Anda di halaman 1dari 40

METEOROLOGI DAN

KLIMATOLOGI
EDIT BY
SAIKHUDIN JATI
NUGROHO
Manfaat
atmosfer
Susunan

penyinaran matahari
Unsur -suhu udara
cuaca dan -kelembaban
iklim -Tekanan
SELUBUNG -angin
BUMI -awan
-curah hujan
Tipe-tipe
iklim

Pemanasan
global
A. MANFAAT ATMOSFER
· Menyediakan udara (nitrogen 76, oksigen
23%,sisanya zat lain 1%)
. Memantulkan gelombang radio
· Tempat terjadinya awan
· Menahan sinar UV dari matahari
. Menstabilkan suhu udara di bumi
. Melindungi bumi dari hujan meteor
 Troposfer (0 - 10 km)
Merupakan lapisan paling bawah dan B.SUSUNAN ATMOSFER
merupakan lapisan terpenting bagi makluk
hidup. Laju berkurangnya suhu lingkungan
adalah 6,4 °C tiap naik 1000 m. Lapisan ini juga
disebut lapisan campuran, karena di sini terjadi
percampuran udara karena gerak vertikal udara
yang kuat. Mengandung 80% massa atmosfer
dan merupakan tempat terjadinya peristiwa-
peristiwa cuaca. Batas antara lapisan troposfer
dan stratosfer adalah tropopause dengan rata-
rata ketinggian 12 km.
 Stratosfer (10 - 50 km)
Pada lapisan ini suhu naik perlahan seiring
naiknya ketinggian sampai ± 0 °C pada 50 km.
Batas antara stratosfer dan mesosfer disebut
stratopause (± 50 km) an di sini terdapat lapisan
ozon.
 Mesosfer (50 - 80 km)
Pada lapisan ini suhu mulai berkurang dengan
bertambahnya ketinggian, hingga pada
ketinggian 80 km suhunya ± - 80 °C. Batas
antara mesosfer dan termosfer adalah
mesopause.
 Termosfer (80 - 400 km)
Lapisan ini disebut juga lapisan panas. Suhu di
lapisan ini naik kembali seiring naiknya
ketinggian. Udara sangat tipis tetapi dapat
membakar meteorid
 Eksosfer (400 km lebih)
Merupakan lapisan terluar, menyatu dengan
radiasi matahari. Unsur penyusun utamanya
adalah hidrogen.
C.UNSUR CUACA DAN IKLIM
 penyinaran matahari
 suhu udara

 kelembaban

 tekanan

 angin

 awan

 curah hujan
1. INTENSITAS PENYINARAN MATAHARI
Berdasar panjang gelombangnya,
sinar matahari dikelompokkan
menjadi:
- gelombang pendek (sinar
ultraviolet) = 9%
- gelombang menengah (cahaya
tampak) = 41%
- gelombang panjang (sinar
inframerah) = 50%
Banyaknya sinar matahari yang
diserap permukaan bumi ditentukan
oleh:
- sifat muka bumi
- kemiringan sinar matahari
- lama penyinaran
- keadaan awan
2.SUHU UDARA
 Diukur dengan termometer.
Suhu udara harian diperoleh dengan
menentukan rata-rata suhu sepanjang
hari, demikian pula suhu bulanan dan
tahunan.
Dari catatan suhu harian didapatkan:
- menjelang hujan, suhu udara
meningkat karena radiasi matahari
tertahan oleh awan.
- Suhu udara dataran rendah lebih
tinggi dari suhu udara di dataran tinggi.
- Suhu udara daerah tropik lebih tinggi
dari daerah sedang dan kutub.
3.TEKANAN UDARA
 Diukur dengan barometer.
Makin tinggi suatu tempat tekanan
udaranya makin berkurang, karena
lapisan udara makin tipis. Tekanan udara
mempunyai satuan cm Hg, dengan
standar pengukuran adalah tekanan udara
permukaan laut sebesar 76,0 cm Hg.
Satuan yang lain adalah milibar (mb)
dimana 1 cm Hg = 13,3 mb. Jenis
barometer yang mudah dipindah-pindah
adalah barometer aneroid. Barometer
aneroid yang dapat dipakai mengukur
ketinggian dari permukaan laut disebut
altimeter.
4. KELEMBABAN UDARA
 Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang
terkandung dalam udara. Jumlah uap air maksimum
yang dikandung udara disebut udara jenuh.
Kelembaban mutlak adalah banyaknya uap air (dalam
gram) yang terkandung dalam 1 m3 udara. Kelembaban
relatif adalah perbandingan antara massa uap air yang
ada di udara dan massa uap air yang dikandung oleh
udara jenuh.
RH = m/ms x 100%
Kelembaban relatif dipengaruhi oleh:
- kandungan uap air, makin banyak makin tinggi
- suhu udara, udara dingin akan makin tinggi.
Bila udara terus mendingin menyebabkan kelebihan uap
air yang dikandung udara mengembun, menghasilkan
bintik-bintik air yang melayang di udara (awan/embun).
Bila terus bertambah banyak akhirnya akan turun
menjadi hujan. Alat untuk mengukur kelembaban relatif
udara disebut Higrometer, yang bekerja berdasarkan
sifar rambut ketika basah dan kering.
5. ANGIN
 Angin adalah udara yang bergerak yang
diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan yaitu
dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah.
FAKTOR TERJADINYA ANGIN

 Gradien Barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar
yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya angin
semakin cepat.
 Letak Tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari lainnya.
Sebaliknya yang jauh dari garis khatulistiwa lebih lambat.
 Tinggi Tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup
 Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari
ANGIN LOKAL

 Angin laut bertiup pada siang hari, sedangkan angin darat bertiup pada
malam hari.
 Angin lembah bertiup pada siang hari, sedangkan angin gunung bertiup
pada malam hari
 Angin turun yang kering adalah angin yang bertiup dari puncak gunung
menuju lembah. Terjadi karena perjalanan naik banyak kehilangan
kandungan uap airnya karena pendinginan udara.. Yang termasuk angin
ini adalah angin Bahorok, Kumbang, Gending, Brubu, Wambrau, Fohn,
Chinook dan Sirocco di pantai barat Italia. Angin Chinook juga disebut
pemakan salju.
ANGIN MUSIM (ANGIN MUSON)

 Angin musim (angin muson)


Disebabkan oleh dua hal:
· Adanya dua daratan yang luas yang berseberangan terhadap
katulistiwa
· Gerak semu tahunan matahari antara 23,5° LU dan 23,5° LS
Pada bulan April-September udara bergerak dari Australia
menuju Asia melalui Indonesia. Angin ini dinamakan angin
musim timur. Karena berasal dari daratan maka udara yang
dibawa kering.
Pada bulan Oktober-Maret udara bergerak dari Samudera
Pasifik menuju Astralia melalui Indonesia dan dinamakan
angin musim barat. Angin ini membawa banyak uap air dan
menyebabkan hujan didaerah Indonesia.
ANGIN SIKLON DAN ANTI SIKLON
 Perbedaan tekanan udara menghasilkan gradien tekanan. Jika bumi tidak berotasi, angin akan
bergerak tepat searah dengan arah gradien tekanan. Karena bumi berotasi ada faktor lain yang
mengubah arah angin dan dinamakan efek coriolis. Di belahan utara efek coriolis menarik
angin ke kanan, dan dibelahan selatan menarik ke kiri. Tapi efek coriolis tidak mempengaruhi
udara yang bergerak sepanjang katulistiwa.
Angin siklon adalah angin yang mengitari suatu pusat bertekanan rendah. Angin antisiklon
adalah angin yang mengitari suatu pusat tekanan tinggi.
Di belahan utara, angin siklon bergerak berlawanan dengan arah putaran jarum jam dan angin
anti siklon searah dengan arah putaran jarum jam, demikian sebaliknya di belahan bumi
Selatan. Angin siklon memiliki lintasan spiral konvergen (makin mengecil) agak naik.
Antisiklon memiliki lintasan spiral divergen (makin membesar) tang turun.
Siklon kecil yang terjadi setempat (siklon lokal) disebut tornado (pemilin) dengan kelajuan
antara 300-500 km/jam. Jenis angin siklon yang sangat kuat adalah siklon tropis, di India Barat
bernama hurricane dan di Pasific Barat dikenal dengan nama angin Topan.
Distribusi siklon tropis dikelompokkan dalam enam daerah:
· India Barat, Teluk Meksiko, Laut Karibia
· Pasifik Barat Laut (termasuk Filipina, Laut Cina dan Jepang)
· Laut Arab dan Teluk Bengala
· Daerah Pantai Pasifik Timur Meksiko dan Amerika Tengah
· Laut India Selatan, Madagaskar
· Pasifik Barat Daya (Samoa, Fiji, Pantai Timur Australia)
ANGIN GLOBAL
 Karena bumi berotasi dan permukaannya terdiri dari
tanah dan lautan, serta efek coriolis, maka sirkulasi
umum atmosfir terbagi atas enam siklus konveksi.
 Di daerah katulistiwa memiliki sabuk tekanan
rendah karena naiknya udara hangat. Daerah yang
terletak pada lintang ini disebut doldrum (daerah
angin mati).
 Udara naik dari katulistiwa terbagi ke arah
horisontal utara dan selatan pada lintang tinggi. Pada
30°LU dan 30°LS udara mendingin dan turun ke
permukaan dan daerah ini termasuk daerah
bertekanan tinggi dan dikenal dengan lintang kuda.
 Angin-angin permukaan diantara lintang kuda dan
doldrum disebut angin pasat.
 Sehubungan dengan efek coriolis, angin utara di
belahan utara dibelokkan ke kanan menjadi Angin
Pasat Timur laut. Angin selatan di belahan selatan
dibelokkan ke kiri menjadi Angin Pasat Tenggara.
Alat untuk mengukur kelajuan angin disebut
anemometer.
6. HUJAN

Berdasar cara terjadinya hujan dibedakan atas:


a. Hujan konveksi, terjadi hampir sepanjang tahun di
katulistiwa, dan saat musim panas di daerah iklim
sedang.
b.Hujan pegunungan, terjadi ketika udara di kaki
gunung naik melalui lereng pegunungan. Karena pada
saat naik suhunya terus turun, maka uap air yang di
bawa pada ketinggian tertentu akan mengembun dan
jadi butiran air. Butiran air ini turun menjadi hujan di
lereng gunung itu.
c.Hujan frontal,terjadi dari pertemuan antara massa
udara panas yang lembab dan massa udara dingin.
Alat pengukur curah hujan dinamakan penakar
hujan/fluviometer
7. AWAN
Awan adalah kumpulan butir-butiran
atau partikel-partikel es yang
diameternya 20-50 mikron dan
melayang di udara.
Klasifikasi awan berdasar bentuknya:
- Awan Commulus, yaitu awan
yang bergumpal dan bentuk
dasarnya horizontal
- Awan Stratus, yaitu awan tipis
yang tersebar luas dan
menutupi langit secara merata
- Awan Cirrus, yaitu awan yang
berdiri sendiri, halus dan
berserat, sering terdapat kristal
es tetapi tak menimbulkan
hujan
KLASIFIKASI AWAN BERDASARKAN
KETINGGIAN:

Awan tinggi (di atas 6000 m)


a. Cirrus
b. Cirrocumulus
c. Cirrostratus
Awan sedang (3000 - 6000 m)
a. Altostratus
b. Altocumulus
Awan rendah (0 - 3000 m)
a. Stratus
b. Stratocumulus
c. Nimbostratus
Awan dengan susunan vertikal
a. Cumulus
b. Cumulonimbus
E. GEJALA DI ATMOSFER
 Kabut
 Aurora

 Badai

 Putting beliung

 Tornado
1.KABUT

 Kabut adalah awan dengan ketinggian rendah. Butir-


butir air yang membentuk kabut disebabkan karena
kelembaban udara. Kabut dibedakan menjadi dua:
· Kabut adveksi: terbentuk karena udara lembab panas
bergerak ke permukaan yang lebih dingin.
· Kabut radiasi: dihasilkan oleh udara diam yang
menutupi suatu permukaan yang dingin.
2.AURORA
 Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala
pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya
interaksi antara medan magnet yang dimiliki planet tersebut dengan
partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari)
 Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub
selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara
dikenal dengan nama Aurora Borealis yang dinamai bersempena
Dewi Fajar Rom, aurora dan nama Yunani untuk angin utara, boreas
Ini kerana di Eropa ia kerap dilihat kemerah-merahan di ufuk utara
seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis
selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April.
Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora
Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.
AURORA BOREALIS DI ATAS DANAU BEAR,
ALASKA
AURORA AUSTRALIS DI WELLINGTON, SELANDIA
BARU
3.BADAI
 Adalah suatu gangguan pada atmosfer suatu palnet, terutama yang
mempengaruhi permukaannya serta menunjukkan cuaca buruk.
Badai dapat ditandai dengan angin yang kencang (badai angin),
petir dan kilat (badai kilat) curahan lebat, misalnya es (badai es),
atau angin yang membawa suatu zat melalui atmosfer (seperti badai
pasir dan badai salju dll).
 Pembentukan
Badai terjadi sewaktu suatu pusat tekanan rendah terbentuk dengan
dikelilingi oleh suatu sistem bertekanan tinggi. Kombinasi gaya
yang berlawanan ini dapat menciptakan angin dan menimbulkan
pembentukan awan badai, seperti kumulunimbus. Wilayah kecil dan
terlokalisasi yang bertekanan rendah dapat terbentuk dari udara
panas yang naik dari permukaan yang panas, yang akan
menimbulkan gangguan yang lebih kecil seperti angin puyuh atau
puting beliung.
BADAI TROPIS
 Badai Tropis (disebut juga dengan Typhoon atau
Hurricane atau Tropical Cyclone) merupakan pusaran
angin kencang dengan diameter sampai dengan 200
km/jam, berkecepatan > 200 km serta mempunyai
lintasan sejauh 1000 km. Setiap tahunnya badai tumbuh
di atas perairan luas di setiap samudera yang ada di
permukaan bumi. Ia bisa tumbuh ketika suhu muka laut
berada di atas 27 oC dan bisa dideteksi kemungkinan
tumbuhnya sejak tiga hari sebelumnya. Karena
bertambahnya faktor kekasaran permukaan dan
kehilangan sumber kelembabannya, badai akan melemah
ketika masuk ke daratan. Sebuah sistem pusaran angin
yang terbentuk di atas samudra luas belum bisa disebut
badai jika belum memiliki beberapa kualifikasi. Yang
utama, ia tidak akan disebut badai kecuali memiliki
kecepatan angin lebih dari 34 knot (63 km/jam) dan
berada diskeitra laut.
 Setiap badai bergerak dengan lintasan mereka masing-masing. Meskipun
demikian, pada umumnya badai yang terbentuk di sebelah Utara ekuator
bergerak ke arah Barat atau Barat Laut, dan badai yang terbentuk di sebelah
Selatan ekuator bergerak ke arah Barat atau Barat Daya. Ini berkaitan
banyak faktor termasuk di antaranya arah rotasi bumi dan gaya corioli yang
ditimbulkannya.
 Badai tropis bergerak berbanding lurus dengan besar gaya coriolis bumi. Di
sini berlaku fungsi matematik Sinus Ф dengan Ф adalah besar lintang.
Karena Indonesia berada di wilayah ekuator dengan sudut lintang rendah,
maka harga Sinus yang didapat mendekati nol. Hal tersebut menyebabkan
badai tropis apapun tidak mungkin melintasi wilayah Indonesia. Bisa dilihat
dari data klimatologi bahwa wilayah tumbuh badai tropis adalah di atas 10 o
LS pada bulan Desember sampai April dan diatas 10o LU pada bulan
September sampai November.
 Indonesia tidak seperti negara-negara yang seringkali menjadi lintasan
badai seperti Amerika, Jepang, Australia, Filipina atau negara lainnya.
Indonesia hanya akan terkena pengaruh tidak langsung yaitu berupa angin
kencang, gelombang tinggi dan hujan pada daerah-daerah yang dekat
dengan tempat tumbuhnya badai.
 Sub Bidang Informasi Meteorologi Publik BMG telah
mengumpulkan data badai tropis yang pernah terjadi
selama 41 tahun dari tahun 1965 – 2005. Data yang
terkumpul khususnya untuk wilayah 0°-50° LS dan 90°-
150° BT. Area ini mencakup wilayah Indonesia bagian
selatan ekuator, Samudra Hindia bagian Timur, benua
Australia, Papua Nugini dan Sebagian Samudera Pasifik
Barat.
5.ANGIN PUTTING BELIUNG
Adalah angin kencang, tapi angin kencang belum tentu
dikatakan angin putting beliung, tergantung kecepatan
angin yang menyertainya, angin putting beliung
kejadiannya singkat antara 3- 5 menit setelah itu diikuti
angin kencang yang berangsur-angsur keceptannya
melemah, sedangkan angin kencang dapat berlangsung
lebih dari 30 menit bahkan bisa lebih dari satu hari
dengan kecepatan rata-rata 20 – 30 knot, sementara
puting beliung biasa kecepatannya dapat mencapai 40 –
50 km/jam atau lebih dengan durasi yang sangat singkat
dan tidak sama dengan fenomena Badai yang sering
melanda di negara Amerika, Australia, filipina, Jepang,
Kore maupun China.
BIASA TERJADI PADA :

 Pancaroba baik dari hujan kekemarau maupun


sebaliknya,
 Musim penghujan dengan kriteria sbb :

* 1 – 2 atau lebih kondisi cuacanya clear atau


panas, biasanya hujan pada hari berikutnya akan
lebat disertai petir dan angin kencang.
* Biasanya pada pagi hari cerah dan berawan,
maka sore harinya berpeluang terjadi angin
kencang/puting beliung
SIFAT ANGIN PUTING BELIUNG :
 Tidak bisa diprediksi secara spesific, hanya peluang dalam batasan wilayah , setelah melihat
atau merasakan tanda-tandanya baru bisa diprediksi 0.5 – 1jam sebelumnya dengan tingkat
kekuakutan kurang dari 50 % (berdasarkan pengalaman)
 Angin puting beliung hanya berasal dari awan Cumulusnimbus (CB), bukan dari pergerakan
angin monsun maupun pergerakan angin pada umumnya, sehingga dapat dapat
berpindah/bergeser seusai dengan tekanan tinggi ke tekanan rendah dalam skala luas
 Tidak semua jenis awan CB menimbulkan puting beliung, karena sangat mikro maka sulit
membedakannya, secara teori puting beliung beasal dari jenis awan CB bersel tunggal, super
sel dan multisel, kesemuanya itu hanya dapat dilihat dilpangan terbuka bukan dari teori
monsun atau siklon atau model cuaca.
 Suatu daerah atau tempat terlanda puting beliung maka kecil kemungkinan terjadi yang kedua
kalinya, atau tidak ada puting beliung susulan karena berasal dari awan CB yang sifat
tumbuhnya tergantung dari intensitas konvektif yang juga sulit diperkirakan.
 Sangat lokal
 bergerak secara garis lurus
 waktunya singkat sekitar 3 menit dan tiba-tiba
 terjadi pada siang atau sore hari,
 malam jarang terjadi
 Puting Beliung sangat sulit diprediksi, namun tanda-tandanya dapat diketahui di luar rumah
 Terjadi pada tanah lapang yang vegetasinya kurang
 Jarang terjadi pada daerah perbukitan atau hutan yang lebat
TANDA-TANDA DATANGNYA ANGIN PUTING
BELIUNG

 satu hari sebelumnya, udara pada malam hari- pagi hari udaranya
panas/pengap/sumu’
 sekitar pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan cumulus (awan berlapis-lapis),
diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat
jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol
 tahap berikutnya adalah awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam
gelap
 perhatikan pepohonan disekitar tempat kita berdiri, apakah ada dahan atau ranting
yang sudah bergoyang cepat, jika ada maka hujan dan angin kencang sudah akan
datang
 terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri
 biasanya hujan pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba dengan deras, apabila hujan
nya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lingkungan kita berdiri
 Terdengar sambaran petir yang cukup keras, apabila indikator tersebut dirasakan
oleh kita maka ada kemungkinan hujan lebat+petir dan angin kencang akan terjadi
 Jika 1 atau 3 hari berturut – turut tidak ada hujan pada musim penghujan, maka ada
kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang
masuk dalam kategori puting beliung maupun tidak
DAMPAK KERUSAKAN YANG DITIMBULKAN ANGIN
PUTING BELIUNG

 Biasanya hanya menghantam rumah non permanent atau


rumah yang beratap seng/asbes maupun pelepah daun
nipah serta rumah bedeng
 Atap rumah berterbangan

 Pohon yang rapuh


ANTISIPASI
 Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar
segera ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon
tersebut
 Perhatiakan atap rumah yang sudah rapuh, karena pada
rumah yang rapuh sangat mudah sekali terhempas,
sedangkan pada rumah yang permanent, kecil kemungkinan
terhempas.
 Apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap, semula cerah
sebaiknya untuk tidak mendekati daerah awan gelap
tersebut
 Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian, karena
peristiwa fenomena tersebut sangat cepat
 Untuk jangka panjang pohon dipinggir jalan diganti dengan
pohon akar berjenis serabut seperti pohon asem, pohon
beringin dsb.
6.TORNADO

 Adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan
cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan
permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk
corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyemtuh bumi
menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing
 Kata "tornado" merupakan perubahan dari kata dalam Bahasa Spanyol tronada, yang
berarti "badai petir". Kemudian, kata tornado juga diambil dari Bahasa Latin tonare,
yang berarti "gemuruh". Kata ini sangat mungkin merupakan kombinasi dari bahasa
Spanyol tronada dan tornar ("berputar").Tornado juga secara umum dikenal sebagai
twisters.
 Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata
jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa
tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300 480 km/jam memiliki lebar
lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari
100 km.
 Tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat, di Kanada bagian selatan, selatan-
tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan
tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.
SEBUAH TORNADO MULTIVORTEX DI BAGIAN
LUAR DALLAS, TEXAS PADA 2 APRIL 1957.
TERBENTUKNYA TORNADO
 Pertumbuhan tornado berhubungan dengan perbedaan temperature pada di
tepi massa udara turun ( downdraft ) yang berada di sekitar mesosiklon
( downdraft oklusi). Studi pemodelan secara matematis tentang
pertumbuhan tornado juga mengindikasikan tornado dapat terjadi tanpa pola
temperature tersebut; bahkan kenyataannya, variasi temperatur yang
teramati sangat kecil
 Tornado tidak harus tampak; namun, intensitas tekanan rendah yang
disebabkan oleh kecepatan angin yang tinggi dan berputar cepat (berkaitan
dengan keseimbangan siklostrofik, sering menyebabkan uap air di udara
berkondensasi yang menyebabkan tampak corong kondensasi.
 awan corong merupakan perwujutan dari corong kondensasi yang tanpa
disertai angin kencang di permukaannya. Tidak semua awan corong
menjadi sebuah tornado. Namun, banyak tornado yang didahului oleh awan
corong seperti pusaran mesosiklon yang mendarat di permukaan tanah.
Tornado pada umumnya menghasilkan angin kencang di permukaannya
ketika corong yang tampak itu bertahan di atas permukaan tanah.
JENIS- JENIS TORNADO
 Tornado lemah
 Mencakup 88% dari jumlah keseluruhan tornado
 Menyebabkan kematian kurang dari 5%
 Memiliki tenggang waktu 1s.d > 10 menit
 Kecepatan angin kurang dari 110 mph
 Tornado kuat
 Mencakup 11% dari jumlah keseluruhan kejadian tornado
 Menyebabkan kematian hampir 30%
 Memiliki durasi 20 menit atau bahkan lebih
 Memiliki kecepatan angin 110 s.d 205 mph
 Tornado sangat kuat
 Mencakup 1% dari jumlah keseluruhan kejadian tornado
 Menyebabkan kematian hampir 70%
 Memiliki durasi melebihi 1 jam
 Memiliki kecepatan angin >205 mph
MACAM-MACAM TORNADO

Anda mungkin juga menyukai