Anda di halaman 1dari 23

AIR TANAH DAN

AIR BAWAH TANAH

HERI SETIANTO
Pendahuluan :

• Air di alam mengalami proses (gerakan) yg dikenal dgn SIKLUS


HIDROLOGI, yg meliputi bbrp proses yaitu :
• 1. Evaporasi
• 2. Transpirasi
• 3. kondensasi
• 4. presipitasi
• 5. infiltrasi
• 6. perkolasi

• Input dlm siklus ini adl CH yg didistribusikan melalui thougfall (air


lolos tajuk tanaman), aliran batang (stemflow) atau air hujan yg
langsung ke tanah yg kemudian menjadi aliran permukaan,
evaporasi dan transpirasi
1.1. Air tanah.

• Air tanah adl air yg terdpt pd solum tanah di daerah


aerasi atau zona tdk jenuh.
• Ketersediaan AT sangat berpengaruh thdp
pertumbuhan tanaman.
• Hal ini sangat dipengaruhi oleh bbrp sifat tanah al :
tekstur tanah, pori tanah, bahan organik dll
• Dr pendpt banyak pakar, status air dlm tanah selalu
berada pd ttk keseimbangan.
• Menurut Tood, (1960) diacu dlm Asdak, (2002), air
tanah dpt ditampung pd bbrp bagian wilayah (zona),
yaitu :
• (A). Zona air tanah : bermula dr permukaan tanah
dan berkembang ke dlm tanah melalui akar tanaman.
Kedlman yg dicapai tergantung tipe tanah dan vegetasi.
Zona ini dpt diklasifikskn menjadi zona air higroskopis,
yaitu air yg langsung diserap dr udara di atas permukaan
tanah; air kapiler dan air gravitasi, yaitu air yg bergerak
ke dlm tanah krn gaya gravitasi bumi.
• (B). Zona pertengahan (intermediate zona) :
zona ini terletak antara permukaan tanah dan
permukaan air tanah dan merupakan daerah
infiltrasi.
• (C). Zona kapiler (capillary zona) : zona ini
terbentang dr permukaan air tanah ke atas sampai
ketinggian yg dpt dicapai oleh gerakan air kapiler.
• (D). Zona jenuh (saturated zona). Zona yg
terletak di atas lap kedap air dan semua pori2
tanahnya terisi oleh air.
e. Air gravitasi : air yg bergerak ke lap lebih dlm
krn gaya gravitasi atau bergerak pd zona jenuh .
Air ini dibedakan :
1. Capillary gravitation water : yaitu air yg
bergerak krn pengaruh gaya berat dan kapiler
2. Downward gravitation water : yaitu air yg
bergerak melalui pori2 non kapiler dan menuju ke
air bawah tanah
f. Uap air (water vapour) : air dlm keadaan sbg
uap dlm pori2 tanah
• Air tanah dpt diklasifikasikan dlm bbrp definisi, yaitu :
a. Air osmotik : Air yg terpengaruh gaya osmotik dan
banyak terdpt dlm sel2 jasad hidup.
b. Air higroskopik : air yg terdpt pd permukaan partikel
tanah dan diikat kuat karena gaya permukaan.
c. Air tersier : air yg terikat krn gaya kapiler pd pori2
tanah dan berhubungan dgn air bawah tanah.
d. Held water : atau (half wasser) yaitu air yg berada pd
partikel tanah dgn tegangan permukaan tanah pd
tekanan normal dan dpt bergerak tdk bersatu dgn air
tanah lainnya atau air bawah tanah.
1.2. Air Bawah Tanah

• ABT (ground water) adl air yg mengisi pori tanah dan/atau


batuan serta bertekanan sm dgn atmosfer atau dpt dikatakan
semua air yg terdpt di bawah permukaan ABT (groundwater
table) dan pd zona jenuh.
• Secara umum, 97% sumber air tawar yg berada di bumi adl air
tanah.
• Air tanah ditemukan hampir di semua tempat di bumi,
walaupun di daerah paling kering spt padang pasir ataupun di
bawah tanah yg membeku krn tertutup lap salju atau es.

• Air bawah tanah berasal dr air hujan, air tersekap (connate


water) dan air magma.
Asal usul ABT dpt dikemkkan berdsrkan bbrp
teori, diantaranya :
• A. Teori Infiltrasi : ABT berasal dr air hujan yg jatuh
ke tanah (air tanah) terus masuk sbg air infiltrasi
setelah jenuh atau pori terisi air mk air terus ke
bawah sbg air perkolasi utk kemudian menjadi air
bawah tanah.
• B. Teori Air Juvenil : air bawah tanah yg terbentuk
berasal dr magma yg telah mengalami berbagai
proses yg belum dpt diterangkan secara jelas. ABT di
bagi 2, air magmatik dan air vulkanik.
• C. Teori Connate Water : ABT berasal dr formasi
batuan endapan di bawah laut yg lambat laun terangkat
ke permukaan air laut. Air yg tersimpan dan terbawa dlm
formasi batuan tsb akan menjadi
ABT.
D. Teori Kondensasi : ABT sbgn besar berasal dr uap
air di udara yg berkondesasi dan beredar melalui
rongga atau retakan batuan. Awan yg terbawa udara
dlm memasuki rongga atau retakan dpt mengalami
pengembunan dan akan mencair yg kemudian
menjadi ABT.
• ABT dpt berada dlm bbrp kondisi sbb:

• A. Lap permeabel dan lap impermeabel .


Lap yg dpt dilalui dgn mudah oleh ABT spt pasir /
kerikil disebut lap PERMEABEL.
Lap yg sulit dilalui ABT spt lap liat atau debu lap
kedap air (aquiclude) dan lap yg menahan air spt
batuan disebut lap kedap air (aquifuge). Keduanya
disebut IMPERMEABEL.
Lap permeabel yg jenuh dgn ABT diatasnya disebut
jg Aquifer.
• B. Air bebas dan air terkekang (free water dan
confined water).
ABT dlm aquifer yg tertutup dgn lap impermeabel
mendapat tekanan disebut air terkekang. ABT dlm
aquifer yg tdk tertutup dgn lap impermeabel disebut
ABT bebas atau air tdk terkekang.
Permukaan ABT di dlm sumur dr ABT dr akuifer adl
Permukaan air terkekang. Jadi permukaan air bebas
adl Batas antara zona jenuh (ABT) dan zona aerasi
(zona tdk Jenuh/air tanah).
• C. ABT tumpang (Perched groundwater).

Lap impermeabel dpt terbentuk dlm zona aerasi dan


ABT yg terbentuk diatasnya disebut ABT TUMPANG.
Air tumpang tdk dpt dijadikam sbg sumber usaha
pengembangan air tanah krn mempunyai permukaan
air yg bervariasi dan volume yg tidak besar.

Bbrp keadaan yg menyebabkan tekanan pd ABT akan


mengakibatkan variasi kedlman ABT, spt faktor musiman
spt perubahan pd aliran sungai, ET, perubahan tekanan
atm, angin, pasang surut, penampungan/rembesan,
serta gempa bumi.
Fluktuasi tinggi muka ABT secara alamiah akan seimbang
• Tinggi muka air jg mengalami fluktuasi krn adanya kegiatan
pengambilan air tanah dan adanya pasokan air tanah di
daerah resapan, fluktuasi jg dpt terjadi akibat adanya
perubahan atau pergantian musim.

• Persamaan keseimbangan ABT adl :

= semua bentuk pengisian spt rembesan dr sungai dll.

= semua bentuk pengeluaran spt rembesan melalui


sungan dll.
= perubahan cadangan air bawah tanah
II. ALIRAN AIR BAWAH TANAH

• Aliran ABT adl air bawah tanah yg bergerak menuju


saluran secara lateral dan lambat melalui daerah yg
jenuh air. Air ini dpt mencapai saluran setelah bbrp
hari, minggu atau bulan.

• Aliran ABT didasari oleh hukum DARCY dan


Konduktivitas Hidraulik serta Kompresibilitas dan
Tegangan Efektif.
III. POTENSI AIR BAWAH TANAH

• Pemanfaatan ABT umumnya dilakukan dgn


membuat sumur, baik sumur biasa maupun sumur
artetis.
• Ketersediaan air sumur tdk akan cepat habis apbl
sumur dibuat pd ABT bebas dan debit
pemanfaatannya tdk melebihi debit sumur yg dibuat.
• Debit sumur dpt dihitung sesuai dgn ketebalan
akuifer.
IV. PENGELOLAAN AIR BAWAH
TANAH.

Groundwater

Anda mungkin juga menyukai