Ucapan terima kasih juga kami haturkan kepada Ns. Ainal Mardhiah yang
telah membimbing kami pada pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bisa
diterima dengan baik. Serta permohonan maaf atas ketidaksempurnaan dalam
pembuatan makalah ini , karena seperti kata pepatah ‘tak ada gading yang tak
retak’ begitupun dengan makalah ini. Terima kasih.
PENYUSUN
0
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG................................................................................. 3
2. TUJUAN .................................................................................................... 5
BAB II KONSEP MEDIS
1. DEFINISI ................................................................................................... 6
2. ETIOLOGI ................................................................................................. 6
3. PROGNOSIS ..............................................................................................
7
4. MANIFESTASI KLINIS ........................................................................... 7
5. KLASIFIKASI ........................................................................................... 8
6. PATOFISIOLOGI .................................................................................... 9
7. KOMPLIKASI ......................................................................................... 11
8. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK ............................................................ 12
9. PENATALAKSANAAN ......................................................................... 15
1. PENGKAJIAN ......................................................................................... 17
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN ............................................................. 20
3. WOC ........................................................................................................ 22
4. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN ............................................. 24
BAB IV PENUTUP
1. KESIMPULAN ........................................................................................ 47
2. SARAN .................................................................................................... 47
1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2
membahas konsep medic dan konsep keperawatan dari penyakit ileus
obstruktif secara mendalam.
1.2 Tujuan
3
BAB II
KONSEP MEDIS
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
4
reduksi gaya berat ini tidak berhasil dalam waktu 8 jam, harus
diadakanherniotomi segera (Indrayani, 2013)
5
merupakan tempat lumen paling sempit. Obstruksi umumnya
disebabkan oleh suatu gumpalan padat terdiri atas sisa makanan dan
puluhan ekor cacing yang mati atau hampir mati akibat pemberian obat
cacing. Segmen usus yang penuh dengan cacing berisiko tinggi untuk
mengalami volvulus, strangulasi, dan perforasi (Indrayani,2013).
d. Volvulus
Merupakan suatu keadaan di mana terjadi pemuntiran usus yang
abnormal dari segmen usus sepanjang aksis usus sendiri, maupun
pemuntiran terhadap aksis sehingga pasase (gangguan perjalanan
makanan) terganggu. Pada usus halus agak jarang ditemukan kasusnya.
Kebanyakan volvulus didapat di bagian ileum dan mudah mengalami
strangulasi (Indrayani,2013).
e . Tumor
Tumor usus halus agak jarang menyebabkan obstruksi Usus,
kecuali jika ia menimbulkan invaginasi . Hal ini terutama disebabkan
oleh kumpulan metastasis (penyebaran kanker) di peritoneum atau di
mesenterium yang menekan usus (Indrayani,2013).
f. Batu empedu yang masuk ke ileus.
Inflamasi yang berat dari kantong empedu menyebabkan fistul
(koneksi abnormal antara pembuluh darah, usus, organ, atau struktur
lainnya) dari saluran empedu keduodenum atau usus halus yang
menyebabkan batu empedu masuk ke raktus gastrointestinal. Batu
empedu yang besar dapat terjepit di usus halus, umumnya pada bagian
ileum terminal atau katup ileocaecal yang menyebabkan obstruksi.
Penyebab obstruksi kolon yang paling sering ialah karsinoma (anker
yang dimulai di kulit atau jaringan yang melapisi atau menutupi organ-
organ tubuh) , terutama pada daerah rektosigmoid dan kolon kiri distal
(Indrayani,2013).
2.3 Prognosis
6
Mortalitas ileus obstruktif ini dipengaruhi banyak faktor seperti umur,
etiologi,tempatdan lamanya obstruksi. Jika umur penderita sangat muda
ataupun tua maka toleransinyaterhadap penyakit maupun tindakan operatif
yang dilakukan sangat rendah sehingga meningkatkan mortalitas. Pada
obstruksi kolon mortalitasnya lebih tinggi dibandingkan obstruksi usus halus
(Indrayani,2013).
7
2.5 Klasifikasi
Menurut etiologinya
Menurut etiologinya, maka ileus obstruktif dibagi menjadi 3:
a) Lesi ekstrinsik (ekstraluminal) yaitu yang disebabkan oleh adhesi
(postoperative), hernia (inguinal, femoral, umbilical), neoplasma
(karsinoma), dan abses intraabdominal.
b) Lesi intrinsik yaitu di dalam dinding usus, biasanya terjadi karena kelainan
kongenital (malrotasi), inflamasi (Chron’s disease, diverticulitis), neoplasma,
traumatik, dan intususepsi.
c) Obstruksi menutup (intaluminal) yaitu penyebabnya dapat berada di dalam
usus, misalnya benda asing, batu empedu (Pasaribu, 2012).
8
Menurut stadiumnya
ileus obstruktif dapat dibedakan menjadi 3 berdasarkan stadiumnya, antaralain
:
a) Obstruksi sebagian (partial obstruction) : obstruksi terjadi sebagian
sehingga makanan masih bisa sedikit lewat, dapat flatus dan defekasi
sedikit.
b) Obstruksi sederhana (simple obstruction) : obstruksi / sumbatan yang tidak
disertai terjepitnya pembuluh darah (tidak disertai gangguan aliran darah).
c) Obstruksi strangulasi (strangulated obstruction) : obstruksi disertai dengan
terjepitnya pembuluh darah sehingga terjadi iskemia yang akan berakhir
dengan nekrosis atau gangren (Indrayani, 2013).
9
Hernia inkarserata, adhesi, intususepsi, askariasis, volvulus, tumor, batu empedu
ILEUS OBSTRUKTIF
2.6 Patofisiologi
Akumulasi gas dan cairan intra lumen disebelah paroksimal dari letak obstruktif
hipertermi
2.7 Komplikasi
11
4. Enema kontras tunggal (pemeriksaan radiografi menggunakan suspensi
barium sulfat sebagai media kontras pada usus besar) : untuk melihat
tempat dan penyebab.
5. CT Scan pada usus halus : mencari tempat dan penyebab, sigmoidoskopi
untuk menunjukkan tempat obstruksi (Pasaribu, 2012).
2.9 Penatalaksanaan
12
memberikankalori yang cukup.Perlu diingat bahwa pasca bedah usus pasien
masih dalamkeadaan paralitik(Nurarif& Kusuma, 2015).
13
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
I. Pengkajian
a. Biodata klien yang penting meliputi nama, umur, jenis kelamin,
agama, suku dan gaya hidup.
b. Riwayat kesehatan
Keluhan utama .
Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan klien pada saat
dikaji. Pada umumnya akan ditemukan klien merasakan nyeri pada
abdomennya biasanya terus menerus, demam, nyeri tekan lepas,
abdomen tegang dan kaku.
Riwayat kesehatan sekarang
Mengungkapkan hal-hal yang menyebabkan klien mencari
pertolongan, dikaji dengan menggunakan pendekatan PQRST :
P : Apa yang menyebabkan timbulnya keluhan.
Q :Bagaiman keluhan dirasakan oleh klien, apakah hilang, timbul
atau terus- menerus (menetap).
R : Di daerah mana gejala dirasakan
S : Seberapa keparahan yang dirasakan klien dengan memakai skala
numeric 1 s/d 10.
T :Kapan keluhan timbul, sekaligus factor yang memperberat dan
memperingan keluhan.
Riwayat kesehatan masa lalu
Perlu dikaji apakah klien pernah menderita penyakit yang sama,
riwayat ketergantungan terhadap makanan/minuman, zat dan obat-
obatan.
14
Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang sama
dengan klien.
II. Pemeriksaan
a. Aktivitas/istirahat
Gejala :Kelelahan dan ngantuk.
Tanda :Kesulitan ambulasi
b. Sirkulasi
Gejala :Takikardia, pucat, hipotensi ( tandasyok)
c. Eliminasi
Gejala :Distensi abdomen, ketidakmampuan defekasidan Flatus
Tanda :Perubahan warna urine dan feces
d. Makanan/cairan
Gejala :anoreksia,mual/muntah dan haus terus menerus.
Tanda :muntah berwarna hitam dan fekal. Membran mukosa pecah -
pecah.Kulit buruk.
e. Nyeri/Kenyamanan
Gejala :Nyeri abdomen terasa seperti gelombang dan bersifat kolik.
Tanda :Distensi abdomen dan nyeri tekan
f. Pernapasan
Gejala : Peningkatan frekuensi pernafasan,
Tanda : Napas pendek dan dangkal
15
5. Ansietas (00146, domain 9 koping atau toleransi terhadap stress, kelas 2
respon koping)
6. Hipertermi (00007, domain 11 keamanan atau perlindungan, kelas 5
proses defensive)
7. Ganguan pola tidur (00095, domain 4 aktivitas/istirahat, kelas 1
tidur/istirahat)
16
3.3 Web of caution (WOC)
17
18
3.4 Rencana keperawatan
19
- Peningkatan produksi mual muntah. lama kemungkinan mual meredakan muntah
saliva - Melaporkan terbebas dari akan terjadi
- Melaporkan “mual” mual Ajarkan pasien menelan HE
atau “eneg” - Mengidentifikasi dan untuk secara sadar atau - Menginformasikan
- Rasa asam di dalam melakukan tindakan yang nafas dalam penyebab-penyebab
mulut dapat menurunkan mual Kolaborasi yang dapat
pengosongan Kolaborasi
20
lambung yang - Untuk mengurangi mual
lambat; obstruksi dan memungkinkan
pylorus usus; distensi pasien untuk makan
genitourinarius dan - Untuk memenuhi cairan
biliaris; stasis usus yang hilang akibat mual
bagian atas; kompresi dan muntah
eksternal pada
lambung, hati limpa
atau organ lain;
pembesaran yang
memperlambat fungsi
lambung; kelebihan
asupan makanan)
- Agen farmakologis
(mis. Analgesic, anti
virus untuk HIV,
aspirin, opioid) dan
agen kemoterapeutik
- Toksin
21
2. Konstipasi (00011) NOC : NIC : Observasi
domain: 3 eliminasi dan Defekasi Observasi - untuk mengetahui tanda
pertukaran Kriteria Hasil : Monitor tanda dan gejala dan gejala sulit BAB
kelas: 2 fungsi Setelah dilakukan tindakan konstipasi - sebagai acuan rencana
gastrointestinal keperawatan selama …x24 Kaji dan dokumentasikan: penanganan yang efektif
jam, masalah konstipasi pasien (warna dan konsisensi - melihat apakah
Definisi : Penurunan teratasi dengan feses pertama konstipasi dapat
frekuensi normal defekasi Konstipasi menurun pascaoperasi; frekuensi, menyebabkan
yang disertai pengeluaran dibuktikan oleh indikator warna dan konsistensi komplikasi peritonitis
feses yang sulit atau tidak defekasi sebagai berikut: feses; keluarnya flatus; - melihat faktor yang
lampias atau pengeluaran - Tidak mengalami adanya impaksi; ada atau berkontribusi pada
feses yang sangat keras dan gangguan pola eliminasi tidak ada bisisng usus dan konstipasi
kering (dalam rentang yang distensi abdomenpada Mandiri
diharapkan) keempat kuadran abdomen - membentuk dan
Batasan Karakteristik : - Tidak ada gangguan feses Pantau tanda dan gejala mempertahankan pola
Nyeri abdomen lunak dan membentuk ruptur usus atau peritonitis eliminasi defekasi yang
Nyeri tekan pada - Tidak mengalami teratur
Identifikasi faktor
22
abdomen dengan atau gangguan mengeluarkan (misalnya pengobatan, - mencegah dan mengatasi
tanpa resistensi otot feses tanpa bantuan tirah baring, dan diet) yang konstipasi
yang dapat dipalpasi. - Tidak ada darah dalam dapat menyebabkan atau HE
Anoreksia feses berkontribusi terhadap - untuk memfasilitasi
Perasaan penu atau - Tidak nyerisaat defekasi konstipasi pengeluaran feses tanpa
tekanan pada rektum nyeri
Peningkatan tekanan Mandiri - agar pasien dapat
abdomen - manajemen defekasi menghindari obat yang
Mual konstipasi
HE - untuk menghindari
Nyeri saat defekasi
Anjurkan pasien untuk pasien mengonsumsi
Tampilan atipikal
memintaobat nyeri sebelum makanan yang tidak
pada lansia
defekasi diperbolehkan/ rendah
(misalnya,perubahan
Informasikan kepada pasien serat
status
kemungkinan konstipasi - untuk mencegah
mental,inkontinensia
akibat obat perubahan pada tanda
urine, jatu tanpa
Ajarkan kepada pasien vital, perdarahan
sebab jelas,dan
peningkatan suhu tentang efek diet (misalnya, kolaborasi
23
tubuh. cairan dan serat) pada - meningkatkan makanan
Darah merah segar eliminasi yang berserat agar
menyertai Tekankan pentingnya mempermudah dalam
pengeluaran feses menghindari mengejan BAB
Perubahan pada suara selama defekasi - untuk mengetahui
abdomen Kolaborasi tercapainya intervensi
(borborigmi) Konsultasi dengan ahli yang diberikan dengan
Perubahan pada pola gizi untuk meningkatkan mendengar apakah
defekasi serat dan ciran dalam diet bising usus normal atau
Feses yang
kering,keras,dan
padat
Bising usus hipoaktif
atau hiperaktif
Pengeluaran feses
24
cair
Massa abdomen
dapat dipalpasi
Massa rectal dapat
dipalpasi
Bunyi pekak pada
perkusi abdomen
Adanya feses seperti
pasta direktum
Flatus berat
Mengejan saat
defekasi
Tidak mampu
mengeluarkan feses
Muntah.
Faktor yang
Berhubungan :
Fungsional
Kelemahan otot
25
abdomen
Kebiasan defekasi
yang tidak teratur
Perubahan
lingkungan saat ini
Psikologis
Depresi
Stress emosi
Konfusi mental
Farmakologi
Antasida yang
mengandung
aluminium
Kalsium karbonat
Mekanis
Ketidakseimbangan
elektrolit
Obesitas
Hemoroid
26
Fisiologis
Dehidrasi
Pola makan yang buruk.
3. Resiko syok (hipovolemik) NOC NIC Observasi
(00205) - pencegahan syok Observasi: - melihat jumlah cairan
Domain: 11 - manajemen syok - monitor input dan output yang masuk dan keluar
keamanan/perlindungan - monitor tanda awal syok dari dalam tubuh
Kelas: 2 cedera fisik Criteria hasil: - monitor status cairan - untuk mengetahui tanda-
Setelah dilakukan tindakan Mandiri: tanda syok yang terjadi
Definisi: rentan mengalami keperawatan selama … x24 - tempatkan pasien pada pada klien
ketidakcukupan aliran darah jam, masalah pasien teratasi posisi supinasi, kaki - mengetahui
ke jaringan tubuh, yang dengan elevasi ketidakseimbangan
dapat mengakibatkan - nadi dalam batas yang - berikan cairan intravena cairan pada klien
disfungsi seluler yang diharapkan dan oral dengan tepat Mandiri
mengancam jiwa, yang dapat - irama pernafasan dalam HE: - untuk peningkatan
mengganggu kesehatan. batas yang diharapkan - ajarkan keluarga dan preload dengan tepat
- serum-serum elektrolit pasien tentang tanda dan - untuk mengganti cairan
Faktor resiko: dalam batas normal gejala datangnya syok yang hilang
- Hipovolemia - ajarkan keluarga dan -
27
- Hipoksemia pasien tentang langkah HE
- Hipoksia untuk mengatasi gejala - Menambah informasi
- Infeksi syok pada klien dan keluarga
- Sepsis Kolaborasi: - mengenai syok
- Agar klien dan keluarga
dapat mengatasi syok
secara mandiri
Kolaborasi : -
4. Nyeri akut (00132) Domain NOC : NIC : Observasi
12 : Kenyamanan Kelas 1 : Pengendalian nyeri Observasi - Untuk mengetahui
Kenyamanan Fisik) Tingkat nyeri Lakukan pengkajian nyeri nyeri secara
secara komprehensif keseluruhan meliputi
Definisi : Pengalaman Kriteria Hasil : termasuk lokasi, lokasi nyeri,
sensori dan emosi yang tidak Setelah dilakukan tindakan karakteristik, durasi, karakteristik nyer,
menyenangkan akibat keperawatan selama … x24 frekuensi, kualitas dan durasi nyeri,
adanya kerusakan jaringan jam, masalah nyeri akut pasien faktor presipitasi frekuensi nyeri,
yang actual atau potensial, teratasi dengan Observasi reaksi nonverbal kualitas dan faktor
atau digambarkan dengan dari ketidaknyamanan presipitasi nyeri
istilah seperti (International Memperlihatkan Evaluasi pengalaman nyeri yang dirasakan
28
Association forbthe study of pengendalian nyeri yang masa lampau - Untuk mengetahui
pain) ; awitan yang tiba-tiba dibuktikan oleh indikator reaksi nonverbal dari
atau perlahan dengan sebagai berikut: Mandiri ketidaknyamanan
intensitas ringan sampai - Sering mengalami Ajarkan tentang teknik non yang dirasakan klien
berat dengan akhir yang awitan nyeri farmakologi (distraksi, - Untuk mengetahui
dapat diantisipasi atau dapat - Sering menggunakan tehnik relaksasi, imajinasi pengalaman nyeri
diantisipasi atau dapat tindakan pencegahan terbimbing, dll) klien dimasa lampau
diramalkan dan durasinya - Sering melaporkan nyeri
kurang dari 6 bulan. dapat dikendalikan HE Mandiri
Menunjukkan tingkat nyeri Informasikan kepada pasien - Untuk mengurangi
Batasan Karakteristik : yang dibuktikan dengan tenang prosedur yang dapat nyeri yang dirasakan
Mengucapkan secara indikator sebagai berikut: meningkatkan nyeri dan
verbal atau - Tidak ada ekspresi nyeri tawarkan strategi koping HE
melaporkan nyeri pada wajah yang disarankan - Agar klien dapat
dengan isyarat - Tidak ada gelisah atau Intstruksikan pasien mencegah
Posisi untuk ketegangan otot untukmenginformasikan meningkatnya nyeri
mengindari nyeri - Tidak ada durasi episode kepada perawat jika dengan
Perubahan tonus otot nyeri peredaan nyeri tida dapat menggunakan
(dengan rentang dari - Tidak merintih dan dicapai strategi koping
29
lemas tidak menangis - Untuk mengetahui
bertenaga rentang - Tidak gelisah Kolaborasi tercapainya terapi
dari lemas tidak Tentukan pilihan analgesik tindakan
bertenaga sampai tergantung tipe dan keperawatan
kaku) beratnya nyeri
Respon autonomic Tentukan analgesik pilihan, Kolaborasi
(misalnya,diaphoresi rute pemberian, dan dosis - Agar analgesik (obat
s,perubahan tekanan optimal penahan sakit) dapat
dara,pernapasan atau Berikan analgesik tepat diberikan sesuai tipe
nadi ; dilatasi pupil). waktu terutama saat nyeri dan beratnya nyeri
Perubahan selera hebat sehingga nyeri dapat
makan teratasi.
Perilaku distraksi - Agar analgesik (obat
(misalnya,mondar- penahan sakit) dapat
mandir,mencari diberikan sesuai rute
orang dan/atau pemberian dan dosis
aktivitas sehingga nyeri dapat
lain,aktivitas teratasi.
berulang). - Agar analgesik (obat
30
Perilaku ekspresif penahan sakit) dapat
(misalnya diberikan sesuai rute
gelisah,merintih,men pemberian dan dosis
angis, kewaspadaan sehingga nyeri dapat
berlebian,peka teratasi.
terhadap - Agar analgesik (obat
rangsang,dan penahan sakit) dapat
menghela napas diberikan saat nyeri
panjang). hebat sehingga nyeri
Wajah topeng (nyeri) dapat berkurang
Bukti nyeri yang
dapat diamati
Gangguan tidur
(mata terlihat
kuyu,gerakan tidak
teratur atau tidk
menentu,dan
menyeringai).
31
Faktor yang Berhubungan
:
Agens-agens penyebab
cedera (misalnya, biologis,
kimia, fisik, dan psikologis)
5. Ansietas (00146) NOC NIC Observasi
Domain: 9 koping atau - Tingkat ansietas Observasi: - Untuk mengetahui
toleransi terhadap stress - Pengendalian diri terhadap - Kaji dan dokumentasi kecemasan yang
Kelas: 2 respon koping ansietas tingkat kecemasan pasien diukur dengan
- Konsentrasi termasuk reaksi fisik HARS (Hamilton
Definisi: perasaan tidak - Koping - Gali bersama pasien Anxiety Rating
nyaman atau kekhawatiran tentang tehnik yang Scale)
yang sangat disertai respons Criteria hasil: berhasil dan tidak berhasil - Agar perawat dapat
autonom (sumber sering kali Setelah dilakukan tindakan menurunkan ansietas melanjutkan
tidak spesifik atau tidak keperawatan selama … x24 tindakan
diketahui oleh individu), jam, masalah nyeri akut Mandiri: keperawatan
perasaan takut yang pasien teratasi dengan - Bimbingan antisipasi selanjutnya
disebabkan oleh antisipasi - Ansietas berkurang - Penurunan ansietas
terhadap bahaya - Menunjukkan - Tehnik menenangkan diri
32
pengendalian diri terhadap - Peningkatan koping Mandiri
ansietas - Dukungan emosi - Agar klien dapat
Batasan karakteristik: mempersiapkan diri
- Gelisah HE: sebelum terjadi
- resah - Informasikan tentang sesuatu
- Peningkatan ketegangan gejala ansietas - Untuk mengurangi
- Kesedihan yang - Ajarkan anggota keluarga ansietas klien
mendalam bagaimana membedakan - Untuk menenangkan
- Nyeri mendalam antara serangan panic dan diri terdahap ansietas
gejala penyakit fisik - Untuk mengurangi
Faktor yang berhubungan: rasa ansietas pada
- Stress Kolaborasi: klien
- Kebutuhan yang tidak - Berikan obat untuk - Untuk mendukung
terpenuhi menurunkan ansietas jika klien mengurangi
- Terpajan toksin perlu. ansietas yang
- Beri dorongan kepada dirasakan
pasien untuk
mengungkapkan secara HE
verbal pikiran dan perasaan - Agar klien /
33
keluarga klien dapat
mengetahui gejala
nyeri
- Agar keluarga klien
dapat membedakan
serangan panik dan
gejala penyakit fisik
Kolaborasi
- untuk mengurangi
ansietas yang
dirasakan klien
- agar perawat dapat
mengetahui
tercapainya tindakan
keperawatan yang
dilakukan agar dapat
melakukan tindakan
keperawatan
34
selanjutnya
6. Hipertermi (00007) NOC NIC Observasi
Domain: 11 keamanan atau - Termoregulasi Observasi: - untuk mengetahui
perlindungan - Tanda-tanda vital - Pantau hidrasi pengeluaran cairan
Kelas: 5 proses defensive - Pantau tekanan darah, saat terjadi
Kriteria Hasil: denyut nadi, dan frekuensi hipertermi
Definisi: peningkatan suhu Setelah dilakukan tindakan pernafasan - untuk mengetahui
tubuh diatas rentang normal keperawatan selama … x24 ketidaknormalan
jam, masalah nyeri akut Mandiri: tekanan darah,
Batasan karakteristik: pasien teratasi dengan - Terapi demam : Kompres denyut nadi dan
- Suhu tubuh meningkat dengan air hangat frekuensi pernapasan
diatas rentang normal - Suhu tetap normal - Regulasi suhu saat terjadi
- Teraba hangat - Keseimbangan cairan tetap - Gunakan mandi air hangat hipertermi
stabil
Faktor yang berhubungan: - Komplikasi seperti kejang HE: Mandiri
- Dehidrasi dapat dihindari - Ajarkan pasien atau - untuk mengurangi
- Penyakit atau trauma keluarga dalam mengukur hipertermi klien
- Peningkatan laju suhu untuk mencegah dan - agar klien dapat
metabolisme mengenali secara dini mempertahankan
35
hipertermia suhu klien pada
- Ajarkan indikasi keletihan batas normal
akibat panas dan tindak - untuk mengurangi
kedaruratan yang gangguan suhu
diperlukan tubuh klien
HE
Kolaborasi: - agar klien dapat
- Berikan obat antipiretik mencegah dan
jika perlu mengenali
hipertermia secara
komprehensif
- agar tidak terjadi
keletihan akibat
panas dan tindakan
kedaruratan saat
terjadi hipertermia
Kolaborasi
- untuk mengurangi
36
suhu tubuh klien
7. Ganguan pola tidur (00095) NOC NIC Observasi:
Domain: 4 aktivitas/istirahat - reduksi ansietas Observasi: - Untuk mengoptimalkan
Kelas: 1 tidur/istirahat - tingkat kenyamanan - monitor waktu makan dan kebutuhan tidur pasien
- tingkat nyeri minum dengan waktu tidur sesuai kebetuhan
Definisi: gangguan kualitas - istirahat: tingkat dan pola - monitor atau catat - Untuk mengetahui berapa
dan kuantitas waktu tidur - tidur: tingkat dan pola kebutuhan tidur pasien lama kebutuhan tidur pasien
akibat faktor eksternal setiap hari dan jam setiap harinya
criteria hasil: Mandiri:
Batasan karakteristik: Setelah dilakukan tindakan - determinasi efek-efek Mandiri:
- Perubahan pola tidur keperawatan selama … x24 medikasi terhadap pola - Untuk mencegah
normal jam, masalah nyeri akut tidur terjadinya gangguan
- Ketidak puasan tidur pasien teratasi dengan - fasilitasi untuk pola tidur karena efek
- menyatakan tidak merasa - jumlah jam tidur dalam mempertahankan aktivitas medikasi.
cukup istirahat batas normal 6 sampai 8 sebelum tidur - Untuk merangsang
jam perhari HE: timbulnya keletihan
faktor yang berhubungan: - pola tidur, kualitas dalam - Jelaskan pentingnya tidur sehingga pasien lebih
- gangguan batas normal yang adekuat mudah dalam istirahat.
- kurang control tidur - perasaan segar sesudah - Instruksikan untuk monitor HE:
37
tidur atau istirahat tidur pasien - Agar pasien memahami
Kolaborasi: pentingnya kebutuhan
- Kolaborasi pemberian obat tidur.
tidur - Agar pola tidur pasien
- Diskusikan dengan pasien terjaga dan teratur.
dan keluarga tentang tehnik
tidur pasien Kolaborasi:
- Untuk membantu pasien
mencapai kebutuhan
tidurnya.
- Untuk membantu pasien
menemukan cara mudah
untuk tidur.
-
8. Resiko infeksi (00004) NOC NIC Observasi
Domain: 11 - Status imun Observasi: -Untuk mencegah terjadinya
keamanan/perlindungan - Keperahan infeksi - Pantau tanda dan gejala infeksi
Kelas: 1 infeksi criteria hasil: infeksi -Untuk mengetahui faktor
Definisi: beresiko terhadap Setelah dilakukan tindakan - Kaji faktor yang dapat yang dapat memicu
38
invasi organisme patogen keperawatan selama … x24 meningkatkan kerentanan terjadinya infeksi dan
jam, masalah nyeri akut terhadap infeksi mencegah terjadinya infeksi
Faktor resiko: pasien teratasi dengan - Pantau hasil laboratorium -Untuk mengetahui
- Penekanan sistem imun - Faktor resiko infeksi akan Mandiri: penyebab terjadinya infeksi
- Penngkatan pemajanan hilang - Perawatan sirkulasi: Mandiri :
lingkungan tehadap - Terbebas dari tanda dan insufisiensi arteri -Untuk mengembalikan
patogen gejala infeksi - Skrining kesehatan sirkulasi pembuluh darah
- Kerusakan jaringan - Mengindikasikan status - Pengendalian infeksi arteri dapat menutup dan
gastrointestinal, HE: membuka dengan normal.
pernafasan, genitourinari, - instruksikan untuk menjaga - Untuk mengetahui keadaan
dan imun dalam batas higiene personal untuk normal atau abnormal organ
normal. melindungi tubuh terhadap tubuh maupun fungsinya
infeksi -Untuk menyembuhkan
- bantu pasien/keluarga infeksi
untuk mengidentifikasi
faktor lingkungan gaya HE :
hidup atau praktek - untuk melindungi tubuh
kesehatan yang terhadap infeksi
meingkatkan resiko infeksi - Agar pasien dan
39
- pengendalian infeksi: keluarga mengetahui
ajarkan pasien dengan faktor-faktor yang dapat
keluarga mengenai tanda mempengaruhi resiko
dan gejala infeksi serta infeksi.
kapan harus melakukannya - Agar pasien mengetahui
kepenyedia layanan tanda dan gejala infeksi
kesehatan
Kolaborasi:
Kolaborasi: - Untuk mengurangi dan
- Berikan terapi antibiotik membunuh bakteri atau
bila diperlukan virus penyebab infeksi.
- Melakukan tindakan - Untuk mencegah
operasi apabila diperlukan terjadinya penyebaran
infeksi pada pasien.
40
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Obstruksi usus mekanis adalah Suatu penyebab fisik menyumbat usus dan
tidak dapat diatasi oleh peristaltik. Ileus obstruktif ini dapat akut seperti pada
hernia stragulata atau kronis akibat karsinoma yang melingkari. Misalnya
intususepsi, tumor polipoid dan neoplasma stenosis, obstruksi batu empedu,
striktura, perlengketan, hernia dan abses.
4.2 Saran
41
DAFTAR PUSTAKA
42