TREATMENT
C
• Dua modalitas untuk perawatan primer adalah pembedahan dan radioterapi.
• Sedangkan terapi radiasi dapat digunakan dalam semua tahap penyakit,
• operasi saja terbatas pada pasien dengan stadium I dan penyakit IIa. Tingkat kelangsungan
hidup 5 tahun untuk kanker serviks stadium I sekitar 85% dengan terapi radiasi atau
histerektomi radikal.
• Ada keuntungan menggunakan terapi bedah daripada radioterapi, terutama pada wanita yang
lebih muda.
• Masalah kandung kemih dan usus kronis yang memerlukan intervensi medis atau bedah
terjadi pada hingga 8% dari pasien yang menjalani terapi radiasi (23). Masalah seperti itu
sulit untuk diobati karena mereka disebabkan oleh fibrosis dan penurunan vaskularisasi.
• Disfungsi seksual setelah terapi radiasi lebih mungkin terjadi karena pemendekan vagina,
fibrosis, dan atrofi epitel.
• Secara umum, histerektomi radikal dicadangkan untuk wanita yang dalam kondisi fisik yang
• Secara umum, lebih baik jangan operasi lesi yang berdiameter lebih dari 4 cm. karena bisa
menyebabkan istula urin adalah <2% dan tingkat kematian operatif adalah <I% .
• Keuntungan dari radioterapi adalah penerapannya pada semua tahap pada kebanyakan pasien
tanpa memandang usia, tinggi dan berat badan. dan kondisi medis.
Terapi NIS dengan destruksi local
Krioterapi
Laser
TERAPI LESI PRAKANKER
• 1. Terapi NIS dengan Destruksi Lokal
Beberapa metode terapi destruksi lokal antara lain: krioterapi (Krioterapi adalah sebuah
prosedur medis yang digunakan untuk menangani berbagai jenis tumor, baik tumor jinak
(nonkanker), prakanker, atau ganas (kanker), yang terletak di permukaan maupun di organ
dalam tubuh. Prosedur ini menggunakan cairan khusus yang dapat membekukan dan
membunuh sel tumor)
dengan N2O dan CO2, elektrokauter, elektrokoagulasi, dan laser.
Metode tersebut ditujukan untuk destruksi lokal lapisan epitel
serviks dengan kelainan lesi prakanker yang kemudian pada
fase penyembuhan berikutnya akan digantikan dengan epitel
skuamosa yang baru.
a. Krioterapi
Krioterapi digunakan untuk destruksi lapisan epitel serviks
dengan metode pembekuan atau freezing hingga sekurangkurangnya -20oC selama 6 menit
(teknik Freeze-thaw-freeze)
dengan menggunakan gas N2O atau CO2. Kerusakan
bioselular akan terjadi dengan mekanisme: (1) sel‐ sel
mengalami dehidrasi dan mengkerut; (2) konsentrasi elektrolit
dalam sel terganggu; (3) syok termal dan denaturasi
kompleks lipid protein; (4) status umum sistem mikrovaskular.
• b. Elektrokauter
Metode ini menggunakan alat elektrokauter atau
radiofrekuensi dengan melakukan eksisi Loop diathermy
terhadap jaringan lesi prakanker pada zona transformasi.
Jaringan spesimen akan dikirimkan ke laboratorium patologi
anatomi untuk konfirmasi diagnostik secara histopatologik
untuk menentukan tindakan cukup atau perlu terapi lanjutan.
c. Diatermi Elektrokoagulasi
Diatermi elektrokoagulasi dapat memusnahkan jaringan lebih
luas dan efektif jika dibandingkan dengan elektrokauter, tetapi
harus dilakukan dengan anestesi umum. Tindakan ini
memungkinkan untuk memusnahkan jaringan serviks sampai
kedalaman 1 cm, tetapi fisiologi serviks dapat dipengaruhi,
terutama jika lesi tersebut sangat luas.
d. Laser
Sinar laser (light amplication by stimulation emission of
radiation), suatu muatan listrik dilepaskan dalam suatu
abung yang berisi campuran gas helium, gas nitrogen, dan
gas CO2 sehingga akan menimbulkan sinar laser yang
mempunyai panjang gelombang 10,6u. Perubahan patologis
yang terdapat pada serviks dapat dibedakan dalam dua
bagian, yaitu penguapan dan nekrosis. Lapisan paling luar
dari mukosa serviks menguap karena cairan intraselular
mendidih, sedangkan jaringan yang mengalami nekrotik
terletak di bawahnya. Volume jaringan yang menguap atau
sebanding dengan kekuatan dan lama penyinaran
Tatalaksana Kanker Serviks Invasif
•Stadium IIB
Pilihan :
1. Kemoradiasi (Rekomendasi A)
2. Radiasi (Rekomendasi B)
3. Neoajuvan kemoterapi (Rekomendasi C)
Kemoterapi (tiga seri) dilanjutkan radikal histerektomi
dan pelvik limfadenektomi.
4. Histerektomi ultraradikal, laterally extended
parametrectomy (dalam penelitian)
Berupa diare,
konstipasi,
Early disease Stages Ia-2 to IIa mungkin salah satunya dengan radiation therapy or radical
hysterectomy (with bilateral pelvic lymph node dissection).
Advanced Disease untuk advanced lesions lebih lanjut (stages IIb to IV) yang telah menyebar ke
dinding samping panggul atau lebih treatmentnya adalah chemoradiation therapy.
Recurrent Disease Ketika kanker berulang pada pasien yang sudah dirawat dengan radiasi, perawatan
bedah dengan exenterasi panggul dapat digunakan jika kekambuhan terletak di pusat. –
Palliative Care : Palliative radiation dengan external terapi sinar atau intrakavitasi dapat digunakan
untuk mengontrol perdarahan atau untuk manajemen nyeri. Kemoterapi cisplatin juga dapat digunakan
untuk perawatan paliatif.