ACUAN
1. QS AL-QAMAR;12
Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air- mata air
maka bertemula air-air itu untuk satu urusan yang
sungguh telah sitetapkan.
2. QS. Al-JAATSIYAH : 5
Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang
diturunkan ALLAH dari langit lalu dihidupkannya dengan
air itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin
terdapat pula tanda-tanda ( kekuasaan ALLAH ) bagi
kaum yang berakal
DRAINASE PERKOTAAN
PENDAHULUAN
DRAINASE ( DRAINAGE ) BERASAL DARI KATA KERJA ‘TO DRAIN’ YANG
BERARTI MENGERINGKAN ATAU MENGALIRKAN, MENGURAS, MEMBUANG,
ATAU MENGALIHKAN AIR ,Drainase ADALAH TERMINOLOGI YANG DIGUNAKAN
UNTUK MENYATAKAN SISTEM-SISTEM YANG BERKAITAN DENGAN
PENANGANAN MASALAH KELEBIHAN AIR, BAIK DIATAS PERMUKAAN MAUPUN
DIBAWAH PERMUKAAN
DRAINASE SECARA UMUM DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI SUATU TINDAKAN
TEKNIS UNTUK MENGURANGI KELEBIHAN AIR, BAIK YANG BERASAL DARI AIR
HUJAN, REMBESAN,ATAU KELEBIHAN AIR IRIGASI. ATAU DAPAT PULA
DIARTIKAN SEBAGAI USAHA UNTUK MENGONTROL KUALITAS AIR TANAH
DALAM KAITANNYA DENGAN SALINITAS.
SISTEM DRAINASE ADALAH SERANGKAIAN BANGUNAN AIR YANG BERFUNGSI
UNTUK MENGURAGI ATAU MEMBUANG KELEBIHAN AIR DARI SATU KAWASAN
ATAU LAHAN, SEHINGGA LAHAN DAPAT DIFUNGSIKAN SECARA OPTIMAL
PROYEK
PEMBANGUNAN DRAINASE
DRAINASE PERKOTAAN
BANJIR MERUPAKAN KATA YANG SANGAT POPULER SAAT INI DI INDONESIA KHUSUSNYA
PADA MUSIM HUJAN, MENGINGAT HAMPIR SEMUA KOTA DI INDONESIA MENGALAMI
BENCANA BANJIR, YANG HAMPIR SETIAP TAHUN BERULANG, NAMUN SAMPAI SAAT INI
MASALAH INI BELUM TERSELESAIKAN, BAHKAN CENDERUNG MAKIN MENINGKAT, BAIK
FREKUENSI, LUAS,KEDALAMAN MAUPUN DURASINYA.
Permasalahan
Penurunan Drainase
Pengambilan Kapasitas Perkotaan
Air Tanah saluran
berlebihan
Genangan
Amblesan lokal Pasang
Kebutuhan tanah
surut
Air bersih
DAMPAK
Komponem Infrasturktur
KLP Air
Air bersih,Sanitasi,
Drainase dan
Pengendalian
banjir
Klp Jalan
KLP.
Jl.Raya, Jl.Kota,
telekomonikasi
Jembatan
Grup
Klp. Klp.
Energy Infrastruktur Sarana Transpor
Produksi dan Distri Terminal,Jaring Rel,
Busi listrik, Stasiun,Pelabuhan
gas Bandar Udara
KLP. KLP
Bangunan Kota Pengelolaan Limbah
Pasar,Sarana Sistem Manajemen
Olah Raga Limbah Padat,
persampahan
DRAINASE PERKOTAAN
•IDENTIFIKASI PROYEK
EVALUASI
•PRA STUDY KELAYAKAN
DAN PERENCANAAN
DAN PEMOGRAMAN •STUDY KELAYAKAN
MONITORING
•PERENCANAAN RINCI
Sistem ini memisahkan saluran air hujan dengan saluran air limbah yang berasal dari
rumah tangga dan industri, pemilihan sistem ini didasarkan atas beberapa
pertimbangan antara lain :
Periode musim hujan dan kemarau yang terlalu lama
Kuantitas yang jauh berbeda antara air hujan dengan air limbah
Air buangan memerlukan pengolahan terlebih dahulu sedangkan air hujan tidak perlu
dan secepatnya dibuang kesungai/laut yang terdapat pada daerah yang direncanakan
Keuntungan dari sistem saluran terpisah adalah :
Sistem saluran mempunyai dimensi yang kecil sehingga memudahkan pembuatan dan
operasinya
Penggunaan sistem terpisah mengurangi bahaya bagi kesehatan masyrakat
Pada instalasi pengolahan air buangan tidak ada tambahan beban kapasitas, karena
penambahan air hujan
Untuk saluran air buangan bisa direncanakan pembilas sendiri, baik pada musim
kemarau maupun pada musim hujan
Kerugian dari sistem saluran terpisah ini memerlukan biaya yang cukup besar
disebabkan hurus membuat 2 ( dua ) saluran yang terpisah.
DRAINASE PERKOTAAN
Combined System ( Sistem Saluran Tercampur )
Sistem ini mengalirkan air limbah dan air hujan melalui satu saluran
yang sama, dan saluran ini harus tertutup. Pemilihan Sistem ini
didasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain :
Debit masing-masing buangan relatif kecil sehingga dapat dipersatukan
Kuantitas air buangan dan air hujan tidak jauh berbeda
Fluktuasi curah hujan dari tahun ketahun relatif kecil
Keuntungan dari saluran tercampu adalah :
Hanya diperlukan satu sistem penyaluran air sehingga dalam
pemilihannya lebih ekonomis
Terjadinya pengenceran air limbah oleh air hujan sehingga konsentrasi
air limbah menurun
Kerugian dari sistem tercampur, diperlukan areal yang luas untuk
menempatkan instalasi tambahan untuk penanggulangan pada saat –
saat tertentu
DRAINASE
PERKOTAAN
Pscudo Separate System ( Sistem saluran Kombinasi )
KARAKTERISTIK HUJAN
DURASI,
ADALAH LAMA KEJADIAN HUJAN ( MENIT, JAM, HARIAN ) DALAM
PERENCANAAN DRAINASE DURASI HUJAN SERING DIKALIKAN DGN
WAKTU KONSENTRASI ( TC) TERUTAMA PADA DRAINASE KOTA YANG
DIPERLUKAN DURASI YANG RELATIF PENDEK, MENGINGAT TOLENRANSI
TERHADAP LAMANYA PENANGANAN
INTENSITAS
ADALAH JUMLAH HUJAN YANG DINYATAKAN DALAM TINGGI HUJAN ATAU
VOLUME TIAP SATUAN WAKTU, BESARNYA INTENSITAS HUJAN BERBEDA-
BEDA TERGANTUNG DARI LAMANYA CURAH HUJAN DAN FREKUENSI
KEJADIANNYA.
2/3
R 24 24
I
24 Tc
ASPEK HIDROLOGI
0 , 385
2. CONDUIT TIME (td), YAITU WAKTU YANG DIPERLUKAN 0,87 * lOLEH
2
AIR UNTUK
tc
1000 * S
MENGALIR DISEPANJANG SALURAN SAMPAI TITIK KONTROL YANG
CALIPORNIA
DITENTUKAN DIBAGIAN HILIR. 0, 385
L3
PENENTUAN tc tc 6011,9
H
DAPAT DITENTUKAN DENGAN RUMUS : KINEMATIC
KIRPICH 0,94 L0,6 L0,6
tc
I 0, 4 S 0 ,3
ASPEK HIDROLOGI
WAKTU
DIMANA : KONSENTRASI
Tc= WAKTU KONSENTRASI DAPAT JUGA
L = PANJANG SALURAN
DIHITUNG DENGAN
S = KEMIRINGAN RERATA SALURAN
MEMBEDAKAN DUA
H = BEDA ELEVASI ANTARA BATAS DAS DAN
PENGURASAN KOMPONEN:
I = INTENSITAS HUJAN 1. to
02.
, 77 td
2 n Lo
to 3,28.L atau 0,0195
3 S So SEHINGGA
td
Ls
atau
Ld Tc= to + td
60V Vd
ASPEK HIDROLOGI
KWALITAS DATA YANG TERSEDIA AKAN DITENTUKAN OLEH ALAT UKUR DAN
MANAJEMEN PENGOLAANYA
ASPEK HIDROLOGI
PENGOLAHAN DATA
HUJAN RERATA DAERAH ALIRAN
1
ADA TIGA METODE YANG SERING R R1 R 2 R3 .... Rn
DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN N
HUJAN RERATA AREAL, YAITU : A1.R1 A2.R 2 A3.R3
1.RATA – RATA ALJABAR R
A1 A2 A3
2.METODE POLIGON THIESSEN
R1 R 2 R 2 R3 R3 R 4
3. METODE GARIS ISOHYET A1 A2 A3
2 2 2
R
A1 A2 A3
ASPEK HIDROLOGI
CARA MEMILIH METODE
LEPAS DARI KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KETIGA METODE YANG DISEBUTKAN DIATAS,
PEMILIHAN METODE MANA YANG COCOK PADA SUATU DAS DAPAT DITENTUKAN DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN TIGA FAKTOR BERIKUT:
1. JARINGAN POS PENAKAR
A. JARINGAN POS PENAKAR CUKUP = ISOHYET, THIESSEN, ALJABAR
B. JARINGAN POS PENAKAR TERBATAS = ALJABAR, THIESSEN
C. POS PENAKAR TUNGGAL = METODE HUJAN TITIK
2. LUAS DAS
> 5000 KM2 = ISOHYET
500 – 5000 KM2 = THIESSEN
< 500 KM2 = ALJABAR
3. TOPOGRAFI DAS
PENGUNUNGAN = ALJABAR
DATARAN = THIESSEN
BERBUKIT TDK BERATURAN = ISOHYET
ASPEK HIDROLOGI
MELENGKAPI DATA
R R R
R 1
3 Ra Rb Rc
Ra Rb Rc
ASPEK HIDROLOGI
KALA ULANG
DALAM PERENCANAAN SALURAN DRAINASE PERIODE ULANG YANG DIGUNAKAN
TERGANTUNG DARI FUNGSI SALURAN SERTA DAERAH TANGKAPAN HUJAN YANG AKAN
DIKERINGKAN.
DEBIT RENCANA
DIMANA ;
Q = DEBIT RENCANA
β = KOEFESIEN PENYEBARAN HUJAN
α, C = KOEFESIEN PENGALIRAN
Cs = KOEFESIEN PENAMPUNGAN
A = LUAS DAERAH ALIRAN
I = INTENSITAS HUJAN
ASPEK HIDROLOGI
Koefesien Pengaliran
2tc
Cs
2tc td
ASPEK HIDROLOGI
KOEFESIEN PENYEBARAN HUJAN
MERUPAKAN KOEFESIEN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGOREKSI
PENGARUH PENYEBARAN HUJAN YANG TIDAK MERATA PADA SUATU
DAERAH PENGALIRAN. NILAI KOEFESIEN INI TERGANTUNG DARI KONDISI
DAN LUAS DAERAH PENGALIRAN, UNTUK DAERAH YANG RELATIF KECIL
BIASANYA KEJADIAN HUJAN DIASUMSIKAN MERATA SEHINGGA NILAI β=1
0-1 1
5 0,995
10 0,980
15 0,955
20 0,920
25 0,875
30 0,820
50 0,800
ASPEK HIDROLOGI
Air buangan rumah tangga ( air limbah ) merupakan air bekas yang sudah
dimanfaatkan sebagai hasil dari adanya berbagai kegiatan manusia sehari-
hari.
jumlah air limbah yang dibuang akan selalu bertambah dengan
meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya. Untuk
menentukan kuntitas air limbah secara pasti, sangat sulit karena banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi. Banyaknya air limbah yang dibuang
dipengaruhi oleh :
1. Jumlah air bersih yang dibutuhkan akan mempengaruhi jumlah air limbah
yang dibuang,pada umumnya besarnya air limbah ditentukan berkisar 60-
70 % dari air bersih yang dibutuhkan.
2. Keadaan masyarakat dan lingkungan suatu daerah akan mempengaruhi
bersarnya limbah yang dibuang, dan dibedakan berdasarkan :
a. Tingkat perkembangan suatu kota
b. Daerah yang mengalami kekeringan ( sulit Air )
c. Pola hidup masyarakat
ASPEK HIDROLOGI
Keserempakan pembuangan air limbah tidak sama antara sumber yang satu
dengan lainnya dalam setiap hari, beberapa besaran buangan limbah yang sering
digunakan dalam perencanaan :
Amerika 100-200 lt/org/hari
Eropa 40-150 lt/org/hari
Indonesia 100-150 lt/org/hari
Limbah industri 50 lt/org/hari
Dalam penentuan debit limbah rumah tangga, hal perlu diketahui adalah berapa
jumlah penduduk, dan jumlah yang menggunakan air bersih.
untuk memprediksi jumlah penduduk dapat menggunkan metode Aritmatik dan
Geometrik. Dengan rumuns
Po P1
Pn Po .n
t
Pn Po1 r
n
ASPEK HIDROLOGI
Untuk memperkirakan debit air buangan rumah
tangga menggunakan rumus H.M.Gifft
L
Qpuncak 5 P 5/6
.q md Cr.P.q r qinf
1000
Q min 1 / 5 P 5 / 6 q r
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk tahun proyeksi qmd = Debit harian max
Po = Jumlah penduduk akhir tahun data qr = Debit rerata air buangan
P1 = Jumlah penduduk awal tahun qinf = Debit infiltrasi
n = Tahun proyeksi Cr = Koefesien infiltrasi
r = Proyeksi pertambahan per tahun L = Panjang saluran
P = Populasi dalam ribuan
Parameter Penentuan Prioritas
Penanganan Genangan
Tipikal Drainase
Tahap Perencanaan
Kolam Detensi,
Retensi dan Kolam
Tandon
Perencanaan Kolam Detensi, Kolam Retensi
dan Sistem Polder