Anda di halaman 1dari 5

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

Jalan Lingkar Kadugede No. 02 Kuningan – Jawa Barat


Telp. 0232 – 875847 Fax. 0232 – 875123
Web : www.stikku.ac.id
DAFTAR TILIK
S1 KEPERAWATAN
FM-PM-08.2/ - /R0

PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN

DESKRIPSI
Kompetensi ini menggambarkan kemampuan perawat dalam melakukan pembalutan
dan pembidaian
I. Pembalutan
Pembalutan adalah penutupan suatu bagian tubuh yang cedera dengan bahan
tertentu dan dengan tujuan tertentu
Tujuan
1. Menutupi bagian yang cedera
2. Menopang cedera
3. Menahan dalam suatu sikap tertentu
4. Menekan
Prinsip-Prinsip
1. Balutan harus rapat dan rapi, jangan terlalu erat karena dapat mengganggu
sirkulasi
2. Jangan terlalu kendur sehingga mudah bergeser atau lepas
3. Ujung-ujung jari dibiarkan terbuka untuk mengetahui adanya gangguan
sirkulasi
4. Bila ada keluhan balutan terlalu erat, hendaknya sedikit dilonggarkan tetapi
tetap rapat, kemudian dievaluasi keadaan sirkulasinya.
Ukuran
1. Untuk jari-jari 2,5 cm
2. Untuk tangan 5 cm
3. Untuk lengan 7,5-10 cm
4. Untuk tungkai 10-15 cm

Cara memeriksa aliran darah paskapembedahan: pemeriksaan selalu dilakukan


dengan memeriksa ujung-ujung jari tangan atau jari kaki setiap 10 menit
Tanda-tanda Awal akibat Pemasangan Bebat yang Terlalu Ketat
1. Bengkak dan terbendung
2. Kulit berwarna biru dan terlihat gambaran pembuluh darah
3. Rasa nyeri
Tanda-tanda Lanjut Sindrom Kompartemen
1. Nyeri (pain)
2. Pucat (pallor)
3. Berkurangnya atau hilangnya denyut nadi (pulselessness)
4. Parastesi (rasa kesemutan)
5. Paralisis (merupakan tanda lambat akibat menurunnya sensasi saraf yang
berlanjut dengan hilangnya fungsi bagian yang terkena sindrom kompartemen)
Bila terjadi tanda-tanda tersebut segera kendurkan bebat dan pasang ulang
jangan terlalu ketat.
Macam-macam Bahan Balutan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
Jalan Lingkar Kadugede No. 02 Kuningan – Jawa Barat
Telp. 0232 – 875847 Fax. 0232 – 875123
Web : www.stikku.ac.id
DAFTAR TILIK
S1 KEPERAWATAN
FM-PM-08.2/ - /R0

1. Mitela (pembalut segitiga)


Terbuat dari kain tipis, lemas, kuat, dan biasanya berwarna putih. Bentuknya
segitiga sama kaki, tegak lurus dengan panjang kakinya 90-100 cm. terdapat
tiga macam pembalut segitiga:
a. Segitiga biasa
b. Segitiga platenga
c. Segitiga funda
2. Pembalut Bentuk Pita
Macam-macam pembalut bentuk pita:
a. Pembalut kasa gulung
b. Pembalut elastic
c. Pembalut tricot
d. Pembalut cepat
e. Pembalut martin
f. Pembalut gips

II. Pembidaian
Bidai adalah alat yang digunakan untuk mempertahankan kedudukan atau letak
tulang yang patah.
Syarat-syarat bidai adalah sebagai berikut:
1. Ukuran meliputi lebar dan panjang, disesuaikan dengan kebutuhan
2. Panjang bidai diusahakan melampaui dua sendi yang membatasi bagian yang
mengalami patah tulang
3. Usahakan bidai dengan lapisan empuk agar tidak membuat sakit
4. Bidai harus dapat mempertahankan kedudukan dua sendi tulang yang patah
5. Bidai tidak boleh terlalu kencang atau ketat

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, fungsi, dan jenis dari bebat atau
bidai secara tepat
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menyiapkan peralatan balut-bidai
secara mandiri dengan tepat
1. Mahasiswa mampu melakukan pembebatan dan pembidaian secara mandiri
dengan tepat

PERSIAPAN
a. Persiapan Alat
1. Pembalut steril sesuai dengan kebutuhan (segitiga biasa atau mitela, funda,
platenga, pembalut pita, dan lain-lain)
2. Sarung tangan
3. Larutan pembersih
4. Plester atau pin
5. gunting
b. Persiapan Pasien dan Lingkungan
1. Informed consent
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
Jalan Lingkar Kadugede No. 02 Kuningan – Jawa Barat
Telp. 0232 – 875847 Fax. 0232 – 875123
Web : www.stikku.ac.id
DAFTAR TILIK
S1 KEPERAWATAN
FM-PM-08.2/ - /R0

2. Berikan posisi nyaman dan jaga privasi pasien

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Siapkan alat-alat selengkapnya
2. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat
lukanya dengan cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
3. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang,
diukur terlebih dahulu pada sendi yang sehat
4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan
diantara bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit,
pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh yang
ada tonjolan tulangnya
5. Mengikat bidai dengan pengikat lain (dapat berupa kain, baju, kopel, dan lain-
lain) dimulai dari sebelah atas dan bawah fraktur. Setiap ikatan tidak boleh
menyilang tepat diatas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada permukaan
bidainya, tidak pada anggota permukaan tubuh yang dibidai
6. Ikatan jangan terlalu keras atau kendur. Ikatan harus cukup jumlahnya, agar
secara keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak
7. Jika memungkinkan, anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai
8. Sepatu, gelang, jam tangan, dan alat pengikat perlu dilepas.

EVALUASI
1. Respons pasien setelah dilakukan tindakan
2. Interpretasi hasil pemeriksaan EKG

DOKUMENTASI
Mencatat pada lembar EKG yang terdiri dari nama pasien, umur, nomor register,
waktu pelaksanaan EKG, tekanan darah dan nadi, serta diagnosis medis.

DAFTAR TILIK
N ELEMEN KRITERIA UNJUK BOBOT SKOR BOBOT
O KOMPETENSI KERJA
X

SKOR

1 Pengkajian Kebutuhan pasien 1


terhadap tindakan
pembalutan dan
pembidaian diidentifikasi

2 Persiapan Alat Persiapan alat sudah 2


dilakukan dengan tepat
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
Jalan Lingkar Kadugede No. 02 Kuningan – Jawa Barat
Telp. 0232 – 875847 Fax. 0232 – 875123
Web : www.stikku.ac.id
DAFTAR TILIK
S1 KEPERAWATAN
FM-PM-08.2/ - /R0

Peralatan disusun
secara ergonomis

3 Persiapan Pasien Informed consent 1


dan Lingkungan dilakukan

Privasi pasien dijaga

Posisi pasien diatur


sesuai dengan
kebutuhan

4 Pelaksanaan Tahap-tahap 4
pembalutan dan
pembidaian dilakukan
sesuai dengan SOP

5 Evaluasi Status neurovascular 1


dievaluasi

Tanda-tanda terjadinya
kompartemen sindrom
dievaluasi

Respons pasien saat


dilakukan tindakan
dievaluasi

6 Dokumentasi Waktu pelaksanaan 1


tindakan
didokumentasikan

Lokasi dan jenis


pembalutan atau
pembidaian yang
diberikan
didokumentasikan

Tanda-tanda terjadinya
komplikasi
didokumentasikan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
Jalan Lingkar Kadugede No. 02 Kuningan – Jawa Barat
Telp. 0232 – 875847 Fax. 0232 – 875123
Web : www.stikku.ac.id
DAFTAR TILIK
S1 KEPERAWATAN
FM-PM-08.2/ - /R0

JUMLAH 10

Keterangan Skor :
1 = Mahasiswa tidak melakukan tindakan
2 = Mahasiswa mampu melakukan tindakan dengan bimbingan maksimal
3 = Mahasiswa mampu melakukan tindakan dengan bimbingan minimal
4 = Mahasiswa mampu melakukan tindakan dengan tepat secara mandiri

Σ Bobot x Skor
Total Nilai= x 100=¿
40

Anda mungkin juga menyukai