Anda di halaman 1dari 21

JOB ORDER COSTING

UNTUK 1 DEPARTEMEN

www.themegallery.com
 Job Order Costing (sistem perhitungan biaya) merupakan sistem atau
metode pengakumulasian atau pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan
produk atas dasar pesanan.

 Tujuan Penggunaan
Job Order Costing adalah untuk menentukan harga pokok produk dari
setiap pesanan, baik harga pokok produk secara keseluruhan tiap
pesanan maupun per satuan.
Karakteristik biaya pesanan

1. Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada pesanan yang diterima


2. Bentuk produk tergantung pada spesifikasi pemesan
3. Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu pesanan, yang memuat
rincian untuk masing-masing pesanan
4. Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai
5. Biaya produksi per unit dihitung, dengan membagi total biaya produksi dengan
total unit yang dipesan
6. Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal
7. Produk yang sudah selesai langsung diserahkan pada pemesan

www.themegallery.com
CON’T
Contoh perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan, yaitu: perusahaan
mebel, perusahaan industri pesawat terbang, industri galangan kapal, dan lain-
lain.

www.themegallery.com
 Karakteristik Pengumpulan Biaya Produksi Berdasar
Job Order Costing
1. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik dikumpulkan secara individual untuk tiap-tiap pesanan.

2. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan secara langsung
terhadap pesanan yang bersangkutan.

3. Biaya overhead pabrik (BOP) dibebankan kepada tiap-tiap pesanan atas dasar tarif
yang ditentukan di muka (predetermined rate).

4. Untuk mengumpulkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan BOP pada
tiap-tiap pesanan digunakan kartu harga pokok pesanan

5. Harga pokok produk per satuan dihitung sebagai berikut :


Jumlah harga pokok pesanan tertentu
Harga pokok per satuan = ---------------------------
Jumlah satuan produk pesanan ybs
Penentuan biaya normal

 BBB dan BTK dibebankan pada objek biaya berdasarkan biaya aktual
 BOP ditentukan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka

 Tarif= estimasi BOP


Dasar Alokasi

www.themegallery.com
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan tarif OP adalah

1. Keluaran fisik
2. Bahan baku langsung
3. Tenaga kerja langsung
4. Jam kerja langsung
5. Jam mesin

www.themegallery.com
Pentingnya penentuan biaya pesanan

 Untuk menentukan harga jual


 Pengendali biaya

www.themegallery.com
Kartu biaya pesanan

 Adalah dokumen dasar dalam penentuan biaya pesanan yang mengakumulasi


biaya-biaya untuk setiap pesanan
 Kartu biaya pesanan dibuat bernomor urut (prenumbered).
 Kartu biaya pesanan di samping dipergunakan untuk menghitung harga pokok
suatu pesanan juga berfungsi sebagai rekening pembantu (subsidiary account)
dari rekening control.

www.themegallery.com
Contoh Kartu Biaya Pesanan
ARUS FISIK PERUSAHAAN MANUFAKTUR
11

Bahan Baku

Tenaga Kerja
PRODUK
JADI

Overhead

Akuntansi Biaya - Daljono


Pembebanan Biaya ke Produk
12

Biaya Langsung Obyek Biaya


Biaya Bahan
PRODUK
Biaya
Tenaga
Kerja

Biaya tdk Langsung


l o k asi
A
Biaya
Overhead
Pabrik

Akuntansi Biaya - Daljono


ARUS FISIK PERUSAHAAN MANUFAKTUR
13

Bahan Baku

Tenaga Kerja
PRODUK
JADI

Overhead

Akuntansi Biaya - Daljono


ARUS BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
14

Bahan Baku
Bahan Baku Bahan tdk Langsung
Langsung
Barang Barang
Dalam Jadi
BOP
Proses(BDP)

Tenaga Tenaga Harga


Kerja tdk Pokok
Langsung Kerja Penjualan
Langsung
Tenaga Kerja

Akuntansi Biaya - Daljono


Hubungan Pengumpulan biaya, Pengukuran
15 biaya, dan Pembebanan Biaya
Pengumpulan Pengukuran Pembebanan
Biaya Biaya Biaya
Pencatatan Biaya: Klasifikasi Biaya: Pembebanan ke Objek:

Pembelian Bahan Bahan Baku


Pes 1
Gaji TK
Gaji TK bag finishing TK Langsung
Gaji mandor
Depresiasi
Bahan habis pakai Pes 2
Overhead
PBB

Akuntansi Biaya - Daljono


Prosedur akuntansi utama dalam job order costing

1. Akuntansi untuk mencatat BBB


2. Akuntansi untuk mencatat BTK
3. Akuntansi untuk mencatat BOP
4. Akuntansi untuk mencatat persediaan BJ/BDP
5. Akuntansi untuk mencatat penyerahan pesanan

www.themegallery.com
1. Akuntansi BBB
a. Mencatat Pembelian BB
Jurnal : Persediaan BB xxx
Kas/Hutang usaha xxx

b. Mencatat Pemakaian BB
Jurnal : BDP-BBB xxx
BOP-s xxx
Persediaan BB xxx

c. Mencatat Pengembalian BB ke gudang


Jurnal : Persediaan BB xxx
BDP-BBB xxx
2. Akuntansi BTK

a. Mencatat terjadinya BTK


Jurnal : B. Gaji & Upah xxx
Hutang Gaji & Upah xxx

b. Mencatat distribusi BTK


Jurnal : BDP-BTK xxx
BOP-s xxx
B. pemasaran xxx
B. adm & umum xxx
B. Gaji & Upah xxx
3. Akuntansi BOP
a. Mencatat BOP-d
Jurnal : BDP-BOP xxx
BOP-s xxx

b. Mencatat BOP-s
Jurnal : BOP-s xxx
Berbagai rek. yang di –K xxx

c. Mencatat selisih BOP


Jurnal : BOP-s xxx
Selisih BOP xxx
(mencatat selisih untung)

Selisih BOP xxx


BOP-s xxx
(mencatat selisih rugi)
Mencatat persediaan BJ/BDP

Persediaan BJ xxx
BDP-BBB xxx
BDP-BTK xxx
BDP-BOP xxx

www.themegallery.com
Mencatat penyerahan pesanan

Kas/Piutang xxx
Penjualan xxx
HPP xxx
Persediaan BJ xxx

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai