DISINFEKTAN
OLEH
SITI NOOR ASYIKIN HAQQI
1811012039
KELAS A
A. PENGERTIAN
01 ANTISEPTIK
Bahan kimia yang dapat menghambat atau
membunuh pertumbuhan jasad renik seperti
bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan
hidup
02 DISINFEKTAN
Bahan kimia atau pengaruh fisika yang
digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau
pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga
untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya
(terhadap benda mati)
B. PERSAMAAN & PERBEDAAN
Mekanisme Kerjanya
Disinfektan
Yaitu senyawa yang
Menyingkirkan kuman di benda
terkandung didalamnya akan menembus PERSAMAAN PERBEDAAN
dinding sel organisme seperti bakteri yang mati.
Pada umumnya senyawa ini
Disinfektan kadang digunakan
juga sebagai antiseptik untuk
akan mengganggu metabolisme sel atau manusia asalkan dosisnya tepat
mengubah permeabilitas dari dinding sel
mikroorganisme
C. SIFAT ANTISEPTIK & DISINFEKTAN
Chlorhexidine
Sangat efektif sebagai antiseptik pada kulit sebelum operasi, cuci tangan
sebelum operasi serta sebagai disinfektan dan alat-alat kedokteran, terutama
alat-alat operasi.
Hexetidine
Sebagai obat kumur termasuk golongan antiseptik dan merupakan
derivat piridin
Povidone Iodine 1 %
sebagai obat kumur yang dipasarkan dengan merek dagang Betadine .
Sebagai antiseptik mempunyai sifat antibakteri. Obat kumur ini dapat
dipakai untuk mengurangi bakteremia setelah pencabutan gigi atau setelah
perawatan bedah
Hidrogen peroksida (H202)
Merupakan antiseptik karena dapat melepaskan oksigen sebagai zat aktif.
Sebagai obat kumur biasanya dipakai konsentrasi 3%. Pemakaian hidrogen
peroksida sebagai obat kumur dapat mencegah/menghambat pertumbuhan
bakteri
CLORHEXIDINE
INDIKASI
Mencegah dan mengobati gingivitis, serta untuk
mensterilkan kulit dari kuman
KONTRA INDIKASI
Pada pasien yang memiliki alergi.
EFEK SAMPING
Rasa terbakar, gatal atau kemerahan, Kulit melepuh
atau mengelupas, Pembengkakan atau iritasi kulit
parah, Alergi parah pada kulit yang diobati.
MEREK DAGANG
Mediscrub, Minosep
MEKANISME KERJA CLORHEXIDINE
Telah dibuktikan bahwa chlorhexidine dapat mengikat bakteri, mungkin disebabkan adanya interaksi antara
muatan positif dan molekul-molekul chlorhexidine dengan dinding sel yang bermuatan negatif
Interaksi ini akan meningkatkan permeabilitas dinding sel bakteri yang menyebabkan terjadinya penetrasi ke
dalam sitoplasma yang menyebabkan kematian mikroorganisme. Streptokokus tertentu dapat terikat oleh
chlorhexidine pada media polisakarida di luar se1sehingga dapat meningkatkan sensitivitas streptokokus dalam
rongga mulut terhadap chlorhexidine.
Penelitian secara in vitro menunjukkan bahwa chlorhexidine diserap oleh hydroxiapatit permukaan gigi dan
mucin dari saliva, kemudian dilepas perlahan- lahan dalam bentuk yang aktif. Keadaan ini merupakan dasar
aktivitas chlorhexidine untuk menghambat pembentukan plak (anti-plak)
Kumur-kumur dua kali sehari dengan menggunakan 0,2% larutan chlorhexidine akan mengurangi jumlah
mikroorganisme dalam saliva sebanyak 80% dan apabila pemakaian obat kumur dihentikan bakteri akan kembali
seperti semula dalam waktu 24 jam
POVIDON IODINE
INDIKASI
antiseptik, yang umumnya digunakan untuk membersihkan
serta membunuh bakteri, jamur, dan virus pada daerah kulit,
termasuk kulit yang yang terdapat luka, misalnya karena
cedera atau tersayat pisau
KONTRA INDIKASI
Pada pasien yang memiliki alergi.
EFEK SAMPING
berupa rasa panas, kemerahan hingga bengkak, dan
iritasi lokal di daerah yang diobati. Penggunaan pada
daerah yang luas berpotensi mengganggu hormon
tiroid.
MEREK DAGANG
Alphadine, Asepta, Betadine, Corsasep, Forinfec,
Isodine, Septika Lar
MEKANISME KERJA POVIDONE IODINE
Mekanisme kerja povidone iodine dimulai setelah kontak langsung dengan jaringan maka elemen iodine akan
dilepaskan secara perlahan-lahan dengan aktifitas menghambat metabolisme enzim bakteri sehingga mengganggu
multiplikasi bakteri yang mengakibatkan bakteri menjadi lemah. Iodine dalam jumlah yang kecil diserap masuk ke
dalam aliran darah, sehingga menyebabkan efek sistemik dengan akibat shock aniksia jaringan. Penggunaan iodine
yang berlebihan dapat menghambat proses granulasi luka. Povidone iodine yang biasa digunakan dalam perawatan
luka hanya 10%. Hasil suatu penelitian menyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi iodine yang digunakan
semakin mempercepat penyembuhan lukaMekanisme kerja povidone iodine dimulai setelah kontak langsung
dengan jaringan maka elemen iodine akan dilepaskan secara perlahan-lahan dengan aktifitas menghambat
metabolisme enzim bakteri sehingga mengganggu multiplikasi bakteri yang mengakibatkan bakteri menjadi lemah.
Iodine dalam jumlah yang kecil diserap masuk ke dalam aliran darah, sehingga menyebabkan efek sistemik dengan
akibat shock aniksia jaringan. Penggunaan iodine yang berlebihan dapat menghambat proses granulasi luka.
Povidone iodine yang biasa digunakan dalam perawatan luka hanya 10%. Hasil suatu penelitian menyatakan bahwa
semakin tinggi konsentrasi iodine yang digunakan semakin mempercepat penyembuhan luka
F. PENGGOLONGAN DESINFEKTAN
Desinfektan digolongkan menjadi 3 kategori berdasarkan tingkat potensinya , sebagai berikut :
1. Tingkat tinggi, yang digunakan untuk pengolahan instrumen semi-kritis atau perangkat dan termasuk zat diatur oleh
Food and Drug Administration (FDA) seperti glutaraldehid, klorin dioksida-hidrogen peroksida, orthophthaldehyde-,
dan formulasi berbasis asam perasetat;
2. Tingkat menengah, yang digunakan untuk desinfektan tips untuk epilator jarum dan termasuk zat diatur oleh
Environmental Protection Agency (EPA) seperti alkohol yang mengandung 70 sampai 90 persen etanol atau
isopropanol, senyawa klorin, dan fenolik atau iodophor dengan persiapan tertentu yang ditetapkan oleh EPA;
3. Tingkat rendah, yang digunakan untuk disinfeksi permukaan lingkungan atau non-instrumen dan termasuk dalam
bahan yang diatur oleh EPA seperti senyawa amonium kuaterner dan fenolik atau iodophor dengan persiapan
tertentu yang ditetapkan oleh EPA.
Thank You