Anda di halaman 1dari 22

MATA KULIAH : ASPEK HUKUM PIDANA DALAM BISNIS (SH 509)

Pertemuan ke-3 : Subjek (Pelaku) Tindak Pidana dalam Aktivitas Bisnis

Rahel Octora, SH.,M.Hum


dosen Hukum Pidana
Fakultas Hukum Universitas Kristen Maranatha

Rahel Octora el_octora Law Talk with Rahel


Octora

Diadaptasi dari materi kuliah Prof.Dwidja


Priyatno,S.H.,M.H (Kejahatan Bisnis)
PENGANTAR
• Dalam pertemuan ini, Saudara/i akan
diberikan pengatar mengenai subjek / pelaku
tindak pidana bisnis, yaitu manusia dan
korporasi.
• Dalam pertemuan ini diberikan dasar-dasar
pemahaman tentang korporasi sebagai
subjek hukum pidana.
• Pendalaman materi tentang Corporate Crime
akan disampaikan dalam materi setelah UTS.
Manusia sebagai Subjek Hukum Pidana
Ingat kembali
tentang syarat
• Seseorang yang melakukan perbuatan
pemidanaan. tertentu, dapat dipidana apabila:
Bahwa – ia melakukan perbuatan yang melawan hukum
seseorang
dapat dipidana – Tidak ada alasan yang menghapuskan sifat
tidak hanya melawan hukum (alasan pembenar)
karena
memenuhi – Harus ada kemampuan bertanggung jawab
unsur
perbuatan, – Tidak ada alasan yang menghapuskan
tetapi juga kemampuan bertanggung jawab (alasan
unsur
kesalahan pemaaf)
(schuld)
Manusia sebagai Subjek Hukum Pidana
• Penjatuhan sanksi kepada subjek hukum
“manusia” / natuurlijk person,
mempertimbangkan keberadaan sikap
batin (adanya unsur kesengajaan atau
kelalaian) sebagai bagian dari unsur
kesalahan.
• Dalam kegiatan bisnis, kejahatan bisnis
tidak hanya dapat dilakukan oleh orang
perseorangan, melainkan dapat juga
dilakukan oleh korporasi.
Korporasi Sebagai Subjek Hukum Pidana
Definisi Korporasi

• Batasan pengertian atau definisi


korporasi,erat kaitannya dengan masalah dalam
bidang hukum perdata. Sebab pengertian
korporasi merupakan terminologi yang berkaitan
erat dengan istilah badan hukum
(rechtspersoon),dan badan hukum itu sendiri
merupakan terminologi yang erat kaitannya
dengan bidang hukum perdata.

Pada awalnya berlaku asas “societas /universitas delinquere


non potest” (badan hukum tidak dapat melakukan tindak
pidana), namun dalam perkembangannya, muncul fakta
bahwa tindak pidana dapat dilakukan oleh korporasi (untuk
dan atas nama korporasi)
Definisi korporasi
• Soetan.K.Malikoel Adil ,menguraikan pengertian korporasi secara etimologis.
– Korporasi
– Corporatie (Belanda)
– Corporation (Inggris)
– Korporation (Jerman)
– berasal dari kata “corporatio” dalam bahasa Latin
• .Seperti halnya dengan kata-kata lain yang berakhir dengan “tio”,maka
“corporatio” sebagai kata benda(substantivum),berasal dari kata kerja
“corporare”,yang banyak dipakai orang pada jaman abad pertengahan atau
sesudah itu.”Corporare” sendiri berasal dari kata “corpus”(Indonesia=badan),yang
berarti memberikan badan atau membadankan.
• Dengan demikian maka akhirnya “ corporatio” itu berarti hasil dari pekerjaan
membadankan, dengan lain perkataan badan yang dijadikan orang, badan yang
diperoleh dengan perbuatan manusia sebagai lawan terhadap badan manusia,
yang terjadi menurut alam.
• Satjipto Rahardjo, menyatakan bahwa :
• “Korporasi adalah suatu badan hasil ciptaan
hukum.Badan yang diciptakannya itu terdiri dari
“corpus”,yaitu struktur fisiknya dan ke dalamnya
hukum memasukkan unsur “animus” yang
membuat badan itu mempunyai
kepribadian.Oleh karena badan hukum itu
merupakan ciptaan hukum maka kecuali
penciptaannya, kematiannya- pun juga
ditentukan oleh hukum.
• Subekti dan Tjitrosudibio,menyatakan,bahwa
yang dimaksud dengan “corporatie atau
korporasi adalah suatu perseroan yang
merupakan badan hukum”
KORPORASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM
PERDATA = BADAN HUKUM
• Corporation berarti badan hukum atau
sekelompok orang yang oleh Undang-
undang diperbolehkan untuk melakukan
perbuatan sebagaimana seorang individu
sebagai subjek hukum, berbeda dengan
para pemegang sahamnya.
DEFINISI KORPORASI DALAM PERSPEKTIF
HUKUM PIDANA
• Korporasi dalam arti sempit, yaitu badan hukum yang dalam
istilah Belanda disebut “Rechtpersoon”. Istilah
“Rechtpersoon” memiliki arti yang sama dengan legal
person. Jadi, yang dimaksud dengan korporasi dalam
pengertian hukum perdata adalah badan hukum (legal
person).
• Namun dalam hukum pidana, pengertian korporasi tidak
hanya badan hukum. Dalam hukum pidana, korporasi
meliputi baik badan hukum maupun bukan badan hukum.
• Sutan Remi Sjahdeini. Pertanggungjawaban Pidana
Korporasi. Jakarta: Grafiti Pers, 2006, hlm.45.
Kejahatan Korporasi dalam Era Globalisasi
• Globalisasi ekonomi  perdagangan
internasional.
• Perkembangan kejahatan semakin canggih,
dilakukan oleh korporasi
• Kualifikasi kejahatan korporasi:
• a.crimes for corporation
• b.crimes against corporation / employee crimes
• c.criminal corporation
PENGERTIAN
• crimes for corporation (merupakan kejahatan korporasi.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kejahatan
korporasi dilakukan untuk kepentingan korporasi.
• crimes against corporation, merupakan employee crime
yang sering dilakukan oleh para karyawan atau pekerja
terhadap korporasi, jadi korporasi menjadi korban.
• criminal corporation, yaitu korporasi yang sengaja
dibentuk dan dikendalikan untuk melakukan kejahatan.
Kedudukan korporasi dalam criminal corporation
hanyalah sebagai sarana melakukan kejahatan untuk
menyembunyikan wajah asli suatu kejahatan
PENGATURAN PENJATUHAN SANKSI PIDANA BAGI
KORPORASI
• KUHP sendiri masih tetap menganut subjek tindak pidana
berupa “orang” (lihat Pasal 59 KUHP).Sedangkan subjek
tindak pidana korporasi , dapat kita temukan dalam berbagai
peraturan perundang-undangan di luar KUHP. *)
• Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
Pasal 1 angka 10 :
• Korporasi adalah kumpulan orang dan/atau kekayaan yang
terorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan
badan hukum

*) COBA SAUDARA CARI CONTOH PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN LAIN DI LUAR KUHP
YANG MENGATUR PENJATUHAN SANKSI PIDANA
BAGI KORPORASI
PENGATURAN PENJATUHAN SANKSI PIDANA BAGI
KORPORASI

• Undang-undang Nomor 7 Drt 1955 tentang Tindak


Pidana Ekonomi,
Pasal 15 ayat(1),menyatakan bahwa:
• “Jika suatu tindak pidana ekonomi dilakukan atas
nama suatu badan hukum,suatu perseroan,suatu
perserikatan orang atau yayasan, maka.....dst
PENGATURAN PENJATUHAN SANKSI PIDANA BAGI
KORPORASI

• Pasal 51 KUHP Belanda yang isinya menyatakan


antara lain:
• Tindak pidana dapat dilakukan baik oleh perorangan
maupun korporasi;
• Jika suatu tindak pidana dilakukan oleh korporasi,
penuntutan pidana dapat dijalankan dan sanksi
pidana maupun tindakan yang disediakan dalam
perundang-undangan sepanjang berkenaan dengan
korporasi dapat dijatuhkan. Dalam hal ini,
pengenaan sanksi dapat dilakukan terhadap :
• Korporasi sendiri, atau
• Mereka yang secara faktual memberikan
perintah untuk melakukan tindak pidana
yang dimaksud, termasuk mereka yang
secara faktual memimpin pelaksanaan
tindak pidana dimaksud, atau
• Korporasi atau mereka yang dimaksud di
atas bersama-sama secara tanggung
renteng
Peter Gillies mengatakan bahwa “the obvious must
be stressed : in most case the punishment visited
upon the corporation will be fine
JENIS-JENIS KORPORASI
*) dalam Common Law System
• Ronald A.Anderson,Ivan Fox dan David P.Twomey ,
menggolongkan korporasi didasarkan kepada:
• Hubungannya dengan publik;
• Sumber kekuasaan dari korporasi tersebut;
• Sifat aktivitas dari korporasi .
• Dari penggolongan tersebut yang dikenal di negara
Anglo Saxon, maka jenis-jenis korporasi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
• 1. Korporasi Publik adalah sebuah korporasi yang
didirikan oleh pemerintah yang mempunyai tujuan
untuk memenuhi tugas-tugas administrasi di bidang
urusan publik.Contohnya di Indonesia seperti
pemerintahan kabupaten atau kota.
• 2. Koprorasi Privat adalah sebuah korporasi yang
didirikan untuk kepentingan privat/pribadi,yang dapat
bergerak di bidang keuangan,industri dan
perdagangan.Korporasi Privat ini sahamnya dapat dijual
kepada masyarakat,maka penyebutannya ditambah
dengan istilah “publik”.Contoh di Indonesia P.T.Garuda
Tbk,Tbk (terbuka)menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut telah “ go public” atau sahamnya telah dijual
kepada masyarakat
• 3. Korporasi Publik Quasi,lebih dikenal
dengan korporasi yang melayani
kepentingan umum( public services)
Contohnya di Indonesia adalah
P.T.Kereta Api Indonesia, Perusahaan
Listrik Negara, Pertamina,Perusahaan
Air Minum

Bandingkan dengan Daniel v.Davidson,Brenda E.Knowles.Lynn


M.Forsythe,Robert R.Jespersen, Comprehensive Business
Law, Principle and Cases,(Boston,Massachustts,Kent
Publishing Company, 1987, hlm 843.
• Selain jenis tersebut di atas ,dihubungkan
dengan penggolongan korporasi dikenal pula:
• Domestic and Foreign Corporations. “If a
corporation has been created under the law
of a particular state or nation,it is called a
domestic corporation with respect to that
state or nation.Any other corporation going
into that state or nation is called a foreign
corporation.Thus a corporation holding a
Texas charter is a domestic corporation in
Texas but o foreign corporation in all other
states and nations.”
• Special Service Corporations.
”Corporation formed for
transportation,banking,insurance,
savings and loan operations, and similar
specialized functions,are subject to
separate codes or statutes with regard
to their organization.”
• Close Corporation.”A corporation whose
share are held by a single shareholder
or a closely knit group of shareholders is
known as a close corporation.The share
are not traded publicly”.
• Professional Corporations.”A
corporation may be organized for the
purpose of conducting a profession
• Nonprofit Corporations. “A nonprofit
corporation( or an eleemosynary
corporation) is one that is organized for
charitable or benevolent purposes, such
as certain hospital,homes and
universities”.Termasuk di dalamnya juga
“educational institutions,charities, privat
hospital, fraternal orders,religious
organizations, and other types of non
profit corporations”.
• Korporasi sebagai badan hukum
keperdataan di Indonesia dapat dirinci
dalam beberapa golongan,dilihat dari
cara mendirikan dan peraturan
perundang-undangan sendiri,yaitu:
• Korporasi egoistis yaitu korporasi yang
menyelenggarakan kepentingan para
anggotanya, terutama kepentingan
harta kekayaan, misalnya Perseroan
Terbatas,Serikat Sekerja;
• Korporasi yang altruistis,yaitu korporasi
yang tidak menyelenggarakan
kepentingan para anggotanya,seperti
perhimpunan yang memperhatikan
nasib orang-orang tuna netra,tuna
rungu,penyakit tbc,penyakit
jantung,penderita cacat,Taman
Siswa,Muhamadiyah dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai