Anda di halaman 1dari 3

3.

8 Komplikasi
• a. Organ Jantung
• Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi berupa penebalan otot jantung kiri. Kondisi ini akan
memperkecil rongga jantung untuk memompa, sehingga jantung akan semakin membutuhkan energi yang besar. Kondisi ini
disertai dengan adanya gangguan pembuluh darah jantung sendiri (koroner) akan menimbulkan kekurangan oksigen dari otot
jantung dan menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus akan menyebabkan kegagalan jantung untuk
memompa dan menimbulkan kematian.
• b. Sistem Saraf
• Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina (mata bagian dalam) dan sistem saraf pusat (otak). Didalam retina
terdapat pembuluh-pembuluh darah tipis yang akan melebar saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan terjadi pecah pembuluh
darah yang akan menyebabkan gangguan penglihatan.
• c. Sistem Ginjal
• Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan dari pembuluh darah ginja karena pembuluh darah ginjal
tertekanl, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik, akibatnya terjadi
penumpukan zat yang berbahaya bagi tubuh yang dapat merusak organ tubuh lain terutama otak.
• d. Kerusakan otak
• Tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak (stroke) akibatnya, darah tercecer dari daerah
tertentu otak sedangkan bagian lain otak tidak teraliri cukup.
3.5 Patofisiologi

• Sistem Renin Angiotensin Aldosteron


• Sistem renin-angiotensin-aldosteron adalah serangkaian reaksi yang dirancang untuk membantu mengatur
tekanan darah
• - Ketika tekanan darah turun (untuk sistolik, sampai 100 mm Hg atau lebih rendah), ginjal melepaskan enzim
renin ke dalam aliran darah.- Renin membagi angiotensinogen, suatu protein besar yang beredar dalam aliran
darah, menjadi potongan-potongan. Satu bagiannya adalah angiotensin I.
• - Angiotensin I, yang relatif tidak aktif, dibagi menjadi potongan-potongan oleh angiotensin-converting
enzyme (ACE). Satu bagiannya adalah angiotensin II, suatu hormon yang sangat aktif.
• - Angiotensin II menyebabkan dinding otot arteri kecil (arteriola) mengerut, meningkatkan tekanan darah.
Angiotensin II juga memicu pelepasan hormon aldosterone dari kelenjar adrenal dan hormon antidiuretik dari
kelenjar pituitari.
• Aldosteron menyebabkan ginjal untuk menahan pengeluaran garam (natrium) dan kalium. Natrium
menyebabkan air harus dipertahankan, sehingga meningkatkan volume darah dan tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai