Anda di halaman 1dari 84

DIKLAT TEKNIS BENDAHARA

BAGI SMA/SMK KAB/KOTA


SE-SULAWESI TENGAH
Perhatian Khusus utk DINAS DIKBUD c.q
SMA/SMK/SLB
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :
1.Aset Tanah
a.Aset tanah belum memiliki bukti kepemilikan.
b.Tanah dengan Luasan dan Nilai Nol
c.Penimbunan Aset Tanah Tidak Memiliki Tanah Induk
Penimbunan lahan/tanah menjadi penambah nilai aset tanah yang
berada dibawahnya, Hasil pemeriksaan atas KIB A dalam aplikasi
SIMDA BMD diketahui terdapat kegiatan Penimbunan dan
pematangan lahan yaitu pada SMKN 1 Bungku Barat dan SMAN 1
Parigi Utara dengan nilai masing – masing sebesar Rp99.660.000,00
dan Rp60.000.000,00. Dalam aplikasi SIMDA BMD, belum terdaftar
tanah pada SMKN 1 Bungku Barat dan SMAN 1 Parigi Utara.
Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :
1.Aset Tanah
d. Tanah Terindikasi Tercatat Ganda
Kenyataan Pencatatan
N
UPB Keterangan
o Luas
Nilai (Rp) Luas (m2) Nilai (Rp)
(m2)

1. SMKN 1 2.000,00 30.000.000,00 - 99.769.000,00


Tinangkung
- 149.900.000,00 Penataan Halaman

2. Dinas 10.000,00 500.000.000,00 120,00 65.000.000,00 Rumah Negara Gol


Perhubungan III
Daerah
25,00 375.000,00 Tempat Ibadah

1.200,00 18.000.000,00 Lahan Parkir

1.050,00 27.070.000,00 Jalan


Khusus/komplek

32,00 400.000,00 Instalasi


Pengolahan Limbah

Jumlah 530.000.000,00 360.514.000,00


Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :
2. Aset Peralatan dan Mesin
a.Aset tanah belum memiliki bukti kepemilikan.
b.Alat Kantor dan Rumah Tangga Tanpa Merk, Tipe, Bahan dan
Keterangan

3. Aset Gedung dan Bangunan


a. KIB C belum memuat informasi/data secara lengkap.
b. Nilai Bangunan dan Tahun Perolehan Tidak Wajar
Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :
3. Aset Gedung dan Bangunan
Tahun Nilai Perolehan
No. Uraian Nama Sekolah
Perolehan (Rp)

1. Gedung Tempat SMAN 5 Palu 01 Juli 1900 1.350.443.000,00


Pendidikan Permanen

2. Pembangunan Ruang SMAN 2 Pamona 19/12/2011 16.771.745.682,00


Kelas Baru Selatan

3. Bangunan Tempat SMKN 2 Biau 31/12/2014 56.106.473.683,00


Pendidikan Lain-lain

Jumlah 74.228.662.365,00
Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :
4. Aset LAINNYA (KIB E)
a. Nilai buku dibawah batas nilai kapitalisasi
b. Nilai perolehan buku tidak wajar
Tanggal
No. OPD Jenis Buku Nilai (Rp)
Perolehan

1. Dinas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan 31/12/2009 500.000.000,00


Kebudayaan umum

2. Dinas Pendidikan dan Buku Pedoman 31/12/2017 2.314.030.991,00


Kebudayaan

3. Dinas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan 31/12/2017 3.726.099.060,00


Kebudayaan umum

4. Dinas Pendidikan dan Buku Umum Lain- 31/12/2017 2.213.667.340,00


Kebudayaan lain

5. Dinas Pendidikan dan Buku Umum Lain- 31/12/2017 1.946.030.600,00


Kebudayaan lain

6. Dinas Pendidikan dan Buku Umum Lain- 31/12/2017 1.074.820.446,00


Kebudayaan lain
Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :
BPK mencatat sumber – sumber belanja yang dapat menjadi aset
pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terutama pada sekolah
minimal sebesar Rp119.523.283.671,00 dengan rincian sebagai
berikut.
No. Sumber Dana Nilai (Rp) Keterangan

1. BOS Triwulan I 4.963.895.611,00 Nilai perkiraan minimal, 20% dari realisasi


nilai BOS TW I sebesar
Rp24.819.478.055,00. (Nilai minimal belanja
Modal)

2. BOS Triwulan II s.d IV 24.539.863.900,00 -

3. Dana Alokasi Khusus 45.627.142.000,00 -

4. Bantuan Pusat (APBN) 43.814.582.160,00 -

5. Hibah Barang 300.800.000,00 Belanja Barang diserahkan Masyarakat

6. Hibah Uang 277.000.000,00 Hibah Uang

Jumlah 119.523.283.671,00
Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan membuat perhitungan jumlah


penambahan Aset pada sekolah - sekolah pada Tahun 2017 sebesar
Rp80.523.205.147,80. Penambahan aset pada tahun 2017 berbeda
dengan alokasi dana yang menjadi aset sebesar Rp39.000.078.523,20.
Atas selisih tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Bidang
Aset BPKAD belum dapat menjelaskan selisih yang terjadi.
Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :

Peningkatan Aset pada tahun 2017 juga terjadi siginifikan pada


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dikarenakan pengalihan
kewenangan Sekolah Menengah yang sebelumnya kewenangnn
Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Tengah menjadi
kewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :

Total penambahan aset sekolah yang diserahkan kepada Pemerintah


Provinsi Sulawesi Tengah dari Pemerintah Kabupaten/Kota adalah
sebesar Rp1.001.937.663.672,40. Dinas Pendidikan dan Kebuadayaan
mencatat penambahan aset sebagai pembentuk Neraca sebesar
Rp1.073.895.982.074,10 sehingga terjadi selisih dengan aset
penyerahan sebesar Rp71.958.318.401,70. Selisih tersebut terjadi
karena dilakukan penyesuaian dan perbaikan kembali oleh dinas
Pendidikan dan Kebudayaan.
Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :

Untuk mengetahui proses pengalihan aset sekolah dari pemerintah


kabupaten/kota kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, BPK
melakukan pengujian atau pemeriksaan terhadap proses penyerahan
dan validasi aset tetap yang diserahkan. Hasil pemeriksaan atas
penyajian nilai aset tetap penyerahan diperoleh gambaran sebagai
berikut :
Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :

a.Terdapat sekolah yang tidak memiliki lahan


Sekolah yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi sebanyak
285 sekolah. Dari 285 sekolah tersebut, Pemerintah Provinsi mencatat
Aset Tanah hanya pada 261 sekolah, sedangkan 24 sekolah tidak
tercatat tanah yang ditempati. Aset tanah sekolah yang tercatat pada
Pemerintah Provinsi Sulawesi tengah di uraikan pada tabel berikut
Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :
Kepemilikan Tanah
Jumlah
No. Nama Kabupaten/Kota
Sekolah
Tercatat Tidak tercatat

1. Kota Palu 21 18 Sekolah 3 sekolah

2. Kab. Sigi 19 17 Sekolah 2 Sekolah

3. Kab. Donggala 29 26 sekolah 3 Sekolah

4. Kab. Parigi Moutong 31 25 Sekolah 6 Sekolah

5. Kab. Poso 26 26 Sekolah 0 Sekolah

6. Kab. Tojo Una-Una 19 19 Sekolah 0 Sekolah

7. Kab. Morowali 16 15 Sekolah 1 Sekolah

8. Kab. Morowali Utara 15 15 Sekolah 0 Sekolah

9. Kab. Banggai Laut 10 10 Sekolah 0 Sekolah

10. Kab. Banggai Kepulauan 27 22 Sekolah 5 Sekolah

11. Kab. Banggai 36 34 Sekolah 2 Sekolah

12. Kab. Toli-Toli 18 17 Sekolah 1 Sekolah

13 Kab. Buol 18 17 Sekolah 1 Sekolah


Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :
b. Perbedaan pencatatan Bangunan pada kenyataan dan
Pencatatan.
Pemeriksa meminta sekolah untuk membuat Denah sekolah dan
Daftar bangunan sesuai Denah yang dibuat dengan mencatat juga
Tahun Perolehan, Sumber Dana dan Nilai Perolehan Bangunan.
Perhatian Khusus utk OPD DINAS DIKBUD (lanjt)
Terdapat Temuan BPK RI atas LKPD Pemprov Sulawesi Tengah
TA 2017 yaitu :
b. Perbedaan pencatatan Bangunan pada kenyataan dan
Pencatatan.
Berdasarkan perbandingan antara pencatatan pada KIB C dan Denah
Sekolah, diketahui perbedaan pada sampling 15 sekolah, diantaranya :
jumlah bangunan pada sekolah berbeda dengan pencatatan,
bangunan yang tercatat tetapi bangunan yang dimaksud tidak ada
atau terdiri dari beberapa bangunan dengan tahun perolehan yang
berbeda.
 
1.2. Pengertian
a) Barang daerah adalah semua kekayaan daerah baik
yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah maupun yang berasal
dari perolehan lain yang sah baik yang bergerak
maupun yang tidak bergerak beserta bagian-bagiannya
ataupun yang merupakan satuan tertentu yang dapat
dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang termasuk
hewan dan tumbuh-tumbuhan kecuali uang dan surat-
surat berharga lainnya.
▫ barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau
yang sejenis;
▫ barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari
perjanjian/kontrak;
▫ barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan
undang-undang; atau
▫ barang yang diperoleh berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap
▫ barang yang diperoleh kembali dari hasil divestasi
atas penyertaan modal pemerintah daerah.
17
PENGELOMPOKAN BMD DALAM
NERACA KEUANGAN

2. BARANG PAKAI
1. BARANG INVENTARIS (KIB A S/D KIB F)
HABIS/PERSEDIAAN
1.1. ASET TETAP 1.2. ASET
1. Persediaan ATK
LAINNYA
 Mempunyai masa Barang yang tidak
manfaaT lebih dari dua 2. Persediaan Alat Listrik
masuk kreteria
belas bulan; aset tetap
 Biaya perolehan aset 3. Persediaan Material/bahan
seperti :
dapat diukur secara
 barang tidak
andal;
 berwujud ( seperti 4. Persediaan benda Pos
Tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam software , hsl
operasi normal entitas; kajian dll) 5. Persediaan BBM
dan  barang dalam
 Diperoleh atau dibangun penguasaan pihak 6. Persediaan Lain-Lain
dengan maksud untuk lain
digunakan. Barang kondisi
 Memerlukan biaya 7. Persediaan barang yg akan
rusak berat
pemeliharaan dihibahkan
Kimitraan dg
pihak ke 3
PENYIMPANAN &PENYL PENGGUNAAN

PENGADAAN PEMANFAATAN
PINJAM PAKAI, PENYEWAAN,
PENGGUNA USAHAAN,SKLL
PENGANGGARAN
PENATAUSAHAA
N PENGAMANAN
PERENC KEBUT
Pembukuan,
inventarisasi dan
Pelaporan

PENILAIAN

BINWAS.

PEMINDAH
PENGHAPUSAN
TGR TANGANAN

PENJUALAN, TUKAR/
SANGSI MENUKAR, HIBAH
Kewajiban penetapan status penggunaan
BMD
SESUAI BATAS
KEWENANGAN
DPRD
Penetapan status penggunaan BMD

Penyerahan BMD tanah/bangunan yang BMD SELAIN TANAH /


BANGUNAN DENGAN
idle/ tidak digunakan sesuai TUPOKSI PERSETUJUAN
PENGELOLA BARANG
BMD SELAIN Pemindahan status penggunaan BMD
TANAH/BANGU
NAN GUBERNUR/BUPA
TI/WALIKOTA
SESUAI KEWENANGAN
PENERBITAN •PEMBAHASAN RENCANA KEBUTUHAN PENGGUNA
PELAKSANAAN
PERSETUJUAN BMD BARANG
PENGGUNA
PENGGUNA PEMANFAATAN DAN
BARANG
BARANG
PENGGUNA
PEMANFAATAN DAN •PEMELIHARAAN BMD
PENGGUNA
PEMINDAHTANGANAN
BARANG
PEMINDAH PENGELOLA •PENILAIAN BMD BARANG
PENGGUNA
TANGANAN BARANG BARANG
•PENGHAPUSAN BMD
•PENGAWASAN/PENGENDALIA
N
BMD BERUPA PENGGUNAA
BMD TANAH DAN
TANAH/BANGU •PENATAUSAHAAN N BMD
BANGUNAN
NAN TERTENTU TERTENTU DENGAN
PERSETUJUAN
PENGELOLA BARANG
PELAPORAN
PEMBUKUAN INVENTARISASI
PEMANFAATAN DAN
PEMINDAHTANGANAN BMD BERUPA
TANAH /ATAU BANGUNAN
DAFTAR BMD

PEMANFAATAN PEMINDAHTANGANA
N
•SEWA INPUT PENYELENGGARAAN TUGAS
•PENJUALAN
•PINJAM PAKAI POKOK DAN FUNGSI SATKER
•TUKAR MENUKAR PERANGKAT DAERAH
•KSP NERACA
•PMD
•BSG-BGS PEMERINTAH
•HIBAH DAERAH

SESUAI BATAS KEWENANGAN

20 DPRD
KONSEPSI PENGGUNAAN BARANG MILIK DAERAH
SKPD Sekda
Selaku Selaku Pihak Lain
Pengguna Barang Pengelola Barang

Perolehan
Perolehan
BMD Proses Penetapan
BMD Proses Penetapan Pemanfaatan:
•Sewa
Penyelesaian •KSP
Penyelesaian
Dok. Kepemilikan •BSG/BGS
Dok. Kepemilikan SK penetapan •Pinjam pakai
status
penggunaan
Usul penetapan
status
penggunaan

Pemindahtanganan:
•Jual
Penggunaan Tanah / bangunan •Tukar menukar
Penggunaan
Sesuai Tupoksi yg telah diserahkan •Hibah
Sesuai Tupoksi •PMD

Barang Milik Daerah:


Barang MilikTupoksi
Daerah: Tindak Lanjut:
•Tidak sesuai
•Tidak sesuai Tupoksi • Pengalihan Status
•Berlebih
•Berlebih Penggunaan
• Pemanfaatan
• Pemindahtanganan
Tanah/bangunan
Tanah/bangunan
diserahkan kpd
diserahkan
Pengelola kpd
Barang
Pengelola Barang
A. MENETAPKAN KEBIJAKAN PENGEL. BRG MLK DRH
B. MENETAPKAN PENGGUNAAN, PEMANFAATAN ATAU
PEMINDAHTANGANAN TANAH DAN BANGUNAN
C. MENETAPKAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BMD
D. MENGAJUKAN USUL PEMINDAHTANGANAN BMD YG
MEMERLUKAN PERTJ. DPRD
E. MENYETUJUI USUL PEMINDAHTANGANAN DAN PENGHAPUSAN
BRG MLK DRH SESUAI BATAS KEWENANGANNYA
F. MENYETUJUI USUL PEMANFAATAN BRG MLK DRH SELAIN
TANAH DAN BANGUNAN

22
PENGELOLA BRG MLK DRH BERWENANG DAN BERTANGGUNG JAWAB :

A. MENETAPKAN PEJABAT YG MENGURUS DAN MENYIMPAN BMD

B. MENELITI DAN MENYETUJUI RENCANA KEBUTUHAN BRG MLK DRH.

C. MENELITI DAN MENYETUJUI RENCANA KEBUT PEMEL./PERAWT BMD

D. MENGATUR PELAKSANAAN PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN


PEMINDAHTANAGANAN BRG MLK DRH YG TELAH DISETUJUI OLEH
GUB/BUP/WALIKOTA.

E. MELAKUKAN KOORDINASI DLM PELAK. INVENTARISASI BMD

F. MELAKUKAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ATAS PENGEL.


23
BRG MLK DRH.
A. MENGAJUKAN RKBD RKPBMD BAGI SKPD YG DIPIMPINNYA.
B. MENGAJUKAN PERMOHONAN PENETAPAN STATUS UTK PENGUASAAN DAN
PENGGUNAAN BMD YG DIPEROLEH DR APBD DAN PEROLEHAN LAIN YG SAH
C. MELAKUKAN PENCATATAN DAN INVENTARISASI BMD YG BERADA DLM
PENGUASAANNYA
D. MENGGUNAKAN BMD YG BERADA DLM PENGUASAANNYA UTK KEPENTINGAN
PENYELENGGARAAN TUPOKSI SKPD YG DIPIMPINNYA
E. MENGAMANKAN DAN MEMELIHARA BMD YG BERADA DLM PENGUASAANNYA

24
F. MENGAJUKAN USUL PEMINDAHTANGANAN BMD BERUPA TANAH DAN/ATAU

BANGUNAN YG TDK MEMERLUKAN PERSET DPRD DAN BRG SELAIN TNH

DAN BANGUNAN

G. MENYERAHKAN TANAH DAN BANGUNAN YG TDK DIMANFAATKAN UTK

KEPENTINGAN PENYELENGGARAAN TUPOKSI SKPD YG DIPIMPINNYA KPD

GUG/BUP/WLKT MELALUI PENGELOLA BRG.

H. MELAKUKAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ATAS PENGGUNAAN BMD

i. MENYUSUN DAN MENYAMPAIKAN LAPORAN BRG PENGGUNA

SEMESTERAN (LBPS)

ii. DAN
25 LAP BRG PENGGUNA TAHUNAN (LBPT) KPD PENGELOLA BRG.
TUGAS PENYIMPAN BRG ~LAMA
(Permendagri no 17 tahun 2007 ~ saat ini sesuai Permendagri No 19 tahun 2016
Tugas Penyimpan Barang dirangkap oleh Pengurus Barang)

 MENERIMA, MENYIMPAN DAN MENYALURKAN BRG


MILIK DAERAH
 MENELITI DAN MENGHIMPUN DOKUMEN PENGADAAN
BRG YG DITERIMA
 MENELITI JUMLAH DAN KUALITAS BRG YG DITERIMA
SESUAI DOKUMEN
 MENCATAT BRG YG DITERIMA KE DLM KARTU BARANG
DAN KARTU PERSEDIAAN BRG
 MENGAMANKAN BRG PERSEDIAAN
 MEMBUAT LAP PENERIMAAN, PENYALURAN DAN STOK
BRG KPD KEPALA SKPD, untuk dislaporkan ke pengelola
setiap triwulan, semesteran dan tahunan

26
DAFTAR HASIL PENGADAAN BARANG (DHPB) :

Catatan seluruh brg yg diadakan oleh semua unit


Dlm masa ½ dan 1 th angg. berasal dari APBD

KDH
Pemegang Realisasi APBD
Kekuasaan

SEKDA sebagai
Pengelola Himpun

SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD

27 LAPORAN REALISASI ANGGARAN SKPD


TUGAS PENGURUS BRG
MENGURUS BMD DLM PEMAKAIAN PADA MASING-
MASING PENGGUNA/KUASA PENGGUNA MELIPUTI :
 MENCATAT SELURUH BRG YG BERASAL DR APBD
MAUPUN PEROLEHAN LAIN YG SAH DAN MENGUSULKAN
KPD KDH UTK DITETAPKAN STATUS PENGGUNAANYA.
 MENCATAT BMD TSB KE DLM BI DAN KIB (A,B,C,D,E dan
F), KIR
 MELAKUKAN PENCATATAN BRG YG DIPERBAIKI KE DLM
KARTU PEMELIHARAAN
 MENYIAPKAN LAPORAN BRG PENGUNA SEMESTERAN,
TAHUNAN, DAN LIMA TAHUNAN
 MENYIAPKAN USULAN PENGHAPUSAN BRG YG SUDAH
RUSAK

28
PENGURUS BRG
Unit Pemakai
Berasal APBD

Penyimpan Brg Pengurus Brg SK KDH

KIB A
Perolehan lain yg sah
KIB B
KIB C
-Sumbangan/Hibah
KIB D
-Tukar-menukar
KIB E
-Penyerahan Pem
KIB F
KIR

BI
BAHAN REKAP
NERACA LMB
29
DMB
REKAP
F. PERMASALAHAN DALAM
PENGELOLAAN BMD
1. Komitmen dan perhatian dari pengguna barang/kuasa pengguna
barang dlm pengelolaan BMD masih kurang;
2. Kesalahan dalam perencanaan/penganggaran (barang yang tidak
masuk kreteria aset tetap dianggarkan dlm belanja modal dll)
3. Pengadaan : Tidak memperhatikan ketentuan pengadaan Barang
dan Jasa (Mark-up harga/kemahalan, tidak sesuai spesifikasi,
wanprestasi (salah satu ;pihak tdk melaksanakan kewajiban sesuai
dg perjanjian)
4. Penggunaan BMD : BMD yang digunakan untuk TUPOKSI SKPD
belum ditetapkan status penggunaan
5. Pemeliharaan belum tertib (BMN dipelihara melalui dana APBD
tdk didukung dokumen pinjam pakai, ada SKPD blm
menyampaikan Laporan pemeliharaan BMD triwulanan,
semesteran dan tahunan secara rutin)
F. PERMASALAHAN DALAM
PENGELOLAAN BMD (Lanjt)
6. Pemanfaatan BMD belum tertib terdapat aset dimanfaatkan oleh
pihak yang tidak berhak/belum ada dokumen perjanjian
pemanfaatan);
7. Penatausahaan BMD : Pelaporan belum tertib ( Data aset dengan
neraca keuangan tdk sesuai, Laporan aset dg fisik tidak sesuai,
doubel catat, kurang catat dll);
8. Penghapusan : Barang kondisi RB belum diusulkan penghapusan
(masih tercatat sbg aset tetap);
9. Pengamanan aset (ASET tanah blm bersertifikat/tidak dapat
menunjukkan lokasi/batas-batas/diklaim pihak ketiga, kendaraan
tidak ada BPKB/STNK, terdapat barang yg tidak ada fisik , barang
yg dipinjam oleh Pegawai/pejabat di SKPD tdk dibuatkan Berita
Acara Pinjam Pakai dll);
10. KIR, belum di up-date (tidak sesuai dengan jumlah/jenis barang);
H. ASPEK YANG PATUT DIPERHATIKAN DALAM
PENYAJIAN PELAPORAN AKTIVA TETAP

1. Telusuri dan bandingkan saldo aset tetap pada neraca dengan buku inventaris
atau Kartu Inventaris KIB A, B, C, D, E dan F per periode pelaporan
(Rekonsiliasi internal)

2. Lakukan pengecekan penjumlahan ke bawah (footing) dan ke samping (cross


footing) daftar rincian aset tetap yg dilaporkan.

3. Teliti dokumen-dokumen terkait perolehan, penghapusan (dasar penguasaan


BMD dan pelepasan atas aset/BMD).

4. Laporan mutasi BMD agar didukung dengan dokumen yang otentik


(SP2D/SPM, BAST,/BA HIBAH/SK HAPUS/SK TUKAR MENUKAR/BA
REKLAS DLL)

5. Dilarang pengurangan aset tanpa proses penghapusan dan adanya pengalihan


hak yang tidak jelas.

32
H. ASPEK YANG PATUT DIPERHATIKAN DALAM
PENYAJIAN PELAPORAN AKTIVA TETAP (lanjt)

6. Dokumen kepemilikan aset tetap bebas dari kepemilikan orang/pihak lain.

7. Pastikan pemeliharaan aset tetap telah dikapitalisasi apabila memenuhi syarat.

8. Pastikan barang yang tercatat dalam Buku Inventaris sesuai dengan fisik (fisik

ada)

9. Kartu Inventaris Ruangan (KIR) di Update sesuai dengan jenis/fisik barang;

10. Penggunaan barang inventaris oleh pejabat/pegawai agar dibuatkan berita


Acara Pinjam Pakai.

33
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Permendagri nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman


Pengelolaan BMD :
a. pasal 476 ayat 1 menyatakan Pengguna Barang
melakukan inventarisasi barang milik daerah paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

b. pasal 476 ayat 3 menyatakan Pengguna Barang


menyampaikan laporan hasil Inventarisasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada
Pengelola Barang paling lama 3 (tiga) bulan setelah
selesainya Inventarisasi.
1.2. Pengertian (lanjt)
b) Inventarisasi Barang Daerah adalah kegiatan
inventarisasi yang dilaksanakan :
1) secara khusus dan menyeluruh
2) untuk mengakuratkan pelaksanaan pencatatan semua BMD
Pemprov Sulawesi Tengah dan barang Inventaris milik Pihak
Lainnya
3) yang digunakan/dikuasai oleh Pemprov Sulawesi Tengah
4) dengan cara penyesuaian data yang tersedia dengan kondisi
lapangan
5) dan pencatatan langsung terhadap barang–barang yang
belum tercatat,
6) serta melakukan verifikasi sehingga diperoleh data yang lengkap
dan terinci sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
1.2. Pengertian (lanjt)
c) Pengelola Barang Milik Daerah selanjutnya disebut
Pengelola Barang adalah Sekretaris Daerah sebagai pejabat
yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi
pengelolaan barang milik daerah.
1.2. Pengertian (lanjt)
d) Pejabat Penatausahaan Barang adalah Kepala Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sebagai pejabat
yang bertanggung jawab mengkoordinir
penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang
ada pada satuan kerja perangkat daerah.
e) Pengguna Barang Milik Daerah selanjutnya disebut
Pengguna Barang adalah Kepala SKPD sebagai
pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang
daerah.
1.2. Pengertian (lanjt)
f) Kuasa Pengguna Barang Milik Daerah selanjutnya
disebut Kuasa Pengguna Barang adalah kepala satuan
kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh pengguna untuk
menggunakan barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya.
g) Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang adalah
Pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha barang
milik daerah pada Pengguna Barang.
h) Pengurus Barang Daerah adalah pegawai yang diserahi
tugas untuk mengurus barang daerah dalam proses
pemakaian yang ada disetiap satuan kerja perangkat
daerah/unit kerja.
1.2. Pengertian (lanjt)
i) Pengurus Barang Pengguna adalah Jabatan Fungsional Umum
yang diserahi tugas menerima, menyimpan, mengeluarkan,
menatausahakan barang milik daerah pada Pengguna Barang.
j) Pembantu Pengurus Barang Pengguna adalah pengurus
barang yang membantu dalam penyiapan administrasi maupun teknis
penatausahaan barang milik daerah pada Pengguna Barang.
j) Pengurus Barang Pembantu adalah yang diserahi tugas menerima,
menyimpan, mengeluarkan, menatausahakan dan
mempertanggung jawabkan barang milik daerah pada Kuasa
Pengguna Barang.
  
  
  
1.3. Tujuan
 Tersedianyadata mutakhir secara rinci
tentang Aset / barang milik daerah.
 Tersedianya informasi akurat.
 Terlaksananya pemutakhiran dan
legalisasi status penggunaan barang
milik daerah.
1.4. Azas

Azas dimaksud adalah :


 Azas Komprehensifitas
 Azas Fleksibilitas
 Azas efisiensi
 Azas Kontinuitas
1.5. Sasaran Inventarisasi Aset/ Barang
Daerah
Sasaran Inventarisasi adalah seluruh Aset/barang milik
daerah dari Unit Kerja yang menjadi objek penyerahan
kewenangan dari Pemerintah Kabupaten/Kota ke
Pemerintah Provinsi, meliputi :
 Barang milik daerah termasuk barang yang dibeli atas
beban dana tugas pembantuan, dana dekonsentrasi dan
sumber lain yang sah.
1.5. Sasaran Inventarisasi Aset/ Barang
Daerah (Lanjut)
 Barang milik daerah Provinsi Sulawesi Tengah, termasuk
barang yang dibeli atas beban dana tugas pembantuan,
dana dekonsentrasi dan sumber lain yang sah.

 Barang milik/kekayaan Unit Kerja yang menjadi objek


penyerahan kewenangan dari Pemerintah Kabupaten/Kota
ke Pemerintah Provinsi dan /atau BMD sumber dari
keputusan pengadilan yang telah berkekuatan tetap;
1.6. Penyelenggara
 Inventarisasi Barang Daerah ini dilaksanakan oleh Tim, Pokja
dan Sekretariat Inventarisasi Barang Daerah Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah, yang keanggotaannya terdiri dari
unsur Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Unsur
Satuan Kerja Perangkat Daerah dan jajarannya lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah serta unsur terkait
lainnya.

 Tim Teknis Inventarisasi Aset/Barang Daerah ditetapkan


dengan Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah.
 
2. KODEFIKASI BARANG DAERAH

Kodefikasi adalah pemberian pengkodean barang pada


setiap barang inventaris milik pemerintah daerah yang
menyatakan kode lokasi dan kode barang.
Tujuan pemberian kodefikasi adalah untuk
mengamankan dan memberikan kejelasan status
kepemilikan dan status penggunaan barang pada
masing-masing pengguna.
Kodefikasi kepemilikan untuk masing-masing tingkatan
pemerintahan sebagai berikut :

Barang milik pemerintah kabupaten/Kota(12).

Barang milik pemerintah provinsi (11).

Barang milik pemerintah pusat (kalau ada 00).


a. Nomor Kode Lokasi

1. Nomor Kode Lokasi menggambarkan/menjelaskan


status kepemilikan barang, Provinsi,
Kabupaten/Kota, bidang, SKPD dan unit
kerjasertatahun pembelian barang.
2. Nomor Kode Lokasi terdiri 14 digit atau lebih sesuai
kebutuhan daerah.
3. Nomor Kode SKPD dikelompokkan dalam 22
bidang, yaitu :
a. Sekwan/DPRD
b. Gubernur/Bupati/Walikota
c. Wakil Gubernur/Bupati/Walikota
d. Sekretariat Daerah
e. Bidang Kimpraswil/PU
f. Bidang Perhubungan
g. Bidang Kesehatan
h. Bidang Pendidikan danKebudayaan
i. Bidang Sosial


 .
j. Bidang Penghubung
k. Bidang Pertanian
l. Bidang Perindustrian
m. Bidang Pendapatan
n. Bidang Pengawasan
o. Bidang Perencanaan
p. Bidang Lingkungan Hidup
q. Bidang Pariwisata
r. Bidang Kesatuan Bangsa
s. Bidang Kepegawaian

  
t. Bidang Penghubung
u. Bidang Komunikasi,Informasi dan Dokumentasi
v. Bidang BUMD
4. Format kode lokasi
(1) angka atau digit nomor kode lokasi ditulis secara berurutan
dalam suatu garis datar.
(2) digit 1 dan 2, Kode komponen kepemilikan barang.
Penulisan kodekomponen kepemilikan barang sebagai berikut :
a. Barang milik Pemerintah Pusat dengan Nomor Kode 00
b. Barang milik Pemerintah Daerah Provinsi dengan Nomor
Kode11

 
c. Barang Milik Pemerintah DaerahKabupaten/Kota dengan
Nomor Kode 12.
(3) digit 3 dan 4, KodeProvinsiMaluku
(4) digit 5 dan 6, Kode PEMERINTAH PROVINSI
SULAWESI TENGAH
(5) (5)digit 7 dan 8, kode bidang
  Kode bidang ini merupakan pengelompokan BidangTugas
yang terdiri dari 22 bidang.
6) Digit 9 dan 10, kode SKPD.
Kode Unit merupakan penjabaran dari Bidang Tugas kepada
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai struktur
organisasi Pemerintah PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI
TENGAH .
7) Digit 11 dan 12, Tahun Pembelian /Pengadaan/ Pembangunan.
Nomor Kode Tahun pembelian / pengadaan barang dituliskan 2
angka terakhir (misalnya tahun pembelian/ perolehan1997, maka
ditulis Nomor Kodenya 97, tahun pembelian/ perolehan tahun
2009 ditulis 09 tahun 2010 ditulis 10 dan seterusnya. Barang yang
tidak diketahui Tahun Pembelian/Perolehannya, supaya
dibandingkan dengan barang yang sama, sejenis, type, merk,
bahan, cc dan sebagainya dan penetapan prakiraan tahun tersebut
ditetapkan oleh Pengurus barang.
8) Digit 13 dan 14, Kode UnitKerja/Sub Unit Kerja.
Satuan Kerja untuk masing-masing SKPD diberi Nomor
urut Kode sub unit sesuai struktur organisasi
perangkat daerah mulai dari Nomor 01 dan
seterusnya sampai sejumlah Satuan Kerjadalam
SKPD tersebut.
b.Nomor Kode Barang
a) Nomor Kode barang diklasifikasikan kedalam 6
(golongan) yaitu :
(1) Tanah
(2) Mesin dan Peralatan
(3) GedungdanBangunan
(4) Jalan,Irigasi dan Jaringan
(5) Aset TetapLainnya
(6) Konstruksi dalam Pengerjaan.
b) Penggolongan barang terbagi atas Bidang, Kelompok,
Sub Kelompok dan sub - sub Kelompok/Jenis Barang.
c) Nomor Kode golongan, bidang, kelompok, sub
kelompok dan Sub-Sub Kelompok/jenis barang.
d) Nomor kode barang terdiri atas14 (empat belas) digit
yang tersusun berurutan ke belakang dibawah suatugaris
lurus sebagai berikut:
(1) digit 1 dan 2, Kode Golongan Barang
(2) digit 3 dan 4,Kode Bidang
(3) digit 5 dan 6,Kode Kelompok
(4) digit 7 dan 8,Kode Sub Kelompok
(5) Digit 9 dan 10, Kode Sub Sub Kelompok / Jenis
Barang 
(6) Digit 11, 12, 13 dan 14,Kode Nomor Register, yang
menunjukkan nomor urut barang sejenis.
c. Nomor Register

Nomor register merupakan nomor urut pencatatan dari


setiap barang, pencatatan terhadap barang yang
sejenis, tahun pengadaan sama, besaran harganya
sama seperti meja dan kursi jumlahnya 150, maka
pencatatannya dapat dilakukan dalam suatu format
pencatatan dalam lajur register, ditulis: 0001 s/d
0150.
Nomor urut pencatatan untuk setiap barang yang
spesifikasi, type, merk, jenis berbeda, maka nomor
registernya dicatat tersendiri untuk masing-masing
barang.
d. Lain-lain.
a) Cara pencatatan dan pemberian Nomor Kode bagi
barang yang belum ada Nomor Kode jenis
barangnya, supaya mempergunakan Nomor Kode
jenis barang "Lain-lain"dari Sub kelompok barang
yang dimaksud atau dibakukan oleh Kepala Daerah
masing - masing dengan mengikuti nomor urut jenis
barang lain-lain.
b) Tidak termasuk barang milik daerah tersebut di
atas yaitu barang usaha/barang yang diperdagangkan
sesuai dengan bidang usaha dari perusahaan daerah
tersebut.
c) Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menggunakan
aplikasi SIMDA BMD dalam mencatat Aset/BMD
hasil inventarisasi dari OPD/SKPD.
3. MEKANISMEPELAKSANAAN Inventarisasi

3.1. Persiapan
Untuk kelancaran pelaksanaan Inventarisasi Aset/BMD,
maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah
menyiapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Peraturan Gubernur tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan Inventarisasi Barang Milik Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah;
b. Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah tentang Tim,
Pokja dan Sekretariat Inventarisasi Barang Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah;
3.1. Persiapan (Lanjutan)

c. Data awal barang milik daerah per


SKPD/Unit Kerja yang bersumber dari data awal
aset tetap tahun sebelumnya;

d. Melaksanakan sosialisasi Pedoman Teknis


Pelaksanaan Inventarisasi Barang Milik Daerah
kepada Tim, Pokja dan Sekretariat Inventarisasi
Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Tengah oleh
Pihak yang berkompeten .
3.2. Pelaksanaan Pendataan
a. Langkah pendataan
Pengurus Barang SKPD/ Unit Kerja/Sub Unit Kerja SKPD
selaku bagian dari Tim Inventarisasi Barang Daerah
mengisi Format KIB masing- masing sebagai berikut :
1) KIBA : Tanah
2) KIB B : Mesin dan Peralatan
3) KIBC : Gedungdan Bangunan
4) KIBD : Jalan,Irigasi dan Jaringan

 
a. Langkah pendataan (Lanjutan)

3) KIB C : Gedung dan Bangunan


4) KIB D :Jalan,Irigasi dan Jaringan
5) KIB E : Aset TetapLainnya
6) KIB F : Konstruksi dalam Pengerjaan.
b. Tahapan pendataan

Tahap pelaksanaan Pendataan/Inventarisasi Aset/barang


milik daerah secara berjenjang sebagai berikut :
1). Lingkup SKPD Pendidikan
a) Pengurus barang pada Dinas Pendidikan Provinsi
Sulawesi Tengah mengisi format dengan data barang yang
dikuasai dan dimanfaatkan oleh Dinas Pendidikan dan
jajarannya, termasuk sekolah-sekolah yang menjadi
kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi;
b) Format yang sudah diisi dicetak 1 rangkap
kemudian bersama softcopynya disampaikan ke Tim Pokja
Inventarisasi Barang Milik Daerah.
b. Tahapan pendataan

Tahap pelaksanaan Pendataan/Inventarisasi Aset/barang


milik daerah secara Berjenjang sebagai berikut :
2). Lingkup SKPD Kesehatan dan RSUD
a) Pengurus barang pada Dinas Kesehatan dan
RSUD Provinsi Sulawesi Tengah mengisi format
dengan data barang yang dikuasai dan dimanfaatkan
oleh Kesehatan dan RSUD beserta jajarannya.
b) Format yang sudah diisi dicetak 1 rangkap
kemudian bersama softcopynya disampaikan ke Tim
Pokja Inventarisasi Barang Milik Daerah.
b. Tahapan pendataan

Tahap pelaksanaan Pendataan/Inventarisasi Aset/barang


milik daerah secara Berjenjang sebagai berikut :
3). Lingkup SKPD Dinas/Badan/Kantor
a) Pengurus barang pada Dinas/Badan/Kantor
Provinsi Sulawesi Tengah mengisi format dengan
data barang yang dikuasai dan dimanfaatkan oleh
Dinas/Badan/Kantor beserta jajarannya.
b) Format yang sudah diisi dicetak 1 rangkap
kemudian bersama softcopynya disampaikan ke Tim
Pokja Inventarisasi Barang Milik Daerah.
b. Tahapan pendataan

Tahap pelaksanaan Pendataan/Inventarisasi Aset/barang


milik daerah secara Berjenjang sebagai berikut :
4). Lingkup SKPD Sekretariat Daerah
a) Pengurus barang pada Sekretariat Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah mengisi format dengan data
barang yang dikuasai dan dimanfaatkan oleh lingkup
Sekretariat Daerah.
b) Format yang sudah diisi dicetak 1 rangkap
kemudian bersama softcopynya disampaikan ke Tim
Pokja Inventarisasi Barang Milik Daerah.
3.3. Pelaksanaan Inventarisasi BMD

Langkah selanjutnya adalah melakukan VERIFIKASI


Aset/BMD berdasarkan data yang telah ada dalam
bentuk hardcopy maupun softcopy terhadap fisik
BMD dilapangan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Pembagian Tim Inventarisasi Aset/BMD beserta Unsur
Penunjangnya LINGKUP SKPD ;
b. Menyiapkan Kertas Kerja Inventarisasi Aset/BMD;
c. Sosialisasi tata cara Inventarisasi BMD terhadap fisik BMD
dilapangan.
d. Melakukan pengecekan/Inventarisasi antara data BMD dengan
fisik barang di lapangan;
3.3. Pelaksanaan Inventarisasi BMD
(Lanjutan)

e. Melakukan perekaman/pemutakhiran data atas


permasalahan kondisi BMD yang ditemukan pada
saat Inventarisasi.
Hasil dari pengecekan fisik atas barang yang
bermasalah dikelompokan menjadi 8 jenis yaitu :
1) Fisik barang tidak ditemukan/hilang;
2) Fisik barang ada, tetapi dalam kondisi Rusak Berat;
3) Fisik barang ada,tetapi masih dalam sengketa;
4) Fisik barang tidak ada/tidak ditemukan, karena
dikuasai oleh pihak ketiga;
3.3. Pelaksanaan Inventarisasi BMD
(Lanjutan)

5) Fisik barang tidak ada,karena telah dimutasikan ke


UPB lain;
6) Fisik barang tidak ada, karena barang sudah
dihibahkan;
7) Fisik barang ada,tetapi bukan merupakangolongan
aset tetap; 
8) Lain-lain (Fisik Barang ada, tapi milik Pihak
lain/diluar Pemda).
3.3. Pelaksanaan Inventarisasi BMD
(Lanjutan)

f. Untuk kepentingan efisiensi dan efektifitas


pelaksanaan Inventarisasi, verifikasi dapat dilakukan
dalam waktu yang relatif bersamaan dengan kegiatan
pendataan;
3.3. Pelaksanaan Inventarisasi BMD
(Lanjutan)

g. Pelaksanaan Inventarisasi bertujuan untuk


melakukan koreksi terhadap
pengklasifikasian/pengkodean barang milik daerah,
pengecekan kebenaran fisik barang dan penuntutan
ganti rugi .
3.3. Pelaksanaan Inventarisasi BMD
(Lanjutan)

h. Hasil verifikasi format KIB, dan Daftar Usulan


Barang yang Akan Dihapus diserahkan kepada Tim
Inventarisasi Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah;

i. Hasil verifikasi atas Daftar Usulan Barang yang akan


dilakukan Tuntutan Ganti Rugi disampaikan kepada
TP-TGR Provinsi Sulawesi Tengah.
3.4. Pelaporan danPemeliharaanData
Hasil Inventarisasi
a. Tim Inventarisasi BMD Pemprov Sulawesi
Tengah
1). Tim Inventarisasi Barang Milik Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah menerima data format KIB Hasil
Inventarisasi dari Pokja Inventarisasi BMD,
selanjutnya Tim Inventarisasi BMD melakukan
verifikasi KIB untuk dilakukan kompilasi data
menjadi Buku Inventaris (BI) dan Rekapitulasi
Buku Inventaris (RBI).
3.4. Pelaporan danPemeliharaanData
Hasil Inventarisasi
a. Tim Inventarisasi BMD Pemprov Sulawesi
Tengah (lanjt)
2). Untuk mempermudah proses pembuatan
BI dan penatausahaan barang daerah pada
umumnya maka Tim Inventarisasi BMD Provinsi
Sulawesi Tengah dapat menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Barang Daerah dibantu oleh
Sekretariat Inventarisasi BMD;
3.4. Pelaporan danPemeliharaanData
Hasil Inventarisasi
a. Tim Inventarisasi BMD Pemprov Sulawesi
Tengah (lanjt)
3).Tim Inventarisasi BMD Provinsi Sulawesi Tengah
menyerahkan BI kepada Pengelola/Pejabat
Penatausahaan Pengelola untuk diteruskan sebagai
laporan secara berjenjang;

4).Pengelola mengusulkan penetapan status


penggunaan barang daerah kepada Gubernur
berdasarkan lokasi dan penggunaan barang sesuai
hasil Inventarisasi;
3.4. Pelaporan danPemeliharaanData
Hasil Inventarisasi
a. Tim Inventarisasi BMD Pemprov Sulawesi
Tengah (lanjt)

5). Pengelola memproses penghapusan barang


sesuai Daftar Usulan Barang yang Akan
Dihapus berdasarkan ketentuan yang berlaku;
3.4. Pelaporan danPemeliharaanData
Hasil Inventarisasi (Lanjutan)

b. POKJA SKPD/Unit Kerja


1). Pokja pada tingkat SKPD /UnitKerja/Sub Unit
Kerja menyesuaikan KIB sesuai dengan hasil
verifikasi tim;
2). Berdasarkan KIB hasil verifikasi, Pokja
pada tingkat SKPD/Unit Kerja/Sub Unit Kerja
membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku
Inventaris (BI) dan Rekapitulasi Buku Inventaris
(RBI) berdasarkan pemilik barang yakni :
3.4. Pelaporan danPemeliharaanData
Hasil Inventarisasi (Lanjutan)

b. POKJA SKPD/Unit Kerja


- Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Tengah;
- Barang Milik/Kekayaan Negara/Pihak Lain (kalau
ada).
 3.) Cakupan data SKPD/Unit Kerja meliputi
akumulasi organisasi kerja dibawahnya secara
berjenjang;
3.4. Pelaporan danPemeliharaanData
Hasil Inventarisasi (Lanjutan)

b. POKJA SKPD/Unit Kerja


 4.) Untuk mempermudah proses pembuatan KIR, KIB,

BI, RBI dan penatausahaan Barang Daerah pada


umumnya maka Pokja pada tingkat SKPD/Unit
Kerja/Sub Unit Kerja dapat menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Aset Daerah.
 5). Pokja SKPD/Unit Kerja/Sub Unit Kerja

menyerahkan KIB, KIR, BI, RBI kepada pimpinan


masing-masing selaku Pengguna Barang/Kuasa
Pengguna Barang.
3.4. Pelaporan danPemeliharaanData
Hasil Inventarisasi (Lanjutan)

b. POKJA SKPD/Unit Kerja


 6). Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang
mengkoordinir pemeliharaan/pemutakhiran data sesuai
mutasi barang daerah serta penyelenggaraan pengelolaan
barang milik daerah pada umumnya yang ada pada masing-
masing SKPD/Unit kerja.
 7). Pengguna Barang menyerahkan Laporan Hasil
Inventarisasi kepada Pengelola BMD melalui Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi sesuai data
hasil inventarisasi.
TERIMA KASIH
MOHON MAAF ATAS SEGALA
KESALAHAN

Anda mungkin juga menyukai