Anda di halaman 1dari 31

REFRESHING

APN
Oleh :
Yenda Cahya E. P

Pembimbing :
dr. Eko Hanisusanto, Sp.OG

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

KEPANITRAAN KLINIK STASE OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJUR
Dasar Asuhan Persalinan Normal

 Asuhan yang bersih dan aman selama


persalinan dan setelah bayi lahir, serta
mengupayakan pencegahan komplikasi terutama
perdarahan pasca persalinan, hipotermia, dan
asfiksia bayi baru lahir.
Tujuan Asuhan Persalinan Normal

 Mengupayakan kelangsungan hidup dan


mencapai derajat kesehatan yang tinggi
bagi ibu dan bayinya
Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan abdomen:
• Menentukan TFU
• Memantau kontraksi uterus
• Memantau DJJ
• Menentukan presentasi
• Menentukan penurunan janin
• Pemeriksaan dalam
Memantau persalinan dengan
partograf

• DJJ stiap 30menit


• Frekuensi dan lamanya kontraksi setiap 30menit
• Nadi setiap 30menit
• Pembukaan serviks setiap 4jam
• Penurunan janin setiap 4jam
• Tekanan darah dan suhu setiap 4jam
• Produksi urin, aseton, dan protein setiap 2-4jam
Diagnosis presentasi dan posisi Janin

• Leopold I
• Pemeriksa secara lembut palpasi
fundus dengan ujung-ujung jari
kedua tangan untuk menentukan
bagian teratas janin
Bokong janin : perabaan massa
nodular yang besar
Kepala janin : perabaan keras,
bundar dan lebih bebas
digerakkan
Diagnosis presentasi dan posisi Janin

• Leopold II
• Tangan pemeriksa diletakkan
pada kedua sisi abdomen ibu dan
lakukan penekanan secara
lembut dan dalam
Punggung janin : perabaan yang
keras dan resisten
Ekstremitas janin : terdapat
bagian-bagian kecil tidak teratur
dan dapat digerakkan
Diagnosis presentasi dan posisi Janin

• Leopold III
• Ibu jari dan jari-jari satu tangan
memegang abdomen ibu tepat
diatas simfisis pubis
Belum masuk PAP : teraba
bagian tubuh yang mudah
digerakkan (biasanya: kepala
janin)
Diagnosis presentasi dan posisi Janin

• Leopold IV
• Pemeriksa menghadap ke kaki
ibu dengan ujung2 jari
telunjuk, tengah, dan manis
kedua tangan menekan dalam-
dalam ke arah PAP
Identifikasi Persalinan

Kontraksi Persalinan SEJATI Kontraksi Persalinan PALSU


1. Kontraksi terjadi dengan interval yang 1. Kontraksi terjadi dengan interval yang
teratur tidak teratur
2. Interval secara bertahap memendek 2. Interval tetap lama
3. Intensitas secara bertahap meningkat 3. Intensitas tidak berubah
4. Nyeri di punggung dan abdomen 4. Nyeri terutama di perut bawah
5. Serviks membuka 5. Serviks belum membuka
6. Nyeri tidak hilang dengan sedasi 6. Nyeri biasanya mereda dengan
sedasi
Jalannya Persalinan

Kala 1 / Kala Pembukaan


Dimulai dari his persalinan pertama sampai pembukaan lengkap
Primigravida ± 12 jam
Multigravida ± 7 jam
Kala 2 / Kala Pengeluaran
Dimulai dari pembukaan lengkap hingga lahirnya bayi
Primigravida ± 50 menit
Multigravida ± 20 menit
Kala 3 / Kala Uri
Dimulai dari lahirnya bayi hingga lahirnya plasenta
Kala Uri ± 8 menit
Lepas Plasenta ± 2 – 3 menit
Kala 4 / Masa Nifas
Masa 1 jam atau lebih setelah lahirnya plasenta
Persiapan Kala I

 Fase Laten
 Dimulai sejak awal kontraksi - pembukaan serviks 1-3 cm
 Nulipara < 20 jam
 Multigravida < 14 jam

 Fase Aktif
 Terjadi penurunan bagian terbawah janin
 Pembukaan serviks 4-10 cm
 Nulipara pembukaan 1cm/jam
 Multigravida pembukaan >1-2 cm/jam
 Frekuensi dan lama kontraksi uterus meningkat secara
bertahap : adekuat (3x atau lebih dalam 1o menit,
berlangsung selama 40 detik atau lebih)
Asuhan Persalinan Normal

 Terdiri dari 10 langkah besar


 Dipecah rinci menjadi 60 langkah

* Kala 2 – Kala 4
I. MENGENALI GEJALA DAN
TANDA KALA DUA

1. Mendengar dan melihat


adanya tanda kala dua :
 Do – ran
 Tek – nus
 Per – jol
 Vul – ka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN
PERSALINAN

2. Tempat, Alat & obat untuk resusitasi :


Masukan spuit dlm tempat instrument, buka
ampul oxytocin
3. Pakai pelindung diri lengkap.
4. Mencuci tangan sesuai standart , keringkan.
5. Pakai sarung tangan satu
6. Masukkan oxytocin dlm tabung suntik, pakai
kedua sarung tangan.
III. PASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP
DAN KEADAAN JANIN BAIK

7. Bersihkan vulva
8. Lakukan periksa dalam – pecah
ketuban
9. Dekontaminasi sarung tangan –
lepaskan
10. Periksa DJJ
IV. MENYIAPKAN IBU DAN
KELUARGA

11. Beritahu ibu


12. Minta keluarga membantu
13. Bimbing ibu untuk meneran
14. Bila dlm ada do – ran, ubah
posisi meneran
V. PERSIAPAN PERTOLONGAN
KELAHIRAN BAYI

15. Letakkan handuk diatas


perut ibu dan letakkan alas
bokong
16. Buka tutup partus set
17. Pakai sarung tangan DTT
pada kedua tangan
VI. PERTOLONGAN KELAHIRAN
BAYI

LAHIRNYA KEPALA
18.Setelah kepala tampak 5-6 cm, lindungi
perineum dan tahan kepala bayi
19.Dengan lembut menyeka muka, mulut
dan hidung bayi
20.Kepala lahir periksa lilitan tali pusat
21.Tunggu kepala mengadakan putaran
paksi luar
con’t..

LAHIRNYA BAHU
22. Pegang kepala secara biparietal, arahkan
kebawah untuk melahirkan bahu depan,
arahkan keatas untuk melahirkan bahu
belakang.
LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI
23. Sanggah dan susur
24. Lanjutkan sanggah dan susur sampai mata
kaki.
VII. PENANGANAN BAYI BARU
LAHIR

25. Nilai bayi


26. Segera selimuti bayi dengan handuk
27. Klem tali pusat
28. Memotong tali pusat
29. Mengeringkan bayi, ganti handuk
yang basah, pakaikan topi pada bayi.
30. Letakkan bayi agar terjadi kontak kulit
dengan kulit ibu, pemberian ASI dini
con’t. .

31. Melakukan palpasi abdomen untuk


menghilangkan kemungkinan adanya bayi
kedua
32. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik
33. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran
bayi, berikan suntikan oksitosin 10 unit i.m
di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu
bagian luar
VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF
KALA III

34. Pindahkan klem 5-10 cm dari vulva


35. Letakkan satu tangan diatas perut ibu untuk
melakukan palpasi kontraksi
36. Tangan kanan menegangkan tali pusat,
tangan kiri berada diatas sympisis mendorong
uterus kearah dorso kranial.
Jika plasenta tidak lahir 30-40 detik, hentikan
penegangan dan menunggu hingga kontraksi
berikutnya.
con’t

Mengeluarkan Plasenta
37. Bila plasenta telah lepas, minta ibu bantu
meneran
38. Saat plasenta terlihat diintroitus vagina, lahirkan
plasenta dengan kedua tangan, dengan hati hati
memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin
Rangsangan Taktil
39. Bila plasenta telah lahir, segera lakukan
masase pada fundus uteri
IX. MENILAI PERDARAHAN

40. Periksa kedua sisi plasenta


baik yang menempel pada ibu
maupun pada janin
41. Evaluasi kemungkinan
laserasi perineum
X. PROSEDUR PASKA
PERSALINAN

42. Pastikan uterus kontraksi dg baik.


43. Dekontaminasi sarung tangan dengn larutan
klorin 0,5% – lepaskan
44. Simpul mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm
dari pusat
45. Mengikat satu lagi simpul mati di bagian
pusat yang bersebrangan dengan simpul mati
yang pertama
46. Melepaskan klem bedah
con’t

47. Menyelimuti kmbali bayi, memastikan


handuknya bersih dan kering
48. Menganjurkan ibu untuk pemberian ASI
49. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan
perdarahan pervaginam
50. Mengajarkan ibu dan keluarga melakukan
masase uterus dan memeriksa kontraksi
51. Mengevaluasi kehilangan darah
52. Memeriksa tekanan darah, nadi dan kandung
kemih
Kebersihan dan Keamanan

53. Masukkan semua peralatan bekas pakai dalam


klorin 0,5%
54. Buang bahan terkontaminasi
55. Bersihkan ibu dari cairan ketuban, lendir dan
darah.
56. Pastikan ibu nyaman.
57. Dekontaminasi tempat persalinan.
58. Celupkan sarung tangan dalam larutan klorin.
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
Dokumentasi

60. Melengkapi partograf


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai