Anda di halaman 1dari 26

SISTEM KEKEBALAN/PERTAHANAN

TUBUH

Disusun oleh :
MIKHAEL LIKU ALLO
KELAS : XI IPA 6
Apa itu sistem kekebalan ??
Sistem kekebalan atau imunitas adalah suatu sistem
pertahanan yang digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi
penyakit atau kuman. Penyakit atau kuman ini berupa protein
asing yang berbeda dari protein tubuh kita, dan sering disebut
antigen. Karena dianggap sesuatu yang asing, maka antigen ini
harus disingkirkan, dinetralisir, atau dihancurkan. Yang bertugas
melakukan ini salah satunya adalah sistem pertahanan tubuh yang
dikenal dengan antibodi. Sistem kekebalan berdiri atas
kekebalan bawaan dan kekebalan adaptif.
INNATE IMUNE (KEKEBALAN BAWAAN)
Innate immunity atau kekebalan alami adalah pertahanan
paling awal pada manusia untuk mengeliminasi mikroba patogen
bagi tubuh. Innatte immunity merupakan kekebalan non-spesifik.
Artinya semua bentuk mikroba yang masuk akan dieliminasi
tanpa memperhatikan jenis dari mikroba itu. Pada imunitas
bawaan ini memiliki dua sistem pertahanan, pertahanan tingkat
pertama dan pertahanan tingkat kedua. Pada pertahanan tingkat
pertama tubuh akan dilindungi dari segala macam mikroba patogen
yang menyerang tubuh secara fisik, kimia dan flora normal. Dan
pertahanan kedua yang dilakukan oleh tubuh untuk melawan mikroba
patogen meliputi fagosit, inflamasi demam dan substansi antimikroba.
Sistem ini di bagi menjadi dua. yaitu perlindungan
permukaan dan sistem kekebalan dalam tubuh.
Fungsi Sistem innate immune
Fungsi utama dari sistem imun turunan vertebrata yaitu:
1. Mengambil sel imun ke wiayah infeksi dan inflamasi, melalui
produksi faktor kimia, termasuk mediator kimia terspesialisasi
yang disebut sitokin.
2. Aktivasi lembah komplemen untuk mengidentifikasi bakteri,
mengaktivasi sel danmelakukan pembersihan sel mati atau
sisa-sisa antibodi.
3. Identifikasi dan memindahkan substansi asing yang terdapat
pada organ, jaringan, darah dan limpa, oleh sel darah putih
yang terspesialisasi.
PERLINDUNGAN PERMUKAAN
Ini adalah sistem pertahanan lapis pertama. perlindungan permukaan
terdiri dari kulit dan membran mukosa. epidermis kulit yang terbuat
dari keratin tahan terhadap asam dan basa lemah serta enzim dan
racun dari bakteri. selanjutnya adalah membran mukosa yang akan menjerat
mikroorganisme dengan mengeluarkan lendir. berikut adalah hal-hal yang
dapat dilakukan oleh perlindungan permukaan :
1) Hasil sekresi kulit bersifat asam ( pH:3-5) yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri. minyak (sebum ) mengandung racun bagi bakteri
2) Mukosa di lambung menghasilkan HCL dan enzim pencerna protein yang
dapat membunuh bakteri
3) Air mata dan liur mengandung lisozim yang merupakan enzim penghancur
bakteri
4) Lendir yang dihasilkan dapat menjerat bakteri yang masuk ke saluran
pencernaan dan pernapasan 
b. Kekebalan dalam tubuh
Jika mikroba berhasil melewati penghalang
permukaan tubuh maka masih ada penghalang
berikutnya yang bersiap melawanya , penghalang
yang di maksud adalah perlindungan dalam tubuh
yang bersifat non spesifik . Non spesifik artinya
penghalang tersebut melawan semua patogen tanpa
membeda – bedakan . Perlindungan non spesifik ini
mencakup antara lain fagosit, sel natural killer ( sel
NK ) dan protein anti mikroba.
• 1, fagosit .
• Sel Yang termasuk fagosit ( sel pemakan )
• Misalnya makrofag, neutrofil, dan eosinofil. m
berasal makrofag bersal dari monosit , yang
merupakan bagian dari sel darah putih.
Neutrofil dan eosinofil juga merupakan bagian
dari sel darah putih . Monosit, eosinofil dan
neutrofil yang di hasilkan di sumsum merah
bersifat fagositik dan masuk ke jaringan yang
terifeksi.
• Pengeran eosinofil
• Eosinofil merupakan fagosit yang lemah , tetapi
berperan penting dalam pertahanan tubuh yang
melawan cacing parasit.
• Mekanisme kerja fagositosis.
• Sel yang di rusak oleh mikroba akan
menghasilkan sinyal kimiawi yang berfungsi
memenggil neutrofil . Neutrofil mendatangkan
sel - sel rusak ini dan masuk ke jaringan
terinfeksi. Caranya neutrofil akan keluar dari
pembuluh darah dengan menembus dinding
kapiler . Neotrofil akan menelan dan
menghancurkan mikroba tersebut, satu neutrofil
mampu memfagosit 5 – 20 bakteri.
• Penjelsam selengkapnya
• Saat neutrofil melakukan tugasnya malawan
benda asing, monosit akan menyusul
mendatangi daerah luka , monosit di hasilkan di
sumsum merah dan akan masuk ke peredaran
darah , monosit merupakan sel – sel yang belum
masak dan kurang bersifat fagosit, dalam waktu
12 jam setelah monosit meninggalkan darah dan
masuk ke jaringan , monosit akan membesar
dan menghasilkan banyak lisosom, lisosom
akan berkembang menjadi makrofag.
Makrofag akan menggantikan fungsi neutrofil
dalam pertempuran melawan benda asing ,
makrofag mampu memfagosit 100 bakteri
dengan cara menempel ke bakteri dengan kaki
pseudopodiumnya kemudia merusaknya .
Sel Natural Killer
Apa itu sel natural killer???
Sel Natural Killer (Sel NK) merupakan golongan limfosit tapi tidak mengandung
petanda seperti pada permukaan sel B dan sel T. Oleh karena itu disebut sel nol.
Sel ini beredar dalam pembuluh darah sebagai limfosit besar yang khusus,
memiliki granular spesifik yang memiliki kemampuan mengenal dan membunuh
sel abnormal, seperi sel tumor dan sel yang terinfeksi oleh virus. Sel NK
berperan penting dalam imunitas nonspesifik pada patogen intraseluler. Sel jenis
khusus mirip limfosit yang diproduksi di dalam sumsum tulang ini juga tersedia
di limpa, nodus limfa, dan timus dan merupakan 10 % – 20 % bagian dari
limfosit perifer. Bentuknya lebih besar dari limfosit B dan limfosit T.
Sejarah Penemuan Sel Natural Killer (Sel NK)

Sel pembunuh
alami
Mekanisme Kerja Sel NK
Supaya sel NK dapat menentukan
Granul-granul kecil dalam
tubuh terinfeksi virus atau patogen
sitoplasmanya mengandung
lainnya, maka sel NK memerlukan
protein seperti perforin dan
mekanisme yang dapat
protease yang dikenal
menentukan apakah sel tersebut
sebagai granzim.
terinfeksi atau tidak

Perforin membentuk saluran


transmembran pada sasaran yang
menyebabkan sasaran terlisis kemudian
granzim dan molekul-molekul yang
berperan lainnya dapat masuk dan
terjadi apoptosis.
Fungsi sel NK ini
adalah sebagai
immuno-surveilance
atau pengawas
kekebalan yang khas
dapat menghancurkan
sel tumor dan 'partikel
virus atau sel yang
terinfeksi virus.
Cara Meningkatkan Sel NK
Protein Anti Mikroba
Salah satu jenis protein yang berperan dalam sistem
pertahan tubuh nonspesifik yaitu protein komplemen .
protein komplemen membunuh bakteri penginfeksi dengan cara
membentuk lubang pada dinding sel dan membran plasma bacteri
tersebut. Hal ini mengakibatkan ion-ion Ca2+ keluar dari sel
bacteri. sementara itu , cairan dan garam-garam dari luar bacteri
akan masuk kedalam sel bacteri, masuknya cairan dan garam ini
mengakibatkan sel bakteri hancur.
Beragam protein berfungsi dalam pertahanan nonspesifik, baik
melalui penyerangan mikroba secara langsung ataupun dengan
cara menghambat reproduksinya. Sebelumnya kita telah
mengetahui mengenai lisosom, yaitu sejenis enzim antimikroba
dalam air mata, saliva, dan sekresi mukosa. Agen antimikroba
lainnya meliputi kurang lebih 20 protein serum, yang dikenal
sebagai system komplemen, yang melakukan serentetan tahapan
reaksi yang mengarah ke lisisnya mikroba. Beberapa kompenen
komplemen juga berfungsi bersama-sama.
Dengan cara ini, interferon akan membatasi penyebaran virus
dari sel ke sel dalam tubuh, dan membantu mengontrol infeksi
virus seperti flu dan pilek. Pertahanan itu bukanlah bersifat
spesifik bagi virus; interferon yang dihasilkan sebagai tanggapan
terhadap virus bisa memberikan resistensi jangka pendek
terhadap virus lain. Selain peranannya sebagai agen antivirus,
satu jenis interferon mengaktifkan fagosit, sehingga
meningkatkan kemampuannya dalam untuk menelan dan
membunuh mikroorganisme. Interferon sekarang dapat
diproduksi secara masal melalui teknologi DNA rekombinan dan
sedang diuji secara klinis untuk pengobatan infeksi virus dan
kanker.
kemokin dalam kemotaksis, yang menarik sel-sel fagositik ke
tempat infeksi. Protein komplemen merupakan satu bagian
esensial dari pertahanan nonspesifik dan pertahanan spesifik.
Kumpulan protein lain yang menyediakan pertahanan nonspesifik
adalah interferon, yang disekresikan oleh sel-sel yang terinfeksi
oleh virus. Interferon sebenarnya tidak menguntungkan sel yang
terinfeksi itu, namun protein antivirus tersebut berdifusi masuk
ke dalam sel-sel yang berada di sekitarnya dan menginduksi sel-
sel tersebut untuk menghasilkan zat kimia lain yang menghambat
reproduksi virus.

Anda mungkin juga menyukai