Anda di halaman 1dari 21

Auditing I

Laporan Audit &


Auditor
Thomas Aquinas D.V
Pokok Bahasan
01 Definisi Laporan Audit & Auditor

02 Tujuan Audit

03 Opini Audit

04 Tanggung jawab Auditor

05 Risiko Audit

06 Standar Audit

07 Fraud
08 Analisis Laporan Audit
Definisi Laporan Audit & Auditor
Laporan Audit
Laporan Audit adalah audit report yaitu laporan auditor yang
menyatakan bahwa pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan
norma pemeriksaan akuntan, disertai dengan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan perusahaan yang diperiksa

Auditor

Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu


dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan
suatu perusahaan atau organisasi.
Tujuan Audit

Apa Tujuan audit ?

Tujuan audit dari laporan keuangan yaitu untuk menilai kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan yang
dibuat oleh perusahaan. Adapun kelayakan dan kewajaran ini mengacu pada prinsip akuntansi yang berterima umum dan
selanjutnya atas penilaian tersebut akan tercermin pada opini audit.
Opini Audit
Opini audit merupakan pernyataan dari auditor terhadap kewajaran
laporan keuangan dari entitas yang sudah diaudit.

Berdasarkan SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik), opini audit


terdiri dari 5 macam, yaitu :

Opini Audit

Modified
Unqualifie Qualified
Unqualifie Adversed Disclaimer
d Opinion Opinion
d
Opini Audit
Unqualified Opinion

Wajar Tanpa Pengecualian, artinya laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku
Modified Unqualified

Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan adalah pendapat yang
diberikan ketika suatu keadaan tertentu yang tidak berpengaruh langsung terhadap
pendapat wajar.
Qualified Opinion

$ Wajar Dengan Pengecualian, artinya laporan keuangan dapat diandalkan tetapi masih
ada beberapa masalah atau pos yang dikecualikan agar tidak salah dalam mengambil
keputusan.
Adversed
Tidak Wajar artinya laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan standar akuntansi
atau ada kesalahan material dalam laporan keuangan tersebut.

Disclaimer
Tidak Memberikan Pendapatan, artinya laporan keuangan memiliki kesalahan yang
material dan manajemen membatasi lingkup pemeriksaan sehingga auditor tidak
menemukan bukti yang cukup..
Tanggung Jawab Auditor
Perencanaan, Pengendalian Dan Pencatatan
01 Auditor perlu merencanakan, mengendalikan dan
mencatat pekerjaannya.
Sistem Akuntansi
Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan
02 pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya sebagai
dasar penyusunan laporan keuangan.
-40 Bukti Audit
03 Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan
reliable untuk memberikan kesimpulan rasional.
Pengendalian Intern
Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan pada
04 pengendalian internal, hendaknya memastikan dan
mengevaluasi pengendalian itu dan melalukan compliance test.
Meninjau Ulang Laporan Keuangan Yang Relevan
Auditor melaksanakan tinjau ulang laporan keuangan yang
05 relevan seperlunya, dalam hubungannya dengan kesimpulan
yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan
untuk memberi dasar rasional atas pendapat mengenai laporan
keuangan.
RISIKO AUDIT
Risiko dalam auditing berarti bahwa auditor menerima suatu tingkat
Risiko dalam auditing berarti bahwa auditor menerima suatu tingkat
ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit. Risiko audit yaitu
ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit. Risiko audit yaitu
risiko bahwa auditor secara tidak sadar gagal untuk menyesuaikan
risiko bahwa auditor secara tidak sadar gagal untuk menyesuaikan
pendapatnya atas laporan keuangan yang salah saji secara
pendapatnya atas laporan keuangan yang salah saji secara
material.
material.

Komponen risiko audit pada umumnya terdiri atas tiga, yaitu:


RISIKO AUDIT

Risiko Bawaan (Inherent Risk)

1 Risiko bawaan adalah kerentanan suatu asersi terhadap salah saji material dengan
asumsi tidak ada kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern yang terkait.
RISIKO AUDIT

Risiko Pengendalian (Control Risk)

2 Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi
dalam suatu asersi, tidak dapat dideteksi maupun dicegah secara tepat pada waktunya
oleh berbagai kebijakan dan prosedur pengendalian intern entitas.
RISIKO AUDIT

Risiko Deteksi (Detection Risk)

3 Risiko deteksi merupakan risiko ketika auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material
yang terdapat dalam suatu asersi.
Standar Umum
Standar umum berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu
pekerjaannya sehingga bersifat pribadi. Standar ini mencakup tiga bagian
diantaranya:

a. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai


keahlian dan pelatihan teknis yang memadai sebagai auditor.

b. Auditor harus mempertahankan mental dari segala hal yang


berhubungan dengan perikatan, independensi.

c. Auditor wajib menggunakan keahlian profesionalnya dalam


melaksanakan pelaksanaan audit dan pelaporan dengan cermat dan
seksama.
Standar Pekerja Lapangan

a. Seluruh pekerjaan audit dapat direncanakan dengan sebaik-baiknya


dan apabila menggunakan asisten maka harus disupervisi dengan
semestinya.

b. Tak hanya memperhatikan standar audit saja, pemahaman yang


memadai atas pengendalian intern sangat dibutuhkan untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat

c. Bukti audit yang kompeten harus diperoleh melalui inspeksi


pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk dapat memberikan pernyataan pendapat atas laporan
keuangan yang diaudit.
Standar Pelaporan

a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah


disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

b. Hasil Laporan auditor harus menunjukkan kekonsistenan, apabila ada


ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dengan penerapan pada periode
sebelumnya.

c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang


memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

d. Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai


laporan keuangan secara keseluruhan bahwa pernyataan yang demikian
tidak bisa diberikan.
Fraud

Fraud merupakan suatu perbuatan yang bertentangan dengan kebenaran yang


dibuat secara sengaja dengan tujuan untuk memperoleh sesuatu yang bukan
merupakan hak pelakunya
Unsur – unsur fraud
Terdapat penyajian yang keliru

Terjadi masa lampau bahkan sekarang

Dilakukan secara sengaja atau


tanpa perhitungan

Dilakukan dengan maksud untuk


menyebabkan suatu pihak beraksi

Pihak yang terluka harus beraksi terhadap


kekeliruan

Mengakibatkan kerugian
Cara Mencegah Fraud
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya fraud :

• Memberikan insentif / benefit yang memadai


• Penyederhanaan struktur organisasi
• Pemisahan fungsi (yang membuat transaksi tidak boleh sama dengan yang melaksanakan transaksi)
• Pengawasan yang cukup
• Evaluasi dari kewajaran transaksi hubungan istimewa
• Rotasi pegawai
• Tindakan tegas bagi pelaku kecurangan
• Tersedianya catatan yang memadai
• Pengendalaian fisik pada tiap aset dan catatan perusahaan
• Mengasuransikan kerugian / kehilangan
Analisis Laporan Audit
1. Pihak yang dituju

2. Paragraf pengantar

3. Paragraf lingkup

A. 6 unsur laporan audit

4. Paragraf pendapat

5. Nama Auditor, Nomor


Izin Akuntan Publik dan
Tandan Tangan

6. Tanggal Laporan Audit


Paragraf pengantar

Kalimat pertama menjelaskan obyek yang menjadi sasaran


Auditing
Obyek audit yaitu : Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas
Kalimat kedua dan ketiga menjelaskan tanggung jawab
manajemen dan tanggung jawab auditor
Paragraf lingkup

Merupakan pernyataan auditor bahwa auditnya dilaksanakan


berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAI dan
pernyataan keyakinan bahwa pelaksanaan audit memberikan
dasar yang memadai bagi auditor untuk memberikan
pendapat atas laporan keuangan auditan.
Kalimat ketiga menyampaikan pesan:
Dalam perikatan umum, auditor melaksanakan auditnya atas
dasar pengujian bukan atas dasar pemeriksaan seluruh bukti
Pemahaman Internal Control merupakan dasar untuk
menentukan jenis dan luas pengujian
Luas pengujian dan dan pemilihan prosedur audit ditentukan
oleh auditor atas dasar pengalamannya.
Pemeriksaan audit tidak hanya catatan akuntansi saja tapi
juga bukti penguat lainnya
Paragraf Pendapat

Merupakan paragraf yang digunakan oleh auditor


untuk menyatakan pendapat mengenai laporan
keuangan.
Dalam paragraf ini auditor menyatakan pendapatnya
mengenai kewajaran laporan keuangan auditan dalam
semua hal yang material yang didasarkan atas
kesesuaian penyusunan LK dengan prinsip akuntansi
yang diterima umum.

Anda mungkin juga menyukai