American Psychiatric
Association (2013)
menyebutkan, 1%
populasi penduduk dunia
menderita skizofrenia
• Pasien Tinggal
bersama
pembantu rumah
tannga nya
Kondisi Fisik
Pada saat dikaji tekanan darah pasien 110/70 mmHg,
nadi 78x/menit, pernapasan 18x/menit, suhu 36,2’C, dan
tidak ada menyatakan nyeri. Tinggi badan pasien 182 cm
dan berat badan 72,4 kg, secara umum pasien tidak
memiliki keluhan sakit fisik
Psikososial
• Konsep Diri
Pasien mengatakan tidak ada masalah tentang bagian tubuh dan menyukai
semua anggota tubuhnya. Pasien adalah seorang laki – laki yang merupakan
anak pertama dari 3 bersaudara. Pasien adalah seorang anak dan bekerja di
Katering milik adiknya. Pasien berharap cepat sembuh dan dan melanjutkan
kerja, pasien ingin sekali berkumpul dengan keluarganya. Keluarga pasien
selalu mengahargainya
• Hubungan Sosial
Orang terdekat dengan pasien adalah adiknya. Pasien tidak mengikuti kegiatan dalam
kelompok atau masyarakat. Tidak ada hambatan berinteraksi dengan orang lain.
• Spiritual
Pasien beragama Islam dan meyakini sakitnya karena cobaan Tuhan
Status Mental
• Penampilan
Secara umum pasien berpakaian dengan baik dan sesuai, pasien mengatakan sehari mandi
2 kali dan selalu berganti pakaian sesuai perintah dari perawat ruangan, rambut bersih rapi
dan pendek, tidak mrnggunakan alas kaki, dan tidak ada bau badan.
• Pembicaraan
Pasien berkomunikasi dengan suara pelan dan mudah cemas saat berbicara
• Aktivitas Motorik
Saat berkomunikasi pasien terlihat tegang
• Alam perasaan
Pasien merasa takut terhadap suara yang didengarnya
• Interaksi Selama Wawancara
Selama berkomunikasi pasien terlihat cemas saat halusinasi datang
• Afek
Afek pasien labil pada saat ada stimulus yang diberikan
Status Mental
• Persepsi
Pasien mengatakan mendengar suara untuk bunuh diri, pasien merasa takut dan suara itu
muncul saat malam hari
• Proses Pikir
Blocking saat diajak berbicara kemudian pasien akan melanjutkan ketika ditanya ulang.
• Isi Pikir
Isi pikir pasien saat ini pasien tidak mengetahui bahwa suara yang didengar adalah
halusinasi
• Waham
Tidak ada waham
• Tingkat Kesadaran
Bingung. Pasien dapat berorientasi pada waktu ruang dan tempat
• Memori
• Tidak ada gangguan daya ingat jangka panjang, pasien dapat mengingat kejadian yang
terjadi lebih dari 1 bulan
Status Mental
• Tingkat konsentrasi
Pasien mudah beralih ketika diajak bicara.
• Kemampuan Penilaian
Pasien mampu mengambil keputusan yang dibantu oleh
perawat yaitu klien dapat memilih untuk mandi terlebih
dahulu sebelum makan atau makan dulu baru mandi
• Daya Tilik
Pasien menerima dengan kondisinya saat ini dan mau
dirawat.
• Kebutuhan Persiapan Pulang
• Pasien membutuhkan bantuan minimal dalam makan, BAK/BAB, mandi,
serta berhias dengan harus diperintah. Pasien tidur siang selama 2 jam dan
tidur malam selama 8 jam. Pasien diawasi agar mau minum obat. Pasien
akan kembali bekerja apabila sudah keluar dari rumah sakit.
• Mekanisme Koping
• Pasien mengatakan jika ada masalah hanya disimpan sendiri
• Program Penatalaksanaan
– Stelosi 2 x 5mg
– Clorilex 1 x 100mg (0-0-1)
Analisa Data & Diagnosa
Analisa Data Diagnosa Kep.
Gangguan Persepsi
Sensori: Halusinasi
berhubungan bengan
Gangguan Pendengaran
D.0085
Intervensi Keperawatan
Hari/Tgl/J Diagnosa
No. Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
am Keperawatan
1. Senin, Gangguan Persepsi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 5 x Manajemen Halusinasi
04 Februari Sensori: Halusinasi pertemuan diharapkan persepsi sensori Observasi
2020 (D.0085) terhadap stimulus membaik dengan kriteria 1.1 Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi
hasil : 1.2 Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi
a. Verbalisasi mendengar bisikan Menurun lingkungan
(1) 2 3 4 5 1.3 Monitor isi halusinasi
b. Menarik diri Menurun Terapeutik
(1) 2 3 4 5 1.4 Pertahankan lingkungan yang aman
c. Melamun Menurun 1.5 Diskusikan perasaan dan respons terhadap halusinasi
(1) 2 3 4 5 1.6 Hindari perdebatan tentang validasi halusinasi
d. Perilaku halusinasi Cukup Menurun Edukasi
1 (2) 3 4 5 1.7 Anjurkan bicara pada orang yang dipercaya untuk memberi
e. Respons sesuai stimulus Membaik dukungan dan umpan balik korektif terhadap halusinasi
1 2 3 4 (5) 1.8 Anjurkan melakukan distraksi
1.9 Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinasi
Kolaborasi
1.10 Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan antiansietas, jika
perlu
Intervensi Keperawatan
Hari/Tgl/J Diagnosa
No. Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
am Keperawatan
Terapi Kelompok
Observasi
1.11 Identifikasi topik, tujuan dan proses kelompok
1.12 Monitor ketrlibatan aktif setiap anggota kelompok
Terapeutik
1.13 Bentuk kelompokk 5 sampai 12 anggota
1.14 Tentukan waktu dan tempat untuk pertemuan kelompok
1.15 Ciptakan suasana nyaman
1.16 Mulai dan akhiri kegiatan tepat waktu
1.17 Atur tempat duduk sesuai metode yang digunakan
1.18 Sepakati norma kelompok
1.19 Berikan arahan dan informasi yang sesuai
1.20 Arahkan angota kelompok untuk terlibat aktif
Edukasi
1.21 Ajarkan berbagi perasaan dan pengetahuan
Implementasi
• Alat Ukur
– Positive and Negative Syndrom Scale (PANSS)
PANSS terdiri dari 30 butir pertanyaan yang
masing-masing dinilai dalam skala 7 poin.
Intervensi Art Therapy
• Pelaksana • Pelaksana
Sesi 1 Sesi 2
Leader : Hazelelfoni Efraim Pangi Leader : Adhan Azhari Rauf
Fasilitator 1 : Adhan Azhari Rauf Fasilitator 1 : Hazelelfoni Efraim Pangi
Fasilitator 2 : Agus Imam Kusairi Fasilitator 2 : Dyan Nitarahayu
Fasilitator 3 : Hasbullah Fasilitator 3 : Hasbullah
Fasilitator 4 : M. Husaini Fasilitator 4 : M. Husaini
Fasilitator 5 : Ummi Rusiana Fasilitator 5 : Ummi Rusiana
Observer : Dyan Nitarahayu Observer : Agus Imam Kusairi
Evaluasi Art Therapy
• Peserta
No Nama No. RM TMRS Umur (tahun) Dx. Medis Dx.Kep
pasien
50 47 48
45 45
42 42
40
34 33
30
20
10
0
Tn. A. S Tn. A. H Tn. S Tn. H. B Tn. M
Sesi 1 34 47 62 45 48
Sesi 2 33 42 58 42 45
Kesimpulan