Anda di halaman 1dari 40

SISTEM REGULASI

Sist
Reg em Sistem regulasi itu yang
ulas
apa i itu mengatur semua
ya?? kegiatan atau kerja yang
dilakukan oleh organ
tubuh kita...ayo deh
pelajari sistem regulasi

By: Mikhael Liku


Allo

SISTEM REGULASI
Sistem Regulasi

SISTEM REGULASI
Sistem Regulasi

Endokrin
Gerak biasa dan refleks
Panginderaan

Sistem Saraf
Contoh kelainan

ISI POKOK

SISTEM REGULASI
Peta Konsep

SISTEM REGULASI
Sistem Saraf
1.Neuron, unit fungsional sistem saraf
yang dikhususkan untuk menghantarkan
dan mengirimkan sinyal dalam tubuh dari
satu lokasi ke lokasi lain.

a. Akson, berfungsi untuk


menghantarkan sinyal (informasi)
ke ujung neuron
b. Selubung mielin, yang berfungsii
sebagai lapisan insulin yang
membungkus akson
c. Dendrit, untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke
seluruh bagian lain neuron.

SISTEM REGULASI
Sistem Saraf
2. Sel Glia (sel pendukung)
•Tidak secara langsung membawa rangsangan
•Sangat penting bagi hubungan struktur sistem saraf
dan bagi fungsi normal neuron.
• Jumlah glia pun melebihi neuron.

a. Oligodendosit (dalam
SSP)menghasilkan selubung
mielin.

b. sel schwann (dalam SST) yang


membentuk selubung mielin.

SISTEM REGULASI
Fungsi Dasar Sistem saraf
Fungsi dasar
1. Sensoris input:
menerima stimulus
dari reseptor.
2. Integrasi:
menerjemahkan
informasi dari
sensoris dan
mengirimkannya ke
motoris.
3. Motoris output:
merespon stimulus
ke efektor(otot dan
rangka).
SISTEM REGULASI
Pembagian sistem saraf

Sistem Saraf ●
Otak
Pusat ●
Sumsum Tulang Belakang

Sistem Saraf ●
31 Saraf Spinal
Tepi ●
12 Sarar Kranial

SISTEM REGULASI
Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat terdiri dari:
1. Sumsum tulang belakang
• Sumsum tulang belakang atau tali spinal membentang sepanjang
tulang belakang atau spinal, mengintegrasikan informasi ke dan Klik
dari otak. ya..
2. Otak
a. Diesefalon, yang terdirii dari:
• Talamus: sebagai pusat integrasi utama (penerima informasi sensoris
utama)
• Hipotalamus:mengatur suhu tubuh, selera makan, tidur dan tekanan
darah, mensekresi pengeluaran faktor yang mengatur fungsi kelenjar
hipofisis.
b. Otak bagian tengah:Perantara refleks pendengaran dan
mengkoordinasikan refleks visual.
c. Serebrum (otak besar):
• Frontal(depan), berfungsi mengontrol korteks motoris atau aktifitas
motoris.
• Parietalis, merasakan rangsangan panas, dingin, raba.
SISTEM REGULASI
• Oksipitalis, Lanjutan
berfungsi dalamsistem saraf pusat
penglihatan.
• Teraporal, berfungsi dalam
pendengaran
d. Serebelum menerima informasi
sensoris mengenai persendian dan
panjang otot, mengkoordinasi pergerakan
dan menerima informasi dari sistem
auditoris (pendengaran) dan visual
(penglihatan).
e. Medula oblongata sebagai pengaturan
denyut jantung, pernapasan, dan tekanan
darah. Pusat refleks yang mengontrol
kedipan, batuk, bersin, menelan, dan
muntah.
f. pons, berfungsi mengatur pernapasan
di medula dan sebagai pembawa
informasi.

SISTEM REGULASI
Sistem saraf tepi

Sistem saraf tepi dapat


dibagi menjadi: Sistem saraf tepi terdiri dari
1. Sensoris (afferen), yang sepasang:
mengirimkan informasi 1. Saraf spinal pada
dari reseptor sensoris ke mamalia berjumlah 31
sistem saraf pusat. (membawa informasi dari
2. Motoris (efferen), dan ke tulang belakang.
mengirimkan sinyal dari 2. Saraf kranial pada
sisem saraf pusat ke mamalia berjumlah 12
efektor. (membawa informasi dari
dan ke otak).

More
SISTEM REGULASI
Divisi Motoris

1. Saraf Somatik
 Voluntari (sadar)
 Serat saraf somatis
menerima impuls dari
sistem saraf pusat ke
otot rangka.
Klik
2. Saraf Autonomik ya..
 Involuntari (tidak
sadar)
 Impuls diterima dari
sistem saraf pusat ke
otot halus, jantung,
dan kelenjar.

SISTEM REGULASI
Autonomik

1. Simpatik
umumnya meningkatkan
konsumsi energi dan
mempercepat denyut
jantung dan meningkatkan
laju metabolisme.
2.
Parasimpatik
Umumnya meningkatkan
aktifitas yang
menghemat energi,
seperti pencernaan dan
View perlambatan denyut
picture
jantung
SISTEM REGULASI
Simpatik dan Parasimpatik

SISTEM REGULASI
Gerak Biasa

Contoh: gerakan
yang kita lakukan
dalam setiap
kegiatan.
Gerakan ini diatur
dalam otak (melalui
otak).

SISTEM REGULASI
Gerak refleks
“Kli
k
ya”

SISTEM REGULASI
SISTEM ENDOKRIN

Merupakan Sistem kontrol


kelenjar tanpa saluran yang
menghasilkan hormon yang
tersirkulasi atau teraliri di
tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ-
organ lain.

kelenj
ar

SISTEM REGULASI
Sistem Endokrin

K. Hipofisis K.Tiroid K.Paratiroid K.Pankreas

KELENJAR –KELENJAR YANG MENGHASILKAN HORMON

K. Testis K.Ovarium K.Adrenal K.Pineal

SISTEM REGULASI
Kelenjar yang menghasilkan
1. Hormon
Kelenjar hipofisis,
berhubungan erat dengan
pengaturan hipotalamus.
Kelenjar hipofisis terbagi
menjadi 2:
a. Hipofisis posterior
Terdapat hormon oksitosin
dan hormon antidiuretik
(ADH) yang dibuat oleh
hipotalamus. Oksitosin
mempengaruhi otot
uteranus dan ADH
mempengaruhi ginjal, tidak
Klik
mempengaruhi ya.. kelenjar
endokrin lainnya.
SISTEM REGULASI
Lanjutan
b. Hipofisis anterior
Hormon perangsang tiroid (TSH)
mengatur pelepasaan hormon tiroid;
hormon adrenokortikotropik
(ACTH) mengontrol korteks
adrenal; sedangkan hormon
perangsang folikel (FSH); dan
hormon luteinasi (LH) yang
mengatur reproduksi dengan cara
mempengaruhi gonad. Hormon lain
yang dihasilkan oleh pituari
(hipofisis) anterior adalah hormon
pertumbuhan (GH), prolaktin
(PRL), hormon perangsang
melanosit (MSH) dan endorfin

SISTEM REGULASI
KELENJAR YANG MENGHASILKAN HORMON
2. Kelenjar Tiroid
•Letak: di permukaan trakea
•Fungsi: Perkembangan dan pendewasaan
manusia, memainkan peran vital dalam
homeostasis, membantu memelihara tekanan
darah normal, denyut jantung, tonus otot,
pencernaan dan fungsi reproduksi.
•Terlalu banyak dan terlalu sedikitnya hormon ini
dalam darah dapat mengakibatkan gangguan
metabolisme yang serius.

3. Kelenjar Paratiroid
•Lokasi: Menempel pada kelenjar tiroid yang
berfungsi dalam homeostasision kalsium.
•Fungsi: mensekresi hormon paratiroid (PTH)
yang menaikan kadar kalsium dalam darah.

SISTEM REGULASI
Lanjutan
4. Kelenjar Pankreas
terdapat 2 fungsi:
 Eksokrin 5. Kelenjar Adrenal
Endokrin : Letak: Bersebelahan
•Langerhans, menghasilkan dengan ginjal
hormon Insulin dan Terbuat: korteks
glukagon yang bekerja adrenal atau medula
secara antagonis dalam adrenal (dibangkitkan
mengatur konsentrasi oleh hormon Efinefrin
glukosa dalam darah. dan norepinefrin)
Fungsi:
meningkatkan laju
perombakan glikogen
dalam hati dan otot
rangka dan pelepasan
glukosa dalam darah
oleh sel-sel hati).
SISTEM REGULASI
Lanjutan
6. Kelenjar Testis
 Terdapat Gonad (sel kelamin) menghasilkan
dan mensekresikan tiga kategori utama hormon
steroid: androgen, estrogen dan progesteron
 Testosteron adalah jenis andogen yang utama
dan paling banyak yang juga mempengaruhi
proses spermatogenesis.
7. Kelenjar Ovarium
Ovarium mensekresi hormon estrogen dan
progesteron.
Fungsi: Persiapan dan pemeliharaan uterus,
yang menyokong perumbuhan dan
perkembangan embrio. Sintesis estrogen
dikontrol oleh gonadotropin, FSH, LH, dari
kelenjar pituitari (hipofisis) anterior.

SISTEM REGULASI
Lanjutan

8. Kelenjar Pineal
 Letak: dekat pusat otak
 Pineal mensekresikan
hormon melatonin, yaitu
sejenis asam amino yang
termodifikasi.
 Melatonin mengatur fungsi-
fungsi yang berkaitan dengan
cahaya dan musim yang
ditandai dengan perubahan
panjang siang hari.

SISTEM REGULASI
Penginderaan

Penglihat
an
Peraba

Pendenga
ran

Penciuma
n

Pengecap

SISTEM REGULASI
Penglihatan
1. Sklera: bagian luar bola mata
terdiri dari lapisan jaringan ikat
berwarna putih dan kuat
2. Koroid Lapisan bagian dalam
mempunyai pigmen tipis .
3. Konjungtifa, lapisan sel-sel
epitelium yang rumit membentuk
membran mukosa.
4. Iris yang memberi warna pada
mata.

5. Pupil berfungsi mengatur jumlah


mor cahaya yang masuk .
e

SISTEM REGULASI Back


Lanjutan
6. Retina, membentuk lapisan paling
dalam dari bola mata yang terdiri
dari sel-sel fotoreseptor.
7. saraf optik yang membawa
informasi dari fotoreseptor
meninggalkan mata pada cakram
optik
8. Lensa yaitu cakram protein
transparan yang memfokuskan
bayangan ke retina.

9. Kornea: yang berfungsi untuk


eneruskan cahaya yang masuk ke
bagian dalam mata (retina).
10. Badan bersilia menghasilkan
aquoeos humor yang berair dan
bening, yang mengisi rongga bagian
dalam mata.
SISTEM REGULASI Back
Pendengaran
1. Saluran auditoris, yang
mengumpulkan gelombang suara
dan menyalurkannya ke
membran timpatik .
2. Membran timpatik (gendang
telinga) yang memisahkan
telinga bagian luar dengan
telinga bagian tengah.

3.Saluran Eustachius
berhubungan dengan faring dan
Klik
ya.. menyamakan tekanan telinga
bagian tengah dengan atmosfer.
SISTEM REGULASI Back
Lanjutan
Pada telinga bagian dalam getaran
melalui tiga oksikel (tulang kecil):

1. Maleus
(martil)

2. Incus
(landasan)

3. Stapes
More (sanggurdi)

SISTEM REGULASI Back


LANJUTAN

Telinga bagian dalam terdiri


dari satu labirin saluran di
dalam tulang tengkorak.
Saluran ini dilapisi oleh
membran yang mengandung
cairan yang bergerak sebagai
respons terhadap suara atau
pergerakan kepala.

SISTEM REGULASI Back


Peraba
Berdasarkan jenis energi
ysng dideteksi reseptor
sensoris kulit terbagi
menjadi 5:

1.Mekanoreseptor
Perangsang: stimulus
tekanan, sentuhan, regangan,
pergerakan dan suara (semua
bentuk energi mekanis).
Sel rambut, jenis
Mor
mekanorseptor yang umum
e
mendeteksi pergerakan.

SISTEM REGULASI Back


Lanjutan
2. Reseptor rasa sakit
Pada manusia, reseptor rasa sakit
melalui dendrit telanjang pada
epidermis kulit yang disebut
Klik ya..
nosiseptor.
Prostaglandin meningkatkan rasa
sakit dengan membuat reseptor
menjadi sensitif.

3. Termoreseptor
Perespon terhadap panas atau
dingin, membantu mengatur suhu
tubuh dengan cara mendeteksi suhu
permukaan dan bagian dalam tubuh.
Letak: hipotalamus anterior otak

SISTEM REGULASI
Lanjutan
4. menghantarkan informasi mengenai
konsentrasi zat terlarut total dalam
suatu larutan dan reseptor spesifik
yang merespons terhadap masing-
masing jenis molekul.
menghantarkan informasi mengenai
konsentrasi zat terlarut total dalam
suatu larutan dan.

5. Mendeteksi berbagai bentuk energi


elektromagnetik, seperti cahaya
tampak, listrik, dan magnetisme

SISTEM REGULASI Back


Penciuman dan Pengecap
Kedua indera kimiawi ini saling Sel-sel reseptor untuk
berhubungan erat dan
pengecapan adalah sel-sel
sebenarnya tidak ada perbedaan
epitelium yang telah
antara keduanya
termodifikasi yang
diorganisasikan menjadi
kuncup pengecapan, yang
tersebar disejumlah bagian
lidah dan mulut.
Sebagian besar kuncup
pengecap berada di lidah atau
mengalami penjuluran yang
mirip puting yang disebut
papila pada lidah.
Terus

SISTEM REGULASI
Lanjutan
Sel reseptor olfakoris adalah
neuron yang melapisi bagian
atas rongga hidung dan
mengirimkan impuls
disepanjang aksonnya secara
langsung ke bola olfaktoris
otak.
Ujung sel-sel reseptif
mengandung silia yang
memanjang ke dalam lapisan
mukus ini, zat itu berkaitan
dengan molekul reseptor Meskipun jalur reseptor dan otak untuk
spesifik pada membran plasma pengecapan dan penciuman berdiri
yang melapisi rongga hidung. sendiri-sendiri namun kedua indera
tersebut saling berinteraksi.

SISTEM REGULASI Back


Kelainan Pada Sistem Regulasi
2. Diabetes
Jika terdapat gula, maka pankreas
1. Meningitis menghasilkan insulin, yang
 Yaitu peradangan membantu mengalirkan gula ke
membran atau selaput dalam sel-sel tubuh. Kemudian,
yang melapisi otak dan gula tersebut dapat diserap
saraf tunjang. dengan baik dalam tubuh dan
 Penyebab: virus, bakteri dibakar untuk menghasilkan
ataupun jamur yang energi.
menyebar masuk kedalam Jika insulin tidak bekerja
darah dan berpindah ke dengan baik maka kadar gula
dalam cairan otak. dalam darah meningkat dan tidak
 Meningitis oleh bakteri diubah menjadi energi.
bisa mengakibatkan Penyebab: pola hidup tidak
kerusakan otak, hilangnya sehat dan faktor keturunan.
pendengaran, kurangnya
kemampuan belajar,
bahkan bisa menyebabkan
kematian SISTEM REGULASI
Lanjutan
3. Parkinsonika
Jika otak memerintahkan suatu
aktivitas (misalnya mengangkat
lengan), maka sel-sel saraf di dalam
ganglia basalis akan membantu
menghaluskan gerakan tersebut dan
mengatur perubahan sikap tubuh.
Ganglia basalis mengolah sinyal
dan mengantarkan pesan ke talamus,
yang akan menyampaikan informasi
yang telah diolah kembali ke
korteks otak besar.
Pada penyakit Parkinson, sel-sel
saraf pada ganglia basalis mengalami
kemunduran sehingga pembentukan
dopamin berkurang dan hubungan
dengan sel saraf dan otot lainnya juga
lebih sedikit. SISTEM REGULASI
Lanjutan
4. Gigantisme
Mulai terjadi sebelum penutupan epifiseal (ujung-ujung tulang yang
mengalami pertumbuhan) dan menyebabkan pertumbuhan proporsional
berlebihan disemua jaringan tubuh.
Penyebab:
Kurangnya pituitari ekstrapiramidal yang menyebabkan sekresi hormon
pertumbuhan manusia (human growth hormone-HGH) yang berlebihan.
Sekresi HGH yang berlebihan yang membuat seluruh bagian tubuh berubah
sehingga menyebabkan akromegali. Jika sekresi yang berlebihan sebelum
pubertas.

SISTEM REGULASI
Lanjutan
5. Epilepsi adalah lepas muatan listrik yang berlebihan dan mendadak,
sehingga penerimaan serta pengiriman impuls dalam/dari otak ke
bagian-bagian lain dalam tubuh terganggu.
Penyebab:
5-10% faktor keturunan
Kelainan menjelang hingga sesudah persalinan, cedera kepala, radang
selaput otak, tumor otak, kelainan pembuluh darah otak, adanya
genangan darah di otak, atau pernah mengalami operasi otak.
Akibat: kejang, Bisa akibat tumor otak, radang otak, perdarahan di
otak, hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan), gangguan
elektrolit, gangguan metabolisme, gangguan peredarah darah,
keracunan, alergi dan cacat bawaan.

SISTEM REGULASI
Terimakasih..

Semoga
bermanfaat..

SISTEM REGULASI

Anda mungkin juga menyukai