Anda di halaman 1dari 95

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAPAK M DENGAN HIPOTENSI DI


DESA JAMBEE KECAMATAN DELIMA KABUPATEN PIDIE
2020

DI SUSUN
OLEH :

Rahmat Fitra
20900067

KEPANITERAAN KLINIK KEPERAWATAN SENIOR


STASE KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKes MEDIKA NURUL ISLAM
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memberikan informasi tentang Hipotensi sebagai tugas yang harus ditempuh oleh
mahasiswa.
Laporan ini dalam penyusunannya, kami menyadari bahwa banyak
kekurangan dan jauh dari taraf kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca.
Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Ibu Ns. Ervina , M.Kep selaku dosen pembimbing stase keperawatan
keluaraga.
2. Kelurga bapak Muhammad yang sudah bersedia menjadi kelurga kelolaan.
3. Teman-teman Co Ners STIkes Medika Nurul Islam
4. Semua rekan dan pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan
laporan ini.
Harapan penulis yakni semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat
berguna bagi para pembaca.

Pidie,Okteber 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PEMBAHASAN......................................................................................................
1. Pengertian Hipotensi...................................................................................................
2. Etiologi........................................................................................................................
3. Manifestasi Klinis.......................................................................................................
4. Patofisiologi...............................................................................................................
5. Pemeriksaan Diagnostik..............................................................................................
6. Penatalaksanaan..........................................................................................................
7. Pencegahan.................................................................................................................
8. Komplikasi..................................................................................................................
9. AsuhanKeperawatan...................................................................................................
BAB II PENUTUP..............................................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
Laporan Pendahuluan

BAB 1

A. Pengertian

Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah suatu keadaan dimana

tekanan darah lebih rendah dari nilai 90/ 60 mmHg atau tekanan darah cukup

rendah, sehingga menyebabkan gejala – gejala seperti pusing dan pingsan

(A.J. Ramadhan, 2010).

Hipotensi atau tekanan darh rendah ,terjadi jika terdapat ketidak

seimbangan antara kapasitas vaskuler darah dan volume darah atau jika

jantung terlalu lemah untuk menghasilkan tekanan darah yang dapat

mendorong darah (Sherwood,2002).

Hipotensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah rendah dari

90/60 mmhg sehingga menyebabkan keluhan.Namun jika tidak terjadi

keluhan dapat dikategorikan kondisi yang normal.Sedangkan Tekanan darah

adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.Tekanan puncak terjadi

saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik.Tekanan diastolik

adalah tekanan terendah yang terjadi saat ventricle beristirahat dan mengisi

ruangannya.Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan

sistolik terhadap tekanan diastolik(Oxford,2003).

Hipotensi adalah tekanan darah rendah sehingga tidak mencukupi

untuk perfusi dan oksigenasi jaringan adekuat.Hipotensi dapat primer atau

sekunder(misal:penurunan curah jantung,syok hipovolemik,penyakit

addison)atau postural(ortostatik).Kelenjara drenal(insufisiensiadrenal), Syok


(Chris Brooker,2005). Pada tekanan darah yang terlampau rendah akan

menyebabkan masalah yang dapat mengancam jiwa karena akan terjadi

penurunan aliran darah yang mengangkut nutrisi dan oksigen pada organ vital

seperti jantung daan otak (Lintang,2000).

Dalam fisiologi dan kedokteran, hipotensi yang abnormal rendah tekanan

darah, terutama di pembuluh darah dari sirkulasi sistemik. Hal ini paling baik

dipahami sebagai fisiologis tubuh, bukan penyakit. Hal ini sering dikaitkan

dengan syok, walaupun belum tentu menunjukkan hal itu. Hipotensi adalah

kebalikan dari hipertensi, yaitu tekanan darah rendah. Tekanan darah adalah

kekuatan darah mendorong terhadap dinding arteri saat jantung memompa

keluar darah. Jika lebih rendah dari normal, maka disebut tekanan darah

rendah atau hipotensi. Hipotensi umumnya dianggap sistolik tekanan darah

kurang dari 90 milimeter air raksa (mm Hg) atau diastolik kurang dari 60 mm

Hg. Namun dalam praktek, tekanan darah dianggap terlalu rendah hanya jika

gejala terlihat hadir.

Bagi sebagian orang yang berolahraga dan berada dalam kondisi fisik yang

prima, tekanan darah rendah adalah tanda kesehatan yang baik dan

kebugaran. Bagi banyak orang, tekanan darah rendah dapat menyebabkan

pusing dan pingsan atau menunjukkan jantung yang serius, endokrin atau

gangguan neurologis. Tekanan darah rendah parah dapat mencabut otak dan

organ vital lainnya oksigen dan nutrisi, yang dapat mengarah ke kondisi yang

mengancam jiwa yang disebut syok.


B. Tanda dan gejala

Terhadapat beberapa manifestasi dari beberapa Hipotensi :

1. Hipotensi, (Alo, 2014)

Jantung berdebar kencang dan tidak teratur, pusing, lemas, mual,

pingsan, pandangan buram dan kehilangan keseimbangan

2. Hipotensi Interadialisis, asympomatik hingga syok (Burton Etal, 2009)

Perasaan tidak nyaman pada perut, mual, muntah, menguap, otot

terasa kram, gelisah, pusing kecemasan.

3. Hipotensi Ortostatik, (Jeffrey B. Lanier,dkk, 2014)

Pusing hingga pingsan.

Para kardinal gejala hipotensi termasuk ringan atau pusing.Jika tekanan

darah cukup rendah, pingsan dan sering kejang akan terjadi. Tekanan darah

rendah kadang-kadang dikaitkan dengan gejala tertentu, banyak yang terkait

dengan penyebab dan bukan efek hipotensi:

1. Nyeri dada

2. Sesak napas

3. Denyut jantung tidak teratur

4. Demam lebih tinggi dari 38,3 ° C (101 ° F)

5. Sakit kepala

6. Leher kaku

7. Parah nyeri punggung bagian atas

8. Batuk dengan dahak

9. Berkepanjangan diare atau muntah


10. Pencernaan yg terganggu

11. Disuria

12. Efek samping dari obat

13. Akut, yang mengancam nyawa reaksi alergi

14. Kejang

15. Kehilangan kesadaran

16. Kelelahan mendalam

17. Sementara kabur atau kehilangan penglihatan

18. Jaringan ikat gangguan Ehlers-Danlos Syndrome

19. Tinja tinggal hitam

C. Pemicu

1. Dehidrasi karena kurang minum, demam, diare hebat dan muntah.

2. Mengonsumsi obat tekanan darah tinggi, obat jantung, antidepresi, obat

disfungsi ereksi, atau obat untuk parkinson. Penggunaan obat diuretik

secara berlebihan, misalnya pil pelangsing.

3. Mengalami anemia, infeksi berat, gangguan jantung, gangguan sistem

saraf pusat, gangguan endokrin (termasuk hipotiroid, hipertiroid, diabetes,

dan kadar gula darah rendah).

4. Terlalu lama terpapar udara panas, kehamilan, terlalu lama berbaring

karena sakit, usia makin tua.


Phatway

Jantung

Kerusakan Caira
otot Terpapar panas terlalu
jantung lama, dehidrasi

Curah jantung

Menyetimulus Suplai darah ke


Suplai darah
jantung bekerja lebih otak tidak adekuat
tidak adekuat
keras

Keadaan fisik metabolisme


Darah Palpitasi
menuju
ekstrimitas Intoleransi Mata berkunang
aktifitas anoreksi
- kunag
a
Akral dingin

Menganggu syncope
aktifitas sehari -
hari
Jatuh
Pucat

Rasti Cedera

Gangguan pemenuhan
nutrisi
D. Penyebab

Banyak orang memiliki tekanan darah sistolik di bawah 100, tetapi

beberapa orang mengalami gejala dengan tekanan yang rendah. Gejala

tekanan darah rendah terjadi karena satu atau lebih dari organ tubuh tidak

mendapatkan pasokan darah yang cukup. (Benjamin C. Wedro, MD, FAAEM

2015).

Jika tekanan darah rendah menyebabkan gejala klinis, penyebabnya

akan berada di salah satu dari tiga kategori umum. Entah jantung tidak

memompa dengan tekanan yang cukup, dinding arteri terlalu melebar, atau

tidak ada cukup cairan intravaskular (pembuluh intra = dalam + vaskular =

darah) dalam sistem (Benjamin C. Wedro, MD, FAAEM 2015).

1. Jantung

Jantung adalah pompa listrik. Masalah dengan baik pompa atau

listrik dapat menyebabkan masalah dengan tekanan darah rendah.

Jika jantung berdetak terlalu cepat, tekanan darah bisa turun karena

tidak ada cukup waktu bagi jantung untuk mengisi di antara setiap

denyut (diastole). Jika jantung berdetak terlalu lambat, mungkin ada

terlalu banyak waktu yang dihabiskan di diastol ketika darah tidak

mengalir.

Jika otot jantung telah rusak atau jengkel, mungkin tidak ada cukup

kekuatan memompa untuk mempertahankan tekanan darah. Dalam

serangan jantung (infark miokard), otot jantung cukup mungkin akan


terkejut sehingga jantung terlalu lemah untuk memompa secara

efektif.

Katup jantung memungkinkan darah mengalir hanya satu arah. Jika

katup gagal, darah dapat memuntahkan mundur, meminimalkan

jumlah yang akan mengalir ke tubuh. Jika katup menjadi menyempit

(stenosis), maka aliran darah dapat menurun. Kedua situasi dapat

menyebabkan hipotensi.

Obat lain dapat menghasilkan hipotensi dengan mekanisme yang berbeda.

Kronis penggunaan alpha blockers atau beta blockers dapat menyebabkan

hipotensi. Beta blockers dapat menyebabkan hipotensi baik dengan

memperlambat denyut jantung dan dengan mengurangi kemampuan

memompa dari otot jantung. Penurunan curah jantung meskipun volume

darah yang normal, karena berat gagal jantung kongestif, besar infark

miokard, masalah katup jantung, serangan jantung, gagal jantung, atau sangat

rendah denyut jantung (bradycardia), sering menghasilkan hipotensi dan cepat

dapat berkembang menjadi syok kardiogenik . Aritmia sering mengakibatkan

hipotensi oleh mekanisme ini.

Beberapa kondisi jantung bisa mengakibatkan tekanan darah rendah,

termasuk denyut jantung sangat rendah (bradycardia), masalah katup jantung,

serangan jantung dan gagal jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan

darah rendah karena mereka mencegah tubuh dari mampu untuk

mengedarkan darah yang cukup. Berlebihan vasodilatasi, atau penyempitan

pembuluh cukup dari resistensi darah (terutama arteriol ), menyebabkan


hipotensi. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan output sistem saraf

simpatik atau aktivitas parasimpatis meningkat terjadi sebagai akibat dari

cedera otak atau sumsum tulang belakang atau dysautonomia, kelainan

intrinsik dalam fungsi sistem otonom. Vasodilatasi yang berlebihan juga bisa

terjadi akibat sepsis, asidosis, atau obat-obatan, seperti persiapan nitrat,

calcium channel blockers, atau angiotensin receptor blocker II ( ACE

inhibitor ). Banyak agen anestesi dan teknik, termasuk anestesi spinal dan

kebanyakan agen inhalasi, menghasilkan signifikan vasodilasi. Meditasi,

yoga, atau lainnya mental fisiologis disiplin dapat menghasilkan efek

hipotensi. Menurunkan tekanan darah adalah efek samping tertentu

tumbuhan, yang juga dapat berinteraksi dengan obat hipotensi. Contohnya

adalah theobromine di Theobroma cacao, yang menurunkan tekanan darah

melalui tindakannya baik sebagai vasodilator dan diuretik, dan telah

digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

2. Cairan intravascular

Ruang cairan di dalam pembuluh darah terdiri dari sel-sel darah

dan serum ( air , faktor pembekuan , bahan kimia , dan elektrolit )

a. Dehidrasi , hilangnya air , dapat mengurangi total volume dalam

ruang intravaskular ( dalam pembuluh darah ) . Hal ini dapat

dilihat pada penyakit dengan peningkatan kehilangan air, seperti

muntah dan diare adalah tanda-tanda kehilangan air .

1) Pasien dengan pneumonia atau infeksi saluran kemih ,

terutama orang tua , rentan terhadap dehidrasi .


2) korban Kebakaranbisa kehilangan sejumlah besar cairan dari

luka bakar mereka .

b. Perdarahan mengurangi jumlah sel darah merah dalam aliran

darah dan menyebabkan penurunan jumlah cairan di ruang

intravaskular dan tekanan darah rendah.

c. Tekanan darah rendah judapat disebabkan oleh volume darah

yang rendah, perubahan hormonal, pelebaran pembuluh darah,

efek samping obat, anemia, masalah jantung atau masalah

endokrin. Mengurangi volume darah, hipovolemia adalah

penyebab paling umum dari hipotensi. Hal ini dapat disebabkan

oleh perdarahan, asupan cairan yang tidak mencukupi, seperti

pada kelaparan, atau kehilangan cairan yang berlebihan akibat

diare atau muntah. Hipovolemia sering disebabkan oleh

penggunaan berlebihan diuretik.

E. Patofisiologi

Tekanan Pada perubahan posisi tubuh misalnya dari tidur ke berdiri

maka tekanan darah bagian atas tubuh akan menurun karena pengaruh

gravitasi. Pada orang dewasa normal, tekanan darah arteri rata-rata pada

kaki adalah 180-200 mmHg. Tekanan darah arterisetinggi kepala adalah

60-75 mmHg dan tekanan venanya 0. Pada dasarnya, darah akan

mengumpul pada pembuluh kapasitas vena ekstremitas inferior 650 hingga

750 ml darah akan terlokalisir pada satu tempat. Pengisian atrium kanan

jantun gakan berkurang, dengan sendirinya curah jantung juga berkurang


sehingga pada posisi berdiri akan terjadi penurunan sementara tekanan

darah sistolik hingga 25mmHg, sedang tekanan diastolic tidak berubah

atau meningkat ringan hingga 10mmHg (Andhini Alfiani Putri F, 2012).

Penurunan curah jantung akibat pengumpulan darah pada anggota

tubuh bagian bawah akan cenderung mengurangi darah ke otak. Tekanan

arteri kepala akan turun mencapai 20-30mmHg. Penurunan tekanan ini

akan diikuti kenaikan tekanan persial CO2 (pCO2) dan penurunan tekanan

persial O2 (pCO2) serta pH jaringan otak (Andhini Alfiani Putri F, 2012).

Secara reflektoris, hal ini akan merangsang baroreseptor yang

terdapat didalam dinding dan hamper setiap arteri besar didaerah dada dan

leher, namun dalam jumlah banyak didapatkan dalam diding arteri karotis

interna, sedikit di atas bifurcation carotis, daerah yang dikenal sebagai

sinus karotikus dan dinding arkus aorta. Respon yang ditimbulkan

baroreseptor berupa peningkatan tahanan pembuluh darah perifer,

peningkatan tekanan jaringan pada otot kaki dan abdomen, peningkatan

frekuensi respirasi, kenaikan frekuensi denyut jantung serta sekresi zat-zat

vasoaktif. Sekresi zat vasoaktif berupa katekolamin, pengaktifan system

Renin-Angiostensin Aldosteron, pelepasan ADH dan neurohipofisis.

Kegagalan fungsi reflex autonomy inilah yang menjadi penyebab

timbulnya hipotensi ortostatik, selain oleh factor penurunan curah jantung

akibat berbagai sebab dan kontraksi volume intravascular baik yang

relative maupun absolute. Tingginya kasus hipotensi ortostatik pada usia

lanjut berkaitan dengan :(Andhini Alfiani Putri F, 2012).


a. Penurunan sensitivitas baroreseptor yang diakibatkan oleh proses

atheroskleosis sekitar sinus karotikus dan arkus aorta, hal iniakan

menyebabkan tak berfungsinya reflex vasokontriksi dan peningkatan

frekuensi denyut jantung sehingga mengakibatkan kegagalan

pemeliharaan tekanan arteri sistemik saat berdiri.

b. Menurunnya daya elastisitas serta kekuatan otot eksremitas inferior.

F. KOMPLIKASI

1. Pingsan : hipotensi yang menyebabkan tidak cukupnya darah yang

mengalir ke otak, sel-sel otak tidak meneri,a cukup oksigen dan nutrisi-

nutrisi. Sehingga mengakibatkan pening bahkan pingsan.

2. Stroke : hipotensi yang menyebabkan berkurangnya aliran darah dan

oksigen yang menuju otak sehingga mengakibatkan kerusakan otak.

Sehingga menimbulkan kematiain pada jaringan otak karena arteri otak

tersumbat (infark serebral) atau arteri pecah (pendarahan).

3. Anemia : hipotensi pada tekanan darah 90/80 menyebabkan produksi

sel darah merah yang minimal atau produksi sel darah merah yang

rendah sehingga mengakibatkan anemia.

4. Serangan jantung : hipotensi yang mengakbatkan kurangnya tekanan

darah yang tidak cukup untuk menyerahkan dara ke arter-arteri koroner

(arteri yang menyuplai darah ke otot jantung) seingga menyebabkan

nyeri dada yang mengakibatkan serangan jantung.

5. Gangguan ginjal : ketika darah yang tidak cukup dialirkan ke ginjal-

ginjal, ginjal-ginjal akan gagal untuk mengeliminasi pembuangan-


pembuangan dari tubuh yaitu urea, dan creatin, dan peningkatan pada

tingkat-tingkat hasil eliminasi didarah terjadi (contohnya : kenaikan

dari blood urea nitrogen atau BUN,dan serum keratin.

6. Shock : tekanan darah yang rendah memacu jantung untuk memompa

darah lebihbanyak, kondisi tersebut yang mengancam nyawa dimana

tekanan darah yang gigih menyebabkan organ-organ seperti ginjal ,

hati, jantung, dan otak untuk secara cepat.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan jika gejala-gejala hipotensi

terus menerus berulang namun sulit untuk mendokumentasikan kelainan-

kelainan dalam pembacaan tekanan darah.Tes mungkin berguna dalam

membedakan hipotensi ortostatik dari gangguan lain yang hadir dengan

gejala orthostasis,seperti sinkop neurocardiogenic dan juga mengevaluasi

bagaiman tubuh bereaksi terhadap perubahan posisi.

Langkah-langkah yang dilakukan saat dilakukan pemeriksaan :

1. Tes ini dilakukan diruangan yang tenang dengan suhu 680F hingga

750F(200C sampai 240C).

2. Pasien harus beristirahat sementara terlentang selama lima menit

sebelum tes dimulai.

3. Sewaktu tes pasien diikat diatas meja yang rata,kemudian meja secara

berangsur-angsur dimiringkan kesudut 70/80 derajat,pembacaan

tekanan darah dan denyut jantung terus menerus diambil.


4. Pasien dibiarkan diatas meja selama lebih dari 10 menit untuk mencari

perubahan-perubahan orthostatic tachycardia syndrome.

Tes ini dianggap positif jika tekanan darah sistolik turun 20mmHg

bawah dasar atau jika tekanan darah diastolik turun 10mmHg bawah

baseline.Jika gejala terjadi selama pengujian,pasien harus dikembalikan ke

posisi terlentang segera.

H. PENATALAKSANAAN MEDIS

Perawatan untuk penderita hipotensi tergantung penyebabnya yaitu :

1. Hipotensi kronik

Hipotensi kronik jarang terdeteksi dari gejala. Hipotensi yang tak

bergejala pada orang-orang sehat biasanya tak memerlukan perawatan.

Dalam mengatasi hipotensi berdasarkan penyebabnya yaitu dengan

mengurangi atau menghilangkan gejalanya.

a. Jika keluhan dirasakan klien saat keadaan diare terjadi, maka klien

dianjurkan untuk pemulihan kepada kebutuhan cairannya, yang

mempengaruhi atau mengurangi volume darah, mengakibatkan

menurunnya tekanan darah.

b. Kecelakaan atau luka yang menyebabkan pendarahan, akan

mengakibatkan kurangnya volume daran dan menurunkan aliran

darah, untuk itu yang dibutuhkan oleh penderita adalah transfusi

darah sesuai dengan yang dibutuhkan.

c. Adanya kelainan jantung bawaan seperti kelainan katup, maka

penderita harusmenjalani operasi jantung sesuai indikasi dokter,


ataupun menjalani pengobatan yang intensif untuk tidak

memperburuk keadaan penderitanya.

2. hipotensi ringan

Cara lain untuk mengatasi hipotensi, yaitu Menambahkan

elektrolit. Penambahan elektrolit untuk diet dapat meringankan gejala

dari hipotensi ringan.

a. Minum kopi. Dosis kafein dipagi dapat memberikan efek karena

kafein dapat memacu jantung untuk bekerja lebih cepat

b. Pemberian posisi trendelenburg. Pada kasus hipotensi rendah

dimana pasien masih merespon dengan meletakkan posisi kaki

lebih tinggi dari pada punggung ( posisi trendelenburg.) posisi itu

akan meningkatkan aliran balik vena, sehingga membuat banyak

darah memenuhi organ-organ yang membutuhkan seperti bagian

dada dan kepala.

c. Klien yang sedang mengalami hipotensi, diharuskan banyak

istirahat, dan membatasi aktifitas fisiknya selama keadaan ini.

d. Klien dengan hipotensi harus membiasakan diri untuk mempunyai

pola makan yang teratur dan mempunyai makanan pelengkap ,

seperti susu untuk meningkatkan stamina. Karena pada umumnya

penderita hipotensi cukup lemah dan mudah lelah.

e. Jika diperlukan misalnya pada klien dengan anemia maka klien

harus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi ataupun

suplemen zat besi untuk meningkatkan sel-sel darah merah darah


yang menambah volume darah sehingga dapat meningkatkan

tekanan darah penderita.

f. Penderita hipotensi dianjurkan untuk rajin berolahraga ringan,

misal jogging, untuk melatih kerja jantung secara teratur, dan

melancarkan aliran darah keseluruh tubuh.

3. hipotensi simtomatik :

Hipotensi postural simtomatik dapat ditangani dengan mengatur

posisi tidur pasien dengan kepala lebih tinggi. Fludrokortison, suatu

mineralokortilkoid dapat juga berguna tapi banyak pasien tidak

mempunyai respon yang baik terhadap obat ini dan obat obatan yang

lain yang telah dicoba seperti indometasin Penanganan hipotensi yang

dilakukan sendiri (lionel ginsberg,2005).

a. Perbanyak asupan cairan terutama air minum.

b. Tambahkan lebih banyak garam pada makanan, kecuali sudah

konsisi lain yang tidak memperbolehkannya.

c. Terarur berolahraga untuk membuat kondisi jantung dan pembulu

darah menjadi lebih sehat .

d. Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain ( Dr.Indra

k.Muhtadi,2013)

Dapat dilakukan cara-cara berikut pada saat tanda dan gejala mulai

muncul . Segeralah berbaring dan biasakan mengubah posisi duduk ke berdiri

secara perlahan. Berlawanan dengan pengidap hipertensi, penderita tekanan

darah rendah justru dianjurkan menambah konsumsi garam dapur, termasuk


makanan asin bergaram. Disarankan total asupan garam sehari diperkirakan

setara dengan 10-20 gram (1-2 sendok makan). Tekanan darah rendah juga

dapat diatasi dengan mengkonsumsi kopi, bayam, cabe, coklat, lada, hati ayam

kampung/sapi/kambing, susu, mentega, keju dan jahe merah. Sebaliknya

hindari makanan yang pahit, asam, dan ketimun. Minum air putih dalam

jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum

kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan

meningkat. Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis

untuk melancarkan peredaran darah.

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

A. Data Umum

1. Nama KK : Bapak M (45 tahun)

2. Alamat : Desa Jambee

3. Pekerjaan : Aparatur desa

4. Pendidikan : D111
5. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama JK Hubungan Keluarga Usia Pendidikan

1. Tn M L Kepala keluaraga 45 tahun D111

6. Genogram

Keterangan :

: Meninggal dunia

: Laki Laki

: Klien kelolaan

7. Tipe Keluarga

Keluarga Bapak M adalah keluarga the singel adult family keluarga yang

terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihan .

6. Suku bagnsa

Aceh/ Indonesia,

7. Agama
Islam, Keluarga sangat taat menjalankan ibadah menurut ketentuan

agama islam baik yang wajib maupun yang sunah.

8. Status Sosial Ekonomi

Penghasilan kepala kelurga perbulan kira-kira ± Rp. 2.500.000.

hubungan dengan tetangga cukup baik, dan sering mengikuti pengajian,

kerja bakti, dan juga bila ada tetangga yang sakit atau meninggal,

keluarga datang mengunjungi begitu pula sebaliknya.

9. Aktifitas Rekreasi Keluarga

Keluarga sering berpergian ke luar kota

B. Riwayat Tumbuh Kembang Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini

Kelurga pada tingkat perkembangan. Kelurga dapat mempertahankan

suasana rumah yang menyenangkan, Mempertahankan keakraban social

Masyarakat, Melakukan life review.

2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

Keluarga mengatakan cukup senang tinggal dirumah sendiri,dan

disamping itu hubungan dengan tetangga juga cukup baik, saling tolong

menolong dan saling menghargai.

3. Riwayat Keluarga Inti

Keluarga mengatakan hanya tinggal sendiri di rumah sejak kedua orang

tuanya meningal dunia.

4. Riwayat Keluarga sebelumya


Ayah dari bapak M merupakan seorang guru dan memiliki riwayat

penyakit TBC ( Tuberkulosis ).

C. Data Lingkungan

1. Karekteristik Rumah

Rumah yang ditempati adalah rumah sendiri terdiri dari ruang tamu

sekaligus ruang tengah, kamar tidur, ruang TV, dapur dan kamar mandi.

Keadaan Rumah kurang rapi .

2. Denah rumah

Lantai 1 Lantai 2
wc

Dapur ruang makan Kamar


tidur 3
Ruang tenggah

Ruang tamu
Kamar Kamar
tidur 1 tidur 2

Terasa 2
Teras 1

Keterangan:

Rumah dua lantai semi permanen , terdapat 3 kamar tidur, ruang tamu +

ruang tengah, dapur ,ruang makan dan 1 kamar mandi. Pencahayaan dan

pentilasi cukup.

3. Karakteristik Tetangga dan Komunitas

Penduduk desa jambee, terdapat jarak antar rumah kira-kira 15 meter,

Rumah bapak M berada tepat di pinggir jalan, di belakang rumah masih


terdapat pohon-pohon yang rindang, suasana sejuk dan nyaman.

Tetangga berasal asli dari daerah tersebut. Pekerjaan beragam dari

pedagang, petani, PNS dan karyawan swasta, juga wiraswasta. Dalam

desa ada kegiatan pengajian dan diikuti warganya.

4. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga sempat tinggal di banda aceh, mulai menempati rumahnya

sejak dari kecil

5. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Jadwal berkumpul keluarga tidak tentu tetapi yang pasti bisa berkumpul

ketika libur hari besar islam. Keluarga mengikuti kegiatan yang ada di

lingkungannya terutama bapak M karna beliau seorang aparatur di desa .

Dalam bertetangga selalu bertegur sapa, saling mengunjungi, dan

menjalin tali silaturahmi.

6. Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga tidak ada masalah dengan tetangga yang lain, keluarga selalu

mendapat dukungan dari keluarga yang lain dan bila ada masalah selalu

dibicarakan bersama-sama.

D. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga selalu berkomunikasi secara terbuka antar anggota keluarga,

setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan. Pengambil

keputusan adalah Bapak M sebagai KK

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Di setiap ada permasalahan, bapak M selalu meminta pendapat keluarga

dalam memecahkan masalah apapun

3. Struktur Peran Keluaga

bapak M sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk memenuhi

segala kebutuhan keluarga, bapak M tinggal sendiri di rumah yang dia

tempati .

4. Nilai dan Norma Keluarga

Keluarga menganut agama Islam dan sanggat taat dalam melakukan

kegiatan beribadah baik yang wajib maupun yang sunnah.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afeksi

Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Bila

ada masalah selalu dibicarakan bersama-sama.

2. Fungsi Sosialisasi

Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga

dengan tetangga. bapak M sering membantu tetangganya jika ada suatu

acara di sekitar rumah.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

Bapak M mengatakan suka sakit kepal dan masuk angin, bapak M

mengatakan sudah tau kalau pusing yang di rasakannya adalah Hipotensi

atau tekanan darah rendah. Bapak mengatakan pusing yang sering di

rasakan bapak M hampir setiap hari terutama bila lelah setelah


beraktivitas. Pusing yang di rasakan bapak M sudah lama sekitar 1,5

tahun yang lalu, bila pusingnya kambuh bapak M langsung istirahat dan

tidur . bapak M mengatakan bila sakit berlanjut langsung berobat ke

dokter atau ke puseksmas.

4. Fungsi ekonomi

Bapak M mengatakan kebutuhan ekonomi dalam keluarga cukup dan

terpenuhi karena beliau hanya hidup sendiri.

F. Stres dan koping Keluarga

1. Stresor Jangka pendek

bapak M sering merasakan denyut jantung berdebar kenjang dan juga

sering mengalami pusing lemas saat kecapean setelah beraktivitas.

2. Stresor jangka Panjang

bapak M mengatakan pusingnya sudah lama, istirahat di tidurkan, kalau

belum sembuh baru minum obat darah tinggi seperti yang di sarankan

dokter.

3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah

Bila sakit bapak M kambuh keluarga biasannya membelikan obat jika

persediaannya habis, memijat kepalanya dan memintanya untuk banyak

beristirahat.

4. Strategi Koping Yang Digunakan


Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-

sama untuk memecahkan masalahnya.

5. Strategi Adaptasi Disfungsional

bapak M mengatakan bila lagi kesal langsung saja bicara pada keluaraga

yang lain agar tahu kekesalannnya dan kadang-kadang diam saja tidak

mau mengungkapkan bila dianggap tidak penting.

G. Harapan Keluarga

Keluarga sangat berharap mendapat informasi tentang kesehatan dan sangat

senang ada mahasiswa keperawatan yang praktik di desa jambee.

H. Pemeriksaan fisik (Head to toe )

Anggota keluarga
Pemeriksaan fisik
Bapak M

a. Tanda vital

Suhu 36 0 C

Nadi 88 x/mnt

RR 20 x/mnt

TD 90/80 mm Hg
b. Fisik

1. Kepala Rambut berwarna hitam, bersih

2. Mata Konjungtiva tak anemis, sklera tidak ikterik, ada

keluhan penurunan penglihatan.

3. Telinga Simetris, tida ada serumen, tidak ada peradangan,

tidak ada keluhan penurunan pendengaran

4. Hidung Tidak ada sekret, rongga hidung bersih

5. Mulut dan Tidak ada keluhan, gigi geraham sudah tanggal

gigi

6. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

7. Dada/ thorax Bentuk dada simetris, bunyi nafas vesikuler,

tidak ada keluhan sesak dan ada rasa berdebar di

dada. Ronkhi atau wheezing tidak ditemukan.

8. Abdomen Tidak ada pembesaran, bising usus (+), tidak ada

nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar

9. Ektremitas rentang gerak lemah, reflek patela +/+ , kekuatan

otot

5555 5555

5544 5544
ANALISA DATA :

Diagnosa
No. Data
Keperawatan

1. Data Subyektf: Gangguan perfusi

- bapak M mengatakan sering pusing ,lemas, jaringan serebral

dan cemas.

- bapak M juga mengatakan pusingnya seperti

muter-muter tujuh keliling dan lemas .

- Kelurga mengatakan pusingnya adalah pusing

karna darah rendah


- Bapak M mengatakan bila pusingnya kambuh

langsung istirahat dan minum obat.

Obyektif:

- bapak M menunjukan daerah kepala yang

terasa pusing banget bila pusingnya kambuh.

- Tampak pucat,lemas

- TTV

Nadi: 88 x/mnt

Suhu: 36OC

Rr: 20 x/ mnt

TD: 90/80 mmHg

2. Data subyektif: Intoleransi

- Bapak M mengatakan pusing kepalanya bila aktivitas

kambuh sampai tidak bisa melakukan kegiatan

sehari-hari.

- bapak M mengatakan stelah pusingnya sembuh

badannya lemas.

- Keluarga mengatakan pusingnya kambuh bila

kecapean setelah beraktivitas.

- bapak M mengatakan untuk mencegah agar

tidak kambuh pusingnya, tidak melakukan


aktivitas yang melelahkan.

- TTV

Nadi: 88 x/mnt

Suhu: 36OC

Rr: 20 x/ mnt

TD: 90/80 mmHg

SKORING MASALAH :

1. Perfusi jaringan serebral tidak afektif pada bapak M berhubungan dengan

pola makan yang tidak sehat dan ketidak mampuan keluarga merawat

anggota keluarga dengan hipotensi.

Kriteria Bobot Pembenaran


Sifat Masalah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah sedang tidak terjadi,
Resiko nilai 2 masalah pernah terjadi, jika
keadaan ini tidak diatasi, maka
kemungkinan akan timbul
gangguan pada jaringan otak dan
jantung
Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 Motivasi keluarga untuk mengatasi
untuk diubah masalah cukup. Pengetahuan
Sebagian nilai 1 keluarga tentang penyakit kurang
Potensial 2/3 x 1 = 2/3 Masalah sudah pernah terjadi, ada
dicegah riwayat hipotensi dalam keluarga
Cukup nilai 2
Menonjolnya 1/2 x 1 = ½ Keluarga merasakan adanya
masalah masalah tersebut tetapi tidak perlu
Masalah segera ditangani
dirasakan tetapi
tidak segera
ditangani
Skore 2 5/6

SKORING MASALAH

2. Intoleransi aktivitas pada bapak M berhubungan dengan kelemahan dan

ketidak seimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan dan ketidak

mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah hipotensi.

Kriteria Bobot Pembenaran

Sifat Masalah 3/3 x 1 = 1 Masalah sedang terjadi

Aktual nilai 3

Kemungkinan untuk 1/2 x 2 = 1 Motivasi keluarga untuk

diubah mengatasi masalah cukup.

Sebagian nilai 1
Potensial dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah sering dirasakan dan

Cukup nilai 2 adanya support system dari

anggota keluarga yang selalu

mencari informasi tentang

perawatan dan pengobatan.

Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasakan adanya

masalah masalah tersebut dan

Masalah ada dan melakukan pengobatan sendiri

perlu segera

ditangani nilai 2

Skore 3 2/3

Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Perfusi jaringan serebral tidak afektif pada bapak M berhubungan dengan

pola makan yang tidak sehat dan ketidak mampuan keluarga merawat anggota

keluarga dengan Hipotensi.

2. Intoleransi aktivitas pada bapak M berhubungan dengan kelemahan dan

ketidak seimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan dan ketidak

mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah hipotensi.

3. Defisit pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurangnya pajanan

informasi
Rencana asuhan keperawatan

Nama KK : Bapak M Nama Mahasiswa : Rahmat Fitra

Alamat : Desa jambee NIM : 20900067

Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi


No Diagnosa Keperawatan
Jangka panjang Jangka pendek Kriteria Standar

1. Perfusi jaringan serebral Setelah pertemuan 1.Setelah Respon verbal Penyakit darah 1. Jelaskan arti

tidak afektif pada bapak M 4x30 menit pertemuan 1x30 rendah atau hipotensi dengan

berhubungan dengan gangguan perpusi menit keluarga Hipotensi lembar balik

perubahan status mental di jaringan serebral mampu mengenal (Hypotension)

karnakan faktor usia yang tidak efektif pada masalah hipotensi: adalah suatu

lansia dan regenerasi sel- M dapat teratasi 1. Menyebutkan keadaan dimana

sel saraf otak dan ketidak pengertian tekanan darah

mampuan keluarga hipotensi seseorang kurang


merawat anggota keluarga dari angka

dengan hipotensi. normal, yaitu

mencapai 90/60

mmHg.

2. Menyebutkan Respon verbal Keluarga dapat 1. tanyakan kembali arti

tanda dan gejala menyebutkan 4 hipotensi dan beri

hipotensi dari 7 tanda reinforcement positif

hipotensi: atas jawaban yang

1.sering pusing benar

2.sering menguap 2. Diskusikan dengan

3. penglihatan keluarga tanda dan

terkadang gejala hipotensi melalui

dirasakan kurang lembar balik


jelas (kunang- 3. Tanyakan kembali

kunang) terutama tanda dan gejala

sehabis duduk hipotensi pada keluarga

lama lalu 4. Beri reinforcement

berjalan posistif atas jawaban

4. keringat dingin yang benar

5. merasa cepat

lelah tak

bertenaga

6. bahkan

mengalami

pingsan yang

berulang
3. Menyebutkan Respon verbal Keluarga dapat 1. Jelaskan penyebab

faktor penyebab menyebutkan 4 hipotensi dengan

terjadinya dari 7 penyebab menggunakan lembar

hipotensi. hipotensi balik

- Proses menua 2. Motivasi keluarga

- Kelelahan untuk mengulang

- Gaya hidup penjelasan perawat

(pola makan 3. Beri reinforcement

tidak posistif atas jawaban

teratur,kuran yang benar

g olahraga)

- Dehidrasi

(kekurangan

cairan tubuh)
- Mengkonsum

si obat –

obatan

tekanan darah

rendah

- Penggunaan

obat berefek

diuretik

- Kurangnya

suplai

oksigen dlm

darah ke otak
4. Mengidentifikasi Respon verbal Keluarga 1. Bantu keluarga

adanya hipotensi mengenali mengenali adanya

pada anggota adanya hipotensi masalah pusing karna

keluarga pada anggota hipotensi pada anggota

keluarga keluarga

berdasarkan 2. Beri reinforcement

tanda dan gejala positif atas jawaban

yang ada yang benar

5. Memutuskan Respon verbal Keluarga dapat 1. Jelaskan akibat lanjut

untuk merawat menyebutkan 2 dari hipertensi dengan

anggota keluarga dari 4 akibat lembar balik

dengan hipotensi. lanjut dari 2. Motivasi keluarga

a. Menyebutkan hiportensi: untuk mengulang dan


akibat lanjut - Aktifitas beri reinforcement

hipotensi terganggu positif atas jawaban

oleh pusing yang benar

dan lemah.

- Syok

hipovolemik

(diare

berat,keringat

berlebih)

- Syok

Kardiogenik

(gagal

jantung)

- Syok
Neurogenik

(Cedera

Benturan

Hebat)

6. Keluarga Respon verbal Keputusan 1. Motivasi keluarga

memutuskan keluarga untuk untuk mengatasi

merawat anggota merawat dan masalah yang dihadapi

keluarga dengan mengatasi 2. Beri reinforcement

hipotensi hipotensi pada positif atas keputusan

anggota keluarga yang diambil keluarga

3. Jelaskan cara

mencegah kambuhnya

hipotensi dengan
lembar balik

7. Setelah Respon verbal Keluarga dapat 1. Minta keluarga untuk

pertemuan 2x45 menyebutkan 3 menjelaskan kembali

menit keluarga dari 6 cara 2. Beri reinforcement

mampu merawat pencegahan positif atas kemampuan

anggota keluarga hiortensi: menjelaskan kembali

dengan hipotensi 1. Istirahat yang 3. Beri kesempatan

a. Menyebutkan cukup pada keluarga untuk

cara mencegah 2. Hindari kerja bertanya tentang hal

kambuhnya berat. yang belum jelas

hipotensi 3. Minum air

putih 8 – 10

gelas/hari.Olahra
ga teratur

4. Gunakan

Stocking elastic

5. Obat –

obatan / vitamin

8. Melakukan Respon Cara perawatan 1. Jelaskan cara

perawatan sendiri psikomotor hipotensi: perawatan hipotensi

saat terjadi 1. Bangun dan dengan lembar balik

hipotensi. berbaring secara 2. Demosntrasikan cara

perlahan. perawatan saat

2. Pemijatan dari hipotensi

arah kaki kea rah 3. Motivasi keluarga

kepala. untuk mengulangi


3. Konsumsi kembali cara perawatan

kalori, seperti hipotensi

minun the manis 4. Beri reinforcement

dan roti positif atas tindakan

4. Di anjurkan yang dilakukan

makan makanan keluarga

yang

mengandung

garam dapur.

9. Mengidentifikasi Respon Di keluarga 1. Lakukan kunjungan

makanan yang kognitif tersedia makanan tidak direncanakan

sesuai yang tidak untuk mengevaluasi

memperburuk konsumsi makanan


keluhan 2. Beri penghargaan

atas tindakan yang

dilakukan dengan benar

10. Keluarga Respon verbal Pelayanan 1. Jelaskan fasilitas

mampu kesehatan yang pelayanan kesehatan

memanfaatkan biasa yang ada dimasyarakat

pelayanan dimanfaatkan 2. Beri kesempatan

kesehatan untuk Puskesmas, RS, keluarga untuk

mengatasi dokter praktek. mengulangi dan beri

hipotensi pujian atas jawaban

yang benar

11. Menyebutkan Respon verbal Pergi ke 1. Identifikasi bersama

fasilitas pelayanan pelayanan keluarga kapan harus


kesehatan yang kesehatan untuk pergi ke pelayanan

bisa dimanfaatkan pemeriksaan kesehatan

rutin dan apabila

ada keluhan

12. Menyebutkan Respon Keluarga pergi 1. evaluasi apakah

waktu untuk pergi afektif ke pelayanan keluarga sudah pergi ke

ke palayanan kesehatan untuk pelayanan kesehatan

kesehatan mengatasi 2. Beri pujian jika pergi

a. Memanfaatkan masalah ke pelayanan kesehatan

fasilitas pelayanan hipotensi.

kesehatan
No Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Kriteria Evaluasi Rencana Tindakan

Keperawatan Evaluasi Standar

Keluarga

2. Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan 1.Selama 1x45 menit Respson 1.Pengertian 1. Jelaskan kepada

pada bapak M b/d tindakan keperawatan kunjungan,Keluarga verba intoleransi aktifitas, keluarga tentang

ketidak mampuan masalah intoleransi dapat merawat adalah stabilitas pengertian

keluarga merawat aktifitas dapat teratasi anggota keluarga fisiologis atau intoleransi aktifitas .

anggota keluarga dengan menjelaskan respon gerak yang 2. Motivasi keluarga

1.1) Menyebutkan menurun . untuk menyebutkan

pengertian dan 2.Keluarga kembali pengertian

akibat dari memutuskan untuk dan akibat lanjut dari

intoleransi aktifitas merawat Tn M. intoleransi aktifitas .

1.2) Memutuskan 3. Berikan


untuk merawat Tn M reinforcement positif

dengan intoleransi atas jawaban

aktifitas keluarga .

4. Diskusikan

kembali bersama

keluarga tentang

keinginan dan

kesiapan keluarga

untuk merawat Tn.M

3. Defisit Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon 1. Keluarga 1. Kaji kesiapan dan

pengetahuan kunjungan selama 1 x kunjungan selama 1x verbal mengetahui hambatan belajar

keluarga 45 menit, keluarga 45 menit, keluarga penyakit hipotensi dalam keluarga.

berhubungan dapat mengetahui mengerti tentang : tentang pengertian, 2. Jelaskan tekanan


dengan kurangnya tentang penyakit 1. Penyakit penyebab, tanda darah normal, tekanan

pajanan informasi hipotensi hipotensi gejala dan darah rendah dan

(pengertian, tanda pencegahan efeknya.

dan gejala, serta 2. Keluarga 3. Bantu klien dalam

cara pengobatan) mengetahui mengidentifikasi

2. Pencegahan komplikasi dari faktor yang dapat

hipotensi hipotensi seperti diubah : merokok,

3. Komplikasi pada penyakit jantung, alkohol, dan pola

hipotensi gagal ginjal serta hidup penuh stres.

4. Diet pada stroke. 4.Berikan KIE klien

hipotensi 3. Keluarga tentang Hipotensi :

5. Cara mengontrol mengetahui jenis 5. Jelakan tentang

hipotensi makanan apa saja obat (trasional, dosis

yang harus dan efek samping).


dibatasi. 6. Berikan

Keluarga kesempatan kepada

mengetahui cara keluarga untuk

mengontrol bertanya

hipotensi seperti 7. Minta keluarga

olah raga secara untuk mengulangi

teratur, kontrol materi yang telah

tekanan darah disampaikan Berikan

secara rutin, rein forcement positif

menjaga pola atas keaktifan

makan, serta keluarga dan

menjaga berat penyuluhan

badan ideal.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

Keluarga

1. Perfusi jaringan serebral Tgl 08-10-2020 jam 10.00-11.00 WIB S:

tidak afektif pada bapak M • Mengucapkan salam - Keluarga menjawab salam

berhubungan dengan • Memvalidasi keadaan keluarga - Keluarga Tn.M mengatakan hipotensi adalah

perubahan status mental di • Mengingatkan kontrak kenaikan tekanan darah sistolik di bawah 90

karnakan faktor usia yang • Menjelaskan tujuan mmHg dan tekanan darah diastolik = 60

lansia dan regenerasi sel-sel TUK 1 mmHg.

saraf otak dan ketidak 1. Mengkaji ulang pengetahuan - Tn. M mengatakan hipotensi bisa terjadi akibat

mampuan keluarga merawat keluarga tentang hipotensi konsumsi kurang istirahat.

anggota keluarga dengan 2. Mendiskusikan bersama keluarga - Tn. M juga mengatakan tanda-tanda hipotensi
hipotensi. tentang pengertian hipotensi. yang suka terjadi pada dirinya berupa sakit
3. Menjelaskan kepada keluarga tanda kepala, pusing, lemas, kesemutan kelelahan,
dan penyebab hipotensi dengan jantung berdebar, gangguan tidur .

menggunakan leaflet O:

4. Mendiskusikan bersama keluarga - Tn. M kooperatif serta mendengarkan

tentang tanda dan gejala hipotensi penjelasan yang diberikan.

5. Mendemonstrasikan di depan A:

keluarga dalam pembuatan jus Masalah dapat teratasi

belimbing ( obat tradisional) P:

6. Memberikan kesempatan dan motivasi keluarga dalam meningkatkan kesehatan

motivasi keluarga untuk mencoba anggotakeluarga.

melakukan re-demonstrasi pembuatan

minuman dari irisan tomat dan air gula

7. Memberikan reinforment positif

terhadap prilaku yang benar.

S:
2. Intoleransi aktifitas pada Tn. TUK 1 - Tn. M dapat menyebutkan pengertian dari

M b/d ketidak mampuan 1. Menjelaskan kepada keluarga tentang intoleransi aktifitas yaitu respon gerak yang

keluarga merawat anggota pengertian intoleransi aktifitas menurun/ kelemahan .

keluarga . 2. Motivasi keluarga untuk O:

menyebutkan kembali pengertian dan Keluarga kooperatif serta mendengarkan

akibat lanjut dari intoleransi aktifitas . penjelasan yang diberikan.

3. Memberikan reinforcement positif A:

atas jawaban keluarga . Masalah dapat teratasi

4. Mendiskusikan kembali bersama P:

keluarga tentang keinginan dan Memotivasi keluarga dalam keinginannya untuk

kesiapan keluarga untuk merawat Tn.M merawat Tn.M.

S:
3. Defisit pengetahuan keluarga 1. Mengkaji kesiapan dan hambatan - Klien dan keluarga mengatakan sudah

berhubungan dengan dalam belajar dalam keluarga. mengerti tentang diet untuk hipotensi.

kurangnya pajanan informasi 2. Menjelaskan tekanan darah normal, - Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang

tekanan darah rendah dan efeknya. hipotensi dan faktor penyebab hipotensi

3. Membantu klien dalam O:

mengidentifikasi faktor yang dapat - Keluarga mengungkapkan pengetahuan akan

diubah : merokok, alkohol, dan pola hipotensi dan akan mengubah pola hidupnya

hidup penuh stres. - Keluarga mengatakan akan berusaha

4. Memberikan KIE klien tentang mengubah pola hidup salah satunya bapak M

Hipotensi : akan perlahan mengurangi merokonya dan

- Pengertian hipotensi ingin suatu saat nanti bisa berhenti merokok

- Penyebab Hipotensi - Keluarga mengatakan berusaha menghindari

- Cara mencegah hipotensi penyebab hipotensi dan melakukan

5. Menjelakan tentang obat (rasional, pencegahan dari sekarang


dosis dan efek samping). A:

6 . Memberikan kesempatan kepada Masalah teratasi

keluarga untuk bertanya P : Discarge planing

7. Meminta keluarga untuk mengulangi Motivasi klien untuk memperhatikan pola hidup

materi yang telah disampaikan dan makanan dari hal yang telah diajarkan

8. Memberikan reinforcement positif

atas keaktifan keluarga dan

penyuluhan
Evaluasi sumasif

Diangnosa Evaluasi sumasif Paraf

1. Perfusi jaringan S:

serebral tidak afektif - Keluarga menjawab salam

pada bapak M - Keluarga Tn.M mengatakan hipotensi

berhubungan dengan adalah kenaikan tekanan darah sistolik

perubahan status mental di bawah 90 mmHg dan tekanan darah

di karnakan faktor usia diastolik = 60 mmHg.

yang lansia dan - Tn. M mengatakan hipotensi bisa

regenerasi sel-sel saraf terjadi akibat konsumsi kurang

otak dan ketidak istirahat.

mampuan keluarga - Tn. M juga mengatakan tanda-tanda


merawat anggota hipotensi yang suka terjadi pada
keluarga dengan dirinya berupa sakit kepala, pusing,
hipotensi. lemas, kesemutan kelelahan, jantung

berdebar, gangguan tidur .

O:

- Tn. M kooperatif serta mendengarkan

penjelasan yang diberikan.

A:

Masalah dapat teratasi

P:
Hentikan Intervesi
2. Intoleransi aktifitas

pada Tn. M b/d ketidak S:

mampuan keluarga - Tn. M dapat menyebutkan pengertian

merawat anggota dari intoleransi aktifitas yaitu respon

keluarga . gerak yang menurun/ kelemahan .

O:

Keluarga kooperatif serta mendengarkan

penjelasan yang diberikan.

A:

Masalah dapat teratasi

P:

Memotivasi keluarga dalam keinginannya


untuk merawat Tn.M.

3. Defisit pengetahuan

keluarga berhubungan S:

dengan kurangnya - Klien dan keluarga mengatakan sudah

pajanan informasi mengerti tentang diet untuk hipotensi.

- Keluarga mengatakan sudah mengerti

tentang hipotensi dan faktor penyebab

hipotensi

O:

- Keluarga mengungkapkan pengetahuan

akan hipotensi dan akan mengubah pola


hidupnya

- Keluarga mengatakan akan berusaha

mengubah pola hidup salah satunya

bapak M akan perlahan mengurangi

merokonya dan ingin suatu saat nanti

bisa berhenti merokok

- Keluarga mengatakan berusaha

menghindari penyebab hipotensi dan

melakukan pencegahan dari sekarang

A:

Masalah teratasi

P : Discarge planing

Motivasi klien untuk memperhatikan pola

hidup dan makanan dari hal yang telah

diajarkan
LAPORAN PENDAHULUAN

PERTEMUAN 1 : SABTU, 26 SEPTEMBER 2020

A. Latar Belakang

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari

suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan

anaknya (Ibrahim, dkk, 2002). Menurut Effendy (1998) yang dikutip dari

Departemen Kesehatan RI (1998), keluarga adalah unit terkecil dari

masyarakat dan terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang

berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan

saling ketergantungan.

Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan

keluarga saling berkaitan dan mempengaruhi antara sesama anggota keluarga.

Keluarga adalah salah satu sasaran dalam pelaksanaan askep di masyarakat,

Askep keluarga dilaksanakan sesuai dengan tahapan proses keperawatan

meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi.

Asuhan keperawatan keluarga pada bapak M akan dimulai dengan

melakukan pengkajian sebagai tahap pertama dimana seorang perawat

memperoleh informasi secara lengkap dan komprehensif, sehingga dapat

diidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi keluarga (high risk family).

Data sementara yang diperoleh saat ini yaitu bapak M berumur 45 tahun,
beliau tinggal di desa jambee, bapak M saat ini mempuyai riwayat hipotensi

dan wasir / ambeyen sejak 1 tahun terakhir.

Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah suatu keaadan dimana

tekanan darah lebih rendah dari nilai 90/60 mmHg atau tekanan darah cukup

rendah, sehingga menyebabkan gejala-gejala seperti pusing dan pingsan, (A.J

Ramadahan, 2010). Hipotensi atau tekanan darah rendah terjadi jika terdapat

ketidak seimbangan antara kapasitas vaskuler darah dan volume darah atau

jika jantung terlalu lemah untuk menghasilkan tekanan darah yang dapat

mendorong darah (Sherwod. 2002)

Hipotensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah rendah dari

90/60 mmHg sehingga menyebabkan keluhan. Namun, jika tidak terjadi

keluhan dapat dikategorikan kondisi yang normal. Sedangkan tekanan darah

adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi

saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolic

adalah tekanan terendah yang terjadi saat ventrikel beristirahat dan mengisi

ruangannya. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan

sistolik terhadap tekanan diastolic .

Hipotensi adalah tekanan darah rendah sehingga tidak mencukupi untuk

perfusi dan oksigenasi jaringan adekuat. Hipotensi dapat primer atau sekunder

(misalnya penurunan curah jantung, syok hipovolemik, penyakit Addison)

atau postural (ortostatik).


Berdasarkan kondisi diatas maka data yang harus dikaji lebih dalam

adalah riwayat penyakit keluarga, pola makan, aktifitas/istirahat, keamanan,

sirkulasi, nyeri/ kenyamanan, pola hidup.

Rencana pertemuan tanggal 26 September 2020 akan bertemu dengan

keluarga bapak M untuk melakukan tugas pencapaian keluarga, untuk

mendapatkan data umum dan data pengkajian.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan

Belum dapat ditetapkan karena pengkajian belum dilakukan

2. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan data dan informasi mengenai kondisi keluarga dengan

lengkap melalui kepala keluarga dan anggota keluarga yang lain.

3. Tujuan Khusus

Setelah 30 menit interaksi, diharapkan:

a. Dapat membina hubungan saling percaya antara perawat dan keluarga

b. Mendapatkan data keluarga secara umum

c. Mendapatkan data masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga

d. Mendapatkan data tentang tugas pencapaian keperawatan keluarga

e. Mendapatkan data pengkajian fisik secara umum.


4. Kriteria Evaluasi

a. Kriteria struktur

 Tersedia format pengkajian untuk panduan selama pengkajian

 Telah membuat kontrak sebelumnya

 Tempat pengkajian sesuai dengan yang disepakati

b. Kriteria Proses

 Keluarga mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai

 Seluruh anggota keluarga dapat hadir

 Keluarga berpatisipasi aktif dalam menyampaikan informasi

 Keluarga ikut memfasilitasi pada saat perawat mengobservasi

disekitar rumah

 Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

c. Kriteria hasil

 Didapatkan terbina hungan saling percaya antara perawat dengan

seluruh anggota keuarga

 Di dapat data umum keluarga secara lengkap

 Didapatkan data tentang tugas pencapaian keperawatan keluarga

 Didapatkan data pengkajian fisik

 Keluarga yakin dan percaya pada perawat

C. Rencana Kegiataan

1. Topik : Pengkajian perawatan keluarga

2. Metode : Observasi dan pemeriksaan fisik

3. Media : Format pengkajian keluarga dan Nursing kit


4. Hari : Sabtu

Tanggal : 26 September 2020

Waktu : 30 menit

D. STRATEGI PELAKSANAAN

No ALOKASI WAKTU KEGIATAN


1. 10.00 -10.10 1. Persiapan tempat
2. Persiapan media
2. 10.10 – 10.15 1. Pembukaan
2. Memberi salam
3. Menjelaskan tujuan kegiatan
3. 10.15 – 10.35 Melakukan wawancara tentang pengkajian
keluarga meliputi :
1. Data umum
2. Riwayat perkembangan keluarga
3. Lingkungan
4. Struktur dan fungsi keluarga
4. 10.35 – 10. 45 1. Menyimpulkan hasil kegiatan
2. Memberi kesempatan bertanya
3. Melakukan evaluasi dengan
memberikan pertanyaan kepada peserta
4. Membuat kesimpulan
5. Mengucapkan salam
6. Membuat kontrak pertemuan
selanjutnya
KEPERAWATAN KELUARGA

PERTEMUAN II : SENIN, 28 SEPTEMBER 2020

A. Pengkajian

Pada pertemuan pertama, perawat telah menjalin komunikasi yang baik

dengan keluarga bapak M dan mendapatkan tanggapan yang baik pula dari

keluarga Bapak M. Dari komunikasi tersebut terciptalah hubungan saling

percaya antara perawat dengan bapak M. bapak M terlihat sangat terbuka dan

mau menceritakan segala hal yang ingin diketahui oleh perawat terutama

tentang kesehatan sejak mengalami hipotensi. Pada pertemuan pertama

didapatkan informasi tentang data umum keluarga bapak M. Bapak M berumur

45 tahun. Bapak M bekerja sebagai aparatur desa.

Keluarga bapak M saat ini menempati rumah milik sendiri. Keadaan

lingkungan di sekitar tempat bapak M tinggal terlihat bersih. Rumah bapak M

berbetuk rumah Aceh dan berada di desa jambee kec. delima.

Dari hasil wawancara dengan bapak M, beliau mengatakan selama

mulai ke sawah kurang lebih sekitar dua minggu yang lalu dirinya sering

merasa pusing dan lemas dan seperti semponyongan. seperti terbakar

dirasakan didaerah pergelangan kaki, betis dan lutut. Kadangkala nyeri juga

dirasakan pada saat kakinya terkena lumpur sawah. Selain itu Ibu Z

mengatakan dirinya sering merasa pedis perunya terutama pada jam 04.00 WIB

dan jam 16.00 WIB. Ibu Z mengaku selama ini dirinya sering makan tidak

teratur. Dirinya mengaku jarang makan pagi, biasanya kalau makan pagi
sekitar jam 10.00 WIB karena buru-buru ke sawah. Nyeri perut dirasakan

semenjak dirinya mulai kesawah yaitu sekitar dua minggu yang lalu.

Ibu Z juga mengatakan, suaminya yaitu Bapak R sering mengeluh sakit

perut, terasa pedis dan seperti ada angin. Selain suaminya, anak bungsunya

yaitu Anak M jug apernah menderita sakit perut sekitar setahun yang lalu.

Namun setelah dibawa ke tabib, penyakit anaknya tersebut sudah sembuh. Ibu

Z mengatakan anak bungsunya sering batuk terutama jika cuaca sedang panas.

Dari hasil pemeriksaan fisik pada bapak M didapatkan data TD 100/80

mmHg, Nadi 80 x/m, RR 22 x/m. Sedangkan untuk pemeriksaan fisik angota

keluarga belum diperoleh karena pada saat pertemuan pertama hanya bapak M

yang berada di rumah.

Selanjutnya pada pertemuan kedua ini, perawat akan berdiskusi

bersama-sama tentang penyakit yang dialami bapak M yaitu memberikan

penkes tentang anemia dan mengajarkan cara kompres hangat. Selain itu

perawat juga ingin melanjutkan pengkajian terutama pemerikaan fisik pada

keluarga bapak M.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan

Perfusi jaringan serebral tidak afektif pada bapak M berhubungan dengan

pola makan yang tidak sehat dan ketidak mampuan keluarga merawat anggota

keluarga dengan Hipotensi.

2. Tujuan umum
Keluarga dapat mengenal masalah anemia pada bapak M

3. Tujuan khusus

Selama 1 x 30 menit kunjungan, keluarga dapat :

 Menjelaskan pengertian hipotensi

 Menjelaskan penyebab terjadinya hipotensi

 Menjelaskan tanda dan gejala hipotensi

 Menjelaskan penatalakasanaan hipotensi

4. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

 Tersedianya tempat pertemuan

 Adanya kontrak waktu selama 30 menit

 Tersedianya media : leaflet dan nursing kit

b. Evaluasi proses

 Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 30 menit

 Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi

 Keluarga yang menghadiri proses interaksi adalah ibu, suami dan

anaknya.

c. Evaluasi Hasil

 Bapak M dapat menjelaskan pengertian hipotensi

 Bapak M dapat menjelaskan penyebab timbulnya hipotensi

 Bapak M dapat menjelaskan tanda dan gejala hipotensi


 Bapak M dapat menyebutkan penatalaksanaan hipotensi

C. Rancangan Kegiatan

Topik : Penyuluhan tentang anemia kepada keluarga

Metode : Wawancara, diskusi, pemeriksaan fisik

Media : Leaflet dan nursing kit

Waktu : 30 menit

No Alokasi Waktu Kegiatan

Fase orientasi

Mengucapkan salam
1. 13.30 – 13.35
Membuat kontrak waktu

Menjelaskan maksud dan bagian interaksi

Fase kerja

Menjelaskan pengertian hipotensi pada bapak M

Menjelaskan penyebab timbul hipotensi pada bapak

2. 13.35 – 13.50 Menjelaskan tanda dan gejala hipotensi pada bapak

Menjelaskan penatalaksanaan hipotensi pada bapak

3. 13.50 – 14.00 Fase terminasi

Membuat kesimpulan hasil pertemuan

Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya


Mengucapkan salam

LAPORAN PENDAHULUAN

PERTEMUAN III

RABU, TANGGAL 30 September 2020

A. Pengkajian

Pada pertemuan kedua (28 September 2010), perawat dan keluarga

khususnya bapak M telah sama-sama berdiskusi tentang hipotensi,. Pada

pertemuan tersebut, bapak M dan keluarga telah mengerti hal-hal yang

berhubungan dengan Hipotensi. Bapak M mampu menyebutkan pengertian

Hipotensi, penyebab Hipotensi, tanda/gejala Hipotensi dan penatalaksanaan

Hipotensi. Pada saat itu Bapak M masih mengeluh lemas dan pandangan

berkunang kunang.

Selanjutnya pada pertemuan ketiga ini, perawat dan keluarga Bapak M

akan sama-sama mendiskusikan tentang bagaimana akibat dari hipotensi dan

bagaimana pencegahan dan perawatan pada penderita hipotensi serta diet

sehat untuk penderita hipotensi.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan

a. Perfusi jaringan serebral tidak afektif pada bapak M berhubungan

dengan pola makan yang tidak sehat dan ketidak mampuan keluarga

merawat anggota keluarga dengan Hipotensi.


b. Intoleransi aktivitas pada bapak M berhubungan dengan kelemahan dan

ketidak seimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan dan ketidak

mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah hipotensi

2. Tujuan Umum

Keluarga mampu merawat bapak M dengan masalah kesehatan Hipotensi

3. Tujuan Khusus

Selama 1 x 45 menit kunjungan, keluarga dapat :

a. Menyebutkan akibat dari penyakit hipotensi

b. Menyebutkan pencegahan hipotensi

c. Menyebutkan cara perawatan hipotensi

d. Menjelaskan tentang diet sehat untuk penderita hipotensi

4. Kriteria Evlauasi

a. Evaluasi struktur

 Tersedianya tempat pertemuan

 Adanya kontrak waktu selama 45 menit

 Tersedianya media : leaflet dan nursing kit

b. Evaluasi proses

 Bapak M dan keluarga tampak kooperatif dalam penyampaian

 Keluarga aktif mengikuti/memberikan tanggapan dan pertanyaan

tentang bagaimana perawatan hipotensi, akibat dan pencegahannya

serta diet sehat untuk penderita hipotensi.

c. Evaluasi Hasil

 Keluarga bapak M dapat menyebutkan akibat dari hipotensi


 Keluarga bapak M dapat menyebutkan bagaimana pencegahan

hipotensi

 Keluarga bapak M dapat menyebutkan bagaimana perawatan

hipotensi

 Keluarga dapat menjelaskan tentang diet sehat untuk penderita

hipotensi.

C. Rancangan Kegiatan

Topik : Lanjutan penyuluhan tentang hipotensi


Metode : Ceramah, Diskusi dan tanya jawab
Media : Flipchart dan leaflet
Waktu : 45 menit
No Alokasi Waktu Kegiatan

1. 13.30 – 13.35 Fase orientasi


 Mengucapkan salam
 Membuat kontrak waktu
 Menjelaskan tujuan interaksi
2. 13.35 – 14.10 Fase Kerja
 Menjelaskan akibat yang ditimbulkan
hipotensi
 Menjelaskan bagaimana pencegahan
hipotensi
 Menjelaskan bagaimana perawatan
hipotensi
 Menjelaskan tentang diet sehat untuk
penderita hipotensi
3. 14.10 – 14.15 Fase terminasi
 Membuat kesimpulan hasil pertemuan
 Membuat kontrak waktu pertemuan
selanjutnya
 Mengucapkan salam
LAPORAN PENDAHULUAN

PERTEMUAN IV

KAMIS, TANGGAL 3 OKTEBER 2020

A. Pengkajian

Pada pertemuan ketiga (30 September 2020), perawat dan keluarga

khususnya Bapak M telah sama-sama berdiskusi tentang hipotensi. Pada

pertemuan tersebut, bapak M dan keluarga telah mengerti hal-hal yang

berhubungan dengan hipotensi. Bapak M mampu menyebutkan akibat lanjut

dari hipotensi, cara pencegahan dan perawatan reumatik serta mampu

menjelaskan kembali tentang diet sehat untuk penderita hipotensi. Saat

dilakukan pengkajian bapak M mengatakan sakitnya sudah berkurang

sedikit, Bapak M mengatakan selama ini jika merasakan pusing dan lemas,

bapak M akan segera beristirahat. Bapak M mengaku selama ini belum

pernah melakukan diet sehat untuk menaikan tekanan darah.

Selanjutnya pada pertemuan keempat ini, perawat dan keluarga bapak

M akan sama-sama belajar tentang cara melakukan perawatan pada penderita

hipotensi dengan melakukan diet sehat dan cara tidur dimana posisi kaki lebih

tinggi.

B. Rencana Keperawatan

5. Diagnosa Keperawatan
a. Perfusi jaringan serebral tidak afektif pada bapak M berhubungan

dengan pola makan yang tidak sehat dan ketidak mampuan keluarga

merawat anggota keluarga dengan Hipotensi.

b. Intoleransi aktivitas pada bapak M berhubungan dengan kelemahan dan

ketidak seimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan dan ketidak

mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah hipotensi

6. Tujuan Umum

Keluarga mampu merawat bapak M dengan masalah kesehatan hipotensi

7. Tujuan Khusus

Selama 1 x 45 menit kunjungan, keluarga dapat :

 Menyebutkan cara perawatan hipotensi dengan istirahat yang

cukup

 Mendemonstrasikan cara melakukan perawatan pada penderita

hipotensi dengan cara posisi tidur posisi kaki lebih tinggi dari

kepala

8. Kriteria Evlauasi

d. Evaluasi struktur

 Tersedianya tempat pertemuan

 Adanya kontrak waktu selama 45 menit

 Tersedianya media : leaflet dan nursing kit

e. Evaluasi proses

 Bapak dan keluarga tampak kooperatif dalam penyampaian

f. Evaluasi Hasil
 Keluarga mampu melakukan/mendemonstrasikan latihan cara

perawatan penderita hipotensi

C. Rancangan Kegiatan

Topik : Demontrasi perawatan hipotensi

Metode : Ceramah, Diskusi dan tanya jawab

Media : Flipchart dan leaflet

Waktu : 45 menit

No Alokasi Waktu Kegiatan

Fase orientasi

 Mengucapkan salam
1. 13.30 – 13.35
 Membuat kontrak waktu

 Menjelaskan maksud dan bagian interaksi

Fase kerja

 Menjelaskan cara perawatan hipotensi


2. 13.35 – 14.10
 Mendemonstrasikan perawatan hipotensi

dengan

Fase terminasi

 Membuat kesimpulan hasil pertemuan

3. 14.10 – 14.20  Membuat kontrak waktu pertemuan

selanjutnya

 Mengucapkan salam
LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA

PERTEMUAN V

SENIN 05 OKTOBER 2020

A. Pengkajian

Pada pertemuan ke empat (03 Oktober 2020), perawat dan keluarga

khususnya bapak M telah sama-sama berdiskusi tentang mendemostrasikan

cara membuat obat tradisional untuk hipotensi yaitu 1 ruas kuyit,madu,dan

telur ayam kampung dan minuman dari tomat . Bapak M dan keluarga telah

lebih mengerti cara membuat obat tradisional untuk menambah tekanan darah

dan cara merawat anggota keluarga dengan hipotensi. Keluarga bapak M

mampu menyebutkan kembali cara membuat minuman dari kunyit, madu dan

telur ayam kampung,atau pun jus tomat bagi penderita hipotensi. Bapak M

mengatakan dengan meminum jus tomat buatannya sendiri, bapak M merasa

sangat bermanfaat.

Selanjutnya pada pertemuan ini, perawat dan keluarga bapak M

akan sama-sama mendiskusikan tentang cara memodifikasi lingkungan bagi

anggota keluarga yang menderita hiipotensi dan manfaat fasilitas kesehatan.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan

2. Diagnosa Keperawatan
a. Perfusi jaringan serebral tidak afektif pada bapak M berhubungan

dengan pola makan yang tidak sehat dan ketidak mampuan keluarga

merawat anggota keluarga dengan Hipotensi.

b. Intoleransi aktivitas pada bapak M berhubungan dengan kelemahan dan

ketidak seimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan dan ketidak

mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah hipotensi

2. Tujuan Umum

Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hipotensi.

3. Tujuan Khusus

Selama 1 x 45 menit kunjungan, keluarga dapat :

 Menyebutkan cara memodifikasi lingkungan bagi anggota keluarga

yang menderita hipotensi.

 Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan bagi anggota keluarga yang

menderita hipotensi.

4. Kriteria Evaluasi

 Kriteria Struktur

 Tersedianya tempat pertemuan

 Adanya kontrak waktu selama 45 menit

 Kriteria proses

 Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 45

menit

 Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi

 Keluarga yang menghadiri proses interaksi adalah bapak M


 Kriteria Hasil

 Keluarga bapak M dapat menyebutkan cara memodifikasi

lingkungan dan manfaat fasilitas kesehatan bagi anggota keluarga

yang menderita hipotensi.

C. Rancangan Kegiatan

 Topik : Penyuluhan tentang cara memodifikasi lingkungan dan

manfaat fasilitas kesehatan bagi penderita hipotensi.

 Metode : Ceramah dan diskusi

 Media : Flipchart & Leaflet.

 Waktu : 45 menit

No Alokasi Waktu Kegiatan

Fase orientasi

 Mengucapkan salam

1. 13.00 – 13.05  Memvalidasi perasaan dan keadaan keluarga

 Membuat kontrak waktu&topik

 Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi

2. 13.05 – 13.30 Fase kerja

 memberikan informasi dan mendiskusikan

dengan keluarga cara memodifikasi lingkungan

manfaat fasilitas kesehatan bagi anggota

keluarga yang menderita hipotensi dengan

menggunakan media flipchart dan membagikan


leaflet

 memberikan kesempatan kepada keluarga untuk

bertanya tentang materi yang disampaikan.

 memberikan penjelasan ulang terhadap materi

yang belum dimengerti.

 memotivasi keluarga untuk mengulang materi

yang telah dijelaskan.

 memberikan reinforcement positif atas usaha

keluarga

Fase terminasi

 Membuat kesimpulan hasil pertemuan

3. 13.30 – 13.45  Membuat kontrak waktu dan topik pertemuan

selanjutnya

 Mengucapkan salam
LAPORAN PENDAHULUAN

PERTEMUAN VI

RABU, TANGGAL 08 OKTEBER 2020

D. Pengkajian

Pada pertemuan kelima (05 Okteber 2020), perawat dan keluarga

khususnya Ibu Z telah sama-sama berdiskusi tentang cara memodifikasi

lingkungan bagi anggota keluarga yang menderita hipotensi dan manfaat

fasilitas kesehatan. Bapak M mengatakan akan pergi ke puskesmas jika ada

anggota keluarga yang sakit.

E. Rencana Keperawatan

5. Diagnosa keperawatan

6. Diagnosa Keperawatan

a. Perfusi jaringan serebral tidak afektif pada bapak M berhubungan

dengan pola makan yang tidak sehat dan ketidak mampuan keluarga

merawat anggota keluarga dengan Hipotensi.

b. Intoleransi aktivitas pada bapak M berhubungan dengan kelemahan dan

ketidak seimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan dan ketidak

mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah hipotensi

7. Tujuan umum

Keluarga dapat mengenal masalah hipotensi

8. Tujuan khusus
Selama 1 x 45 menit kunjungan, keluarga dapat :

 Menjelaskan pengertian hipotensi

 Menjelaskan penyebab terjadinya hipotensi

 Menjelaskan tanda dan gejala hipotensi

 Menjelaskan bahaya hipotensi jika tidak ditangani

9. Kriteria Evaluasi

d. Evaluasi Struktur

 Tersedianya tempat pertemuan

 Adanya kontrak waktu selama 45 menit

 Tersedianya media : leaflet dan nursing kit

e. Evaluasi proses

 Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 45 menit

 Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi

 Keluarga yang menghadiri proses interaksi adalah ibu, suami dan

anaknya.

f. Evaluasi Hasil

 Bapak M dapat menjelaskan pengertian hipotensi

 Bapak M dapat menyebutkan penyebab terjadinya hipotensi

 Bapak M dapat menyebutkan tanda dan gejala hipotensi

 Bapak M dapat menjelaskan bahaya hipotensi jika tidak ditangani

F. Rancangan Kegiatan

Topik : Penyuluhan tentang hipotensi kepada keluarga

Metode : Wawancara, diskusi, pemeriksaan fisik


Media : Leaflet dan nursing kit

Waktu : 45 menit

No Alokasi Waktu Kegiatan

Fase orientasi

Mengucapkan salam

1. 13.30 – 13.35 Membuat kontrak waktu

Menjelaskan maksud dan bagian interaksi

Fase kerja

Menjelaskan pengertian pengertian hipotensi pada

Bapak M

menyebutkan penyebab terjadinya hipotensi pada

2. 13.35 – 14.10 Bapak M

menyebutkan tanda dan gejala hipotensi pada

Bapak M

menjelaskan bahaya hipotensi jika tidak ditangani

pada Bapak M

Fase terminasi

Membuat kesimpulan hasil pertemuan


3. 14.10 – 14.20
Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya

Mengucapkan salam
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN (SAP)

Topik : Hipotensi

Waktu : 15 menit

Sasaran : keluarga bapak M

Tempat : Rumah bapak M

Nama mahasiswa : Rahmat Fitra

A. Analisis Situasi

Sasaran pada Satuan Acara pendidikan Kesehatan (SAP) adalah pasien

yang mengalami hipotensi.

B. Tujuan pembelajaran

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :

Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, pasien mampu

memahami tentang hipontesi dan hal-hal lainnya yang terkait dengan

hipotensi.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :

Setelah selesai mengikuti pembelajaran, pasien dapat:

a. Menjelaskan definisi hipotensi

b. menjelaskan tanda dan gejala hipotensi

c. Menjelaskan penyebab penyakit hipotensi

d. Menjelaskan penanganan atau pengobatan penyakit hipotensi


e. Menjelaskan jenis penyakit hipotensi

C. Materi : (terlampir)

Kualifikasi Anticipatory Guidance :

a. Definisi hipotensi

b. Tanda dan gejala hipotensi

c. Penyebab penyakit hipotensi

d. Penanganan Hipotensi

D. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Uraian Kegiatan

NO Tahap Waktu Fasilitator Peserta (pasien) Media / alat

. bantu

1 Pembukaan 2 Menit  Mengucapkan  Menjawab salam Lembar balik

salam  Mengajukan dan leaflet

 Memberikan pertanyaan

pertanyaan  Menjawab

appersepsi pertanyaan

 Mengkomunika  Menyimak dan

sikan pokok mendengarkan

bahasan

 Mengkomunika

sikan tujuan

2 Penyuluhan 8 Menit  Menjelaskan  Menyimak dan Lembar balik

dan leaflet
materi mendengarkan

 Mengajukan

 Memberi pertanyaan

kesempatan  Memperhatikan dan

bertanya mengikuti saran

 Menjawab yang diberikan

pertanyaan  Menyimak dan

menjawab

pertanyaan

 Memberikan

reinforcement

3 Penutup 5 Menit  Melakukan  Menjawab Lembar balik

evaluasi pertanyaan dan leaflet

 Menyimak
 Menyimpulkan
kesimpulan
materi
 Menjawab salam
penyuluhan

 Mengucapkan

salam penutup

E. Metode : Ceramah dan tanya jawab.

F. Media/ Alat Bantu : Lembar balik dan leaflet.


G. Evaluasi

1. Prosedur : Diberikan pada akhir pendidikan

2. Waktu : 5 menit

3. Bentuk soal : Lisan

4. Jumlah soal : 3 soal

5. Butir soal / pertanyaan :

1.apa yang di maksud dengan hipotensi ?

2.bagaimana cara penanganan hipotensi ?

3.Apa penyebab penyakit hipoten


Materi Penyuluhan

A. Definisi hipotensi

Hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah

lebih rendah dari 90/60 mmHg atau tekanan darah cukup rendah sehingga

menyebabkan gejala-gejala seperti pusing dan pingsan.(brunner & suddarth,

2001)

B. Tanda dan gejala hipotensi

1. Kepala pusing

2. Pucat

3. Pusing bila bangun cepat

4. Ujung tangan dan kaki dingin

5. Lemah

6. Mudah lelah

7. Gampang pingsan

8. Mata berkunang-kunang

9. Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita

tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum

keseluruh jaringan tubuh. 

C. Penyebab penyakit hipotensi


1. Adapun faktor hipotensi intradialisis ( diambil dari tesis Yunie

Armiaty )menurut Thomas, 2003; Kallenbach, et al, 2005 ; Sulowicz dan

Radziszaweski , 2006; FMCNCA , 2007 dan Daugridas Blake dan Ing ,

2007 yaitu :

a. Kecepatan ultrafiltrasi yang tinggi

b. Waktu dialysis yang pendek dengan ultrafiltrasi yang tinggi

c. Disfungsi Jantung

Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang

mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan

fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada

berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ

tubuh.

d. Disfungsi otonom ( diabet , uremia )

e. Terapi anti hipertensi

f. Tidak akuratnya dalam penentuan berat badan kering pasien

g. Hipokalsemia dan hipokalemi

h. Kadar natrium yang rendah dan penggunaan dialisat asetat

i. Perdarahan, Amenia dan sepsis serta hemolysis

2. Faktor eksternal penyebab Hipotensi :

a. Dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) yang disebabkan karena kurang

minum, diare, muntah.

b. Mengonsumsi obat-obatan tekanan darah tinggi, jantung, anti-depresi,

obat disfungsi ereksi atau obat parkinson.


c. Penggunaan obat berefek diuretik secara berlebihan, cth: obat

pelangsing

d. Anemia, infeksi berat, gangguan jantung, gangguan sistem saraf pusat,

gangguan endoktrin (termasuk hipotiroid, hipertiroid, diabetes, dan

kadar gula darah rendah).

e. Terlalu lama berada di udara panas, kehamilan, terlalu lama berbaring

karena sakit atau lanjut usia.

D. Penanganan hipotensi

1. Olah raga ringan yang teratur seperti jalan kaki selama 30 menit, minimal

3 kali seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala.

2. Mengonsumsi makanan yang adekuat untuk pembentukan sel darah merah

seperti sayur-sayuran, kacang –kacangan , dan daging merah (daging sapi).

3. Berbaring secara perlahan untuk mengurangi tekanan gravitasi, agar aliran

darah ke otak. Posisikan kaki lebih tinggi daripada jantung agar darah

mengalir ke tubuh bagian atas. Buka mata untuk mencegah pingsan.

4. Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila

gejala hipotensi mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya dokter hanya

memberikan vitamin (support/placebo) serta beberapa saran agar penderita

terhindar dari serangan hipotensi.

5. Kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 5% dari berat badan kering
Apa itu Hipotensi???
Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah keadaan dimana tekanan darah bekerja di bawah normal
(90/60 mmHg), sedangkan tekanan darah normal 120/80 mmHg

Tanda-Tanda Hipotensi
• pingsan
• kurang konsentrasi
• pandangan kabur
• mual
• demam dan kulit menjadi pucat
• bernapas pendek-pendek dan cepat
• merasa sangat lelah
• depresi

Penyebab Hipotensi
• Kekuarangan cairan tubuh karena kurang minum, demam, diare hebat dan muntah.
• Mengonsumsi obat tekanan darah tinggi,
• Mengalami kekurangan sel darah merah atau anemia,
• Terlalu lama terkena udara panas, kehamilan, terlalu lama berbaring karena sakit, usia makin tua.

Pencegahan Hipotensi
• Minum banyak air putih dan mengurangi alkohol
• Menjalani pola makan dengan gizi seimbang
Bahan makanan yang dianjurkan
• kopi,

• bayam,

• coklat,

• hati ayam kampung, sapi,kambing, susu, mentega, keju

• jahe merah

Bahan makanan yang dihindari


• Ketimun

• Asam

• semangka
Contoh Menu Sehari
Pagi :
- Sandwich Isi ( Keju, Smoke beef, Selada air, tomat)
- Susu
Snack : Martabak Telur
Siang :
- Nasi Putih
- Tumis bayam jagung udang
- Loaf tahu
Snack : Kroket Isi
Malam :
- Steak Daging
- Kentang Goreng

TERAPI HERBAL...
Meramu jamu dengan bahan kunyit, telurayam kampung, madu .

Info Penting!!!!
mengobati hipotensi lebih sulit dibandingkan menangani hipertensi. Sebab, obat hipertensi yang sudah
banyak dijual di pasaran. Sedangkan, obat untuk mengatasi tekanan darah rendah,
nyaris tidak ada obatnya

Anda mungkin juga menyukai