Anda di halaman 1dari 27

SKIZOFRENIA

Pembimbing :
dr. Khairiadi, Sp. KJ

RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli


DEFINISI
Suatu deskripsi sindrom dengan variasi
penyebab dan perjalanan penyakit yang luas,
serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan
sosial budaya
Epidemiologi
Prevalensi  1% dari populasi di dunia.
Onset  laki-laki terjadi lebih awal dari wanita.
Laki-laki : 15 s/d 25 tahun
Wanita : 25 s/d 35 tahun
ETIOLOGI
Model Diatesis-Stress
Menurut model diatesis-stres terhadap integrasi
faktor biologis, psikososial, dan lingkungan,
seseorang mungkin memiliki kerentanan spesifik
(diatesis) yang, bila diaktifkan oleh pengaruh yang
penuh tekanan, memungkinkan timbulnya gejala
skizofrenia.
Faktor Neurobiologis
◦ Trauma psikologis pada kehamilan.
◦ Asupan gizi pada masa bayi dan anak  perkembangan syaraf
◦ Disfungsi situasi sosial masa anak  trauma masa anak,
kekerasan, hostilitas dan hubungan interpersonal yang kurang
baik.
◦ Trauma kepala, infeksi pada otak dan perubahan
neurotransmitter di otak.
DIAGNOSIS
Adapun pedoman diagnostik menurut PPDGJ-III

thought echo

thought
thought
insertion or
broadcasting
withdrawal
Lanjutan ...
delusion
of control

delusion
delusion
of
perception
influence

delusion
of
passivity
Lanjutan ....
c
• Halusinasi Auditorik

d
• Waham menetap jenis lainnya

e
• Halusinasi yang menetap dari panca indra mana saja

f
• Gangguan Arus Pikir

g
• Perilaku katatonik

h
• Gejala-gejala “negatif”
Kriteria diagnostik DSM-IV-TR Skizofrenia

karakteristik
Perilaku
yang
Halusinas Bicara Gejala
Waham kacau
i Kacau Negatif
atau
katatonik
Lanjutan ...

Disfungsi
sosial/okupasiona Durasi
l
KLASIFIKASI SKIZOFRENIA
F20.0
• Skizofrenia Paranoid

F20.1
• Skizofrenia Hebefrenik

F20.2
• Skizofrenia Katatonik

F20.3
• SkizofreniaTak Terinci

F20.5
• Skizofrenia Residual

F20.6
• Skizofrenia Simpleks
F20.0 Skizofrenia Paranoid
Memenuhi kriteria umum skizofrenia
Sebagai tambahan:
◦ Halusinasi dan/atau waham yang menonjol
Halusinasi akustik, halusinasi visual, halusinasi pembauan dan
pengecapan, halusinasi taktil.
◦ Waham : waham curiga, waham kebesaran, wahan dikendalikan
dsb.
◦ Gangguan afektif, dorongan, kehendak dan pembicaraan.
F 20.1 Skizofrenia Hebefrenik
Memenuhi kriteria skozofrenia.
Onset usia muda (15 -25 tahun).
Kepribadian premorbid: pemalu, sangat menyendiri.
Didapatkan afek dangkal, tidak wajar dan disertai dengan
cekikikan ( gigling) dan perasaan puas diri (self satisfied)
serta senyum sendiri.
F20.2 Skizofrenia Katatonik
Memenuhi kriteria skizofrenia.
Terdapat satu atau lebih perilaku berikut yang menonjol:
◦ Stupor ( berkurangnya dalam reaktifitas terhadap lingkungan )
◦ Gaduh gelisah (impulsif)
◦ Negativisme (perlawanan terhadap semua perintah)
◦ Rigiditas
◦ Fleksibilitas cerea/ Waxy Flexibility
F20.3 Skizofrenia Tidak Terinci
Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia.
Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia
paranoid, hebefrenik dan katatonik.
Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual dan
depresi paska skizofrenia.
MANIFESTASI KLINIS
Perubahan
Perubahan
dalam
dalam berfikir
persepsi

Penurunan Afek tumpul


tingkat fungsi atau tidak
sosial sesuai
Lanjutan ...

• Waham • Afek datar atau tumpul

Gejala
Gejala Positif

Negatif
• Miskin bicara (alogia) atau
isi bicara
• Halusinasi • Blocking
• Kurang merawat diri
• Kurang motivasi
• Anhedonia
• Penarikan diri secara sosial
DIAGNOSIS BANDING
Gang.
Gang. Waham
Psikotik Akut
Menetap
dan Semetara

Gang.
Gang.
Waham
Skizoafektif
Induksi
GANGGUAN WAHAM MENETAP

Gangguan
Gangguan
Waham Menetap
Waham
Lainnya
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT dan SEMENTARA
Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala
Skizofrenia

Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala


Skizofrenia

Gangguan Psikotik Lir-skizofrenia Akut

Gangguan Psikotik Akut lainnya dengan Predominan


Waham

Gangguan Psikotik Akut dan Sementara Lainnya


GANGGUAN WAHAM
INDUKSI
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
Gangguan Skizoafektif Tipe
Manik

Gangguan Skizoafektif Tipe


Depresi

Gangguan Skizoafektif Tipe


Campuran
TERAPI
TERAPI FARMAKOLOGI
Obat Anti-Psikosis Tipikal
Phenothiazine
Rantai Aliphatic : Chlorpromazine dosis anjuran 150-600mg/h (Largactil)
Rantai Piperazine : Perphenazine dosis anjuran 12-24 mg/h (Trilafon)

Trifluoperazine dosis anjuran 10-15 mg/h (Stelazine)


Fluphenazine dosis anjuran 10-15 mg/h (Anatensol)
Rantai Piperidine : Thioridazine (Melleril) dosis anjuran 150-300 mg/h

Butyrophenone : Haloperidol (Haldol, Serenace, dll) dosis anjuran 5-10 mg/h


Diphenyl-butyl-piperidine : Pimozide (Orap) dosis anjuran 2-4 mg/h
Lanjutan ...
Obat Anti Psikosis Atipikal5
Benzamide : Supiride (Dogmatil) dosis anjuran 300-600 mg/h
Dibenzodiazepin : Clozapine (Clozaril) dosis anjuran 25-100 mg/h
Olanzapine (Zyprexa) dosis anjuran 10-20 mg/h
Quetiapine (seroquel) dosis anjuran 50-400 mg/h
Zotepine (Ludopin) dosis anjuran 75-100 mg/h
Benzisoxazole : Risperidon (Risperdal) dosis anjuran 2-6 mg/h

Aripiprazole (Abilify) dosis anjuran 10-15 mg/h

TERAPI PSIKOSOSIAL
PROGNOSIS
Prognosis Baik
Awitan lama
Ada faktor presipitasi yang jelas
Awitan akut
Riwayat sosial, seksual, dan pekerjaan pramorbid baik
Riwayat keluarga dengan gangguan mood
Sistem pendukung baik
Gejala positif
Lanjutan ...
Prognosis Buruk
Awitan muda
Tidak ada faktor presipitasi
Awitan insidius
Riwayat sosial, seksual, dan pekerjaan pramorbid buruk
Prilaku autistic, menarik diri
Lajang, bercerai, atau menjanda/duda
Riwayat keluarga skizofrenia
Sistem pendukung buruk
Gejala negative
Tanda dan gejala neurologis
Riwayat trauma perinatal tanpa remisi dalam 3 tahun
Berulang kali relaps
Riwayat melakukan tindakan penyerangan.

Anda mungkin juga menyukai