kumpulan gejala yang kompleks: Gejala gagal jantung (nafas pendek yang tipikal saat istrahat atau
aktifitas disertai / tidak kelelahan); tanda retensi cairan (kongesti paru atau edema pergelangan kaki);
adanya bukti objektif dari gangguan struktur atau fungsi jantung saat istrahat. (PERKI)
Sindrom klinis kompleks yang terjadi akibat kegagalan baik secara struktural maupun fungsional
ventrikel dalam mengisi atau mengejeksikan darah (BHD)
Gagal jantung merupakan kumpulan gejala klinis pasien dengan tampilan seperti :
Gejala khas: Sesak nafas saat istrahat atau aktifitas, kelelahan, edema tungkai
Tanda khas: Takikardia, takipneu, ronki paru, efusi pleura, peningkatan tekanan
vena jugularis, edema perifer, hepatomegali.
Tanda objektif: gangguan struktur atau fungsional jantung saat istrahat,
kardiomegali, suara jantung ke tiga, murmur jantung, abnormalitas dalam gambaran
ekokardiografi, kenaikan konsentrasi peptida natriuretik.
(ESC 2016)
@isi.co4ssku
Epidemiologi
• 23 juta orang menderita HF di dunia
• Kulit hitam lebih berisiko
• Sering terjadi pada usia >65 tahun
• Memiliki angka mortalitas dan morbiditas tinggi secara global
• Di Indonesia usia pasien gagal jantung relatif lebih muda dibanding
eropa dan amerika disertai dengan manifestasi yang lebih berat
@isi.co4ssku
Etiologi HF
@isi.co4ssku
Terminologi Gagal Jantung
@isi.co4ssku
Tipe HF HFrEF HFmrEF HFpEF
pg/ml)
• Minimal tambahan 1 kriteria:
Penyakit struktur jantung (LVH dan/atau LAE)
Disfungsi diastolic
ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic
heart failure 2016
ACC/AHA STAGES NYHA FUNCTIONAL CLASSIFICATION
Kelainan /penyakit struktur jantung tanpa tanda atau Tidak ada keterbasan aktivitas fisik. Aktifitas fisik sehari-
B I
gejala GJ hari tidak menimbulkan gejala GJ
Tanda & •
•
•
Batuk malam hari
Mengi
Kembung
•
•
•
Edema perifer
BB bertambah >2kg/minggu
BB turun (GJ stadium lanjut)
Gejala •
•
•
Nafsu makan turun
Perasaan bingung (esp usia lanjut)
Palpitasi
•
•
•
Kakeksia
Murmur
Krepitasi pulmonal
• Depresi • Pekak saat perkusi basal paru (efusi pleura)
• Pingsan • Takikardia
• Sensasi berputar • Denyut irregular
• Bendopnea (napas pendek sambil bungkuk) • Takipnea
• Cheyne stokes respiration
• Hepatomegaly
• Asites
• Ekstremitas dingin
• Oliguria
ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute • Narrow pulse pressure
and chronic heart failure 2016
PERKI
@isi.co4ssku
Kriteria Framingham
Kriteria Mayor (M) Kriteria Minor (m)
- Orthopnea - Penurunan BB karena respons dengan
- Paroxymal Nocturnal Dyspnea pengobatan
- JVP meningkat - Edema tungkai bawah
- Ronki basah halus (fine wet crackles) - Batuk di malam hari
- Cardiomegaly - Sesak saat beraktivitas lebih dari sehari –
- Edema paru hari
- S3 gallop - Hepatomegaly
- Waktu sirkulasi memanjang >25 detik - Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
- Hepatojugular reflux - Efusi pleura
- takikardi
@isi.co4ssku
@isi.co4ssku
Gagal Jantung Akut
“acute heart failure syndrome” (AHFS),
“acute decompensated heart failure” (ADHF),
“acute decompensation of chronic heart failure” (ADCHF),
“hospitalization for heart failure” (HHF)
Definisi
Rapid onset (serangat cepat) atau perburukan yang cepat dari tanda
dan/gejala gagal jantung. (ESC 2016, PAPDI, PERKI)
De Novo Dekompensasi
(kejadian pertama) Gagal jantung kronik
Epidemiologi
ETIOLOGI
Kejadian Pertama:
Acute myocardial dysfunction (ischaemic, inflammatory or
toxic), acute valve insufficiency, tamponade jantung
Dekompensasi GJ Kronis:
Infeksi, hipertensi tidak terkontrol, ACS, aritmia, asupan
diet/cairan dan obat yang tidak terkontrol, eksaserbasi COPD,
komplikasi tindakan operasi, emboli paru, dll.
Klasifikasi
Dilihat dari
• Left ventricullar filling pressure:
meningkat (kongesti) atau tidak (wet / dry)
• Cardiac output:
menurun atau tidak(warm / cold)
@isi.co4ssku
PATHOPHY
SIOLOGY
Pemeriksaan Penunjang
EKG Exercise test
CXR Echocardiography
Lab rutin Biomarker
Right-sided HF dan takikardi
EKG
LVH
Temuan
Sinus takikardi, sinus bradikardi, LVH, atrial
fibrilasi, dll
@isi.co4ssku
Kardiomegali dan efusi pleura Bat’s wing appearance
CXR
E : Efusi pleura
@isi.co4ssku
LAB&
ECHO
Pemeriksaan Lab Ekokardiografi
• CBC
• Elektrolit • Menilai fraksi ejeksi ventrikel kiri
• Kreatinin • Membedakan disfungsi sistolik
• GFR dan diastolic
• Glukosa • Kelainan katup
• Tes fungsi hati
• Aliran ventrikel
• Urinalisis
• Troponin I atau T
• BUN EF = SV / EDV
• D-dimer
• dll
@isi.co4ssku
BIOM
ARKE
R
EX-
@isi.co4ssku
TEST
ALGORITMA
TATALAKSANA
AWAL
Stabilisasi hemodinamik dan perfusi Identifikasi etiologi dan komorbid Merencanakan rencana tindak lanjut:
organ yang relevan • Jadwal untuk uptitration dan monitoring
Terapi titrat untuk mengontrol gejala terapi farmakologi
Mengembalikan oksigenasi • Device therapy
dan kongesti serta mengoptimalkan
BP • Follow up
Meredakan gejala Memasukkan pasien ke dalam program
Inisiasi dan up-titrate disease-
modifying pharmacological therapy penyakit keseluruhan (edukasi, rehab,
Membatasi kerusakan jantung dan manajemen gizi, lifestyle, dll)
ginjal
Pertimbangkan terapi alat bantu
Mencegah rehospitalisasi dini
Mencegah thromboembolism
Memperbaiki gejala, kualitas hidup, dan
Minimalisir waktu rawat ICU survival
1. Terapi oksigen dan/atau ventilatory support
3. Device Therapy
Kriteria Keluar RS
• Stabil secara hemodinamik
• fungsi renal bagus 24 jam sebelum keluar rumah sakit
• obat oral optimal
• teredukasi mengenai self care
Renaca post-discharge:
• Memasukan pasien ke program manajemen penyakit
• Rencanakan follow up dan kordinasi dengan dokter FKTP
• Dicek kembali oleh dokter umum 1 minggu setelah keluar RS
• Dicek kembali oleh dokter SpJP 2 minggu setelah keluar RS
@isi.co4ssku
Komplikasi
Syok Kardiogenik
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
Prognosis
40-60 % meninggal dengan shock kardiogenik dan GJA
hipertensif lebih baik dan dapat pulang dalm keadan
asimptomatik.
@isi.co4ssku
Gagal Jantung Kronik
@isi.co4ssku
Pemeriksaan Fisik
• Sesak nafas, frekuensi nafas >24x/menit saat istirahat
• Frekuensi nadi >100x/menit, nadi kecil dan cepat
• Iktus cordis bergeser ke lateral pada saat palpasi
• Peningkatan tekanan vena jugularis
• Hepato megali / hepato jugular reflex (+)
• Edema tungkai biasanya dekat mata kaki
• Ascites
@isi.co4ssku
Pemeriksaan Penunjang
• EKG
• X Ray thoraks untuk menilai kardiomegali dan melihat
gambaran edema paru
• Lab : Hb, Ureum, Creatinin, BNP?NT-pro BNP, GDs, Ht, Na+,
K+
• Ekokardiografi transtotakal
@isi.co4ssku
Penatalaksanaan
1. Modifikasi gaya hidup
- Pembatasan asupan cairan maksimal 1,5 liter, maksimal 1 liter
- Berhenti merokok dan konsumsi alcohol
2. Aktifitas Fisik
- Pada kondisi akut berat : tirah baring
- Pada kondisi sedang atau ringan : batasi beban kerja sampai
60% hingga 80%
@isi.co4ssku
@isi.co4ssku
@isi.co4ssku
Terapi Farmakologi
1. Diuretik : Furosemidal / IV 3. Digoksin diberikan bila
bila tanda dan gejala kongesti ditemuykan takikardi untuk
masih ada, dengan dosis 1 menjaga denyut nadi tidak terlalu
mg/kg BB atau lebih cepat
@isi.co4ssku
Edukasi
1. Edukasi kepatuhan minum obat
2. Edukasi kepatuhan diet rendah garam, rehabilitasi jantung
3. Edukasi cara mengatasi bila terjadi perburukan sesak nafas
4. Edukasi timbang berat badan dan lingkar perut, ukur jumlah
cairan masuk dan keluat agar seimbang
5. Edukasi control tekanan darah, nadi dan pemeriksaan fisik di
Puskesmas terdekat
@isi.co4ssku
Diagnosis Banding
• Asma Bronchial
• PPOK
• Penyakit ginjal : gagal ginjal kronik
@isi.co4ssku
Prognosis
Tergantung dari berat ringannya penyakit, komorbid dan respon
pengobatan
@isi.co4ssku
Terimakasih