Anda di halaman 1dari 54

CURRICULUM VITAE

Nama : Dr. Sudirman Katu, SpPD-KPTI,FINASIM

Pendidikan : - Fakultas Kedokteran UNHAS, 1996


- Spesialis Ilmu Penyakit Dalam FK UNHAS, 2008
- Konsultan Tropik Infeksi FKUI, 2012
- Honorary Fellow of Indonesian Society of Internal
Medicine, 2014

Jabatan : - Pengajar Dept. Ilmu Penyakit Dalam FKUNHAS


- Ketua Komite PPRA RSWS
- Ketua Komite PPI RSWS
- Ketua Pokja HIV RSWS
- Anggota Kolegium IPD PB.PAPDI
- Asesor LAMPTKES
- Anggota IDSA 2019

Pelatihan : - APSIC Singapore 2011


- TOT PPRA WHO
- TOT PPRA Kemenkes
- workshop Infection Control INASIC 2010
10/20/2020
- workshop SNARS ed 1 Jakarta 2017
UPDATE
UPDATE COVID
COVID -- 19
19

Sudirman Katu
Dipaparkan pada webinar 2020
CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19)
Diketahui penyebabnya
adalah novel Coronavirus Covid19 sudah tejadi
WHO WHO
yaitu jenis virus baru yang di 53 negara dan
menetapkan menetapkan
satu family dengan virus semua regional
2019-nCoV Covid19
penyebab SARS & MERS. WHO ditempatkan
sebagai sebagai
PHEIC/KKMMD. dalam very high Pandemi

12 Feb 2020 2 Mar 2020


31 Des 2019 27 Jan 2020

9 Jan 2020 30 Jan 2020 11 Mar 2020


29 Feb 2020

Di Kota Wuhan, Cina, WHO melaporkan sudah terjadi WHO menetapkan Indonesia
dilaporkan 59 kasus penularan terbatas dari manusia ke nama 2019-nCoV melaporkan 2
dengan gangguan manusia (kontak keluarga) telah menjadi COVID-19 kasus konfirmasi
pernapasan dikonfirmasi di sebagian besar Kota COVID-19
(pneumonia) dan Wuhan, China dan negara lain.
dirawat di RS.
Derajat
Keparahan
Gejala

Wu Z, et al. Characteristics of and Important Lessons


from The Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
Outbreak in China : Summary of a Report of 72314
Cases from The Chinese Center for Disease Control and
Prevention. JAMA. 2020
Four primary routes of exposure :
• Respiratory
• Absorpsion
• Ingestion, and
• injection

JALUR
PAPARAN
Potensi Rute Transmisi SARS-CoV-2

Dhama K, Khan S, Tiwari R, Sircar S, Bhat S, Malik YS, Singh KP, Chaicumpa W, Bonilla-Aldana DK, Rodriguez-Morales AJ. 2020.
Coronavirus disease 2019 –COVID-19. Clin Microbiol Rev 33:e00028-20. https://doi.org/10 .1128/CMR.00028-20.
Potensi Paparan Transmisi Airborne SARS-CoV-2

Anaestesia 2020.
Rantai Penularan
Virus COVID 19

Pasien dengan
Komorbid Hidung , mulut
Usia lanjut, DM, dan mata,
Penyakit jantung dll permukaan
lingkungan atau
alat yang
tercemar

Mukosa Hidung
Mukosa Hidung mukosa mulut
mukosa mulut mukosa mata
mukosa mata

Transmisi Covid-19 ;
• Droplet/percikan yang keluar saat batuk maupun bersin
• Kontak langsung dari permukaan yang terkontaminasi virus
• Airborne saat melakukan tindakan yang menghasilkan aerosol

• Agar infeksi dapat menyebar, setiap mata rantai harus tersambung


• Memutuskan sambungan mana pun akan menghentikan penularan!
Alur tes COVID Bukan
Negatif COVID-19

 
Ulang Rapid
Negatif test 10 hari    

 
kemudian
Positif
Rapid
OTG/ODP/PDP test      
 
Bukan
Periksa PCR Negatif

 
COVID-19
2x dalam 2
Positif    
hari

 
berturut2 Positif Kasus

 
konfirmasi

 Rapid test adalah pemeriksaan untuk skrining, bukan diagnosis


 Rapid test dilakukan pada PDP jika di daerah tersebut tidak tersedia fasilitas pemeriksaan PCR
 Jika diperlukan pemeriksaan PCR untuk konfirmasi, spesimen dikirimkan ke laboratorium yang dapat melakukan
pemeriksaan PCR (KEPMENKES RI NO. HK.0 1.07lMENKES/214/2O2O TENTANG JEJARING LABORATORIUM
PEMERIKSAAN COVID-19)
STRATEGI INDONESIA

DETEKSI PENCEGAHAN RESPON


DETEKSI PENCEGAHAN RESPON

• Gerakan Masyarakat Hidup Sehat


• Cegah Tangkal Penyakit di pintu • Tatalaksana kasus
• Peningkatan Edukasi Masyarakat
masuk negara • Penelusuran kontak
mengenai COVID-19 melalui •
• Kesiapan Laboratorium Peningkatan komunikasi risiko
berbagai media •
• Kesiapan RS Rujukan untuk Observasi kelompok berisiko
• Penyediaan Call Center untuk
Penyakit Infeksi Emerging (PIE) • Kekarantinaan: social distancing-
menerima keluhan dan laporan
• Pemberdayaan Masyarakat physical distancing, isolasi
dari masyarakat mengenai COVID-
• Peningkatan Surveilans ILI, SARI 19
• Penyediaan alat deteksi cepat • Protokol-protokol kesehatan dan
pedoman

DENGAN DUKUNGAN KUAT DARI SELURUH SEKTOR


PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN KESEHATAN DI WILAYAH

Karantina Rumah adalah pembatasan penghuni dalam suatu rumah


beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi
sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit
atau kontaminasi.

Karantina Rumah Sakit adalah pembatasan seseorang dalam rumah


sakit yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi
sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit
atau kontaminasi.
KARANTINA
WILAYAH Karantina Wilayah adalah pembatasan penduduk dalam suatu wilayah
termasuk wilayah Pintu Masuk beserta isinya yang diduga terinfeksi
penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah Untuk karantina
kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi. wilayah dan
pembatasan sosial
berskala besar
Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah pembatasan kegiatan ditetapkan oleh
tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit MENTERI
dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah
kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi. (Contoh:
peliburan sekolah dan kerja, pembatasan kegiatan keagamaan)

UU no. 6 tahun 2018 ttg Kekarantinaan Kesehatan


RINGKASAN ALUR MANAJEMEN
KESMAS
PRINSIP MANAGEMEN KLINIS

1. Deteksi dini
2. Isolasi diri atau di Rumah sakit
3. Penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi
kebersihan tangan, penggunaan masker dan
menjaga kesehatan dengan makan makanan menu
seimbang dan bergizi, istirahat cukup, olahraga,
4. Kontrol penyakit komorbid
5. Terapi simtomatis dan suportif (oksigenasi, vitamin)
6. Terapi antivirus (masih tahap uji klinis)
Pengobatan spesifik anti-nCoV

• Sampai saat ini tidak ada pengobatan spesifik anti-nCoV untuk


pasien suspek atau konfirmasi nCoV.
39
Triage dan Penilaian Awal Pada Masa
COVID-19 di Instalasi Gawat Darurat
• Triage sehari-hari
• Triage pada masa pandemi COVID-19
• Algoritme Triage pada masa pandemi COVID-19
Triage sehari-hari
Pemilahan dan klasifikasi untuk menentukan prioritas kebutuhan
dan penentuan tempat perawatan

TINGKAT KEGAWATDARURATAN PASIEN


INDIKATOR A,B,C,D

(WHO, 2020)
Triage pada masa pandemi COVID-19
Pemilahan dan klasifikasi untuk menentukan prioritas kebutuhan
dan penentuan tempat perawatan

TINGKAT KEGAWATDARURATAN PASIEN TINGKAT VIRULENSI DAN PENULARAN PASIEN


INDIKATOR A,B,C,D INDIKATOR : EWS Covid-19

(CDC, 2020, Song, et al., 2020)


EWS Screening COVID-19
• Deteksi dini pasien yang dicurigai COVID-19 masih menjadi masalah
• EWS screening COVID-19 memungkinkan tenaga kesehatan untuk mendeteksi
lebih cepat dan relatif lebih akurat pada pasien yang dicurigai COVID-19

(Song, et al., 2020)


Pengkajian di Triage Primer
• Tujuan: pemilahan pasien berdasarkan riwayat dan keluhan terkait
ISPA serta riwayat kontak erat dengan pasien covid-19
Komponen Pengkajian
Batuk/sakit tenggorokan/hidung tersumbat Ya Tidak
Sesak/peningkatan frekuensi napas/SpO2 <90% Ya Tidak
Demam Ya Tidak
Riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi COVID-19 Ya Tidak
Riwayat perjalanan dari negara/wilayah transmisi lokal Ya Tidak

(KEMKES RI, 2020)


Pengkajian di Triage Sekunder
• Tujuan: pemilahan pasien berdasarkan tingkat kegawatdaruratan dan
tingkat virulensi pasien

TINGKAT KEGAWATDARURATAN PASIEN TINGKAT VIRULENSI DAN PENULARAN PASIEN

Penentuan Skala triase EWS screening Covid-19

Protokol Protokol
kegawatdaruratan kewaspadaan
Contoh Kasus
• Seorang wanita datang ke IGD dengan keluhan kelemahan tiba-tiba
pada tangan dan kaki sebelah kiri.
• Hasil pengkajian di triase primer dan sekunder: batuk (+), demam (+),
riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi COVID-19 (+)

TINGKAT KEGAWATDARURATAN PASIEN

?
TINGKAT VIRULENSI DAN PENULARAN PASIEN
Require full multidisciplinary team (MDT)

Multidisciplinary team (MDT)

Aging Clinical and Experimental Researchhttps://doi.org/10.1007/s40520-020-01616-x


KESIMPULAN

1. Lakukan triage dan deteksi dini di layanan kesehatan


2. Tatalaksana sesuai beratnya gejala
3. Pengobatan antivirus definitif sampai saat ini belum ada
4. Prinsip pencegahan berupa isolasi, kewaspadaan standar
kontak dan droplet harus diterapkan

Anda mungkin juga menyukai