Oleh :
Nirwan Nugraha. L
PERINEUM
• Daerah antara komissura posterior dengan anus
(antara vagina dan rektum) 3-4 cm
• Dibentuk oleh:
M.Bulbokavernosa,
M.Tranversa Perinei,
M Puborektal ,
Sfingter ani eksterna
ANATOMI PERINEUM
ANATOMI PERINEUM
ANATOMI SPINGTER ANI
IDENTIFIKASI ROBEKAN SFINGTER ANI
• SAE /sfingter ani eksterna menyerupai sebuah pita otot rangka dengan
serat berkapsul
Pemeriksaan Fisik
Robekan pada perineum,
Anamnesis Perdarahan yang bersifat
Perdarahan pervaginam arterial atau yang bersifat Px. Penunjang
dengan riwayat partus merembes, Status Hemodinamik
sebelumnya Pemeriksaan RT, untuk
menilai derajat robekan
perineum
MANAJEMEN RUPTUR
Derajat I Derajat II Derajat III Derajat IV
↓
• Suntikkan sekitar 10 ml lignokain 0,5% di bawah mukosa vagina, di bawah kulit
perineum, dan pada otot-otot perineum.
↓
• Masukkan jarum sepuit pada ujung atau pojok laserasi atau luka dan dorong
masuk sepanjang luka mengikuti garis tempat jarum jahitnya akan masuk atau
keluar.
MANAJEMEN RUPTUR
DERAJAT II LANJ.
↓
Jahitan Mukosa
• Jahit mukosa vagina secara jelujur
dengan benang 2-0 mulai dari 1 cm
di atas puncak luka di dalam vagina
sampai pada batas vagina.
MANAJEMEN RUPTUR
DERAJAT II LANJ.
Jahitan Otot
• Infeksi
• Defek spingter ani
• Fistula rektovaginal
• Hematoma vulva
• Disparenia
• Inkontinensia urine
• Inkontinensia alvi/fekal
INFEKSI
HEMATOMA VULVA
KIE
Memberikan informasi kepada pasien cara menjaga kebersihan daerah vagina dan sekitarnya
setelah dilakukannya penjahitan di daerah perineum, yaitu antara lain:
a. Menjaga perineumnya selalu bersih dan kering.
c. Cuci perineumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3 sampai 4 kali perhari.
d. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan lukanya. Ibu harus kembali
lebih awal jika ia mengalami demam atau mengeluarkan cairan yang berbau busuk dari
daerah lukanya atau jika daerah tersebut menjadi lebih nyeri.
PENCEGAHAN