Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN OTITIS


MEDIA
Oleh:
Kelas 5B Kelompok 5 :
Rosi Oktarida (1814201054)
Irma Wahyuni (1814201066)
Nora Puspita Sari (1814201079)
Dosen pengampu :
Aria Wahyuni, M.Kep, Ns. Sp.Kep.MB

 
Pembahasan Materi

• ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN


DENGAN  OTITIS MEDIA
Pengertian

Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa


telinga bagian tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel
Notes mastoid.Otitis media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis
media non supuratif.
 Otitis media kronis adalah peradangan teliga tengah yang gigih, secara
khas untuk sedikitnya satu bulan serta orang awam biasanya menyebut
congek (Alfatih, 2007)
 Otitis media kronik adalah keradangan kronik yang mengenai mukosa
dan struktur tulang di dalam kavum timpani. Otitis media sering
dijumpai pada anak – anak di bawah usia 15 tahun.
 Otitis media kronik sendiri adalah kondisi yang berhubungan dengan
patologi jaringan irreversible dan biasanya disebabkan oleh episode
berulang otitis media akut yang tak tertangani.
Radang telinga tengah menahun atau otitis media supuratif kronik
(OMSK), yang biasa disebut “congek” adalah radang kronis telinga
tengah dengan adanya lubang (perforasi) pada gendang telinga
(membran timpani) dan riwayat keluarnya cairan (sekret) dari telinga
(otorea) lebih dari 2 bulan, baik terus menerus atau hilang timbul. Sekret
mungkin serous, mukous atau purulen
Tipe klinik OMSK dibagi atas
dua

Tipe klinik OMSK dibagi atas dua, yaitu


1. tipe tubotimpanal (tipe rinogen, tipe sekunder, OMSK tipe jinak)
2. dan tipe atikoantral (tipe primer, tipe mastoid, OMSK tipe ganas
Anatomi Fisiologi Sistem Pendengaran / Sistem Auditoria

 
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda
dan kompleks (pendengaran dan keseimbanga Anatominya
juga sangat rumit .Indera pende¬ngaran berperan penting
pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan
sehari-hari.

Kehilangan Pendengaran

a.       Kehilangan konduktif


biasanya terjadi akibat kelainan telinga luar, seperti infeksi serumen, atau
kelainan telinga tengah, seperti otitis media atau otosklerosis. Pada keadaan
seperti itu, hantaran suara efisien suara melalui udara ke telinga dalam
terputus.
Notes b.      kehilangan sensoris
melibatkan kerusakan koklea atau saraf vestibulokoklear. Selain kehilangan
konduktsi dan sensori neural, dapat juga terjadi kehilangan pendengaran
campuran begitu juga kehilangan pendengaran fungsional
Factor-faktor yang mempengaruhi pendengaran

Pada populasi manula dapat mempengaruhi proses pendengaran antara lain:


a.   pemajanan sepanjang terhadap suara keras (mis. jet, senjata api, mesin gergaji mesin),
b.    Beberapa obat, seperti aminoglik dan bahkan aspirin, mempunyai efek ototoksik
gangguan ginjal dapat menyebabkan perlambatan ek obat pada manula. Banyak
manula menelan quinin untuk mengatasi kram tungkai, yang dapat mengakib
hilangnya pendengaran.
c.    Faktor psikogenik dan pn penyakit lainnya (mis. diabetes) juga sebagian menimbulkan
kehilangan pendengaran sensorineural.
Perjalanan Penyakit OMSK
Patofisiologi
Otitis media supuratif kronis lebih sering merupakan penyakit
kambuhan daripada menetap.Keadaan kronis lebih berdasarkan
waktu dan stadium daripada keseragaman gambaran patologi. OMP
terutama pada masa anak-anak akan terjadi otitis media nekrotikans
dapat menimbulkan perforasi yang besar pada gendang telinga. .
Setelah penyakit akut berlalu gendang telinga tetap berlubang atau
sembuh dengan membran atropi kemudian kolps ke dalam telinga
tengah memberi gambaran optitis media atelektasis..
Faktor Risiko Otitis Media

Faktor Risiko Otitis Media


1. Otitis media atau infeksi telinga tengah lebih sering dialami anak-anak dibandingkan
orang dewasa, karena perbedaan bentuk dan ukuran tuba eustachius. Beberapa faktor
lain yang makin membuat seorang anak berisiko terkena otitis media adalah:
2. Berusia antara enam bulan sampai dua tahun.
3. Menghirup asap rokok atau udara yang tercemar.
4. Minum susu dari botol sambil berbaring.
5. Menderita bibir sumbing .
6. Sudah bersekolah atau sehari-hari berada di tempat penitipan anak, karena rentan
tertular batuk pilek.
Terjadi OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media
berulang pada anak, jarang dimulai setelah
dewasa.Faktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring
(adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis), mencapai telinga
tengah melalui tuba EustachiuS.
Penyebab OMSK antara lain:

Penyebab OMSK antara lain:


1. Lingkungan
Hubungan penderita OMSK dan faktor sosial ekonomi belum jelas, tetapi mempunyai
hubungan erat antara penderita dengan OMSK dan sosioekonomi, dimana kelompok
sosioekonomi rendah memi liki insiden yang lebih tinggi.
2. Genetik
Faktor genetik masih diperdebatkan sampai saat ini, terutama apakah insiden OMSK
berhubungan dengan luasnya sel mastoid yang dikaitkan sebagai faktor genetik.Sistem
sel-sel udara mastoid lebih kecil pada penderita otitis media, tapi belum diketahui
apakah hal ini primer atau sekunder.
1. Prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan luasnya infeksi, dimana
pengobatan dapat dibagi atas :
1. Konservatif
2. Operasi
OMSK Benigna Tenang
Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan dinasehatkan untuk jangan mengorek telinga, air jangan masuk ke
telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat bila menderita infeksi saluran nafas atas.
OMSK Benigna Aktif
Prinsip pengobatan OMSK benigna aktif adalah :
• Membersihkan liang telinga dan kavum timpani
• Pemberian antibiotika :
• antibiotika/antimikroba topikal
• antibiotika sistemik
Kasus
Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke poliklinik THT dengan keluhan telinga
kiri terasa nyeri, telinga terasa penuh (+), keluar cairan dari telinga (-), pendengaran
berkurang, demam (-), Awalnya klien mengeluh pilek sejak seminggu sebelum ke
Poliklinik THT disertai nyeri wajah terutama ketika menunduk dan ketika sujud,
keluar sekret dari hidung, warna kuning, beku-beku dan hidung tersumbat, riwayat
seperti ini sudah dirasakan > dari 1 tahun yang lalu terutama bila terpapar dengan
debu. riwayat asma (-) Ibu klien juga menderita alergi terhadap debu. TD 110/70
mmHg, Nadi 83x/menit, respirasi 20x/menit Suhu 36,70C.
1. Pengkajian
Identias pasien
Nama : tn. Z
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Diagnosa medis : -
Keluhan Utama
Merasa nyeri pada telinga sebelah kiri, telingan tersa penuh dan pendengaran berkurang.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh pilek sejak satu minggu yang lalu sebelum ke piliklinik THT setelah itu nyeri wajah terutama
ketika menunduk dan ketika sujud, keluar sekret dari hidung, warna kuning, beku dan hidung tersumbat.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sudah merasakan dari >1 tahun yang terutama apabila terpapar dengan debu.
RiwayatPenyakit Keluarga : -
Memiliki riwayat yang sama dengan ibu yakni memiliki alergi dengan debu.
Pemeriksaan fisik
TTV : 110/70 mmHg
Nadi : 83x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,7C
 
DATA FOKUS
Data objektiv
TD 110/70 mmHg
Nadi 83x/menit
Respirasi 20x/menit
Suhu 36,7 C
Data subjektif
Telingan penuh (+)
Keluar cairan dari telinga (-)
Pendengaran berkurang
Demam (-)
Pilek
Nyeri wajah
Keluar sekret dari hidung
Warna sekret kuning
Hidung tersumbat
Riwayat asma (-)
ANALISA DATA
Diagnosa
• Bersihan jalan tidak efektif b.d respon alergi
• Gangguan rasa nyaman nyeri b.d reaksi inflamasi ,reaksi infeksi
• Resiko alergi d.d terpapar dengan alergen lingkungan
• Gangguan komunikasi b.d penurunan pendengaran.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
WOC
Simpulan
 
Pendengaran sebagai salah satu indera, memegang peranan yang sangat
penting karena perkembangan bicara sebagai komponen utama komunikasi
pada manusia sangat tergantung pada fungsi pendengaran.Apabila
pendengaran mengalami gangguan pada telinga seperti otitis media yang
tekait dengan kasus ini
THANK’S FOR
ATTENTION 

Anda mungkin juga menyukai