S Gambar 3.1
A S = himpunan dari semua kemungkinan urutan
sikring (ruang sampel)
Jika komputer yang dibeli oleh orang tersebut telah dilengkapi dengan spreadsheet,
maka probabilitas komputer tersebut juga dilengkapi dengan program word processor
adalah probabilitas bersyarat P(A|B).
Probabilitas Bersyarat
A
B
0,3 0,1 B
A
0,1
0,3 0,3
HUKUM-HUKUM PROBABILITAS PERISTIWA MAJEMUK
-Hukum Perkalian (Multiplication Law)
Peristiwa saling bebas
Contoh Soal 3.6
Diketahui bahwa 30% mesin buatan pabrik X memerlukan perbaikan (service) selagi masih dalam masa
garansi,sementara hanya 10% mesin pengering buatan pabrik yang sama yang membutuhkan
perbaikan. Jika seseorang membeli satu set yang terdiri dari mesin cuci dan satu mesin
pengering.Probabilitas kedua mesin tersebut memerlukan perbaikan selama masih dalam masa garansi
dapat ditentukan dengan hokum perkalian.Misalkan C adalah peristiwa mesin cuci memerlukan
perbaikan dan K adalah peristiwa mesin pengering memerlukan perbaikan. Maka P(C) =0,3 dan
P(K)=0,1 dengan asumsi bahwa mesin cuci dan mesin pengering berfungsi secara terpisah (saling
bebas)satu sama lainnya,maka probabilitas keduanya memerlukan perbaikan selama masa garansi
adalah :
Diketahui pada soal bahwa - P(C) = 0,3
- P(K) = 0,1
Karena kedua mesin cuci tersebut bekerja secara terpisah/tidak saling berhubungan (saling bebas)
Maka : P ( C ∩ K)
: P (C) .P(K)
Prinsip dasar perancangan lebih (excessive design) bertujuan meningkatkan reliabity desain terutama
untuk bagian-bagian kritis.Sebagai contoh untuk menghubungkan sumber listrik di bagian depan pesawat
militer ke peralatan-peralatan yang menggunakan listrik di bagian belakang,digunakan lebih dari satu
kabel (misalnya 3 kabel) secara paralel,yang masing masing dengan jalur berbeda,melalui rangka
pesawat (fuselage).jadi jika tembakan musuh memutuskan sebuah kabel , maka kedua kabel lainya masih
terjaga.seandainya probabilitas sebuah kabel yang putus oleh tembakan adalah 0,01 untuk setiap satu
jam tempur,maka dengan cara merancang lebih pengkabelan menjadi 3 pasang ,probabilitas putusnya
hubungan tenaga listrik dalam satu jam tempur di pesawat itusangat jauh berkurang karena probabilitas
dari putusnya ketiga kabel akan menjadi:
Diketahui sebuah pesawat memerlukan 3 kabel dengan besar probabilitas 0,01 dan tidak saling
berhubungan satu sama lain
-K1 : 0,01
-K2 : 0,01
-K3 : 0,01
Maka :
P (K1 ∩ K2 ∩ K3) = P(K1).P(K2).P(K3)
= (0,01).(0,01).(0,01)
= 1x
=
-Hukum Perkalian
Peristiwa Tidak Saling Bebas
Dari gejala yang ditunjukkan pada computer yang akan diperbaiki ,seorang ahli perangkat keras
computer memastikan bahwa kerusakan hanya disebabkan oleh salah satu dari keempat blok
rangkaian pada mainboardnya. untuk itu dia berencana memeriksa satu persatu keempat blok
tersebut . berapakah probabilitas bahwa sekurang-kurangnya mekanik tersebut harus melakukan
tiga blok rangkaian sampai dia dapat menentukan blok rangkaian yang rusak ?
Logika pada permasalahan diatas adalah sang mekanik harus melakukan pemeriksaan berikut
nya jika pada pemeriksaan sebelumnya dia mendapatkan blok rangkaian yang tidak rusak.
-jika ditetapkan X : {pemeriksaan pertama memperoleh blok tidak rusak}
Y : {pemeriksaan kedua memperoleh hasil blok tidak rusak} ,
maka P(Y/X) = 3/4
Jika pada pengecekan blok pertama didapat hasil blok tidak rusak,maka tiga blok
rangkaian yang belum diperiksa terdapat dua blok yang tidak rusak,sehingga P(Y/X)=2/3
Jadi pemeriksaan ketiga dapat dilakukan apabila pemeriksaan pertama dan kedua
memperoleh hasil blok yang tidak rusak
Sehingga jika menggunakan Hukum Perkalian didapatkan :
P(X dan Y) = P(X ∩ Y)
= P (Y|X) . X
=.
-Hukum Penjumlahan (Addition Law)
Persamaan tersebut dapat digeneralisasi untuk berapapun jumlah peristiwa dengan proses penerapan
kembali berlanjut
Contoh Soal 3.8
Perhatikan struktur yang dilas seperti pada gambar diatas .kegagalan dari struktur
terjadi apabila salahsatu atau lebih dari ketiga sambungan las tersebut putus. Jika
probabilitas dari putusnya masing-masing sambungan las 0,001 Dan diasumsikan
sambungan saling bebas ,maka :
Pada soal dapat dilihat bahwa saling berhubungan,sehingga :
atau atau =
=
Processor pengindra posisi merupakan bagian dari sistem navigasi suatu pesawat
udara. Karena menurut data penerbangan sistem navigasi ini gagal berfungsi sekali
setiap dua ratus penerbangan, maka perlu diadakan pengujian. Hasil test
menunjukkan bahwa saat sistem navigasi gagal berfungsi, 90% disebabkan karena
kerusakan processor pengindra pisisi dan 10% oleh sebab yang lain. Sementara itu,
saat sistem navigasi berfungsi baik, 99% processor pengindra posisi dalam kondisi
baik dan hanya 1% sistem navigasi tetap berfungsi dengan processor yang rusak.
Dengan mendefenisikan = sistem navigasi gagal berfungsi, = sistem navigasi berfungsi
baik, = processor rusak, = processor baik, pohon probabilitas dari peristiwa-peristiwa
tersebut ditunjukkan pada gambar
Jika suatu Ketika, dalam sebuah penerbangan, processor utama dalam rangkaian
elektronika pengindra posisi rusak, maka probabilitas sistem navigasi gagal berfungsi
adalah :
• Jawab :
= =
= 0,31142
Contoh Soal 3.12
Sepuluh buah katup akan digunakan dalam sebuah sistem pemipaan. Namun diketahui
di antaranya rusak. Kemudian secara acak dipilih 3 katup dari 10 katup tersebut,
sehingga probabilitas bahwa yang terpilih sekurang-kurangnya 2 adalah katup rusak
dapat ditentukan sebagai berikut:
Banyaknya seluruh cara memilih 3 katup dari 10 katup yang ada (urutan tidak
diperhatikan) merupakan ukuran ruang sampel:
n(S) = = = 120 cara
Jika:
Peristiwa A = (terpilih sekurang-kurangnya 2 katup rusak) dapat berupa peristiwa B {terpilih
3 katup rusak dan 0 katup baik} atau C = (terpilih 2 katup rusak dan 1 katup baik)
Maka:
Banyaknya cara memilih 3 katup rusak dan 0 katup baik yang artinya memilih 3 katup dari
3 katup yang rusak dan 0 katup dari 7 yang baik merupakan banyaknya peristiwa B:
Banyaknya cara memilih 2 katup rusak dan 1 katup baik yang artinya memilih
2 katup dari 3 katup yang rusak dan 1 katup dari 7 yang baik merupakan
banyaknya peristiwa C:
+ +…+ = = 5,83
C o n t o h Soal 4.
D al am suatu 4
proses produksi o b a t - o b a ta n ,
suatu b a h a n kimia harus
dipanaskan d a l a m oven terlebih da hul u sebelum d a p a t diproses
selajutnya. Oven d a p a t dipergunakan setiap selang w aktu 5 menit.
N a m u n karena variasi waktu d a l a m persiapannya, b a h a n kimia
tersebut tidak selalu tersedia p a d a saat y a n g b e r s a m a a n d e n g a n
saat oven siap pakai. Jadi jika terlambat, b a h a n ki mia tersebut
harus m e n u n g g u s a m p a i waktu oven siap kembal i digunakan.
X = {0 ≤ x ≤ 5}
Salah satu fungsi kepadatan probabilitas (pdf) bagi X adalah:
Gr a f i k h u b u n g a n
pdf dengan cdf
C o nto h 4.6
Peninjauan interval kelas 1100-1199 de ngan frekuensi 29, m a k a
p a d a interval kelas tersebut:
Xlb= 1099,5
Xub= 1199,5
p(xlb≤x ≤xub ) = p (x1099,5≤ x ≤ x1199,5)
= rasio frekuensi kelas (x1099,5≤ x ≤ x1199,5)
= 0,29
C on toh 4.6
Peninjauan interval kelas 1100-1199 de ngan frekuensi 29, m a k a
p a d a interval kelas tersebut:
Xlb= 1099,5
Xub= 1199,5
p(xlb≤x ≤xub ) = p (x1099,5≤ x ≤ x1199,5)
= rasio frekuensi kelas (x1099,5≤ x ≤ x1199,5)
= 0,29
C o n t o h 4.7
Suatu eksperimen biokimia menggunakan tikus-tikus putih yang telah diberi vaksin
baru untuk memperoleh kekebalan terhadap suatu penyakit. Dalam pengujian
efektivitas vaksin tersebut, virus penyebab penyakit disuntikkan p a d a tikus-tikus
putih itu. Setelah ditungggu beberapa waktu, tikus yang kekebalannya tidak
me ma da i akan mati ( M ) sedang yang kekebalannya m em ada i tetap hidup (H ).
Seandainya α adalah probabilitas seekor tikus tetap hidup, maka P(H)=α
dan P(M)=1-α. Kemudian jika sebuah variabel acak X menyatakan jumlah tikus
yang diamati sampai didapati seekor tikus putih yang tetap hidup, maka
distribusi probabilitas dari X da pat ditentukan sebagai berikut :
p ( 1 ) = P(X=1) = P ( H )= α
p ( 2 ) = P(X=2) = P ( M ꓵ H) = P(M).P(H)= (1-α)α
P ( 3 ) = P(X=3) = P ( M ꓵ M ꓵ H) = P(M).P(M).P(H)= (1-α)^2.α....dst
p ( x ) = P (X = x ) =(1-α)^x-1 . α
M a k a fungsi pr ob ab i l i t a s d a r i X d a p a t d i n y a t a k a n d a l a m
b e n t u k fungsi d e n g a n p a r a m e t e r α :
HISTOGRAM
DISTRIBUSI
PROBABILITAS
DENGAN PARAMETER
Contoh 4.8
0 3 - SEPTEM BER - 2 0 2 0