ASMA
DEFINISI
Asma adalah penyakit penyakit pernafasan yang
ditandai dengan inflamasi saluran pernafasan
(bronkus) yang menyebabkan aliran udaradari
paru paru menjadi kurang lancar.
MANIFESTASI KLINIK
• sering batuk dimalam hari
• rasa sesak nafas di dada
• Pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher
• Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun,
dimana penderita sepert tidur lelap, tetapi dapat
dibangunkan sebenarnya kemudian segera tertidur kembali)
• Sianosis (kulit tampak kebiruan)
• Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa
pecah dan menyebabkan udara terkumpul disekitar organ
dada.
FAKTOR RESIKO
• Genetik
• Alergen
• Stress
• Makanan
• Infeksi virus
• Umur
• Jenis kelamin
PENGOBATAN ASMA
1. Obat pereda
2. Obat pencegahan
3. Obat pengontrol
Obat
pereda
ANTIALERGIKA
BRONKHODILATOR
ANTIHISTAMINIKA
KORTIKOSTEROID
ANTIALERGIKA
KROMOGLIKAT
EFEK SAMPING :
IRITASI TENGGORAKAN RINGAN,
NAFAS BERBAU, MUAL, BATUK,
BRONCHOSPASME SEMENTARA
SEDIAAN :
INHALASI 5MG / AKTUASI
(INTAL 5)
Zat-zat yang berkhasiat menstabilisasi mastcells, sehingga tidak pecah dan
mengakibatkan terlepasnya histamine dan mediator peradang lainnya. Yang
terkenal adalah kromoglikat dan nedocromil, tetapi juga antihistaminnika
(ketotipen, oksatomida) dan β2-adrenergika (lemah) memiliki daya kerja ini.
Obat ini sangat berguna untuk prefensi serangan asma dan rhinitis alergis (hay
fever).
INDIKASI :
Asma bronkial , bronkitis kronik ,
emfisema , pulmonum
EFEK SAMPING
Kejang otot ,tremor , takikardi , sakit
kepala, ketegangan , gugup, mual,
vasodilatasi perifer, susah tidur
Salbutamol Dosis : 2mg, 4mg/tab, 2mg/5ml
Anak-anak : 3-4x 1/4-1/2 tab Dewasa : 3-4x 2 tab
Indikasi : asma bronkial, bronkitis kronik,
emfisema pulmonum,
Efek samping : kejang otot, tremor,takikardia,
sakit kepala, ketegangan, gugup,mual,
vasodilatasi perifer, dan susah tidur.
Kontraindikasi : Hipersensitif ANTIALERGIKA
bronchodilator
Mekanisme kerja obat ini adalah merangsang
sistem adrenergik sehingga memberikan efek
bronkodilatasi. Digunakan sebagai obat utama
dalam bentuk aerosol.
Termasuk kedalamnya adalah :
1. Adrenergika
2. Antikolinergika
3. Derivat xantin
BRONCHODILATOR
(Adrenergika)
Zat-zat ini bekerja selektif terhadap reseptor 2 (bronchospasmolyse) dan tidak
bekerja terhadap reseptor 1 (stimulasi jantung). Contoh obat : salbutamol,
terbutalin, klenbuterol, salmeterol, fenoterol, formoterol dan prokaterol.
Efek samping : Rasa gugup, rasa khawatir Takikardia, palpitasi Nyeri kepala, mual
dan muntah
BRONCHODILATOR
(Antikolinergika)
Dalam otot polos terdapat keseimbangan antara sistem adrenergik
dan kolinergik. Bila reseptor 2 sistem adrenergik terhambat, maka
sistem kolinergikmenjadi dominan, sehingga terjadi peciutan
bronchi. Antikolinergik bekerja memblokir reseptor saraf kolinergik
pada otot polos bronchi sehingga aktivitas saraf adrenergik menjadi
dominan, engan efek bronchodilatasi.
Kontra indikasi : Penderita tukak lambung yang aktif dan yang mempunyai riwayat penyakit
kejang.
Efek samping : Penggunaan pada dosis tinggi dapat menyebabkan mual, muntah, nyeri
epigastrik, diare, sakit kepala, insomnia, kejang otot, palpitasi, tachycardia, hipotensi,
aritmia, dll.