Prokom Baris Dan Deret 2
Prokom Baris Dan Deret 2
R
O
F
I
Pola dan Barisan L
Bilangan
Sifat-sifat Deret
POLA DAN BARISAN
BILANGAN
Pola Bilangan
Pola bilangan yaitu susunan angka-angka yang mempunyai pola-pola
tertentu. Misalnya pada kalender terdapat susunan angka" baik
mendatar, menurun, diagonal (miring).
Barisan Bilangan
Pola Bilangan
1. Pola Garis Lurus dan Persegi Panjang
2. Pola persegi
1 3 6 10 15 21
+2 +3 +4 +5 +6
Bilangan kedua dan selanjutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah dua.
a. Pola bilangan ganjil
• Tetapkan angka 1 sebagai bilangan awal
• Bilangan selanjutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah dua
1 3 5 7 9
+2 +2 +2 +2
2 4 6 8 10
+2 +2 +2 +2
6. Pola Bilangan Segitiga Pascal
1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
1 1 2 3 5 8 ...
+ + + + + +
Barisan Bilangan
• Barisan bilangan adalah sekumpulan bilangan yang telah
diurutkan menurut suatu aturan tertentu.
Un
Barisan bilangan biasanya ditulis :
U1, U2,`U3, . . . . , Un
U1 Suku Pertama
Dengan Un adalah suku ke – n dan n =
U2 Suku ke-2 1,2,3, . . .
sebelumnya)
1. Menentukan Suku Berikutnya Suatu Barisan Bilangan
• Contoh:
• Tentukan tiga suku berikutnya dari barisan bilangan 2,
5, 8, 11, . . .
Barisan 2, 5, 8, 11,. . .
3 3 3
=U21
= 5U=2 2 + 3
U3 = 8 = 5 +3
U4 = 11 = 8 +3
Maka barisan selanjutnya adalah (2, 5, 8 ,11, 14, 17, 20, . . .n +3)
2. Menentukan Suku Ke-n Suatu Barisan Bilangan
Un = f (n)
Pola tingkat satu satu barisan bilangan
berselisih tetap
U1 U2 U3 U4 Un =?
Un = bn + (U1 - b)
+b +b +b
Contoh :
Tentukan rumus suku ke-n dari barisan bilangan ganjil.
Barisan bilangan ganjil
1 3 5 7 Un = ?
+2 +2 +2 b=2
U1 U2 U3 U4 Un =?
xr xr xr Un = rn x U1/r
Contoh :
Tentukan suku ke-n dari barisan bilangan (1, 10, 100, 1000, . . . Un )
1 10 100 1000 Un =?
Suku ke-n dari barisan bilangan berselisih tetap pada pola tingkat dua diberikan formula
berikut :
Un = b/2 . n (n-1) + c
Dengan c = Suku ke-n barisan bilangan pola
b = Selisih tetap
Tuliskan suku ke-n dari barisan bilangan (3,6, 10, 15, 21, . . . )
Jawab: U1 = 3=1/2 x 1 0 +3
3 6 10 15 21
U2 = 6 = ½ x 2x 1 +5
U3 = 10 = ½ x 3x2 + 7
+3 +4 +5 +6 U4 = 15= ½ x 4 x 3 +9
U5 = 21 = ½ x 5 x 4 +11
+1 +1 +1 :
:
pola tingkat2, dengan b=1 Un = ½. n(n-1) +c
LANJUTAN
+2 +2 +2 +2
C= 2n + (U1 - b) = 2n+(3-2)= 2n +1
Perhatikan baarisan U1, U2, U3, . . . . . .,Un-1, Un. Dari definisi di atas, diperoleh
hubungan sebagai berikut :
U1 = a
U2 = U1 + b = a + b
U3 = U2 + b = a + b + b = a + 2b Un = a + (n – 1 )b
U4 = U3 + b = a + 2b + b = a + 3b
Dengan n = 1, 2, 3,..
.
.
.
Dengan melihat nili b, kita dapat menentukan barisan aritmetika itu naik atau turun.
U1 = 4 ; U2 = 2 ; U3 = 0 ; U4 = -2
b = U2 - U1 = - 2 ; b = U3 - U2 = -2 ; b = U4 - U3 = - 2
karena b = - 2 < 0 barisan aritmetika merupakan barisan turun, berdasarkan rumus
Un = U1 (n - 1) . b
U10 = 4 + (9 . (- 2) ) = - 14
U1 = a
1. Un = r × Un-1 atau U2 = U1 . r = ar
2. Un = a × rn-1 U3 = U2 . r = ar2
U4 = U3 . r = ar3
Dengan: r = rasio atau pembanding Un = Un-1 . r = arn-1
n = bilangan asli
a = suku pertama
Berdasarkan nilai rasio (r) kita dapat menentukan suatu barisan geometri naik atau
turun.
Contoh :
a. Tentukan suku ke delapan dari barisan geometri :
b.
Bentuk umum:
Deret aritmetika
Dengan dan
Jawab:
2. Tentukan jumlah 5 suku pertama, jika suku kelima adalah 240 dan suku pertama
adalah 20
Jawab:
maka:
Deret Geometri atau Deret Ukur
jumlah suku-suku yang ditunjuk
Deret geometri oleh barisan geometri
Deret geometri:
dengan dan
Contoh:
1. Tentukan jumlah delapan suku pertama dari deret
Jawab:
Jawab:
Karena suku-suku positif maka
maka:
SIFAT-SIFAT DERET
Dalam deret aritmatika maupun deret geometri dapat menemukan sifat umum berikut
ini.
.
.
.
Dari uraian diatas dapat dituliskan hubungan antara suku ke-n dan jumlah n suku pertama
dari deret aritmatika maupun deret geometri, sebagai berikut.
𝑈 𝑛 =𝑆𝑛 −𝑆𝑛− 1
Contoh:
Dalam deret aritmatika ditemukan, hitunglah :
a. b. c. Beda
Jawab :
a.
b.
c.
Sifat Dasar Deret Aritmetika
2𝑈
2=𝑈 1+𝑈 3
Contoh:
Tentukan nilai dari agar barisan merupakan suku-suku dari deret aritmatika.
Jawab:
2(3x - 5) = x + 1 + 4
6x –10= x + 5
6x –x= 5 + 10
5x = 15
x=3
Selain kedua sifat di atas dapat pula kita turunkan beberapa sifat dari deret aritmatika
yang lain.
Perhatikan kembali formula suku ke-n berikut ini :
𝑈 𝑛 =𝑎+ ( 𝑛− 1 )
Dengan formula di atas dapat disusun kembali formula baru yang menyatakan
hubungan antara suatu suku dengan suku yang lainnya.
Memo
7= 1+6
7=4+3
7=5+2
7=3+4
Secara umum dapat dituliskan:
𝑈 𝑝 −𝑈 𝑘
𝑈 𝑝=𝑈 𝑘 + ( 𝑝−𝑘 ) 𝑏
𝑏=
𝑝−𝑘
Contoh:
dan dari deret aritmatika, tentukanlah :
Bila
a. b b.
Jawab:
a.
b.
atau
Sift Dasar Deret Geometri
1. Bila merupakan deret geometri, maka :
𝑈
2 𝑈3 𝑈𝑛
= =…= =𝑟
𝑈1 𝑈2 𝑈𝑛−1
Jawab:
Berdasarkan sifat (2) barisan geometri, yaitu , diperoleh:
Memo
atau
10 = 3 + 7
10 = 5 + 5
Secara umum di tuliskan:
𝑝−𝑘 𝑈𝑝
𝑈 𝑝 =𝑈 𝑘 ∙𝑟
𝑝− 𝑘
𝑟 =
𝑈𝑘
Contoh:
Diketahui deret geometri dengan U3 = 24 dan U6 = 192. Tentukanlah :
a. r b. U2
Jawab :
b.
PROFIL KELOMPOK
Nama : Putri Kinanti Aprilianti
(pemateri pertama)
Kelas : 2 – J
Alamat : Kapetakan, Cirbon
NPM : 112070184
E – mail:
putrikinanti520@yahoo.com
Alamat: Email:
Desa Nusaherang, lettyseptiani@yahoo.com
Dusun Manis,
RT.01/05, Kec.
Nusaherang, Kab.
Kuningan
Nama : Ivon Griani
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon,
19 Oktober 1993
Kelas : 2-I
Npm : 112070021
Menjelaskan : 33-43
Alamat : Jl. Sunan gunung jati,
Gg. Mandiri 2, RT/RW
02/01, Blok Akad, Ds.
Suranenggala kidul, Kec.
Suranenggala, Kab. Cibon, Prov. Jawa
Barat