Kak Andi Yudha Asfandiyar Kata di tangan seorang yang mahir, akan melahirkan banyak gambar
W.G. Van De Hulst
dalam bukunya Bercerita, mengatakan bahwa seorang pencerita menggunakan kata untuk “memperlihatkan”. Pencerita/Storyteller bukanlah seorang narator yang hanya bercerita dalam rangkaian peristiwa, melainkan memperlihatkan/menggambarkan sesuatu Dalam proses pendidikan anak usia dini, dongeng/cerita merupakan metoda yang efektif dalam penyampaian pesan (message) serta nilai-nilai (value) dalam pembentukan karakternya (character building) Manfaat dongeng: 1. Komunikasi yang menarik perhatian anak-anak 2. Melatih daya konsentrasi anak-anak 3.Mengajak anak berasosiasi 4. Melatih anak beridentifikasi 5. Memicu daya kritis 6. Memperkaya kosa kata dan bahasa 7. Melatih anak berimajinasi 8. Memupuk rasa keindahan dan kehalusan budi 9. Memupuk jiwa petualang 10. Mendorong cara belajar yang fun 11. Melatih anak-anak mengenal kebesaran sang Pencipta 9 Hal Penting dalam Storytelling atau Dongeng Andi Yudha Asfandiyar 1.Cerita Jenis cerita apa yang dipilih? Legenda, Mitos, fabel, fairy tales, folklore, non-fiksi dsb 2. Ekspresi Mimik wajah yang menunjukkan penghayatan atas cerita yang dibawakannya 3. Penguasaan Materi Cerita Hal-hal yang berkaitan dengan cara bertutur yang runut, plot/alur yang jelas, pemahaman atas konteks cerita dll. 4. Vocal, Intonasi Aspek tinggi-rendah, irama dan nada suara dan gaya vocal yang dibawakan 5. Pelafalan Kosa kata Kata-kata diucapkan dengan jelas, meski dengan olahan irama, nada, tempo dan gaya yang berbeda-beda 6. Gesture Tubuh Gerak tubuh dalam memperjelas dan mendukung cerita yang dibawakan 7. Alat bantu (media) Aneka media atau benda yang dijadikan sebagai alat untuk mendukung dan memperjelas pesan yang ingin disampaikan 8. Kreativitas Hal-hal tambahan lain yang membuat cerita semakin menarik, jelas, menggelitik, mengundang penasaran, kreatif dll 9. Durasi/ waktu Sebaiknya waktu yang kita pakai untuk bercerita; efektif, tidak bertele-tele dan sesuai kondisi audiens atau target cerita Tips praktis : 1. Persiapkan dan kuasai materi yang ingin didongengkan (bila dari buku, baca tuntas dan ambil pesan utamanya)
2. Bukalah dongeng dengan cara yang anda kuasai,
bisa dengan lagu, pantomim, gambar, menunjukkan benda
3. Perhatikan kondisi pendengar/anak-anak, buat suasana
tenang dengan ekspresi yang menarik fokus mereka
4. Jangan ada perasaan takut salah, ditertawakan maupun
dikritik. Percaya dirilah
5. Gunakan ekspresi penuh kesungguhan atas cerita yang anda
bawakan 6. Jangan lupa, intonasi suara/vokal harus jelas, bukan sekadar keras
7. Gesture atau gerak tubuh, sesuaikan dengan
ceritanya, bikin anak-anak seakan nonton film
8. Bila diperlukan, gunakan media/alat bantu
yang mendukung seperti boneka tangan, alat- alat, gambar, buku, poster, slide, backsound musik dll.
9. Mendongeng butuh stamina yang konstan,
rajinlah berolahraga dan stretchinglah sebelum mulai bercerita/mendongeng Terima kasih Semoga bermanfaat Andi Yudha Asfandiyar