Anda di halaman 1dari 14

Pengantar Fotografi

Jurnalistik
Foto jurnalistik adalah bagian dari dunia jurnalistik yang
menggunakan bahasa visual untuk menyampaikan pesan
kepada masyarakat luas dan tetap terikat kode etik jurnalistik.
Foto jurnalistik harus
menjunjung tinggi etika, ada
pesan dan berita yang ingin
disampaikan, ada batasan
batasan yang tidak boleh
dilanggar, dan ada
momentum yang harus
ditampilkan dalam sebuah
frame.
 
Foto jurnalistik harus
bersandar pada nilai-nilai
kejujuran yang selalu
didasarkan pada fakta
obyektif semata. Esensi dari
foto jurnalistik adalah suatu
foto atau gambar yang dapat
bercerita atau memaparkan
kejadian apa yang terjadi
dalam foto tersebut.
 
jurnalistik

Foto Human
Interest
 
Foto dalam hal ini
biasanya
menampilkan
manusia dan
lingkungannya. Foto
ini membawa pesan
tentang sisi
kemanusiaan yang
dapat menggugah
rasa kemanusiaan
orang yang
melihatnya.
 

Foto Feature
Biasanya foto feature
di gunakan untuk
menerangkan atau
memperkuat suatu
tulisan baik di situs
berita online,
majalah, koran dan
lain-lain. Tetapi tidak
menutup
kemungkinan bahwa
foto yang di pakai
dalam foto feature
juga merupakan foto
Human Interest.
Foto Berita (Spot
News atau On The
Spot)
Dalam membuat
Spot News
berpedoman atau
memuat unsur  What,
Why, Who, Where,
When and How. Foto
menampilkan
gambar-gambar yang
tanpa membaca
keterangan sudah
dapat bercerita atatu
bisa dikatakan berdiri
sendiri
Hal-hal yang harus
dicantumkan dalam
foto yang diajukan
pada media antara lain

Caption text,

Tulisan yang
menjelaskan atau
memberi gambaran
tentang foto. Biasanya
diletakkan di samping
atau di bawah foto
yang bersangkutan
 SIMULASI TEROR-Sejumlah anggota kepolisian melumpuhkan anggota teroris
dalam simulasi yang digelar di Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto pada
Selasa (12/7). Simulasi dilangsungkan untuk meningkatkan kemampuan anggota.
Credit tittle, yaitu teks
yang lazimnya berada
pada bingkai foto dan
menyebutkan nama
dan dari mana
instansinya.

Misalnya MI/Liliek
Dharmawan
Angle= Sudut
Pandang
High Angle
Untuk mempraktikkan
teknik high angle, perlu
berada di posisi atas atau
ketinggian, misal di atas
gedung, lalu memotret
objek yang berada di
bawah, misal orang yang
sedang lewat. Dengan
teknik high angle, obyek
akan terlihat lebih kecil
dari sesungguhnya,
melebar di bagian atasnya
dan mengecil ke bawah.
Eye Level/Normal
Level
 
Ini merupakan teknik
pengambilan gambar
yang paling sering
dilakukan oleh
kebanyakan orang.
Sudut pengambilan
gambar ini
memposisikan
kamera sejajar
dengan mata objek
sehingga foto akan
terlihat datar
Low Angle

Low angle
dipraktikkan untuk
memberikan kesan
gagah, agung, dan
dominan suatu objek.
Misalnya memotret
gedung yang tinggi
atau supaya objek
terlihat lebih
dominan.
 
Bird Eye
 
Bird eye hampir mirip
dengan high angle.
Tetapi sebetulnya
ada perbedaan. Bird
eye memberikan
kesan yang melebar
dan tidak
memfokuskan pada
suatu objek tertentu.
Contohnya foto
landscape yang
dipotret dari
ketinggian.
Frog Eye
 
Untuk menerapkan frog
eye, kamera harus
diletakkan pada posisi
yang sangat rendah.
Misalnya memotret
sepatu maka kamera
diletakkan sejajar dengan
sepatu tersebut. Teknik
ini terbilang susah
diterapkan untuk kamera
yang tidak memiliki
flexible LCD. Namun hal
itu dapat dilakukan
dengan posisi tiarap.
 
RESUME
Segitiga
Exposure

Anda mungkin juga menyukai