Anda di halaman 1dari 6

HADITS TENTANG LARANGAN JUAL BELI

NAMA : SIDIQ FAJAR


NIM : 180201146
MATKUL : HADITS
‫‪HADITS TENTANG LARANGAN JUAL BELI‬‬

‫سو َل هَّللَا ِ صلى هللا عليه وسلم َم َّر َعلَى •‬ ‫َو َعنْ أَبِي ُه َر ْي َرةَ رضي هللا عنه ( أَ َّن َر ُ‬
‫ب‬
‫اح َ‬‫ص ِ‬ ‫صابِ ُعهُ بَلَاًل ‪ ,‬فَقَا َل‪َ :‬ما َه َذا يَا َ‬ ‫ص ْب َر ِة طَ َع ٍام‪ ,‬فَأَد َْخ َل يَ َدهُ فِي َها‪ ,‬فَنَالَتْ أَ َ‬
‫ُ‬
‫سو َل هَّللَا ِ‪ .‬فَقَا َل‪ :‬أَفَاَل َج َع ْلتَهُ فَ ْو َ‬
‫ق اَلطَّ َع ِام; َك ْي‬ ‫صابَ ْتهُ اَل َّ‬
‫س َما ُء يَا َر ُ‬ ‫اَلطَّ َع ِام? قَا َل‪ :‬أَ َ‬
‫س ِمنِّي )‬‫ش فَلَ ْي َ‬‫اس? َمنْ َغ َّ‬ ‫يَ َراهُ اَلنَّ ُ‬
‫سلِ ٌم ( •‬
‫) َر َو ُاه ُم ْ‬
• Artinya: Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah saw. pernah melewati sebuah
tumpukan makanan. Lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam tumpukan tersebut dan jari-
jarinya basah. Maka beliau bertanya: "Apa ini wahai penjual makanan?". Ia menjawab: Terkena
hujan wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Mengapa tidak engkau letakkan di bagian atas
makanan agar orang-orang dapat melihatnya? Barang siapa menipu maka ia bukan termasuk
golonganku." (H.R.Muslim)
ASBABUL WURUD

• Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, dia berkata : ”Bahwa pada suatu
hari, Rasulallah saw. Kebetulan lewat dihadapan seorang penjual makanan, beliau lalu bertanya kepada
penjual tersebut . “Bagaimana kamu menjual makanan itu?” Orang tersebut lalu menjelaskan kepada Nabi
cara menjualnya. Atas perintah wahyu dari Allah , tiba-tiba Nabi memasukan tanganya kedalam barang
dagangan tersebut. Ternyata didapatinya makanan yang dijual itu basah, (basi) dan sudah tidak baik lagi
dimakan. Maka Nabi saw. Bersabda:”Bukan golonganku, orang yang mengecoh/menipu dalam berdagang”.
Makna hadits

Memang benar ketika Rasulallah mengatakan “Bukan golonganku, orang yang


mengecoh/menipu dalam berdagang” karena kejujuran merupakan nilai dasar
yang harus dipegang dalam menjalankan kegiatan bisnis. Kegagalan suatu bisnis
selalu berkaitan dengan ada tidaknya sifat jujur. Dalam Islam, bahwa hubungan
antara kejujuran dan keberhasilan kegiatan ekonomi menunjukan hal yang
positif. Karena setiap bisnis yang didasarkan pada kejujuran akan mendapat
kepercayaan dari pihak lain dan itu akan membwa keuntungan kepada kita.
Prinsip kejujuran ini penting bagi muamalah (ekonomi), selain untuk sebagai
alat uji ketakwaan kita sebagai muslim, prinsip kejujuran ini apabila dapat
direalisasikan dengan baik secara tidak langsung prinsip-prinsip ekonomi yang
lain juga akan terealisasikan dengan sendirinya.
kesimpulan

Diantara sebab terlarang nya jual beli yaitu adanya penipuan didalamnya, dimana
hal tersebut telah tegas di sabdakan Rasulullahdalam sebuah hadits tadi,
bahwa" ....... Barang siapa menipu maka ia bukan termasuk golonganku."
(H.R.Muslim)

Anda mungkin juga menyukai