Anda di halaman 1dari 13

LogoType

Perawatan Saluran A
kar
Adinda Rachmalia Dwi Utami
J530195018

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Alat Dan Bahan
Alat
Bahan
a. Diagnostic set a. Bahan dressing (Ca(OH)2)
b. Handpiece High Speed & Low speed
b. Bahan irigasi (NaOCl 3%)
c. APD
d. Cotton roll c. Iod griseril/saline
e. Suction d. Cavit
f. Rubber dam
e. Spuit irigasi
g. Endo akses bur
h. K-File f. Perhidrol
i. H-file g. Paper point
j. Sliding caliper/Endo ruler
h. Gutta perca
k. Plastis instrumen
l. Glass plate i. Endomethason
m. Smooth broach
n. Barbed broach
o. Lentulo
p. Spreader
q. Plugger
Tahapan Perawatan
a. Kunjungan pertama

1) Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll atau rubber dam


2) Pembukaan akses (pencarian orifice)
Pembukaan akses dengan menggunakan endo akses bur dari arah incisal, dibuka dan arahkan tegak lurus aksis gigi hingga perforasi kamar pulpa.
Atap pulpa juga dibuang dengan menggunakan endobur, dan digerakan dari kamar pulpa ke arah luar (koronal). Preparasi kamar pulpa selesai bila
alat endodontik dapat bergerak leluasa keluar masuk dan bentuk kavitas cukup retensi untuk tumpatan sementara
3) Eksplorasi (pencarian akses)
Mencari jalan masuk ke saluran akar melalui orifis dengan menggunakan smooth broach atau jarum miller.
4) Ekstirpasi pulpa
Mengambil jaringan pulpa pada saluran akar menggunakan barber broach yang ditandai dengan rubber stop dan dimasukkan sepanjang 2/3 panjang
saluran akar, diputar 180o searah jarum jam kemudian ditarik keluar. Cara ini dilakukan berulang sampai jaringan pulpa benar-benar terambil
seluruhnya. Barber broach yang digunakan juga harus tepat, tidak terlalu besar maupun terlalu kecil.
5) Irigasi saluran akar dengan larutan NaOCl 3% sebanyak 2 mm menggunakan spuit irigasi.
6) Pengukuran panjang kerja
Pengukuran menggunakan metode observasi langsung dengan mengukur panjang gigi yang akan dirawat pada radiograf, misal X. Panjang kerja
perkiraan = X – 1 mm, Kemudian file dimasukkan dengan panjang kerja tersebut dan dilakukan pengambilan radiograf
Ketentuan:
a) Bila panjang alat tepat pada ujung apical maka PK perkiraan dikurangi 1 mm.
1) Pengukuran panjang kerja
Pengukuran menggunakan metode observasi langsung dengan mengukur panjang gigi yang akan dirawat pada radiograf, misal X. Panjang kerja
perkiraan = X – 1 mm, Kemudian file dimasukkan dengan panjang kerja tersebut dan dilakukan pengambilan radiograf
Ketentuan:
a) Bila panjang alat tepat pada ujung apical maka PK perkiraan dikurangi 1 mm.
b) Bila jarak ujung alat dengan ujung apical > 1 mm, atau ternyata ujung alat menembus apical maka pengukuran PK diulangi.
PK estimasi = X – 1 mm
= 18 mm -1mm
= 17mm
1) Preparasi saluran akar
 Preparasi saluran akar dilakukan dengan teknik step back
a) Preparasi saluran akar dengan putaran ¼ s/d ½ putaran searah jarum jam. File digunakan dengan cara pull stroke.
b) Setiap pergantian alat dari nomor kecil ke nomor berikutnya selalu dilakukan irigasi dengan 2 ml NaOCl 3 % dan rekapitulasi yaitu
diulang kembali menggunakan file nomer sebelumnya. Irigasi dilakukan dengan spuit irigasi, larutan disemprotkan ke dalam saluran akar
dengan tekanan kecil.
c) Pelebaran saluran akar diakhiri apabila dirasakan telah cukup bersih.
d) Saluran akar dikeringkan dengan papper point.
 Estimasi ukuran file dan panjang kerja preparasi saluran akar
a) IAF (Initial Apical File) yaitu file terbesar pertama yang bisa masuk tanpa hambatan sesuai dengan panjang kerja (file #15)
b) MAF (Master Apical File) merupakan file terakhir yang digunakan untuk preparasi apikal (file #30)
  20 17 mm  
      Irigasi 2 ml NaOCl 3%  
         
      Irigasi 2 ml NaOCl 3%  
  Rekapitulasi F. #20 PK 14 mm  
  25 17 mm  
      Irigasi 2 ml NaOCl 3%  
         
      Irigasi 2 ml NaOCl 3%  
MAF Rekapitulasi F .#25 PK 14 mm  
  30 17 mm  
      Irigasi 2 ml NaO Cl 3%  
         
 
FASE II A Preparasi  
badan saluran akar     Irigasi 2 ml NaOCl 3%  
  Rekapitulasi F. #30 PK 17 mm  
B 35 16 mm  
    Irigasi 2 ml NaOCl 3%  
         
      Irigasi 2 ml NaOCl 3%  
  Rekapitulasi F. #35 PK 17 mm  
  40 15 mm  
      Irigasi 2 ml NaOCl 3%  
         
      Irigasi 2 ml NaOCl 3%  
  Rekapitulasi F. #40 PK 17 mm  
  45 14 mm  
      Irigasi 2 ml NaOCl 3%  
 Pelebaran saluran akar diakhiri apabila dirasakan telah cukup bersih dan terlihat adanya white
dentin pada instrumen preparasi.
 Saluran akar dikeringkan dengan paper point.
1) Sterilisasi saluran akar
Menggunakan Ca(OH)2 non setting dan iod gliserin yang diaduk dengan perbandingan 1:1
hingga membentuk pasta, kemudian dimasukkan sedalam 2/3 saluran akar dengan bantuan
lentulo
2) Tumpatan sementara
Tumpat sementara menggunakan cavit sampai dengan kunjungan berikutnya
a. Kunjungan Kedua
1) Pemeriksaan Subjektif
Menanyakan kepada pasien apakah ada keluhan dengan gigi yang dirawat dan menanyakan nyaman atau tidak digunakan untuk
makan.Jika dari pasien tidak ada keluhan maka dilakukan pemeriksaan selanjutnya.
2) Pemeriksaan Objektif
Perkusi ( - )
Palpasi ( - )
3) Membongkar tumpatan sementara, melakukan irigasi untuk membersihkan sisa bahan dressing Ca(OH) 2 dengan menggunakan saline,
kemudian keringkan dengan paper point.
4) Tes perihidrol

Melakukan test bakteri dengan perhidrol / H2O2 dengan cara meletakkan cairan perihidrol / H2O2 pada plat kaca. Memasukkan paper

point pada saluran akar kemudian mengambil paper point dan memasukkan pada cairan yang ada di atas plat kaca. Jika tidak terdapat
gelembung, maka hasil test bakteri negatif, sehingga dapat langsung dilakukan obturasi saluran akar, namun jika terdapat gelembung,
maka hasil test bakteri positif, sehingga perlu dilakukan evaluasi kembali, apakah dikarenakan preparasi yang kurang atau dikarenakan
panjang kerja yang belum tepat.
1) Pengisisan saluran akar (Obturasi)
Metode kondensasi lateral
- Memilih gutta percha point utama/Master Apical Cone (MAC) dengan ukuran sesuai dengan MAF. MAC dimasukkan
hingga keadaan tugback (harus sesuai dan terasa adanya hambatan jika ditarik). Jika sudah sesuai dapat dilakukan
evaluasi dengan foto rontgen.
- MAC diambil dan saluran akar dikeringkan, kemudian olesi saluran akar dengan pasta sealer (endometashone) dengan
menggunakan lentulo. Caranya olesi pasta sealer pada lentulo lalu masukan lentulo kedalam saluran akar kemudian
putar dengan bantuan Low speed Handpiece dengan gerakan ditarik ke arah koronal sedalam 2/3 saluran akar.
- Setelah itu, memasukkan gutta percha pada saluran akar sesuai dengan panjang kerja.
- Menekan gutta percha utama semaksimal mungkin kearah lateral dengan menggunakan spreader dari ukuran terbesar
- Sisa ruang saluran akar diisi lagi dengan gutta percha tambahan dua nomor di bawah MAC sampai saluran akar terisi
penuh
- Melakukan foto rontgen periapikal untuk mengetahui apakah pengisian saluran akar sudah hermetis atau belum.
- Kelebihan gutta percha dipotong sampai orifis menggunakan plugger yang dipanasi
- Melakukan penumpatan sementara dan instruksikan pasien untuk kontrol satu minggu kemudian
 
a. Kunjungan ketiga
b. Pemeriksaan subjektif
c. Pemeriksaan objektif
Perkusi ( - )
Palpasi ( - )
d. Lakukan foto rontgen untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada jaringan periapikal dan mengetahui hermetis atau tidak pada saat obturasi
e. Jika sudah tidak ada keluhan dapat dilanjutkan dengan prosedur restorasi mahkota
 
Evaluasi klinis
Keberhasilan:
o Tidak ada rasa sakit
o Tidak ada kegoyahan
o Tidak ada pembengkakan atau fistula di jaringan sekitar gigi
 
Evaluasi radiografis
Keberhasilan:
- Tidak ada area radiolusen di periapical
- Terlihat penyembuhan tulang
- Tidak terdapat resorbsi internal atau eksternal
Fully Editable Shapes

Text Here

Text Here

Text Here
Fully Editable Icon Sets : A

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : B

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai