Anda di halaman 1dari 29

KARBOHIDRAT DALAM KESEHATAN

Kelompok 1
Zsahra raisa Aqila (240210170102)
Rahmatika Aurelia Violcy (240210170090)
Mega Puspita Dewi (240210170091)
Rizal Khoiruddien (2402101700
Abhidhya Rezaldy (240210170106)
Annisa Rahmatin Nazila (240210170085)
Risya Aulia (240210170066)
Siti Firdausia (2402101700
Fadhila (2402101700
KARBOHIDRAT

Jenis jenis karbohidrat

Peranan karbohidrat dalam kesehatan

Penyakit yang berkaitan dengan karbohidrat

Dosis kebutuhan karbohidrat

contoh kasus kekurangan/kelebihan karbohidrat


Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari
molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah
satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah
penghasil energi di dalam tubuh.
Karbohidrat dibagi menjadi 2, yaitu:
•Karbohidrat sederhana (monosakarida dan disakarida)
•Karbohidrat kompleks
Karbohidrat sederhana
MONOSAKARIDA
Glukosa Fruktosa
Glukosa merupakan suatu Fruktosa adalah suatu
aldoheksosa, disebut juga heksulosa, disebut juga
dekstrosa karena memutar Galaktosa levulosa karena memutar
bidang polarisasi ke kanan. Galaktosa merupakan suatu bidang polarisasi ke kiri.
merupakan komponen aldoheksosa. Umumnya Fruktosa merupakan gula
utama gula darah, berikatan dengan glukosa termanis, terdapat dalam
menyusun 0,065- 0,11% dalam bentuk laktosa, yaitu madu dan buah-buahan
darah kita. Glukosa dapat gula yang terdapat dalam bersama glukosa. Fruktosa
terbentuk dari hidrolisis pati, susu. Galaktosa mempunyai dapat terbentuk dari hidrolisis
glikogen, dan maltosa. rasa kurang manis jika suatu disakarida yang
Glukosa sangat penting bagi dibandingkan dengan disebut sukrosa dan fruktosa
kita karena sel tubuh kita glukosa dan kurang larut adalah salah satu gula
menggunakannya langsung dalam air. galaktosa juga pereduksi
untuk menghasilkan energi. merupakan gula pereduksi
Karbohidrat sederhana
DISAKARIDA

Sukrosa
Maltosa Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan dalam
Maltosa adalah suatu disakarida dan kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula
merupakan hasil dari hidrolisis parsial pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan
tepung (amilum). Maltosa tersusun fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
dari molekul α-D-glukosa dan β-D- Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase
glukosa. Dari struktur maltosa, terlihat menghasilkan α-D-glukosa dan β-D-fruktosa.
bahwa gugus -O- sebagai Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis
penghubung antarunit yaitu daripada sukrosa. Jika diperhatikan strukturnya,
menghubungkan C 1 dari α-D-glukosa karbon anomerik (karbon karbonil dalam
dengan C 4 dari β-D-glukosa. monosakarida) dari glukosa maupun fruktosa di
Konfigurasi ikatan glikosida pada dalam air tidak digunakan untuk berikatan sehingga
maltosa selalu α karena maltosa keduanya tidak memiliki gugus hemiasetal.
terhidrolisis oleh α-glukosidase. Satu Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam
molekul maltosa terhidrolisis menjadi kesetimbangan dengan bentuk aldehid atau keton
dua molekul glukosa. sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa
bukan merupakan gula pereduksi.
KARBOHIDRAT KOMPLEKS
Selulosa merupakan polimer yang Pati terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida.
berantai panjang dan tidak Merupakan polimer dari glukosa. Pati terdapat dalam
umbi-umbian sebagai cadangan makanan pada tumbuhan. Karbohidrat kompleks atau yang
bercabang. Suatu molekul tunggal
Jika dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan lebih sering disebut polisakarida
selulosa merupakan polimer rantai
menjadi dua fraksi utama, yaitu amilosa dan merupakan polimer monosakarida,
lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis
amilopektinDalam satu molekul amilosa terdapat 250 mengandung banyak satuan
selulosa dalam HCl 4% dalam air
satuan glukosa atau lebih. Molekul amilopektin lebih besar monosakarida yang dihubungkan
menghasilkan D-glukosa. Dalam
dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai utama oleh ikatan glikosida. Hidrolisis
sistem pencernaan manusia terdapat
mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan lengkap dari polisakarida akan
enzim yang dapat memecahkan
1,4'-α. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan menghasilkan monosakarida.
ikatan α-glikosida, tetapi tidak
dihubungkan oleh ikatan 1,6’-α. Hidrolisis lengkap pati Glikogen dan amilum merupakan
terdapat enzim untuk memecahkan
akan menghasilkan D-glukosa. . Hidrolisis dengan enzim polimer glukosa.
ikatan β-glikosida yang terdapat
dalam selulosa sehingga manusia tertentu akan menghasilkan dextrin dan maltosa.
tidak dapat mencerna selulosa.

PATI
SELULOSA
FUNGSI KARBOHIDRAT UNTUK KESEHATAN

Fungsi utamanya adalah menyediakan keperluan energi tubuh.


1 gram karbohidrat setara dengan 4 kilokalori energi

Pengaturan Penghemat fungsi sumber energi Pengaturan


Simpanan
Metabolisme Lemakprotein (Protein utama bagi otak peristaltik usus
Sparer) dan susunan dan pemberi karbohidrat
syaraf muatan pada sisa sebagai glikogen
makanan
Fungsi karbohidrat

Pengaturan Simpanan karbohidrat Pengaturan peristaltik usus


sumber energi dan pemberi muatan pada
Metabolisme Lemak Penghemat fungsi sebagai glikogen
utama bagi otak dan sisa makanan
protein (Protein susunan syaraf
Karobhidrat mencegah Sparer) Glikogen menyediakan
terjadinya oksidasi lemak energi siapakai. Kurang Selulosa (serat) merupakan
yang tidak sempurna. Energi merupakan lebihi 355 gram glikogen polisakarida yang tidak dapat
kebutuhan utama bagi Otak dan susunan disampan dalam hati dan dicerna, tetapi mempunyai fungsi
Bila energi tidak cukup
tubuh, sehingga bila syaraf hanya dapat otot, sehinga dalam tubuh yang penting bagi kesehatan
tersedia maka akan
karbohidrat yang berasal mempergnakan glukosa orang dewasa, terdapat yaitu mengatur peristaltik usus
mengakibatkan
dari makanan tidak sebagai energi, sehinga 365 gram karbohidrat (memungkinkan terjadinya
terjadinya peningkatan
mencukupi maka protein ketersidaan glukosa (355 gram dalam bentuk gerakan usus yang teratur) dan
katabolisme lemak,
akan dirombak untuk harus tetap terjaga bagi glikogen dan 10 gram mencegah terjadinya konstipasi,
akibatnya terjadi
menghasilkan panas dan kesehatan jaringan dalam bentuk glukosa) karena serat memberi
penumpukan bahan-
sejumlah energi. Padahal tubuh/organ tersebut. jumlah ini sanggup muatan/pemberat pada sisa-sisa
bahan keton, dan terjadi
protein mempunyai fungsi demikian juga menyediakan energi makanan pada bagian usus
keasaman pada darah
yang lebih utama yaitu kekuragan glukosa dan untuk melakukan aktivitas besar. Hemisellulosa memberi
(Asidosis). Dalam hal ini
sebagai zat pembangun oksigen akan sedang selama 3 jam. fungsi serupa yaitu memberi dan
karbohidrat berfungsi
dan memperbaiki jaringan menyebabkan menyerap sejumlah air dalam
sebagai “fat-sparer”.
agar dapat dipergunakan kerusakan otak/ kolon (bagian usus besar).
sesuai fungsi. kelainan syaraf yang
tidak dapat diperbaiki
PENYAKIT
Yang berhubungan dengan
karbohidrat

Diabetes melitus

1 Penyakit metabolik dengan karakteristik


hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kinerja insulin atau kedua-
duanya.

2 Obesitas
Kelebihan berat badan sebagai akibat dari
penimbunan lemak tubuh yang berlebihan

3 Karies gigi

Intoleransi Laktosa

4 tidak terhidrolisnya laktosa secara optimal di


dalam usus halus akibat enzim laktase yang
berkurang

5|
galaktosemia
gangguan metabolisme galaktosa yang
disebabkan oleh defisiensi enzim yang terlibat
dalam metabolisme galaktosa untuk dikonversi
ke glukosa
Penyakit
DIABETES
•Penyakit atau gangguan metabolisme kronis OBESITAS
dengan multi etiologi yang ditandai dengan Disebabkan oleh konsumsi makanan melebihi
tingginya kadar gula darah disertai dengan yang dibutuhkan tubuh:
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan • Kelebihan mengkonsumsi karbohidrat
protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi (nasi, roti, mie, gula, makanan dan
insulin. minuman manis)
•Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh • Kelebihan mengkonsumsi lemak
gangguan produksi insulin oleh sel-sel beta (gorengan, jerohan, daging berlemak
Langerhans kelenjar pankreas atau dan mentega)
disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel • Kurang mengkonsumsi serat (sayuran
tubuh terhadap insulin. dan buah)
•Bersifat kronis dengan karakteristik Kekurangan aktivitas fisik secara teratur
hiperglikemia. minimal 30 menit setiap hari dapat
•Komplikasi yang dapat timbul akibat kadar meningkatkan resiko obesitas.
gula darah yang tidak terkontrol: neuropati, Cara-cara yang mudah dilakukan untuk
hipertensi, jantung koroner, retinopati, mencegah obesitas:
nefropati, dan gangren. • Makan gizi seimbang sesuai
•Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan kebutuhan.
tetapi kadar gula darah dapat dikendalikan • Makan teratur.
melalui diet, olah raga, dan obat-obatan. Obesitas dapat dikurangi dengan cara
melakukan aktifitas Fisik minimal 30 menit
setiap hari serta rutin mengecek timbangan
berat-badan secara teratur.
Penyakit
KARIES GIGI
Makanan yang mengandung gula atau pati
dapat dengan mudah dipecah oleh a-amilase INTOLERANSI LAKTOSA
dan bakteri di mulut dan dapat menghasilkan
asam yang meningkatkan risiko karies. merupakan gejala klinis yang disebabkan
Pati dengan indeks glikemik tinggi akibat tidak terhidrolisnya laktosa secara
menghasilkan perubahan pH plak yang lebih optimal di dalam usus halus akibat enzim
nyata daripada pati indeks glikemik rendah, laktase yang berkurang. Gejala klinis yang
terutama bila dikombinasikan dengan gula. diperlihatkan yaitu diare profus, kembung,
Dampak karbohidrat pada karies nyeri perut, muntah, sering flatus, merah di
tergantung pada jenis makanan, sekitar anus, dan tinja berbau asam.
frekuensi konsumsi, tingkat kebersihan Penanganan dilakukan tergantung seberapa
mulut, ketersediaan fluoride, fungsi besar keparahan intoleransi laktosa individu
saliva, dan faktor genetik. tersebut
Program pencegahan untuk mengendalikan
dan menghilangkan karies gigi harus fokus
pada fluoridasi dan kebersihan mulut yang
memadai, dan bukan pada asupan sukrosa
saja.
Penyakit
GALAKTOSEMIA TOLERANSI GLUKOSA
Galaktosemia adalah suatu penyakit TERGANGGU
autosomal resesif yang diturunkan berupa
gejala awal diabetes melitus yaitu ketika
gangguan metabolisme galaktosa yang
memiliki kadar gula darah yang tinggi namun
disebabkan oleh defisiensi enzim yang terlibat
tidak termasuk kategori diabetes melitus
dalam metabolisme galaktosa untuk
dengan hasil TTGO didapatkan glukosa
dikonversi ke glukosa. Enzyme itu adalah
plasma 2 jam setelah beban antara 140–199
galaktokinase(GALK), galaktose-1-phosphate
mg/dL. Diagnosis GDPT pula ditegakkan bila
uridyltransferas(GALT), dan uridin-diposphate
setelah pemeriksaan glukosa plasma puasa
galactose-4’ epimerase(GALE).
didapatkan antara 100 – 125 mg/dL dan
pengobatan dilakukan dengan cara terapi diet
pemeriksaan TTGO gula darah 2 jam < 140
galaktosa, mengonsumsi susu formula
mg/dL.
berbasis kedelai, pemberian suplemen
TGT dapat diobati dengan cara pola hidup
kalsium dan vitamin D3 serta melakukan
sehat seperti makan makanan sehat, tidak
medical check up secara rutin
merokok, diet sehat, olahraga, menurunkan
berat badan, dan pengobatan sekunder
apabila terdapat penyakit yang mampu
meningkatkan resiko DM 5 |
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT
Orang Laki
olahragawan perempuan
dewasa laki

lakill
Orang
olahragawan perempuan aki
dewasa
Aktivitas berat usia Usia
Aktivitas sedang
Anak-anak: 155-254 gr/ hari
Anak-anak: 155-254 gram (gr)/
9 – 10 gr/kgBB/hari 10-12 tahun: 289 gr/ hari 13-15
hari
8 – 12 gr/kgBB/hari. atau kira – kira 70% 10-12 tahun: 275 gr/ hari 13-18
tahun: 340 gr/hari 16-18 tahun:
Kebutuhan minimal dari kebutuhan energi 368 gr/ hari 19-29 tahun: 375
tahun: 292 gr/ hari 19-29
setiap orang adalah 50 keseluruhan setiap gr/ hari 30-49 tahun: 394 gr/ hari
tahun: 309 gr/ hari 30-49
– 100 gram/hari harinya 50-64 tahun: 349 gr/ hari 65-80
tahun: 323 gr/ hari 50-64
tahun: 309 gr/ hari Usia di atas
tahun: 285 gr/ hari 65-80
80 tahun: 248 gr/ hari
tahun: 252 gr/ hari di atas 80
tahun: 232 gr/ hari
Pengukuran Asupan Karbohidrat

Asupan karbohidrat adalah total karbohidrat yang


bersumber dari makanan dan minuman yang dikonsumsi
yang diperoleh dari survei konsumsi menggunakan
metode Konsumsi frekuensi makanan, Kemudian
dibandingkan dengan AKG dan dikalikan 100%.(WNPG,
cit., Loong, Mayulu, dan Kawengian, 2013).
pengukuran karbohidrat yakni dengan Ketentuan :
1 = lebih (>110% AKG)
2 = cukup (90- 110% AKG)
3 = kurang (<90% AKG)
karbohidrat
Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup
sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15% dari kalori
yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat
badan menurun, sebaliknya apabila jumlah kalori yang
tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang
tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan berat
badan. Kebutuhan karbohidrat sebagai sumber energi
utama pada umur dewasa kurang lebih 46% dari total
energi. Gula dan makanan manis yang mengandung
karbohidrat dan tinggi energi sebaiknya digantikan dengan
makanan seperti kentang, buah-buahan, dan sayuran.
Jenis makanan seperti ini mengandung berbagai macam
nutrisi (Hidayat, 2008).
Kebutuhan
karbohidrat
Untuk orang yang sudah terkena penyakit
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT PENDERITA DIABETES

dianjurkan bagi pasien penderita DM agar memilih makanan dengan IG/


Indeks Glikemik rendah. Diet rendah IG akan memperbaiki kadar glukosa
darah pada penderita DM tipe 1 dan 2. Makanan dengan IG rendah adalah
antara lain whole grain, buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan yang
juga termasuk dalam makanan kaya serat.
Jumlah serat yang dianjurkan untuk dikonsumsi bagi penderita DM sama
dengan jumlah serat yang dianjurkan pada masyarakat umum, yaitu 15-20
gram/ 1000 kkal setiap harinya dari berbagai bahan makanan sumber serat,
terutama serat larut. Serat ini banyak terdapat pada buah dan sayur.
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT PENDERITA INTOLERANSI LAKTOSA

meniadakan konsumsi susu dalam menu makanan sehari-


hari dapat mengakibatkan kekurangan kalsium maka perlu
dilakukan pendekatan lain. Contohnya adalah dengan
konsumsi susu rendah laktosa, yoghurt, atau keju. Hal ini
bertujuan agar penderita lactose intolerance tetap
mendapatkan kalsium dan vitamin D dari makanan atau
minuman yang dikonsumsinya.
Yoghurt dan keju mengandung laktosa dalam jumlah yang
lebih sedikit jika dibandingkan dengan susu murni.
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT PENDERITA GALAKTOSEMIA

Bayi pengidap galaktosemia harus dihindarkan dari makanan dan


minuman yang mengandung laktosa dan galaktosa seperti susu
dan semua produk turunannya. Makanan kemasan dan olahan
yang mengandung laktosa, juga buah dan sayur yang
mengandung laktosa.
memberikan susu bebas laktosa seperti susu kedelai dengan
isolasi protein.
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT PENDERITA OBESITAS

Untuk asupan karbohidrat, pilih bahan makanan yang


mengandung karbohidrat kompleks yang penuh serat
seperti oats, pasta dari gandum, nasi merah, quinoa, roti
gandum dan kentang.

DINNER
SPECIAL
CONTOH
KASUS
PENYAKIT
YANG BERHUBUNGAN DENGAN KARBOIDRAT
DIABETES MELITUS
Gejala klinis diabetes tipe 2
Gejala akut diabetes melitus yaitu : Poliphagia Ny. N dengan Diabetes Melitus Tipe II di
(banyak makan) polidipsia (banyak minum), RSUD Labuang Baji Makassar. Klien
Poliuria (banyak kencing/sering kencing di nampak lemah, nafsu makan menurun,
malam hari), nafsu makan bertambah namu penurunan berat badan, mual dan
berat badan turun dengan cepat (5-10 kg dalam muntah, sering merasa haus,
waktu 2-4 minggu), mudah lelah.
kesemutan pada kedua kakinya.
Gejala kronik diabetes melitus yaitu :
Kesemutan, kulit terasa panas atau seperti
Sebelum dibawa ke RS klien mengalami
tertusuk tusuk jarum, rasa kebas di kulit, kram, mual dan muntah sebanyak 2 kali
kelelahan, mudah mengantuk, pandangan dengan volume nasi bercampur air
mulai kabur, gigi mudah goyah dan mudah berwarna kekuning-kuningan. Ny. N
lepas, kemampuan seksual menurun bahkan sering merasakan haus dan kesemutan
pada pria bisa terjadi impotensi, pada ibu hamil pada kedua kakinya, serta klien merasa
sering terjadi keguguran atau kematian janin badannya semakin kurus.
dalam kandungan atau dengan bayi berat lahir
lebih dari 4kg.
Toleransi Glukosa

Istilah toleransi glukosa terganggu pertama Dari hasil uji klinis dari beberapa penelitian
kali diperkenalkan  pada tahun 1979 oleh telah terbukti bahwa toleransi glukosa
“United Group Diabetes Program” (UGDP)
terganggu merupakan faktor risiko untuk
dan pada tahun 1980 WHO memasukkan
toleransi glukosa terganggu sebagai bagian timbulnya diabetes melitus tipe 2. Tercatat
dari klasifikasi diabetes melitus (DM) dan 1,5 - 4,0 % pertahun toleransi glukosa
gangguan toleransi glukosa.  terganggu menjadi diabetes melitus.  Dasar
Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) adalah timbulnya toleransi glukosa terganggu
istilah yang dipakai untuk menyatakan adalah resistensi insulin. 
adanya disglikemi yaitu kenaikan glukosa
Gejala klinis :
plasma 2 jam setelah beban 75 gram
glukosa pada pemeriksaan tes toleransi Peningkatan rasa haus
glukosa oral (TTGO) yaitu antara 140 mg/dl Peningkatan frekuensi 
sampai dengan 199 mg/dl. Keadaan ini buang air kecil di malam hari
disebut juga sebagai prediabetes oleh Kelelahan
karena risiko untuk mendapat diabetes Penglihatan kabur
melitus tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler
Luka yang tak kunjung sembuh
sangat besar.
INTOLERANSI LAKTOSA
Manifestasi Klinis
Identifikasi Pasien: Gejala klinis dari intoleransi laktosa, antara lain1,2,3,4,5,6:
Seorang anak bernama Z • Diare (cair, kotoran berbau asam (ph dibawah 4,5), berlendir)
berusia 7 bulan, berjenis • perut kembung
kelamin perempuan, dengan • nyeri perut (meteorismus)
berat badan 6,7 kg yang • daerah sekitar anus kemerahan (pada bayi)
beralamat Desa Cangkoak, • flatulens
masuk ke rawat inap RSUD Gejala-gejala klinis diatas dapat timbul pada 30 menit hingga 2 jam
Arjawinangun tanggal 15 setelah mengkonsumsi
Februari 2012. Orang tua susu dan produk-produk susu (misalnya mentega, keju). Akibat gejala
pasien yaitu ayahnya bernama tersebut, pertumbuhan anak
“Tn E” yang berwiraswasta akan terlambat bahkan tidak jarang terjadi malnutrisi dengan rasio
dengan pendidikan terakhir tinggi dan berat badan kurang
yaitu SMA. Sedang ibu pasien dari persentil ke-5.
bernama “Ny. N” yang hanya
seorang ibu rumah tangga
dengan pendidikan terakhir
yaitu SD.
Hasil Pemeriksaan
Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh menguraikan laktosa yang terdapat di
dalam susu karena tidak cukupnya enzim laktase. Gejala klinis dari intoleransi laktosa,
antara lain ; Diare (cair, kotoran berbau asam (ph dibawah 4,5), berlendir) ; perut kembung;
nyeri perut (meteorismus); daerah sekitar anus kemerahan (pada bayi); flatulens. Gejala-
gejala klinis diatas dapat timbul pada 30 menit hingga 2 jam setelah mengkonsumsi susu
dan produk-produk susu Pada pasien didapatkan BAB cair (+) 4x, ampas (+), lendir (-),
darah (-) ; muntah (+) 2x dan demam (+). UUB tidak cekung, mata cekung -/-. Abdomen
kembung, BU (+), turgor baik. Perianal rush (+). Pengukuran pH tinja (pH < 6, normal pH
tinja 7) maka memperkuat dugaan adanya intoleransi laktosa. Pada pemeriksaan feses rutin
didapatkan warna kehijauan, konsistensi lembek, lender (-), darah (-), pus (-), amuba (-),
telur cacing (-), leukosit (-), eritrosit (-).
GALAKTOSEMIA
Angka insiden galaktosemia di populasi sangat bervariasi,
yaitu 1 kasus per 40.00-60.00 orang di Amerika Serikat, 1
kasus per 70.000 rang di Inggris dan 1 kasus per 20.000
Galaktosemia pertama kali orang di Irlandia. Galaktosemia merupakan kasus yang
dideskripsikan di Jerman oleh von
sering dijumpai diantara populasi wisatawan Irlandia. Di
Reuss dan dikutip oleh George pada
tahun 1908 dan oleh Goppert pada Asia kasus dari galaktosemia lebih jarang ditemukan. Di
tahun 1971, serta pertama kali Indonesia sendiri belum ada data mengenai angka insiden
dideskripsikan di Amerika Serikat oleh dari kasus galaktosemia.
Mason dan Turner pada tahun 1935.
Pada tahun 1953 Kalckar
mengidentifikasi galaktosemia sebagai
akibat dari defek pada metabolisme
karbohidrat.
Galaktosemia sering disebut juga
sebagai diabetes galaktosa,
galaktosuria esensial, galaktosemia
kongenital, galaktosis, dan galaktemia.
Thank you
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai