Oleh :
NURLAILA
14101044
PEMBIMBING
dr. Fahmi Nofriandi, Sp.P
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ILMU PENYAKIT PARU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DUMAI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut pada
parenkim paru atau jaringan paru yang diakibatkan
bakteri, virus, jamur atau parasite. Pneumonia dapat
menyerang siapa saja, baik anak, dewasa muda, atau
orangtua. Pneumonia menyerang manusia dan sekitar
450 juta kasus tiap tahunnya. Pneumonia yang sering
terjadi dan bersifat serius adalah pneumonia komunitas.
Berkaitan dengan penyebab kematian dan kesakitan
terbanyak didunia (PDPI,2018).
Angka kematian sekitar 1,4 juta pertahunnya secara global (7%
penyebab kematian didunia). Angka kematian terbanyak pada usia
anak-anak dan orang tua (> 75 tahun). Angka kejadian pneumonia
lebih sering terjadi negara berkembang dibandingkan negara maju.
Di Indonesia pada tahun 2010, pneumonia termasuk dalam 10 besar
penyakit rawat inap di rumah sakit dengan proporsi kasus 53.95%
untuk laki-laki dan 46.05% untuk perempuan, dengan crude fatality
rate (CFR) 7.6%, paling tinggi bila dibandingkan penyakit lainnya.
Berdasarkan data RISKESDAS 2018 prevalensi pneumonia
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan (nakes) adalah sekitar 2,0%
sedangkan pada tahun 2013 adalah 1.8%. Penyebab pneumonia
komunitas terbanyak di Indonesia adalah kuman Gram negatif
yaitu Klebsiella pneumoniae, Acinetobacter baumanii,
Pseudomonas aeruginosasedangkan penyebab pneumonia
komunitas di negara lainnya adalah Gram positif
yaitu Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumonia,
Haemophilus influenza dll (PDPI,2018).
BAB II
LANDASAN TEORI
Definisi
› Secara klinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru
yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri,virus,jamur,parasit).
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal,
dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius,
dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan
gangguan pertukaran gas setempat (Setiati et al,2014).
› Pneumonia komunitas(PK) adalah pneumonia yang terjadi akibat
infeksi diluar rumah sakit.
› Pneumonia Nosokomial (PN) adalah pneumonia yang terjadi >48
jam atau lebih setelah dirawat di RS, baik diruang rawat umum
ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator (setiati et al,
2014).
Epidemiologi
Penyakit saluran nafas menjadi penyebab angka kematian dan kecacatan
yang tinggi diseluruh dunia. Sekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek
umum berhubungan dengan infeksi saluran nafas yang terjadi
dimasyarakat (PK) atau didalam RS/pusat perawatan (PN)
Pneumonia semakin sering dijumpai pada orang lanjut usia, dan sering
terjadi pada PPOK juga dapat terjadi pada pasien dengan penyakit lain
seperti DM, payah jantung, penyakit arteri coroner, keganasan, insufisiensi
renal, penyakit syaraf kronik dan penyakit hati kronik ( Setiati et al, 2014).
Angka kematian sekitar 1.4 juta pertahunnya secara global (7% penyebab
kematian didunia). Angka kematian terbanyak pada usia anak-anak dan
orang tua (> 75 tahun). Angka kejadian pneumonia lebih sering terjadi
negara berkembang dibandingkan negara maju. Di Indonesia pada tahun
2010, pneumonia termasuk dalam 10 besar penyakit rawat inap di rumah
sakit dengan proporsi kasus 53.95% untuk laki-laki dan 46.05% untuk
perempuan, dengan crude fatality rate (CFR) 7.6%, paling tinggi bila
dibandingkan penyakit lainnya
Berdasarkan data RISKESDAS 2018 prevalensi
pneumonia berdasarkan diagnosis tenaga
kesehatan (nakes) adalah sekitar 2,0% sedangkan
pada tahun 2013 adalah 1.8%. Penyebab
pneumonia komunitas terbanyak di Indonesia
adalah kuman Gram negatif yaitu Klebsiella
pneumoniae, Acinetobacter baumanii,
Pseudomonas aeruginosa sedangkan penyebab
pneumonia komunitas di negara lainnya adalah
Gram positif yaitu Streptococcus pneumoniae,
Mycoplasma pneumonia, Haemophilus
influenza dll (PDPI,2018).
Etiologi
Cara terjadinya penularan berkaitan dengan jenis
kuman, misalnya infeksi melalui droplet sering
disebabkan oleh Streptococcus pneumonia , melalui
selang infus oleh Staphylococcus aureus sedangkan
infeksi pada pemakaian ventilator oleh P.aeruginosa
dan Enterobacter.
Etiologi pneumonia berbeda-beda pada berbagai
tipe dari pneumonia, hal ini berdampak pada obat
yang akan diberikan. Mikroorganisme penyebab
yang tersering adalah bakteri, yang jenisnya berbeda
antar Negara,diluar RS dan didalam RS ( Setiati et
al, 2014).
PATOGENESIS
Proses patogenesis pneumonia terkait dengan 3 faktor,
yaitu :
Keadaan imunitas.
Mikroorganisme yang menyerang.
Lingkungan yang berinteraksi satu sama lain.
Diagnosis
Pneumonia
Diagnosis Banding
tubercullosis
RENCANA
VII.A. Tindakan Terapi :
1 IVFD nacl 0,9 %
2 inj. Moxyfloxacin 1 x 400 mg (iv)
3. inj. Flumocil 1 amp /12 jam
4. Nebul combivent / 8 jam
5. paracetamol 3x500 mg
2 . hitung jenis leukosit
Netrofil batang = 1
Netrofil segmen= 83
Limfosit= 11
3 Rontgen thorax
Kesan:
• trakea tidak deviasi
• Tulang-tulang tidak fraktur
• Corakan bronkovaskular
meningkat pada pulmo sinistra
• Kardiomegali(-)
TCM ( tes cepat molekuler)