Clin Orthop Relat Res (2010) 468: 1450-1452 DOI 10,1007
/ s11999-010-1263-2
SECARA SINGKAT
Secara singkat
Fraktur Singkat
Fraktur Hip intertrochanteric
Jaimo Ahn MD, Joseph Bernstein MD
Diterbitkan online: 3 Maret 2010
Asosiasi Bone dan Bersama Bedah 1 2010
pengantar
Intertrochanteric (IT) patah tulang femur terdiri sekitar 1.
2 dari semua patah tulang pinggul yang disebabkan oleh
mekanisme rendah energi seperti jatuh dari ketinggian berdiri. patah tulang
pinggul ini terjadi pada populasi karakteristik dengan faktor risiko termasuk
bertambahnya usia, jenis kelamin perempuan, osteoporosis, sejarah jatuh, dan
kelainan gaya berjalan [ 3 ]. Pembedahan hampir selalu pengobatan yang
dianjurkan sebagai morbiditas dan mortalitas yang terkait dengan pengobatan
nonoperative historis telah tinggi. Pasien sering telah ada sebelumnya
komorbiditas yang menentukan hasil akhir.
Struktur dan Fungsi
Wilayah IT terdiri dari femur distal proksimal leher memanjang ke trokanter
lebih rendah. Sebagian besar tulang di wilayah ini cancellous,
ekstrakapsular, dan sangat vaskularisasi (kontras dengan leher femoralis
subcapital) yang mengarah ke lingkungan penyembuhan yang kuat.
Beberapa fitur anatomi dalam pengobatan memengaruhi. The trochanters
yang lebih besar dan lebih kecil adalah poin lampiran dari primer pinggul
penculik (gluteus medius) dan hip utama fl exor (iliopsoas), masing-masing.
The calcar femorale adalah strut padat tulang posteromedial yang
mendukung transfer kekuatan dari leher ke poros.
J. Ahn (&)
Departemen Bedah Ortopedi, University of Pennsylvania, 2 Silverstein, 3400
Spruce Street, Philadelphia, PA 19104, USA e-mail:
jaimo_ahn@stanfordalumni.org
J. Bernstein
Departemen Bedah Ortopedi, Philadelphia Veteran Rumah Sakit,
University of Pennsylvania, Philadelphia, PA, USA
123
Pertimbangan cedera
Pasien khas adalah perempuan 60-an hingga 70-an dengan riwayat jatuh
dan penyakit tulang, dengan nyeri dan ketidakmampuan untuk weightbear.
Jatuh tidak jelas disebabkan tersandung membutuhkan evaluasi tambahan
untuk mengecualikan sinkop, sindrom koroner, stroke, atau kondisi lain;
Namun, secara umum, patah tulang pinggul dari ketinggian berdiri terjadi
tidak hanya karena tulang yang rapuh. Pasien jatuh dan bersamaan tidak
dapat menghilangkan energi dari musim gugur; oleh menguatkan diri
terhadap dampak, misalnya [ 3 ]. Lesi terlihat pada radiografi, riwayat
keganasan, atau nyeri pinggul sebelum jatuh menimbulkan kecurigaan
untuk fraktur patologis. Pasien harus risiko-strati fi ed sebelum pengobatan
operatif dan hati-hati dipantau sesudahnya. perawatan keseluruhan pasien
dengan IT patah tulang meliputi mengoreksi nutrisi dan metabolik
ketidakefisienan de fi akut, dan mencegah jatuh dan meningkatkan kiprah
dan kesehatan tulang dalam jangka panjang. Sebuah panel tulang
metabolik termasuk kalsium, fosfor, vitamin D3, albumin, dan lain-lain harus
ditarik dan tingkat dikoreksi; alternatif, spesialis tulang metabolik harus
dikonsultasikan.
fraktur intertrochanteric tidak biasa pada pasien yang lebih muda dan
investigasi permintaan; pada populasi ini, patah tulang intertrochanteric
hasil dari cedera energi tinggi atau dari proses patologis. Dengan demikian,
cedera sekunder atau keganasan harus disingkirkan.
Diagnosis dan Klasifikasi
radiografi polos (AP dan lateral) adalah standar. pandangan traksi dapat
membantu dengan perpindahan fraktur besar jika pasien mampu
mentolerir mereka. AP dan lateral dari seluruh femur juga dianjurkan,
terutama jika
Mei 2010
panjang kuku fi xation sedang dipertimbangkan; pandangan-pandangan ini adalah
wajib jika keganasan dicurigai.
Beberapa spesifikasi-klasifikasi untuk fraktur IT telah digunakan [ 4 ],
Meskipun tidak diterima secara universal. Seperti halnya dengan semua
patah tulang, mencatat kominusi dan perpindahan penting; deskriptor kunci
tambahan untuk patah tulang IT adalah orientasi garis fraktur dan
stabilitas. Fraktur IT khas memiliki garis fraktur utama berorientasi dari
trokanter lebih besar (proksimal dan lateral) untuk trokanter lebih rendah
(distal dan medial). Untuk orientasi khas, garis fraktur utama berkonotasi
stabilitas. Jika ada kominusi tambahan memperluas ke medial dinding
penopang (calcar), fraktur tidak stabil. Ketika kursus garis fraktur dalam
arah lateral, fraktur ditunjuk '' fraktur terbalik miring '' dan juga tidak stabil.
sekrup dengan sisi piring. Volume 468, Nomor 5
Pengobatan
Bedah fi xation adalah standar perawatan kecuali kontraindikasi.
nonsurgical perawatan sebelumnya yang penuh dengan komplikasi yang
terkait dengan istirahat berkepanjangan dan imobilisasi seperti ulkus
dekubitus, peristiwa tromboemboli, dan pneumonia. Waktu operasi masih
Gambar. 1A-B AP radiografi menunjukkan patah
tulang intertrochanteric dari proksimal
femur fi xed dengan ( SEBUAH) Sebuah
kuku cephalomedullary dan ( B) pinggul geser
Fraktur Singkat 1451
kontroversial; pada umumnya, penundaan terkait dengan kematian yang lebih
tinggi [ 5 ], Tapi mungkin bahwa pasien sakit tidak proporsional tertunda. Waktu
yang optimal untuk operasi belum pernah didefinisikan. Berdasarkan
interpretasi kita tentang sastra, operasi fi xation dalam beberapa hari cedera,
setelah komorbiditas medis telah ditangani, adalah yang terbaik saja [ 5 ].
operasi mendesak tanpa evaluasi medis di satu ekstrim, dan semi-elektif
penjadwalan untuk kenyamanan dokter bedah (seperti yang mungkin
dilakukan dengan patah tulang pergelangan kaki) di lain tampaknya tidak
dibenarkan.
Metode fi xation dipandu oleh pola fraktur; Pilihan standar termasuk
sekrup geser pinggul, kuku intramedulla, atau yang tetap sudut piring
(Gambar. 1 ). fraktur stabil secara tradisional telah fi xed dengan sekrup
pinggul geser (piring lateral yang dengan laras yang tetap melalui mana
sekrup besar memasuki kepala femoral) (Gambar. 1 B). Perangkat ini
disebut '' meluncur '' atau '' dinamis '' sebagai fraktur diharapkan runtuh
dan memperpendek sejalan dengan sudut laras-ini impaksi diperkirakan
menstabilkan tulang. Atau, piring lateral yang dapat digunakan dengan
sekrup yang tetap-sudut setelah kompresi fraktur intraoperatif,
mempromosikan penyembuhan tetapi mencegah pemendekan tambahan.
miring terbalik dan pola yang tidak stabil yang terbaik distabilkan
dengan kuku cephalomedullary. Kuku ditempatkan
123
1452 Ahn dan Bernstein
melalui trokanter lebih besar; kemudian sekrup besar dilewatkan melalui kuku
ke kepala femoral (Gambar. 1 A) memungkinkan untuk keruntuhan geser
dikendalikan. Karena mereka intramedulla, kuku dapat membantu mencegah
perpindahan patah tulang miring terbalik.
Pasca operasi, pasien harus menerima profilaksis tromboemboli dan
harus dimobilisasi. Jumlah berat tubuh diperbolehkan sebanding dengan
stabilitas fraktur; meskipun mental pasien peringatan tampaknya
autoregulate berat tubuh mereka dengan benar.
hasil
Karena wilayah IT adalah tempat tidur metaphyseal kaya, serikat fraktur adalah
norma. Shortening dan kiprah sempurna dengan ketidaknyamanan sisa ringan,
bagaimanapun, tidak jarang [ 3 ]; dan mortalitas 1 tahun setelah patah tulang pinggul
dapat melebihi 20% sampai 30% [ 3 ].
Beberapa percobaan acak dan meta-analisis [ 1 . 2 ] Telah gagal menunjukkan
keuntungan yang jelas dari kuku lebih piring atau sebaliknya untuk patah tulang stabil.
Tidak benar mengurangi patah tulang, kesalahan teknis, dan kegagalan untuk
mengenali ketidakstabilan dapat menyebabkan kegagalan fi xation.
lima Mutiara
1. Pencegahan adalah kunci. patah tulang pergelangan tangan rendah energi (terutama
jika dikombinasikan dengan fraktur tubuh vertebral) harus segera rencana
pemeriksaan dan pengobatan untuk mencegah patah tulang pinggul masa depan.
123
Ortopedi klinis dan terkait Penelitian 1
2. Calcar kominusi dan orientasi sebaliknya membuat IT patah tulang tidak
stabil.
3. Kuku patah tulang stabil jika Anda ingin, tapi tidak berpikir bukti memaksa
Anda untuk melakukannya.
4. pengurangan Operative harus dilakukan sebelum fi xation; perangkat fi xation
tidak dapat membantu Anda mencapai pengurangan yang lebih baik.
5. Jarak gabungan dari ujung sekrup ke puncak kepala pada AP dan
lateral (tipapex jarak) harus kurang dari 25 mm; keliru dalam posterior
dan arah inferior.
Referensi
1. Ahrengart L, Tornkvist H, Fornander P, Thorngren KG, Pasanen L, Wahlstrom P,
Honkonen S, Lindgren U. Sebuah studi acak dari sekrup kompresi pinggul dan kuku
Gamma di 426 patah tulang. Clin Orthop Relat Res. 2002; 401: 209-222.
2. Bhandari M, Schemitsch E, Jonsson A, Zlowodzki M,
Haidukewych GJ. kuku Gamma ditinjau kembali: kuku gamma vs sekrup
kompresi pinggul dalam pengelolaan patah tulang intertrochanteric pinggul:
meta-analisis. J Orthop Trauma. 2009; 23: 460-464.
3. Grisso JA, Kelsey JL, Strom BL, Chiu GY, Maislin G, O'Brien LA, Hoffman S, Faktor
risiko Kaplan F. untuk jatuh sebagai penyebab patah tulang pinggul pada wanita.
Timur Laut Hip Fracture Study Group. N Engl J Med. 1991; 324: 1326-1331.
4. Lindskog DM, Baumgaertner MR. Stabil patah tulang pinggul intertrochanteric pada
orang tua. J Am Acad Orthop Surg. 2004; 12: 179-
190.
5. Moran CG, Wenn RT, Sikand M, Taylor AM. mortalitas awal setelah patah tulang pinggul:
penundaan sebelum operasi penting? J Tulang Bersama Surg Am. 2005; 87: 483-489.