikson melihat perkembangan manusia dalam


konteks “individu didalam matriks sosial-nya” suatu
proses yang terjadi melalui interaksi individu
dengan lingkungan sekitarnya antara “nature” dan
“nurture”.

Krisis perkembangan bersumber dari krisis yang


terjadi dalam usaha individu mencapai tujuan-
tujuan pribadinya agar sesuai dengan apa yang
diharapakn masyarakat sosialnya dan bukan sekedar
hambatan atau tidak terpuaskannya dorongan-
dorongan seksual.
Pandangan Jean Piaget
Teori Perkembangan Kognitif
Jean Piaget (9 August 1896 – 16 September 1980)
seorang Psikolog asal Swiss yang memaparkan
proses alamiah dan pola/tahap perkembangan
daya pikir manusia sejak bayi hingga dewasa

Your Picture Here

JEAN PIAGET
Konsep Dasar Piaget
Piaget memandang anak-anak sebagai individu constructing.
Anak memahami sifat dunia melalui

Progres pematangan Proses mempelajari


dari dalam pengalaman dari luar

Bayi belum memiliki kognisi  Anak membuat & menyaring struktur psikologis
(mengorganisir cara-cara untuk mengerti pengalaman dalam menyesuaikan diri terhadap
dunia luar) melalui persepsi dan aktivitas motorik mereka

Constructivist approach pada cognitive develpoment


Kognitif atau Fungsi Intelegentif

Defenisi
Defenisi 1. ADAPTASI Mengubah kategori yang
Penggunaan atau ada untuk menyesuaikan
pengelompokan benda ke diri dengan realitas.
dalam kategori mental atau
operasi
ASIMILASI AKOMODASI Contoh
Contoh Anak belajar bahwa
tupai, kucing, dan kelinci
Bayi mengambil objek
bukan anjing dan
dan meletakkannya ke
memurnikan kosakata
dalam mulutnya, itu
untuk mengidentifikasi
merupakan asimilasi
anjing, kucing, tupai,
objek untuk proses
dan kelinci secara akurat
makan
KOGNITIF
FUNGSI INTELEGETIF

 ORGANISASI dari stimulus – stimulus atau informasi yang diterimanya dari


lingkungan.

2. ORGANISASI  Stimulasi lingkungan yang berkesinambu-ngan akan membentuk kemampuan


kognitif dikemudian hari.

 Individu dewasa yang dapat bernalar menurut logika hipotetikodeduktif.


Tahap Perkembangan Kognitif - PIAGET

SENSORIMOTOR PREOPERATIONAL
Baru lahir sampai usia 2 tahun Mulai dari usia 2 tahun hingga 7
tahun

CONCRET OPERATIONAL
Mulai usia 7 tahun sampai usia
11 tahun
FORMAL OPERATIONAL
Mulai masa remaja sampai
masa dewasa
TAHAP SENSORIMOTOR
( 0 – 2 tahun)

menggunakan pengindraan dan aktivitas antara 18 bulan atau 2 tahun:


motorik dalam mengenal lingkungannya.  Anak mengubah dirinya dari suatu
organisme yang bergantung hampir
 keberadaannya masih terikat kepada orang sepenuhnya kepada refleks &
lain perlengkapan heriditer lainnya.
 bahkan tidak berdaya, akan tetapi alat- alat  Menjadi pribadi yang cakap dalam
inderanya sudah dapat berfungsi. berpikir simbolik.
 Tindakannya berawal dari respon refleks,  Intelegensi anak baru nampak dalam
kemudian berkembang membentuk bentuk aktivitas motorik sebagai reaksi
representasi mental. stimulus sensorik.
 Anak dapat menirukan tindakan masa lalu
orang lain, dan merancang kesadaran baru Anak membutuhkan:
untuk memecahkan masalah dengan  tindakan-tindakan konkrit bukan
menggabungkan secara mental tindakan imaginer
 ‘skema dan pengetahuan‘ yang diperoleh  pengulangan dan pengalaman konsep
sebelumnya.
TAHAP PRAOPERASIONAL
(2 – 7 tahun)

belum memahami pengertian operasional yaitu


proses interaksi aktivitas mental :
Karakteristik lain dari cara berfikir
 Manipulasi simbol merupakan karakteristik
praoperasional yaitu sangat memusat
esensial dari tahapan ini.
 Perkembangan bahasanya sudah sangat pesat (centralized).
 Mampu menggunakan gambar simbolik
dalam berpikir, memecahkan masalah, dan Bila anak dikonfrontasi dengan situasi yang
aktivitas bermain kreatif meningkat multi dimentional, maka ia akan
 Pemikiran terbatas dalam beberapa hal memusatkan perhatiannya hanya pada satu
penting. dimensi & mengabaikan dimensi lainnya.
 Pemikiran anak khas bersifat egosentris: anak
pada tahap ini CONSERVATION/ KONSERVASI
 Sulit membayangkan bagaimana segala
sesuatunya tampak dari perspektif orang
lain.
TAHAP OPERASIONAL KONKRIT
(7 – 11 tahun)

 Terjadinya perubahan dalam cara


berpikir egosentris
SERIASI adalah karakteristik tahap
 Ditandai oleh DESENTRASI yang
operasional konkrit  Pemikiran mereka masih
benar, artinya anak mampu
terbatas pada operasi konkrit.
memperlihatkan lebih dari satu
Yaitu: kemampuan menyusun obyek  Pada tahap ini anak dapat
dimensi secara serempak dan juga
menurut beberapa dimensi seperti mengkonservasi kualitas, dapat
untuk menghubungkan dimensi-
berat atau ukuran. Seriasi mengilus- mengurutkan & mengklasifikasikan
dimensi itu satu sama lain. Oleh
trasikan penangkapan anak akan satu hal obyek secara nyata.
karenanya masalah konservasi
dari prinsip logis yang penting yang  Tetapi mereka belum dapat
sudah dikuasai dengan baik.
disebut transivitas, bahwa ada hubungan bernalar dengan mudah
tetap tertentu diantara kua-litas-kualitas mengenai abstraksi.
 Anak pada tahap operasional
obyek.
konkrit tahu bahwa penyusunan
ulang kancing-kancing tidak
mengubah jumlahnya
TAHAP OPERASIONAL FORMAL
( 11 – 16 tahun)

 Anak tidak lagi terbatas pada apa yang dilihat atau didengar ataupun pada masalah yang dekat, tetapi sudah
dapat membayangkan masalah dalam pikiran dan pengembangan hipotesis secara logis

 Mampu berpikir sistematis, dapat memikirkan kemungkinan-kemungkinan secara teratur untuk


memecahkan masalah.

 Dapat memprediksi berbagai kemungkinan yang terjadi atas suatu peristiwa.


• Misalnya ketika mengendarai sebuah mobil dan tiba-tiba mobil mogok, maka anak akan menduga mungkin
bensinnya ha-bis, businya atau platinanya rusak.
TEORI PERKEMBANGAN MORAL

Your Picture Here

LAWRENCE KOHLBERG
1927-1987
Teori Perkembangan Moral Secara sederhana kohlberg
mendefinisikan moralitas
LAWRANCE KOHLBERG sebagai kemampuan
membedakan antara benar
dan baik serta salah dan
KOGNITIF buruk.

01 Dalam kenyataannya
konsep moralitas lebih
kompleks dan mencakup 3
komponen.

02
AFEKTIF

03 PRILAKU
Perkembangan Moral

Perkembangan
moral adalah suatu
proses pergeseran
dari pandangan
yang egosentris ke
pandangan yang
altruistik.
Your Picture Here And Send To Back

Perkembangan
Moral
LEVEL A. PRECONVENCIONAL

 Tahap ini disebut juga moralitas  Disebut tujuan instrumental,


heteronomi. suatu orientasi pada individualisme dan pertukaran
hukuman dan kepatuhan. (kebutuhan dan keinginan).
Penentuan benar atau salah
didasarkan pada konsekuensi  Tahap ini ditandai oleh
ragawi suatu tindakan. Stage 1 pemahaman baik atau benar
sebagai sesuatu yang dapat
 Penalaran pada tahap ini sangat Punishment Individualism, memenuhi kebutuhan dan
and obedience instrumental
egosentrik, penalar tidak dapat orientation keinginan, baik diri sendiri maupun
purpose, and
mempertimbangkan perspektif exchange orang lain. Kebutuhan pribadi dan
orang lain. kebutuhan orang lain merupakan
Stage 2 pertimbangan utama penalaran
pada tingkat ini.
LEVEL B. CONVENCIONAL
 Tahap harapan, hubungan dan
penyesuaian antarpribadi.

 Mengerjakan sesuatu yang benar


pada tahap ini berarti memenuhi
harapan orang-orang lain, loyal
terhadap kelompok, dan dapat  Sistem sosial dan hati nurani.
dipercaya dalam kelompok
tersebut. Perhatian terhadap Stage 3  Mengerjakan sesuatu yang benar
kesejahteraan orang lain dianggap pada tahap ini berarti
Mutual mengerjakan tugas
hal yang penting.
Interpersonal kemasyarakatan dan mendukung
Expectation, aturan sosial yang ada. Tanggung
 Kesadaran akan perlunya saling Social System and
Relationship, and Conscience (Law jawab dan komitmen seseorang
menaruh harapan dan saling Interpersonal and Order) haruslah menjaga aturan sosial
memberikan persetujuan Conformity
terhadap perasaan dan perspektif dan menghormati diri sendiri.
Stage 4
orang lain, serta minat kelompok
menjadi perspektif sosial
seseorang.
LEVEL C. POSTCONVENCIONAL
 Kontrak sosial dan hak individual.
Mendukung hak-hak dan nilai-nilai
dasar, serta saling menyetujui kontrak
sosial.  prinsip etis universal. Pada tahap ini
yang dianggap benar adalah bertindak
 Orientasi penalaran pada upaya
sesuai dengan prinsip-prinsip pilihan
memaksimalkan kesejahteraan
sendiri yang sesuai bagi semua manusia.
masyarakat dan menghargai kemauan
golongan mayoritas, di samping  Prinsip-prinsip diterima oleh orang yang
menjaga hak-hak golongan minoritas.
berada pada tahap ini bukan disebabkan
oleh persetujuan sosial, tetapi prinsip-
 Apabila undang-undang dan aturan
Stage 5 prinsip tersebut berasal dari ide dasar
yang ada dianggap tidak sesuai, maka
keadilan, yaitu persamaan hak-hak
penalar dapat melakukan kritik dan Social Contract or Universal Ethical kemanusiaan dan penghargaan terhadap
mengusahakan perubahan dan Utility and Principles martabat manusia.
mengatasinya. Individual Right
Stage 6  Penalar pada tahap ini sudah dapat
 Bersifat utilitarianism rational, yakni membuat keputusan moral secara
suatu keyakinan bahwa tugas dan otonomi.
kewajiban harus didasarkan pada
tercapainya kebahagiaan bagi sebagian  Perhatian utamanya pada tercapainya
besar manusia. keadilan melalui penghargaan terhadap
keunikan hak-hak individu.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai