Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK PERTEMUAN 7

BIANG KERINGAT
BIANG
BIANGKERINGAT
KERINGAT
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan daerah tropis sehingga sering terjadi biang
keringat (Miliaria) khususnya pada bayi berusia kurang dari 6
bulan. Karena cuaca yang panas sangat berpengaruh untuk
terjadinya biang keringat (miliaria). Biang keringat meskipun
bukan termasuk penyakit yang berbahaya, namun ketika
menyerang anak-anak akan memiliki dampak psikologis yang
besar. Pada umumnya anak-anak yang terserang biang keringat
akan merasakan gatal yang luar biasa pada daerah-daerah
(bagian tubuh) yang memproduksi keringat banyak. Rasa gatal
yang berlebihan ini kemudian akan mengakibatkan anak
menggaruk-garuk dan akibat dari menggaruk tubuhnya tanpa
kontrol bisa menimbulkan infeksi.
Pengertian Swamedikasi

Swamedikasi adalah suatu pengobatan sendiri yang


dilakukan oleh masyarakat terhadap penyakit yang umum
diderita, dengan menggunakan obat-obatan yang dijual
bebas dipasaran yang bisa didapat tanpa resep dokter dan
diserahkan oleh apoteker di apotek (Asti dan Indah, 2004).
Swamedikasi bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
diri, mengobati penyakit ringan dan lebih terfokus pada
penanganan terhadap gejala penyakit secara cepat dan
efektif tanpa intervensi sebelumnya oleh konsultan medis
kecuali apoteker (WHO, 1998)
Biang Keringat?
Biang keringat adalah gangguan pada kulit berupa ruam
kemerahan yang terasa gatal, yang timbul akibat keringat
berlebihan disertai sumbatan saluran kelenjar keringat,
biasanya pada dahi, leher, dada dan punggung serta tempat
yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian. Keadaan ini
biasanya di dahului oleh produksi keringat yang berlebihan,
dapat diikuti rasa gatal seperti ditusuk, kulit menjadi
kemerahan dan disertai banyak gelembung kecil berair
(Budiarja dan Widaty, 2000).
PENGGOLONGAN
BIANG KERINGAT
1. Miliaria kristalina

Miliaria kristalina disebut juga miliaria


sudamina merupakan biang keringat yang
disebabkan karena adanya penyumbatan
saluran keringat dekat dengan permukaan
kulit / stratum corneum. Ruam biasanya
berbentuk sangat kecil, bintik jelas yang muncul
dan bentuk kumpulan. Bintik-bintik tersebut
akan hilang dalam beberapa jam atau hari dan
merupakan bentuk yang paling tidak gatal atau
bahkan tidak gatal sama sekali (Knott.2010)
2. Miliara rubra
Jenis ini merupakan yang paling umum dan
sebagian besar orang mengidentifikasinya
sebagai biang keringat. Penyebabnya adalah
sumbatan saluran keringat pada bagian
lebih dalam dari epidermis. Kumpulan
bintik-bintik merah tidak rata berkembang.
Jenis ini dapat sangat gatal, kulit yang
terkena berwarna merah, ruam biasa terjadi
saat iklim panas serta hilang ketika berhenti
berkeringat. Apabila keringat tidak dapat
diekskresikan maka kemungkinan
terjadinya demam karena keseimbangan
(homeostatis) suhu tubuh terganggu
(Knott.2010)
3. Miliaria profunda
Jenis ini sangat jarang terjadi.
Penyebabnya adalah penyumbatan
saluran keringat pada lapisan dermis
(lapisan tengah kulit) atau dermal-
epidermal. Ini terjadi pada orang yang
tinggal pada iklim panas atau yang
mengalami miliaria ribra berulang –
ulang. Gumpalan besar berkembang
pada kulit ketika berkeringat, warnanya
cenderung lebih pudar seperti daging
karena terjadi di tengah kulit. Gatal
cenderung ringan namun memiliki resiko
demam apabila banyak permukaan kulit
yang terpengaruh (Knott.2010)
Tanda dan gejala biang
keringat
Tanda bintil-bintil halus kemerahan terutama pada
daerah-daerah lipatan tubuh seperti leher, lipat
tangan, lipat siku, di bawah payudara (pada
wanita), lipatan paha, lipatan kulit kaki (bayi), dan
lipatan lutut.
Gejala yang sering timbul seperti gatal, rasa
terbakar dan perih. Apabila dalam 3-10 hari tidak
kunjung membaik maka dapat terjadi komplikasi
seperti infeksi dan dermatitis. Namun, komplikasi
ini sangat jarang terjadi (Levin, et al, 2012).
Etiologi
Biang keringat disebabkan karena adanya sumbatan pada pori-pori
saluran keluarnya keringat sehingga keringat merembes pada pori
kulit terdekat dan mengakibatkan inflamasi/peradangan Sumbatan
pada biang keringat ini dapat disebabkan oleh debu ataupun daki.
Saat tubuh banyak berkeringat, misalnya saat cuaca panas atau
setelah demam, adanya sumbatan tadi akan membuat keringat
tertahan di bawah kulighhht, kemudian membentuk tonjolan-
tonjolan kecil berwarna merah karena terjadi peradangan (Djunarko
dan Hendrawati, 2011).

Biang keringat berhubungan erat dengan cuaca yang sangat panas,


lembab atau dapat terjadi selama penyakit yang menyebabkan
berkeringat. Biang keringat juga diakibatkan dari ketidakmampuan
kulit untuk “bernafas” (berinteraksi dengan udara) karena pakaian
yang terlalu ketat atau tebal seperti kulit dan polyester (Levin, et al,
2012).
Mekanisme terjadinya
biang keringat
Pori-pori pada kelenjar keringat tersumbat pada biang
keringat, Sehingga pori – pori tidak mampu mensekresi
keringat, akibatnya untuk mengeluarkan keringat pori –
pori mengalami akan mengalami dilatasi/pelebaran dan
rupture/kerusakan pada lapisan epidermal pori keringat.
Keadaan ini menyebabkan inflamasi akut pada lapisan
dermis yang menimbulkan rasa perih, terbakar atau gatal
(Levin, et al, 2012)

Pori – Pori Terjadi


Tersumbat Tidak dapat mengalami dilatasi
mensekresi atau kerusakan Inflamasi
Penatalaksanaan
Biang Keringat
Hal – hal yang dapat dilakukan
Swamedikasi Biang keringat
 Terapi Farmakologi
 Terapi Non farmakologi
Tujuan terapi pada biang keringat yakni dengan
menghilangkan penyebab biang keringat, mengatasi dan
meringankan gejala biang keringat.

Hal-hal Yang Dapat Dilakukan Yaitu :


• Mengurangi pembentukan keringat berlebih dengan
menghindari cuaca yang terlalu panas
• Menjaga kulit tetap dingin dengan mandi atau memakai
lotion khusus untuk biang keringat
• Jangan menggaruk untuk mencegah luka dan infeksi
pada kulit
• Selalu menggunakan pakaian yang lembut dan dapat
meyerap keringat
• Perbaiki sirkulasi udara dan ventilasi rumah
(Djunarko dan Hendrawati.2011)
Swamedikasi Biang Keringat
1. Madu
Madu memiliki banyak kandungan yang baik
untuk kulit, termasuk sebagai pelembab alami
dan humektan. Untuk dapat mengatasi biang
keringat menggunakan madu, hanya perlu
mengoleskan madu secara langsung ke area
kulit yang bermasalah. Untuk mendapat hasil
yang maksimal, campurkan madu dengan
minyak jojoba. Oleskan ke seluruh area yang
terkena biang keringat, diamkan selama 15-
20 menit, lalu bilas hingga bersih. Lakukan
cara ini sebanyak 3-4 kali seminggu.
2. Minyak jarak
Minyak jarak dipercaya mampu mengatasi banyak masalah
kulit sekaligus mengontrol produksi minyak berlebih yang
menjadi salah satu alasan tersumbatnya pori-pori kulit. Cara
menggunakan cukup mengoleskan setengah sendok teh minyak
jarak ke area yang bermasalah sembari dipijat lembut dengan
gerakan melingkar
3. Es batu
Digosokkan pada biang keringat untuk mengurangi rasa gatal
4. Air rebusan kayu secang
Kandungan dari secang yaitu tanin dan
brazilin, tanin bersifat sebagai
antibakteri sedangkan brazilin
mempunyai aktivitas anti bakteri dan
bakteriostatik. Cara membuat ramuan
yaitu diambil kulit kayu secang
secukupnya lalu direbus dalam panci
berisi air secukupnya, setelah mendidih
campurkan air rebusan kayu secang yang
telah berwarna merah kedalam air biasa
pada bak mandi
Terapi non-farmakologis
mengurangi keringat,
berada di tempat sejuk
menggunakan pakaian yang longgar berwarna
cerah dan tipis untuk melancarkan sirkulasi
udara.
Pada anak-anak sering mengganti popok dan
menggunakan sabun antiseptiik ringan untuk
mengurangi ketidaknyamanan biang keringat
(Padron.2006)
Terapi Farmakologis
Obat Esensial
1. Calamin
Pengobatan biang keringat dapat dilakukan dengan
menggunakan bedak tabur atau lotion khusus biang keringat.
Lotion atau bedak tabur biasanya mengandung calamine yang
berfungsi untuk memberi sensasi dingin dan lembut pada kulit
sehingga mengurangi rasa gatal dan bekerja sebagai anti bakteri
untuk mencegah infeksi yang ditimbulkan karena garukan.
2. Lotio Mentol dan salicyl talk
Lotion atau bedak tabur yang mengandung menthol dapat
memberikan sensasi dingin pada kulit. Sediaan yang dapat
digunakan adalah salicyl talk. Cara penggunaan bedak tabur dan
lotion adalah dengan mengaplikasikan terlebih dahulu di tangan
baru kemudian dioleskan pada daerah biang keringat dengan
hati-hati dua kali sehari setiap habis mandi dan kulit sudah
dikeringkan.
Obat untuk biang keringat yang beredar dipasaran, antara
lain : Bedak Minos (bedak tabur), Caladine (krim, lotion,
dan bedak tabur), Caladryl (lotion), Calamec (lotion),
dan Calarex (lotion) (Djunarko dan Hendrawati, 2011).

Apabila keadaan memburuk setelah pemakaian produk,


rendam atau hilangkan sisa produk dan hentikan pemakaian,
kondisi harus membaik dalam 24 jam, apabila bertambah
buruk atau tidak membaik dalam 7 hari maka konsultasikan
ke dokter. Apabila terjadi demam gunakan analgesik-
antipiretik seperti parasetamol dan untuk orang dewasa
apabila gatal sangat mengganggu dapat digunakan oral
antihistamin/antialergi seperti klorfeniramin maleat (Padron,
2006).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai