Anda di halaman 1dari 12

BATIK

JUMPUTAN
(Pengertian, Motif, dan
Teknik)
Batik Jumputan
merupakan ragam hias
kain yang dibentuk melalui
proses celup rintang.
Teknik ini membentuk
dengan menutup atau
mengikat bagian kain yang
tidak ingin terkena warna
ketika proses pencelupan
Ikat celup dikenal di
beberapa daerah
dengan nama
Jumputan (jawa),
Sasirangan
(Kalimantan), dan
Pelangi
(Palembang).
TEKNIK
Teknik IKAT
Pembuatan TEKNIK
LIPAT
Batik
Jumputan TEKNIK
JAHIT
IKAT

Cara pembuatannya
adalah dengan cara
menjumput kain,
kemudian diikat
pada bagian dasar
jumputan tersebut
dengan
menggunakan
tali/karet/rafia atau
benang kasur
LIPATAN

Cara pembuatannya
adalah dengan
melipat kain terlebih
dahulu. Kemudian
kain yang sudah
dilipat, diikat
menggunakan karet
kemudian dicelup
dalam larutan
warna.
JAHIT JELUJUR
Motif tercipta dari
kerutan kain yang telah
dijahit jelujur.

Pembuataannya kain
terlebih dahulu di pola,
kemudian dijahit jelujur
menggunakan jarum dan
benang. Ikatan ditarik,
dan kain dicelupkan ke
larutan pewarna.
Teknik Ikat Celup (tie dye) yang banyak kita kenal sekarang
ini pada awalnya berasal dari timur jauh, sekitar 3.000 tahun
sebelum masehi. Selain itu para ahli berpendapat bahwa kain
jenis tie dye ditemukan secara terpisah di berbagai belahan
dunia, seperti India, Cina, Jepang, Amerika Selatan dan Afrika
Di Indonesia kain jumputan dikenal dengan nama nama yang
berbeda-beda, masyarakat Jawa menyebutnya Jumputan, di
daerah Bali dikenal dengan nama Sangsangan, sedangkan di
Palembang orang menamakannya kain Pelangi, di Kalimantan
dikenal dengan istilah Sasirangan, dan di Sulawesi dikenal
dengan nama kain Roto.
• Batik jumputan adalah jenis batik yang
dikerjakan dengan teknik ikat celup untuk
menciptakan gradasi warna yang menarik.
kain akan diikat lalu dicelupkan ke dalam
warna. Teknik celup rintang, yakni
menggunakan tali untuk menghalangi bagian
tertentu pada kain agar tidak menyerap warna
sehingga terbentuklah sebuah motif.

Anda mungkin juga menyukai