Anda di halaman 1dari 27

UMUR TULANG

(OSTEOPOROSIS DAN
OSTEOMALASIA)
KELOMPOK 5

• YASMINE ALMIRA FITRIYANI • 240210170075


• FADIA IZZA ISLAMI • 240210170076
• IGNES TIFANNY • 240210170077
• ANGELINE • 240210170081
• WILLIAM WIDJAJA • 240210170100
• LUKMAN SYAFRIZAL • 240210170103
• MONA ADIENDA YULISYAH • 240210170104
• CHRISTIAN JODDI • 240210170110
VITAMIN DAN MINERAL

M IN E R A L V ITAM I N

• Mineral merupakan sebuah substansi • Vitamin adalah suatu senyawa organik yang
anorganik yang diperlukan tubuh dalam terdapat di dalam makanan dalam jumlah
jumlah yang kecil guna berbagai fungsi sedikit dan dibutuhkan jumlah yang besar
tubuh. untuk fungsi metabolisme yang normal.
Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak.
• Kandungan mineral dari berbagai jenis
Vitamin yang larut dalam lemak adalah
makanan biasanya disebut “abu”, hal ini
Vitamin A, D, E, dan K dan yang larut di
karena mineral ialah produk yang tersisa
dalam air adalah vitamin B dan C (Dorland,
dari makanan setelah seluruh makanan 2006).
tersebut dihancurkan pada suhu yang
tinggi atau didegradasi oleh bahan kimia.
VITAMIN DAN MINERAL
F U N G S I M IN E R A L F U N G S I V ITA M IN
• Membantu serta menjaga kesehatan otot, jantung, dan juga saraf.
• Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh. • Vitamin A berfungsi untuk memelihara kesehatan mata dan
• Menghasilkan berbagai jenis enzim. fungsi imun, menjadi salah satu faktor utama yang
• Memelihara, mengeraskan, dan mengendalikan tulang serta proses membantu pertumbuhan sel, serta berperan dalam proses
faal dalam tubuh. pembentukan gen dan protein.
• Sebagai katalis terhadap berbagai proses biokimia yang terjadi
dalam tubuh. • Vitamin K membantu proses pembekuan darah.
• Kontraksi pada otot serta respon saraf. • Vitamin D mampu membantu penyerapan kalsium dan
• Pembentukan struktur jaringan lunak dan keras, dalam kerja sistem fosfor yang penting bagi kesehatan tulang serta memelihara
enzim.
sistem saraf.
• Membantu dalam pembuatan antibodi.
• Menjaga keseimbangan air dan asam basa dalam darah. • Vitamin E melindungi membran sel, mencegah pembekuan
• Menyusun kerangka tubuh, otot, serta gigi. darah yang berlebihan, serta memasok oksigen ke dalam
• Sebagai aktivator yang berperan dalam enzim dan hormon. darah.
• Menjaga kesehatan tulang.
• Menjaga fungsi otak. • Vitamin B bisa menyediakan cadangan energi (vitamin B6)
• Mencegah nyeri otot. dan melepaskan energi (vitamin B12), memelihara sistem
• Berperan dalam proses pembangunan sel. saraf dan visual. Vitamin C berfungsi untuk membantu
pembentukan kolagen sekaligus melawan radikal bebas
yang dapat merusak DNA.
PERAN VITAMIN DAN MINERAL DALAM
PEMBENTUKAN TULANG
• Vitamin K adalah sangat penting untuk mengatur keseimbangan kalsium dalam tubuh.
Kekurangan vitamin K menyebabkan tulang rapuh dan sistem vaskular yang mengeras ke keadaan
fungsi miskin.
• Vitamin K memberikan dua manfaat penting untuk tulang. Ini pertama melindungi terhadap
kelebihan degradasi tulang (resorpsi) dengan mematikan aktifitas kelebihan osteoklas. Kemudian
mendukung peran penting dari pembentukan tulang baru dengan memungkinkan osteocalcin
untuk menarik kalsium dari darah dan lapisan itu ke tulang.
• Untuk pemeliharaan kepadatan tulang yang sehat membutuhkan tingkat kalsium, vitamin D,
dan vitamin K. Tanpa vitamin D, tidak akan ada osteocalcin untuk vitamin K untuk bekerja pada.
Tanpa vitamin K, yang osteocalcin yang dihasilkan akan tidak aktif. Dan tentu saja tanpa kalsium
(dan mineral lainnya), tidak akan ada mineral untuk osteocalcin diaktifkan untuk menarik ke
tulang kepadatan struktural.
MINERAL DAN VITAMIN UNTUK
TULANG
Fosfor
• Matrik tulang yang ditandai dengan adanya endapan fosfor dapat menjadi klasifikasi awal pertumbuhan tulang dan gigi nantinya. Enzim
fosfatase akan mengalami peningkatan apabila tubuh mengalami kekurangan asupan fosfor.
• Enzim fosfatase ini merupakan sebuah enzim yang sangat dibutuhkan guna membuat fosfor dapat melepaskan diri dari ikatan jaringan tubuh.
Selanjutnya ketika fosfor terlepas dari jaringan tubuh maka fosfor tersebut akan masuk ke dalam darah supaya perbandingan kalsium akan
didapatkan sesuai dengan kadar fosfor yang bisa mendorong pertumbuhan tulang dan gigi. Ketika fosfor bertemu dengan kalsium maka akan
terbentuklah sebuah senyawa kalsium fosfat.
• Di mana senyawa tersebut mempunyai peran paling besar untuk membentuk tulang dan gigi yang kuat.
Magnesium
• Untuk menjaga kepadatan tulang karena magnesium dapat membantu mengatur tingkat kandungan kalsium, vitamun D, tembaga dan seng di
dalam tubuh.
Vitamin C
• membantu proses sintesis kolagen, yang menjadi komponen protein utama yang menyusun tulang.
Vitamin A
• Vitamin A penting untuk pembelahan sel-sel tubuh secara normal, termasuk sel tulang. Vitamin A juga penting untuk memperkuat tulang dan
gigi. Vitamin ini dapat membantu dalam pembentukan dentin, yaitu zat antara email (zat di mahkota) atau semen (zat di akar) dari gigi dan
ruang pulpa, sehingga dapat meningkatkan kekuatannya.
Zink
• Zinc digunakan oleh enzim untuk memproduksi kolagen dan alkali fosfatase (ALP), yaitu zat yang sangat penting untuk pembentukan tulang.
Hal ini juga digunakan untuk memproduksi kalsitonin, atau hormon yang berfungsi untuk menghambat kerusakan tulang.
UMUR TULANG
• Bone age adalah salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk
menentukan kematangan kerangka seseorang.
• Usia tulang dapat digunakan untuk memprediksi laju pertumbuhan
seseorang, contohnya jika usia tulang terlambat maka tinggi badan
dapat menjadi kurang dari rata-rata.
• Pengukuran umur tulang dilakukan dengan radiografi pada tangan
yang tidak aktif. Hasilnya dibandingkan dengan atlas standar
perkembangan tulang
• Umur tulang dipengaruhi oleh factor geentik, nutrisi, hormonal dan
lingkungan.
MANFAAT PEMERIKSAAN UMUR
TULANG
Selain untuk memprediksi laju pertumbuhan, pengukuran umur tulang
juga dapat mendiagnosis beberapa penyakit seperti:
• Penyakit yang mempengaruhi kadar hormone yang terlibat dalam
pertumbuhan. (seperti hipotiroidisme, pubertas prekoks, dan kelenjar
adrenal)
• Kelainan pertumbuhan seperti sindrom turner
• Masalah ortopedik atau ortodontik dimana dapat menentukan berdasarkan
waktu perawatan dan penanganan
OSTEOPOROSIS
Osteoporosis berasal dari kata osteo
dan porous, osteo artinya tulang, dan
porous berarti berlubang-lubang atau
keropos. Osteoporosis adalah suatu
kondisi berkurangnya massa tulang
dan gangguan struktur tulang
(perubahan mikroarsitektur jaringan
tulang) sehingga menyebabkan
tulang mudah patah.
PENYEBAB OSTEOPOROSIS
1. Osteoporosis pascamenopause (Osteoporosis tipe I) terjadi karena kurangnya hormon estrogen (hormon
utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium kedalam tulang. Biasanya gejala
timbul pada perempuan yang berusia antara 51- 75 tahun, tetapi dapat muncul lebih cepat atau lebih
lambat.
2. Osteoporosis senilis (Osteoporosis tipe II) kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium
yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang (osteoklas) dan
pembentukan tulang baru (osteoblas). Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut.
3. Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis tipe II yang disebabkan oleh
keadaan medis lain atau obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan
hormonal (terutama tiroid, paratiroid, dan adrenal) serta obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat,
antikejang, dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok dapat
memperburuk keadaan ini.
4. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini
terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar
vitamin yang normal, dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang ( Junaidi, 2007).
STADIUM OSTEOPOROSIS
• Stadium 1 • Stadium 3
Tulang bertumbuh cepat, yang Usia 45-55 tahun, fraktur bisa
dibentuk masih lebih banyak dan lebih timbul sekalipun hanya dengan
cepat daripada tulang yang sentuhan atau benturan ringan.
dihancurkan. Ini biasanya terjadi pada • Stadium 4
usia 30- 35 tahun.
Biasanya diatas 55 tahun, rasa nyeri
• Stadium 2 yang hebat akan timbul akibat patah
Umumnya pada usia 35-45 tahun, tulang. Anda tidak bisa bekerja,
kepadatan tulang mulai turun bergerak , bahkan mengalami stres
(osteopenia). dan depresi (Waluyo, 2009).
GEJALA OSTEOPOROSIS
• Tinggi badan berkurang
• Bungkuk atau bentuk tubuh berubah
• Patah tulang
• Nyeri bila ada patah tulang
OSTEOMALASIA
• Osteomalasia adalah kelainan pada
tulang yang menyebabkan tulang
menjadi lunak dan rapuh sehingga
tulang mudah mengalami patah
tulang. Kerapuhan tulang
merupakan akibat dari penurunan
asupan vitamin D atau efek samping
gagal ginjal.
PENYEBAB OSTEOMALASIA
• Kekurangan Vitamin D, Fosfat, dan Kalsium
Penyebab utama terjadinya osteomalasia adalah kurangnya asupan vitamin D, fosfat, dan kalsium.
Ketiga mineral tersebut merupakan zat utama yang mendukung kepadatan tulang. Kekurangan
vitamin D sendiri memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi, di antaranya kurangnya konsumsi
makanan yang mengandung vitamin D, kurangnya paparan sinar matahari yang berfungsi membantu
pengolahan vitamin D di dalam tubuh, dan malabsorpsi atau ketidakmampuan tubuh untuk menyerap
vitamin D.
• Gagal Ginjal
Osteomalasia juga dapat terjadi jika penderita sebelumnya telah mengalami gagal ginjal. Gagal ginjal
menyebabkan ginjal tidak mampu mengaktivasi vitamin D dan mengekskresikan fosfat.
• Kurang Terpapar Sinar Matahari
Kelainan ini sebagian besar terjadi pada orang yang kekurangan vitamin D dan mendapat sedikit
paparan sinar matahari
OSTEOMALASIA PADA ANAK DAN DEWASA DAPAT
MENIMBULKAN KOMPLIKASI YANG BERBEDA, SEPERTI:
• Pada anak pertumbuhan tulangnya terhambat, sehingga menjadi terlambat
untuk bisa duduk, merangkak, dan berjalan. Berat tubuhnya akan
membengkokkan lutut, tulang, serta persendian lainnya. Hal ini menyebabkan
kaki melengkung ke dalam menyerupai huruf O, dada busung, dan lutut
menyerupai huruf X.
• Pada dewasa kelemahan tulang membuat tulang menjadi lunak dan menjadi
pendek, sehingga penderita akan berkurang tinggi badannya. Tulang tengkorak
yang memendek, sehingga mengubah bentuk tulang toraks (bagian antara
kepala dan perut). Hal ini membuat pasien terlihat seperti bungkuk.
GEJALA OSTEOMALASIA
• Penurunan berat badan.
• Kesulitan menelan makanan.
• Kelemahan otot.
• Nyeri tulang yang menyebar, terutama pada daerah pinggang dan paha.
• Perubahan bentuk pada tulang punggung dan anggota gerak (lengan dan
tungkai).
CARA MENGATASI OSTEOPOROSIS DAN
OSTEOMALASIA

OSTEOPOROSIS
• Minum obat osteoporosis, diwajibkan mengonsumsi obat jenis bifosfonat (contohnya : alendronate)
• Terapi hormone esterogen untuk menjaga kepadatan tulang
• Hindari mengonsumsi alcohol dan rokok
• Penderita osteoporosis harus menghindari jatuh karena rentan mengalami patah tulang
• Konsumsi lebih banyak kalsium dan vitamin D (orang normal 1000mg/hari, diatas 51
tahun/osteoporosis 1200 mg/hari)
• Menjaga kesehatan pencernaan, penderita osteoporosis memiliki sistem pencernaan yang tidak
berfungsi maksimal dalam pemyerapan (dalam hal ini penyerapan kalsium)
• Hindari steroid, karna dapat menghilangkan kalsium dalam tulang dan gigi
• Melakukan Aktivitas fisik, namun bagi penderita osteoporosis harus menghindari aktifitas fisik yang
berat
Osteomalasia
• Berjemur di bawah sinar matahari
Pasien akan diminta untuk sering menjemur pada pagi hari. Pastikan untuk menggunakan tabir
surya sebelum berjemur, terutama bila matahari sudah terik.
• Mengatur pola makan
Dokter akan menyarankan penderita untuk memperbaiki pola makan dan lebih banyak
mengonsumsi makan yang kaya akan kandungan kalsium, vitamin D, dan fosfat.
• Mengonsumsi suplemen vitamin D
Penderita osteomalacia dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D selama beberapa
minggu hingga beberapa bulan.
• Mengonsumsi suplemen kalsium atau fosfor
Jika kadar kalsium atau fosfor rendah di dalam tubuh, maka dokter akan meresepkan suplemen
kalsium atau fosfor
AKIBAT DEFISIENSI VITAMIN DAN MINERAL
PEMBENTUK TULANG SELAIN OSTEOPOROSIS DAN
OSTEOMALASIA
D EF IS IEN S I V I TA M I N D D EF I SI EN S I K A LS I U M
• Penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan kalsium,
• Defisiensi vitamin D mengakibatkan penurunan
seperti: Gangguan pertumbuhan, osteoporosis, hipertensi, diabetes,
efisiensi penyerapan kalsium dan posfor sehingga
jantung, stroke, nyeri otot tulang, keropos tulang (osteoporosis),
meningkatkan Paratiroid Hormon (PTH). kekebalan tubuh berkurang, daya ingat berkurang, penyumbatan
• Selain itu, berdasarkan hasil studi terbaru, defisit pembuluh darah, kram otot lambung dan usus, dll.
vitamin D meningkatkan risiko diabetes melitus • Kekurangan kalsium dapat menyebabkan:
• 1. Karies dentis (kerusakan gigi).
tipe 2, gangguan kardiovaskular yang disebabkan
• 2. Pertumbuhan tulang menjadi tidak sempurna.
hipertensi, obesitas dan gangguang profil lipid. • 3. Sukar terjadi penggumpalan darah.
• Defisiensi vitamin D juga berkaitan dengan • 4. Terjadinya kekejangan otot.
resistensi insulin, diabetes melitus, disfungsi sel • Selain akibat kekurangan kalsium di atas, akibat ketidakseimbangan
beta, penyakit autoimun, arthritis, multiple kalsium dan fosfor juga dapat menimbulkan kerugian. Karena
fosfor dapat meningkatkan hormon paratiroid. Jika
sclerosis, kanker kolon, kanker payudara , kanker
ketidakseimbangan ini tidak diatasi, maka kekurangan kalsium
prostat, hipertensi dan penyakit kardiovaskular terus terjadi sementara penumpukan fosfor juga terus berlanjut
(Stroud et al. 2008). (Lane, 2001).
KEBUTUHAN GIZI, DOSIS,
KELEBIHAN VITAMIN DAN MINERAL
PEMBENTUK TULANG
KALSIUM
K E BU T U H A N G I ZI B A G I P R I A K E BU T U H A N G I ZI B A G I WA N I TA
1. 8 – 11 tahun: 800 mg 1. 8 – 11 tahun: 900 mg
2. 12 – 15 tahun: 1200 mg 2. 12 – 15 tahun: 1000 mg
3. 16 – 18 tahun: 1000 mg 3. 16 – 18 tahun: 800 mg
4. 19-64 tahun: 800 mg 4. 19 – 54 tahun: 800 mg
5. > 64 tahun: 800 mg 5. > 54 tahun: 1000 mg
6. Ibu hamil: 1100 mg
7. Ibu menyusui: 1200 mg
KALSIUM
D O SI S E FE K K E LEB I H A N :

Dosis kalsium yang dibutuhkan 1. Hiperkalsemia


2. Rasa haus dan buang air kecil yang
untuk mempertahankan berlebihan
kesehatan tulang adalah sekitar 3. Masalah pencernaan
1.000 – 1.200 mg per hari. 4. Kebingungan, lelah dan lesu
5. Gangguan mental
6. Hipertensi dan detak jantung abnormal
VITAMIN D
FA K TO R J U M L A H K E B U T U H A N K E BU T U H A N G I ZI
1. Paparan sinar matahari 1. Bayi 0 – 10 tahun: 5μg / hari
2. Warna kulit 2. Pria 10 – 50 tahun: 5 μg / hari
3. Domisili manusia 3. Pria 51 – 70 tahun: 10 μg / hari
4. Usia, jenis kelamin, kesehatan 4. Pria > 70 tahun: 15 μg / hari
5. Aktivitas 5. Ibu hamil & menyusui: 5 μg / hari
6. Diet
VITAMIN D
D O S IS EFEK KELEBIHAN :

1. Bayi 0 – 1 tahun: 400 IU / hari 1. Hipertensi


2. Usia 1 – 70 tahun: 600 IU / hari 2. Hiperkalsemia
3. > 70 tahun: 800 IU / hari. 3. Kehilangan selera makan
4. Penurunan berat badan
5. Tinnitus
6. Kalsifikasi arteri dan jaringan
7. Kerusakan ginjal
FOSFOR
K EB U T U H A N G I Z I D O S IS D A N E F E K K E L E B IH A N
• PRIA
1. 0 – 6 bulan: 100 mg / hari • DOSIS
2. 7 – 11 bulan: 250 mg / hari Dosis fosfor yang dianjurkan bagi orang dewasa
3. 1 – 9 tahun: 500 mg / hari adalah 1.000 mg per hari.
4. 10 – 18 tahun: 1200 mg / hari
5. 19 – 49 tahun: 700 mg / hari • EFEK KELEBIHAN
6. 50 – seterusnya: 700 mg / hari 1. Kalsifikasi jaringan
• WANITA 2. Diare
1. 0 – 6 bulan: 100 mg / hari 3. Gangguan keseimbangan mineral dan
kesehatan tulang
2. 7 – 11 bulan: 250 mg / hari
4. Penurunan kadar kalsium dalam tubuh
3. 1 – 9 tahun: 500 mg / hari
4. 10 – 18 tahun: 1200 mg / hari
5. 19 – 49 tahun: 700 mg / hari
6. 50 – seterusnya: 700 mg / hari
DAFTAR PUSTAKA
D O R L A N D . 2 0 0 6 . T H E V I TA M I N , H A L A M A N 3 2 - 1 0 1 .
D A L A M H A LV E R , J . E . ( E D I T O R ) F I S H N U T R I T I O N ;
SECOND EDITION. ACADEMIC PRESS, INC., SAN
DIEGO, CALIFORNIA.
JUNAIDI, ISKANDAR. 2007. OSTEOPOROSIS :
PENGENALAN, PENCEGAHAN, S E R TA
P E N G O B ATA N P E N YA K I T OSTEOPOROSIS DAN
P E N YA K I T TULANG LAIN YA N G M I R I P. PT
B H U A N A I L M U P O P U L E R , J A K A R TA .
LUBIS, A. 2015. FA K T O R - FA K T O R YA N G
BERHUBUNGAN DENGAN S TAT U S V I TA M I N D
S E R TA D A M PA K K N YA T E R H A D A P G E J A L A S T R E S
K E R J A PA D A P E K E R J A P E R E M P U A N U S I A S U B U R .
I N S T I T U T P E R TA N I A N B O G O R , B O G O R .
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai