REPRODUKSI
2
Bayi
Usia Lanjut
5 2
Bayi Menyusui,Asi Ek
Dan Ibu menyus
2
1 BBL (dan BULIN )
Konsepsi
( Ibu Hamil & janin )
7. Hak Reproduksi
Hak reproduksi perorangan dapat diartikan
bahwa “setiap orang baik laki-laki maupun
perempuan (tanpa memandang perbedaan
kelas sosial, suku, Umur, Agama dll)
mempunyai hak yang sama untuk
memutuskan secara bebas dan bertanggung
jawab ( kepada diri, keluarga dan
Masyarakat) mengenai jumlah anak, jarak
antar anak, serta untuk menentukan waktu
kelahiran anak dan dimana akan melahirkan”
8. Hak reproduksi dapat dijabarkan
Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan
kespro yang terbaik
Perempuan dan laki-laki berhak memperoleh informasi
lengkap tentang seksualitas, kespro, manfaat dan efek
samping obat-obatan dan tindakan medis.
Adanya untuk memperoleh pelayanan KB yang aman dan
efektif terjangkau,dpt diterima sesuai dengan pilihan,
tampak paksaan tidak melawan hukum.
Perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan
yang dibutuhkannya, yg dibutuhkan, yang memungkinkan
sehat dan selamat menjalani kehamilan dan persalinan
serta memperoleh bayi yang sehat
Hubungan suami istri didasari
penghargaan terhadap pasangan
masing-masing dan dilakukan
dalam situasi dan kondisi yang
diinginkan bersama.
Para remaja, laki-laki maupun
perempuan, berhak memperoleh
informasi yang tepat dan benar
tentang reproduksi remaja,
sehingga dapat berprilaku sehat
dan menjalani kehidupan seksual
9. Gambaran Derajat Kesehatan
Reproduksi di Indonesia
Derajat Kespro di Indonesia masih rendah antara lain :
Angka Kematian Ibu ( AKI, 1997 ) : 373/100.000 KH
Anemia ibu hamil : 50 %
Kurang Energi Kronis ( KEK ) pd ibu hamil 30 %
Angka Kematian Bayi ( AKB 1995 ) : 53 per 1000 KH
Cakupan pelayanan KB ( CPR, 1997 ) : 57 %
Partisipasi laki-laki dalam ber KB ( 1997) : 1,1 %
Ibu hamil yang mempunyai satu atau lebih keadaan ”4
terrlalu” ( 65 % ibu hamil )
10. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi buruk
terhadap derajat Kespro Perorangan
Kemiskinan sekitar 40 % berakibat kesakitan
kecacatan dan kematian
Kedudukan perempuan dalam keluarga
masalnya keadaan sosioekonomi, budaya dan
nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat
Akses ke fasilitas kesehatan yang
memberikan kespro belum memadai (jarak,
jauh, kurang informasi, keterbatasan biaya,
tradisi)
Kualitas pelayanan kespro (pelayanan kes
kurang memperhatikan klien, kemampuan
fasilitas kesehatan yang kurang memadai)
Prilaku diskriminatif terhadap
perempuan
Perempuan di nomor duakan dalam aspek
kehidupan (makan sehari-hari, pendidikan,
kerja dan kedudukan)
Perempuan terpaksa nikah di usia muda
karena tekanan ekonomi ortu
Keterbatasan perempuan dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan dirinya
Tingkat pendidikan perempuan yang belum
merata dan masih rendah menyebabkan
informasi yang diterima tentang kespro
terbatas.
Kesimpulan
Perhatian khusus terhadap perempuan
inilah yang menyebabkan keterkaitan
erat antara masalah kesehatan
reproduksi dengan isu kesehatan
perempuan dan isu jender, terutama
yang menyangkut aspek kesetaraan dan
keadilan jender
Terima kasih