DIREKTORAT JENDERAL

BEA DAN CUKAI

FAS IL I TA S
KIT E I K M
N
A SILITA S K EPABEANA
TF N CUKAI
DIREKTORA AL B EA DA
T JENDER
DIREKTORA
R
POR T UJUAN EKSPO
N IM
KEMUDAHA TRI KECIL MENENGAH
US
UNTUK IND

1
DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL DASAR KEBIJAKAN UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI DJBC LATAR BELAKANG

VI PAKET KEBIJAKAN EKONOMI 2015

SI “ Menjadi Institusi Telah diamanatkan perubahan PMK No. 176 tahun 2013
Kepabeanan dan Cukai tahun 2013 tentang KITE Pembebasan dan PMK No. 177
terkemuka di dunia.
Ds ” tahun 2013 tentang KITE Pembebasan yang mengatur
tentang, untuk memberikan fasilitas fiskal dan
prosedural bagi usaha kecil dan menengah

3X
1 Memfasilitasi perdagangan dan EKSPO
EKSPOR
M industri R
1 MENINGKATKAN DAYA SAING IKM NASIONAL
2 Menjaga perbatasan &
IS melindungimasyarakat Indonesia Perlu ada peningkatan daya saing IKM Nasional
I dari penyelundupan barang illegal untuk bisa berekspansi dan bersaing di pasar
3 Mengoptimalkan penerimaan mancanegara
negara di sector kepabeanan

KONTRIBUSI UKM
F KONTRIBUSI UKM -> PEREKONOMIAN NASIONAL 800rb unit
U U Salah satu Fungsi Utama:
T 1 Berkontribusi pada jumlah usaha di Indonesia
N Meningkatkan pertumbuhan industri
dengan 843.834 unit usaha kecil menengah
G A dalam negeri melalui pemberian
M 2 Menyerap tenaga kerja sebanyak
S fasilitas di bidang kepabeanan dan
A 9.602.091 orang
I cukai yang tepat sasaran
Sumber Data: Kementerian Koperasi dan UKM dari data BPS (2018)

2
DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL PERATURAN UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI

UU Nomor 17 Tahun 2006 tentang PMK nomor 110/PMK.04/2019 tentang perubahan PMK
Kepabeanan nomor 177/PMK.04/2016 tentang KITE IKM

Pasal 26 ayat (1) huruf b

Perubahan atas PMK nomor 1 Impor Mesin untuk BB Lokal
“ Mesin untuk pembangunan dan
177/PMK.04/2016, dengan
pengembangan industri
“” pokok perubahan berupa:
2 Kriteria KITE IKM

3 Syarat KITE IKM

Pasal 26 ayat (1) huruf k 4 Perizinan KITE IKM

“ barang dan bahan untuk diolah, dirakit,

atau dipasang pada barang lain dengan
5 Pemasukan dari TPB
6 Pembekuan & Pencabutan
tujuan untuk diekspor.
“”

3
 DIREKTORAT
JENDERAL
BEA DAN
CUKAI
IMPOR/PEMASUKAN
Impor dilakukan dari Luar Daerah
Pabean
Pemasukan dilakukan dari TPB, PLB,
Kawasan Bebas, KEK, dan Kawasan
Ekonomi lainnya
Diberikan Pembebasan BM dan
tidak dipungut PPN PPnBM atas
Bahan Baku, Mesin & B. Contoh
Menggunakan kuota jaminan
OVERVIEW KITE IKM
OLAH RAKIT PASANG
Bahan baku diolah, dirakit,
atau dipasang oleh IKM untuk
menghasilkan barang jadi 1 Negeri)
Harus menghasilkan nilai
tambah atas Bahan Baku
yang dikerjakan
KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
EKSPOR/PENYERAHAN LAP. REALISASI EKSPOR
Ekspor hasil produksi dilakukan Realisasi ekspor dan
ke Luar Daerah Pabean (Luar penyelesaian barang dan bahan
lainnya dilaporkan dalam
Pelaporan BCLKT melalui modul
Penyerahan hasil produksi KITE IKM
dilakukan ke KITE atau KITE IKM
lain, Konsorsium, TPB, PLB,
Kawasan Bebas, KEK, dan
Kawasan Ekonomi lainnya.
4
 DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL FASILITAS KITE IKM UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI
FASILITAS

01 02 03
Pembebasan PPN PPnBM
Bea Masuk Tidak Dipungut Tidak Dipungut

1
PERUNTUKAN

BAHAN BAKU MESIN BARANG CONTOH

Termasuk bahan penolong, dan
pengemas.
Wajib dilakukan kegiatan olah rakit pasang
membuat hasil produksi untuk tujuan
ekspor.
Mesin untuk pengembangan
industri (penambahan
kapasitas produksi,
modernisasi, rehabilitasi)
Wajib digunakan untuk proses produksi
dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak
impor/pemasukan
Digunakan untuk tujuan menunjang
kegiatan proses produksi yang
hasilnya untuk ekspor.
Ketentuan jumlah Barang Contoh fasilitas
KITE IKM sesuai pertimbangan risk
management dan kewajaran
Kriteria & ketentuan lain sesuai peraturan
Barang Contoh

5
 DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL FASILITAS KITE IKM UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI
Alur Kegiatan Fasilitas Pembebasan
KITE IKM
BAHAN BAKU
IMPOR 01 Bahan Baku Impor

02 Mesin Impor
Bahan Baku Olah, Rakit, Pasang Ekspor
Impor
1 03 Barang Contoh Impor

KITE IKM
BAHAN BAKU Mesin Impor
LOKAL 01

Bahan Baku Olah, Rakit, Pasang

02 Barang Contoh Impor
Ekspor
Asal TLDDP

6
 DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL KUOTA JAMINAN UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI KUOTA JAMINAN
KONSORSIUM KITE
JUMLAH
KUOTA JAMINAN

KONSORSIUM MELEBIHI
KUOTA JAMINAN KUOTA JAMINAN
KITE IKM
1
1 2 3
3 4
4
2
1

 Impor fasilitas KITE IKM harus
menyerahkan jaminan.
 penyerahan jaminan dikecualikan,
jika nilai pungutan kurang dari
kuota jaminan.
 Saldo Kuota Jaminan akan
kembali saat BCLKT disetujui
oleh KPPBC
 Jumlah Kuota Jaminan:  Kuota Jaminan Konsorsium KITE  Jika Konsorsium telah melebihi batas
1. Kecil = Rp 350.000.000 dihitung dari masing-masing Kuota Jaminan, maka harus
2. Menengah= Rp 1 Miliyar anggota Konsorsium menyerahkan jaminan, yaitu:
 Lebih dari Kuota Jaminan, wajib Bentuk Konsorsium Yang menyerahkan
menyerahkan jaminan Sebesar Badan Usaha IKM IKM
pungutan BM, PPN, PPnBM
IKM yang ditunjuk IKM
Koperasi Konsorsium
14
 DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL MANFAAT KITE IKM UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI

1
Prosedur ekspor Penurunan biaya Peningkatan Peningkatan
impor mudah produksi modal usaha dan daya saing
arus kas lancar

Penambahan Otomasi Disediakan

saluran ekspor Pelayanan aplikasi modul
impor melalui Kepabeanan pencatatan
PLB

7
DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL KRITERIA IKM UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI

NILAI INVESTASI KEKAYAAN BERSIH HASIL PENJUALAN

INDUSTRI s.d. Rp 1 Miliar

Tidak termasuk tanah & bangunan atau Rp 50 jt – Rp 500 jt atau Rp 300 jt s.d. Rp 2,5 M
KECIL tempat usaha apabila menjadi satu dg
tempat pemilik

INDUSTRI 1S
Rp 1 M s.d. Rp 15 M atau Rp 500 jt s.d. Rp 10 M atau Rp 2,5 M s.d. Rp 50 M
MENENGAH

KEKAYAAN HASIL
INVESTASI PENJUALAN
BERSIH

Nilai tanah, bangunan, mesin Hasil pengurangan total nilai Hasil penjualan tahunan yang
peralatan, sarana & prasarana, keayaan usaha (aset) dengan total dimilikioleh perusahaan
kecuali modal kerja nilai kewajiban
8
DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL KITE IKM DIBERIKAN KEPADA UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI

IKM KONSORSIUM KITE

Konsorsium KITE berfungsi untuk membantu IKM dalam melakukan impor/pemasukan dan
ekspor.

Badan Usaha
Badan Usaha yang IKM yang ditunjuk Koperasi yang dibentuk
berskala industri telah dibentuk oleh oleh beberapa IKM atau sudah existing yang
kecil atau gabungan IKM lainnya dalam 1 melakukan pengerjaan
industri (satu) sentra IKM IKM
menengah
Gabungan IKM Penunjukan IKM Koperasi

9
 DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL FASILITAS KITE IKM UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI DAFTAR ISIAN YANG DISERAHKAN PADA SAAT PEMERIKSAAN LOKASI

dengan klik:
KITE IKM www.registrasi.insw.go.id

KONSORSIUM KITE

NIB, IZIN USAHA DAFTAR RENCANA KONTRAK 1

BARANG, HASIL PENJUALAN EKSPOR
PRODUKSI NIB, IZIN USAHA DAFTAR BARANG, KONTRAK
HASIL PRODUKSI KERJASAMA
MILIK IKM KONSORSIUM

BUKTI KEPEMILIKAN DATA KEUANGAN, TGL KESIAPAN CEK

LOKASI KIP LOKASI, PRESENTASI
DAFTAR IKM NO & TGL AKTA TGL KESIAPAN CEK
ANGGOTA PENGESAHAN LOKASI, PRESENTASI
BADAN USAHA
10
 DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL PROSES PERIZINAN UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI
2
2 3
3

Elektronik Pemeriksaan Paling lambat 3 HK sejak tgl kesiapan

melalui Portal INSW IKM untuk pemeriksaan lokasi pada
Dokumen & Lokasi
KPPBC saat permohonan
yg mengawasi lokasi Berita Acara
pabrik dengan volume Pemeriksaan
impor tertinggi
1
1
Pemaparan Probis
1 Pemaparan oleh pimpinan
& Kriteria badan usaha
Permohonan
Elektronik /Tertulis
5
5 4
4 4
4

SKEP Persetujuan
KITE IKM
Persetujuan atau Penolakan paling Penolakan
Diserahkan pula sistem lama 1 HK setelah BAP Lokasi
aplikasi (modul) KITE IKM

11
 DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL SEBARAN KITE IKM UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI Medan
TOTAL
1
93
*Database KITE IKM 31 Mei 2020

Bogor
4
Marunda
1 Semarang
8
1
Kudus
6 Denpasar
15
Bandung Cirebon
5 1 Yogyakarta
Tasikmalaya Purwakarta Tegal 12
6 1 1 Surakarta
Bekasi Purwokerto 19 Madiun Mataram
1 8 1 1
Magelang
KERAJINAN 1 Pasuruan
FURNITURE 1
TEKSTIL-PAKAIAN LAINNYA

24 22 17
RAMBUT PALSU

10
OLAHAN KAYU KOMPONEN LISTRIK
15
3 2 13
16
DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL IMPOR MESIN KITE IKM UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI
Kudus
Semarang PT Chakra Naga Furniture
PT Furnindo Internasional
PT Chantique Inti Décor PT Linoti Home Living
CV Mebel Internasional PT Indah Desain Indonesia

1 Pasuruan
PT Omega Mas

Yogyakarta
CV Yani’s Gallery Surakarta
PT Harimau PT Adiwraksa Atyanta
CV Ribka Furniture
CV El Traco
CV Yudhistira Denpasar
PT Inducomp Dewata

17
 DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL DAMPAK EKONOMI KITE IKM UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI PENYERAPAN TENAGA KERJA
EKSPOR IMPOR
Nilai Ekspor Tenaga Kerja Lokal
USD 12,92 Juta 8,964 orang
Nilai Impor KITE IKM Tenaga Kerja Asing
USD 3,39 Juta 25 orang
Rasio Ekspor-Impor Total Tenaga Kerja

3,80 1 8.989 orang

Fasilitas yang Diberikan
Rp 9,39 M Pajak Pusat
Investasi/PMTB Rp 20,01 M
INVESTASI PENERIMAAN
Rp 64,93 M PAJAK Pajak Daerah
Nilai Tambah Rp 21,94 M
Rp 338,24 M
*Data Dampak Ekonomi KB-KITE 2019 18
 DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL Benefit Based on True Story UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI
PT Tjiwulan Putra Mandiri (Industri Menengah)
melakukan impor bahan baku tekstil sebanyak 1 FCL
untuk diolah menjadi pakaian gamis.

Sebelum Menjadi KITE IKM Setelah Menjadi KITE IKM

Perusahaan harus mengeluarkan uang sebanyak Perusahaan hanya mengeluarkan uang sebanyak
Rp 450.000.000 / FCL untuk membayar Bea Masuk 1 Rp 40.000.000 / FCL untuk membayar PPh Impor dan
(BM), PPN Impor, dan PPh Impor dan biaya trucking. biaya trucking.

Perusahaan memperoleh efisiensi sebesar

Rp 410.000.000 (91%) sehingga dapat :
1. Menurunkan harga jual yang meningkatkan
daya saing di pasar Luar Negeri
2. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
3. Meningkatkan kontribusi untuk yayasan atau
pesantren di sekitarnya.

19
 DIREKTORAT
JENDERAL SUCCESS STORY KITE IKM
BEA DAN
CUKAI
CV Banyan Internasional, Denpasar
Ekspor Perdana KITE IKM CV Banyan Internasional, berupa
24.132 set kerajinan tangan ke Australia
Ni Nyoman Sunantik (pemilik CV Banyan Internasional): “fasilitas
KITE IKM ini membantu memangkas 15 persen biaya produksi.
Kami juga mengapresiasi terhadap pelayanan yang diberikan oleh
Bea Cukai yang tanpa biaya dan efisien”
KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
CV Ribka Furniture, Surakarta
Ekspor Perdana KITE IKM CV Ribka Furniture ke Amerika
Adi Darma Santoso (Direktur CV Ribka Furniture):
 pemberian fasilitas fiskal menghemat ongkos atau biaya
importasi material hingga sekitar 20%
 selisih harga bahan yang dia impor dari Tiongkok
dibandingkan harga di distributor mencapai 40%.
20
 DIREKTORAT KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
JENDERAL SUCCESS STORY KITE IKM UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH
BEA DAN
CUKAI
PT Paradise Island, Yogyakarta PT Genta Trikarya, Bandung

Ekspor produk furnitur PT Paradise Island Furniture sebanyak 4

Ekspor produk alat musik non tradisional PT Genta Trikarya, ke Hawaii,
kontainer ke Amerika Serikat
Amerika Serikat
Sri Utami (staff accounting): “Tentu kami merasakan perbedaan
Agung Nasution (Direktur Utama): “Dengan fasilitas KITE-IKM,
finansial ketika ada dan tidak fasilitas ini, bea masuk bebas, pajak PPN
perusahaan kami dapat menghemat 17,5 persen pajak”
juga kami tidak harus bayar”

21
TERIMA 1KASIH