TRANSLASI
1
Dogma Sentral Biologi Molekuler
Replikasi
Duplikasi DNA
Transkripsi
Sintesis RNA
Inti Sel
2
Protein
The Central Dogma
3
DNA REPLICATION
4
Learning Objectives: DNA Replication
3. DNA polymerases
6. Telomere replication
7. Histone/chromatin assembly
PENDAHULUAN
• Replikasi DNA adalah pembentukan duplikat diri DNA
• Replikasi DNA dimulai dengan membukanya DNA
double helix pada suatu daerah yang disebut
replication fork.
• Membukanya double helix ini disempurnakan oleh
kerja enzim DNA helicase. Daerah membukanya
double helix DNA ini, terlihat dengan mikroskop
electron seperti gelembung (bubble), dan dengan
demikan disebut sebagai suatu Replication Bubble
• Bubble ini akan mengalami peningkatan ukurannya
sejalan dengan bergeraknya replication fork pada DNA
helix dalam dua arah
Replication forks
The point at which the two strands of DNA are separated to
allow replication of each strand
Hipotesis Replikasi DNA
Ada 3 hipotesis tentang replikasi DNA
• Molekul DNA
untai ganda induk
tetap bergabung,
sedangkan kedua
untai DNA
anakan terdiri
atas molekul hasil
sintesis baru.
2. Replikasi secara Semi Konservatif
• Setiap molekul
untai ganda DNA
anakan, terdiri atas
satu untai tunggal
DNA induk dan
satu untai tunggal
DNA hasil sintesis
baru.
3. Replikasi secara Dispersif
2. DNA template
4. Mg 2+
(optimizes DNA polymerase activity)
• Energy for this reaction is derived from the release of two of the
three phosphates of the dNTP.
3. Direction of synthesis is 5’ to 3’
DNA polymerase
Image credit:
Protein Data Bank
Proses Replikasi
2.Helicase;
Menyempurnakan proses membukanya double heliks, setelah
gulungan supercoil dihilangkan oleh topoisomerase. Dua untai DNA
ini secara alami ingin berikatan satu sama lain karena adanya
afinitas ikatan hidrogen, dengan demikian, aktivitas helikase
memerlukan energi dalam bentuk ATP untuk memisahkan menjadi
dua untai DNA.
Lanjutan…
3.DNA polymerase:
– mengkatalisis pembentukan ikatan hidrogen antara
nukleotida baru yang akan membentuk untai baru
dengan nukleotida pada untai DNA lama yang
berfungsi sebagai pencetak (template strand).
– mengkatalisis reaksi antara 5' phosphate pada
nukleotida baru dan 3' OH bebas pada
polinukleotida yang sedang dibentuk (ikatan
phosphodiester). Sebagai hasilnya, untai baru
DNA hanya dapat bertambah panjang pada arah
dari 5' ke 3‘.
Lanjutan…
4.Primase, adalah bagian dari agregat protein
yang disebut primeosome. Enzim ini berfungsi
menempelkan primer RNA pendek ke untai
tunggal/ single-stranded DNA untuk bertindak
sebagai pengganti 3'OH bagi DNA polymerase
sebagai tempat darimana memulai sintesis.
Primer RNA ini pada akhirnya akan dibuang
oleh RNase, dan gap/ tempat lowong ini akan
diisi oleh kerja DNA polymerase I.
Lanjutan…
5.Ligase:
mengkatalisis pembentukan ikatan
phosphodiester antara 3'OH dan 5'phosphate
yang berdekatan. Enzim ini dapat menyambung
gap yang tidak tersambungketika RNA primer
dibuang dan kemudian digantikan.
6.Single-stranded binding proteins: sangat penting
untuk menjaga stabilitas dari replication fork.
Single-stranded DNA adalah sangat labil, atau
tidak stabil, oleh karena itu protein ini akan
berikatan dengannya ketika masih dalam keadaan
untai tunggal (single stranded) dan menjaganya
agar tdk terdegradasi.
Replikasi Discontinue
• DNA selalu direplikasi dari ujung 5' ke ujung
3‘.
• Karena dua untai DNA adalah antiparalel, ini
berarti ada satu untai sebagai "leading
strand“, yang dapat melakukan replikasi
secara kontinu, dan terdapat untai satunya
sebagai "lagging strand" yang terdiri dari
fragmen-fragmen pendek yang kemudian
harus disambung menjadi satu untaian (oleh
enzim DNA Ligase).
Pembentukan leading strand
Reiji Tsuneko
Okazaki Okazaki
Vidio
DNA elongation (Fig. 3.3b):
DNA elongation (Fig. 3.3a):
In prokaryotes, there are three main types of DNA polymerase
II Yes Yes No ?
~245 bp in E. coli
Initiation of replication, major elements:
The two DNA strands are of opposite polarity, and DNA polymerases
only synthesize DNA 5’ to 3’.
continuous
5’ SSB Proteins
Okazaki Fragments
1 ATP
Polymerase III 2
Helicase
Lagging strand 3 +
Initiator Proteins
3’
primase base pairs
Polymerase III 5’
3’
Fig. 3.8 Model of DNA Replication
DNA ligase seals the gaps between Okazaki fragments with a
phosphodiester bond (Fig. 3.7)
Fig. 3.5 - Model of DNA replication
Peter J. Russell, iGenetics: Copyright © Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings.
Fig. 3.5 - Model of DNA replication
Peter J. Russell, iGenetics: Copyright © Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings.
Replication of circular DNA in
E. coli (3.10):
3. Topoisomerases relieve
tensions in the supercoils,
allowing the DNA to continue
to separate.
Rolling circle model of DNA
replication (3.11):
1. Common in several
bacteriophages including .
2. Cell will not enter the mitotic phase unless all the DNA has
replicated.
Fig. 3.14
Fig. 3.13 - Replication forks visible in Drosophila
What about the ends (or telomeres) of linear chromosomes?
Solution:
Peter J. Russell, iGenetics: Copyright © Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings.
Final Step - Assembly into Nucleosomes:
Fig. 3.17
Transcription
56
TRANSKRIPSI PADA PROKARIOTIK
PENDAHULUAN
• Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada
urutan DNA menjadi molekul RNA
63
• Posisi -10 dan -35 mempunyai urutan nukleotida, yaitu :
Posisi -10 : TATAAT; Posisi -35 : TTGACA
Disebut juga elemen-elemen promoter inti
ATG STOP
promoter +1
DNA
UPSTREAM DOWNSTREAM
84
Tahap Elongasi
• RNA Polimerase membuka ikatan ganda DNA
(sekitar 10 – 20 basa pada kali pertama)
• RNA Polimerase merangkaikan nukleotida-
nukleotida RNA sesuai dengan pasangan basa
DNA yang terdapat pada pita DNA template
• RNA Polimerase menambahkan nukleotida –
nukleotida RNA pada ujung 3’dari mRNA yang
terbentuk
• Setelah RNA Polimerase merangkaikan
nukleotida RNA, ikatan ganda DNA segera
terbentuk kembali dan mRNA keluar dari
lilitan DNA template
85
ELONGASI LANJUTAN
• Dalam proses ini ada 2 hipotesis yang diajukan mengenai perubahan topologi DNA.
1. Enzim RNA polimerase bergerak melingkari untaian DNA sepanjang perjalanannya. Dengan
cara demikian maka dapat dihindari terjadinya pelintiran pada struktur DNA, tetapi untaian
RNA hasil transkripsinya akan melintir sepanjang untaian DNA.
2. Enzim RNA polimerase bergerak lurus sepanjang untaian DNA sehingga RNA yang terbentuk
tidak mengalami pelintiran, tetapi untaian DNA yang ditranskripsi harus mengalami puntiran.
Untaian DNA yang ada di depan RNA polimerase akan membuka sedangkan DNA yang berada
dibelakangnya akan memintir kembali untuk menutup.
• Dalam proses pemanjangan transkrip RNA, terjadi pembentukan ikatan
fosfodisester antara nukleotida RNA yang satu dengan nukleotida berikutnya.
Pembentukan ikatan fosfodiester tsb, ditentukan oleh keberadaan sub unit β- pada
RNA polimerase. Transkripsi akan berakhir pada saat RNA polimerase mencapai
ujung gen yang disebut terminator.
ELONGASI
• Pada bagian gelembung transkripsi, basa-basa molekul RNA
membentuk hibrid dengan DNA cetakan sepanjang ±12 nukleotida.
Hibrid RNA-DNA ini bersifat sementara. RNA polimerase akan
berjalan membaca DNA cetakan untuk melakukan proses
pemanjangan/elongation untaian RNA.
88
TERMINASI
• Pada bakteri E. Coli ada dua macam terminator, yaitu: 1)
terminator yang tidak tergantung pada protein rho (rho
dependent terminator), 2) terminator yang tergantung pada
protein rho (rho-independent terminator).
• Protein Rho: Enzim ini mempunyai aktivitas RNA-DNA helikase,
untuk aktivitasnya membutuhkan ATP.
• Tiga gambaran terjadinya terminasi :
1. Gangguan hybrida RNA-DNA akibat pembentukan pasangan basa G-
C (jepit rambut)
2. Penghentian peran RNA polimerase akibat terhalang tusuk/jepit
rambut
3. Ketidakstabilan daerah Uridilat-Adenilat
Terminasi yang tidak
tergantung pada fakto rho
• Dilakukan tanpa harus melibatkan suatu protein khusus, tetapi oleh adanya
suatu urutan nukleotida tertentu pada bagian terminator.
• Akhir transkripsi ditentukan oleh daerah yang banyak mengandung urutan
GC yg membentuk struktur batang dan lengkung (stem and loop) pada RNA
dengan panjang sekitar 20 basa disebelah hulu dari ujung 3’ -OH dan diikut
oleh rangkaian 4-8 residu uridin berturutan. Struktur batang lengkung
tersebut menyebabkan RNA polimerase berhenti dan merusak bagian dari
hibrid RNA-DNA. Bagian sisa hibrid RNA-DNA tersebut berupa urutan oligo
(rU) yg tdk cukup stabil berpasangan dengan dA. Akibatnya ujung 3’ hibrid
tersebut akan terlepas sehingga transkripsi berakhir.
• Eksperimen yang dilakukan Peggy Franham dan Terry Platt menunjukkan
bahwa pengakhiran transkripsi tanpa melibatkan faktor rho mempunyai
dua ciri utama yaitu: 1) lengkungan, 2) adanya rangkaian basa T pada
untaian DNA bukan cetakan/nontemplate strand sehingga terbentuk
pasangan basa yang lemah antara rU-dA yang menahan transkrip RNA
pada untaian DAN cetakan.
• Pada waktu lenkungan RNA terbentuk, maka RNA polimerase berhenti dan
ikatan basa yang lemah menyebabkan RNA yang baru terbentuk akan
terlepas.
Pengakhiran transkripsi
yang tergantung pada
•
faktor Rho
Hanya terjadi pada daerah jeda yang terletak pada
jarak tertentu dari promoter. Maka, jika ada
daereh jeda yang terletak pada jarak tertentu dari
promoter, tidak dapat berfungsi sebagai daerah
pengakhiran transkipsi.
• Terminator yang tergantung pada rho terdiri atas
suatu urutan berulang balik yang dapat
membentuk lengkungan loop tetapi tidak ada
rangkaian basa T seperti pada daerah terminator
yang tidak melibatkan faktor rho.
• Faktor rho ikut terikat pada proses transkrip dan
mengikuti pergerakan RNA polimerase sampai
akhirnya RNA polimerase berhenti pada daerah
terminator yaitu sesaat setelah menyintesis
lengkungan RNA. Selanjutnya faktor rho
menyebabkan destabilisasi ikatan RNA-DNA
sehingga transkrip RNA terlepas dari cetakan
Prokaryotic Transcription
TRANSKRIPSI PADA EUKARIOTIK
Pendahuluan
• Dalam sel, DNA membawa informasi dari generasi ke
generasi mengendalikan kegiatan sel. DNA bertanggung
jawab untuk sintesis protein, yang memiliki peran fungsional
atau peran struktural dalam sel. Dengan sintesis protein, DNA
mengendalikan kegiatan sel.
• Dalam sintesis protein, dua langkah utama dapat dibedakan;
yaitu transkripsi dan translasi.
TRANSKRIPSI PADA EUKARIOTIK
Pengertian….
• Transkripsi (dari bahasa Inggris: transcription) adalah proses
penyalinan kode-kode genetika yang ada pada urutan DNA
menjadi molekul RNA (Proses pembentukan RNA dengan
menggunakan cetakan DNA). Molekul RNA yang disintesis
dalam proses transkripsi pada garis besarnya dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok molekul RNA, yaitu : mRNA
(messenger RNA), tRNA(transfer RNA), dan rRNA
(ribosomal RNA).
• Proses penyalinan inti ini dilakukan oleh RNA polymerase.
Pada sel prokariotik, pembentukan beberapa jenis RNA
dilakukan satu jenis enzim RNA polymerase. Sedangkan pada
sel eukariotik, setiap jenis RNA disintesis oleh satu jenis RNA
polymerase.
Proses penyalinan (copying) selama DNA
bertindak sebagai cetakan (template)
disebut transkripsi
Struktur RNA
• Ribosa
Merupakan komponen
struktural ribosom
• E (exit) merupakan tempat
keluarnya tRNA yang tidak
bermuatan
• P(peptidil) merupakan
pengikat tRNA yang
melekat pada rantai
polipeptida yang sedang
tumbuh
• A (aminosil) mengikat
tRNA yang akan membawa
asam amino yang
selanjutnya akan dibawah
pada rantai polipeptida
• RNA transfer
• Mengandung basa-basa
tak lazim ( pseudourasil)
• Bertindak sebagai pembawa
asam amino spesifik ke
tempat sintesis protein.
• RNA messenger
Dari penempelan
disamping terbentuklah
kompleks prainisiasi yakni
kompleks DABPoIFEH
• Setelah terbentuk kompleks pra inisiasi, RNA polimerase II
siap untuk melakukan proses transkripsi jika ada nukleotida.
• Faktor transkripsi yang penting untuk mengawali inisiasi
proses transkripsi adalah TBP, TFIIB, TFIIF, dan RNA
polimerase II tanpa adanya TFIIE dan TFIIH, sebenarnya sudah
dapat terjadi transkripsi namun tidak sempurna.
Pembentukan transkripsi yang tidak sempurna tersebut
menandakan telah terbentuknya kompleks inisisasi termasuk
terjadinya pembukaan DNA secara lokal dan pembentukan
ikatan pospodiester pertama.
• Dalam hal ini faktor TFIIE dan TFIIH tidak diperlukan dalam
proses inisiasi melainkan diperlukan dalam proses pelepasan
dari promotor yang menandai dimulainya transkripsi
(pemanjangan transkip) secara aktif. Pelepasan dari
promotor tersebut dikatalisis oleh aktifitas DNA helikase yang
dimiliki oleh TFIIH sehingga menyebabkan terbukanya DNA
pada daerah promotor.
Transkripsi Gen Kelas III
• Transkripsi gen kelas III (meliputi gen-gen yang
mengkode tRNA, 5S rRNA dan beberapa RNA
kecil yang ada di dalam nukleus) dilakukan oleh
RNA polimerase III dibantu oleh sekelompok
protein yang dikenal sebagai faktor transkripsi
TFIII yang meliputi; TFIIIA, TFIIIB, dan TFIIIC serta
protein TBP.
• RNA Pol III terdapat di dalam nukleoplasma dan
sekurang-kurangnya terdiri atas 16 subunit
yang berbeda.
Pembentukan kompleks pra-inisiasi
transkripsi pada eukariotik kelas III
Terdapat 3 Produk hasil transkripsi
pada eukariotik antara lain :
• 1. RNA polimerase I (RNA Pol I) mentranskripsi sebagian besar
gen rRNA. Enzim ini terdapat di dalam nukleoli dan tidak
sensitif terhadap α-amanitin.
• 2. RNA polimerase II (RNA Pol II) mentranskripsi semua gen
penyandi protein dan beberapa gen RNA nuklear kecil
(snRNA). Enzim ini terdapat di dalam nukleoplasma dan
sangat sensitif terhadap α-amanitin.
• 3. RNA polimerase III (RNA Pol III) mentranskripsi gen-gen
tRNA, 5S rRNA, dan beberapa RNA kecil lainnya. Enzim ini
terdapat di dalam nukleoplasma dan agak sensitif terhadap α-
amanitin.
Elongasi
• Pada dasarnya, proses pemanjangan transkripsi pada eukaryotic sama pada
prokaryotic, namun terdapat hal-hal spesifik yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
2. Aktivitas RNA polymerase dalam proses transkripsi tidak selalu dalam keadaan
tetap , kadang-kadang terjadi jeda pada suatu daerah yang disebut sisi jeda
(pausing site). TFIIS berperan dalam mengurangi waktu jeda proses transkripsi
pada sisi DNA yang cukup panjang, sedangkan TFIIF mengurangi waktu jeda pada
daerah DNA yang acak.
126
Protein Synthesis
PENDAHULUAN
• Translasi (translation=penerjemahan) adalah
sintesis polipeptida yang diarahkan oleh RNA
dengan menginterpretasikan suatu pesan
genetik yang berupa pesan serangkaian kodon
di sepanjang molekul mRNA
• RNA transfer mentransfer asam-asam
amino dari kolam asam amino sitoplasmanya
ke ribosom
PENDAHULUAN
KONSEP DASAR & STRUKTUR tRNA
SINTETASE tRNA-AMINOASIL
Penyambungan tRNA
dengan asam amino
merupakan suatu
proses endergonik
yang terjadi dengan
tenaga ATP
RIBOSOM
• Tempat sel membuat protein
• Ribosom membangun protein dalam 2 lokasi
sitoplasmik
– Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol
– Ribosom terikat dilekatkan pada luar jalinan
membran yang disebut retikulum endoplasmik
ANATOMI RIBOSOM
Ketika suatu ribosom mencapai Faktor pelepas menghidrolisis Kedua subunit ribosom
kodon terminasi pada untai ikatan antara tRNA di dalam
mRNA, tempat A pada ribosom tempat P dan asam amino dan komponen
itu menerima suatu protein yang
disebut faktor pelepas sebagai
terakhir dan rantai polipeptida penyusun lain
ganti tRNA terdisosiasi
POLIRIBOSOM
1. Asam amino
Asam amino
terdapat di
dalam protein
harus tersedia
saat sintesis
protein.
2. Pengikatan tRNA
ke sebuah kodon
pada mRNA • Tempat perlekatan asam amino :
setiap molekul tRNA mempunyai
satu tempt perlekatan untuk setiap
asam amino spesifik di ujung 3’.
• Ribosom prokariotik
subunit 50S dan 30S
keduanya
membentuk ribosom
dengan nilai 70S.
• Ribosom prokariotik
mengandung 3
molekul rRNA.
Lanjutan…
• Ribosom
mempunyai tiga
tempat pengikatan
untuk molekul tRNA
– tempat A,P,E yg
masing-masing
meluas hingga
mencapa kedua sub
unit.
5. Pembentukan
Inisiator N-Formil-
metionil tRNA Formil
Gugus
ditambahkan ke
metionin setelah asam
amino dilekatkan pada
tRNAinisiator oleh
enzim transformilase
yang menggunakan
N10-Formil
tetrahidrofolat.
KODE GENETIK
• Kode genetik adalah sebuah kamus yang mengenali
hubungan antara sekuens basa nukleotida dan
sekuens asam amino.
Pengertian translasi
Komponen translasi
Tahap-tahap translasi
Translasi
1.RNA: rRNA,tRNA,mRNA
2.Asam amino
3.Faktor Protein
4. ATP dan GTP
5.Enzim aminoasil-tRNA sintetase
RNA (RIBONUCLEIC ACID)
RNA merupakan
makromolekul yang
berfungsi sebagai penyimpan
dan penyalur informasi
genetik, misalnya pada
proses translasi untuk
sintesis protein.
Tabel perbedaan RNA dan DNA
DNA RNA
Letak Dalam inti sel, mitokondria, kloroplas, Dalam inti sel, sitoplasma dan
sentriol. ribosom.
Basanya Golongan purin : adenine dan guanine Golongan purin : adenine dan guanine
Golongan pirimidin : cytosine dan timin Golongan pirimidin : cytosine dan
urasil
182
TAHAPAN TRANSLASI
Translation
• Initiation
• Translocation
• Termination
Initiation
Overview Initiation
• Initial Complex Construction
Initiation Factors
• eIF2 and eIF2B
• eIF3
• eIF4F
• eIF1 and eIF1A
• eIF5 and eIF5B
Translation Factor Components
• mRNA
• Charged tRNA
• Large and small subunit ribosome
1. Pre-initiation Complex Construction
2. Assembly of charged tRNA :
eIF2 and eIF2B
3. eIF4F assembly
4. Pab1p assembly to eIF4F
5. Scanning
Start Codon:
eIF1 and eIF1A
6. Assembly of large subunit ribosome
7. Translation Complex
Elongation
Overview Elongation
• eEF1A + GTP allows aa-tRNA to bind at A
site
• Peptidyl transferase transfers peptide from
P site tRNA to A site tRNA
• eEF2 moves mRNA 1 codon left
Elongation Factors
• eEF1A
• eEF2
Charged tRNA binds to A site :
eEF1A+GTP activity
eEF1A+GTP recycle
Translocation:
Peptidyl transferase and eEF2+GTP
activity
Termination
• eRF + GTP activity when reaching stop codon
(UAA, UAG, UGA)
• Polypeptide then released into RER
Termination :
Peptidyltransferase
and eRF activity
Polyribosome
• Translation occurs in more than one ribosome
simultaneously
• Occur on RER surface or cytoplasmic ribosome
Post Translational Modification
Translocation in RER
Golgi Apparatus
Golgi Apparatus
• Membrane Protein
• Secretory Protein
Lysosomes
MODIFIKASI PASCA TRANSLASI
Modifikasi rantai polipeptida pasca
translasi
• Banyak rantai polipeptida yang dimodifikasi secara kovalen,
baik ketika rantai tersebut masih melekat pada ribosom atau
setelah sintesisnya selesai.
• Karena modifikasi terjadi setelah translasi dimulai
modifikasi pascatranslasi
• Modifikasi ini meliputi pembuangan sebagian sekuens yang
ditranslasi atau penambahan kovalen satu atau lebih gugus
kimia yg dibutuhkan untuk aktivitas protein.
A. Pemotongan (Trimming)
• Beberapa protein yang diperuntukkan u/ disekresi dari sel, awalnya dibuat
dlm bentuk molekul prekursor besar yg secra fungsional tdk aktif
• Bagian rantai protein dibuang o/ endoprotease khusus pelepasan
suatu molekul aktif
• Tempat reaksi pembelahan tergantung pd protein yg dimodifikasi (cnth:
prekursor protein dibelah di RE / Badan golgi, sedangkan prekursor lain
didlm vesikel sekretorik yg berkembang insulin, kolagen dibelah setelah
disekresi.
• Zimogen prekursor inaktif enzim yg disekresi (termasuk protease utk
pencernaan) cntoh tripsinogen tripsin diusus halus
B. Fosforilasi
• Terjadi pada gugus hidroksil serin, treonin atau yg lebih jarang, residu
tirosin di dalam protein.
• Dikatalisis o/ salah satu family protein kinase dan reaksinya dapat
dibalikkan oleh kerja protein fosfatase yg tdpt di dlm sel.
• Dapat meningkatkan/menurunkan aktivitas fungsional protein.
C. Glikosilasi
• Bnyk protein yg diperuntukkan utk mnjadi bagian dari membran plasma
atau lisosom atau yg akan disekresikan dr sel,
• Mempunyai rantai karbohidrat yg melekat pd gugus hidroksil serin atau
treonin (terkait –O), atau amida nitrogen asparagin (terkait-N)
• Penambahan gula terjadi di RE dan Badan golgi
• Glikosilasi digunakan utk menargetkan protein ke organel yg spesifik
• (contoh: enzim yg diperuntukkan untuk bergabung dengan lisosom
dimodifikasi melalui penambahan residu monosa-6-fosfat
Modifikasi-modifikasi kovalen lainnya
• Modifikasi ini mgkn diperlukan utk aktivitas fungsional suatu protein
(Contoh : gugus karboksil tambahan dapat di tambahkan ke residu
glutamat melalui proses karboksilasi yg bergantung vitamin K)
• Residu gamma karboksi glutamat yg dihasilkan, penting utk aktivitas
beberapa protein pembekuan darah.
• Perlekatan lipid, seperti gugus farnesil, dapat membantu menambatkan
protein dimembran.
Degradasi Protein
• Protein yg cacat atau diperuntukkan untuk pergantian yg cepat (rapid
turnover) sering ditandai utk dihancurkan melalui proses ubikuitinasi
• Merupakan perlekatan suatu protein kecil yg sangat terkonversi yg
disebut ubukuitin
• Protein yg ditandai dgn cara ini didegradasi dengan cepat oleh komponen
sel yg disebut proteasom, yg merupakan suatu sistem proteolitik yg
kompleks, bergantung ATP dan terletak di dlm sitosol
221