❖ Helmi Aziz
❖ 20194010166
IDENTITAS
Nama : Ny. N
Usia : 72 tahun
Alamat : Ukirsari RT.02/01 Grabag
Status : Sudah menikah
Tgl masuk : 25 Februari 2020
Keluhan Utama
Tidak Ada
Riwayat penyakit keluarga:
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit bawaan seperti diabetes mellitus,
hipertensi dan penyakit sistem cardiovaskular, asma, dan lain-lain
Anamnesis Sistem
Sistem saraf pusat: pusing (-), nyeri kepala (-)
Sistem integumentum: tidak ada keluhan
Sistem muskuloskeletal: tidak ada keluhan
Sistem gastrointestinal : mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), BAB (+)normal
Sistem urinaria : BAK (+)normal
Sistem respiratori: sesak nafas (+), batuk berdahak (+) +3 minggu
Sistem cardiovascular: berdebar-debar (-)
Kesan Umum
Batuk, lemas
Kesadaran
Compos mentis , E4V5M6
Vital Sign
Tekanan darah : 145/85 mmHg
Laju Pernafasan : 20x/menit
Nadi : 92x /menit
Suhu : 370C
Pemeriksaan kepala :
Pemeriksaan leher :
Mata: pupil : isokor (+/+)
Kelenjar tiroid: bengkak (-)
Sklera ikterik (-/-)
Kelenjar limfonodi: bengkak (-)
Telinga: secret (-), perdarahan (-)
Hidung: secret (-), epistaksis (-)
Pemeriksaan thorax :
Inspeksi: Jejas (-), simetris, ketinggalan gerak (-)
Palpasi: Nyeri tekan (-)
Perkusi: hipersonor (+/+)
Auskultasi: Wheezing (+/+) ronkhi (+/+)
Radiologi Thorax
Klinis : Bronchitis
Foto Thorax PA View, simetris, inspirasi dan
kondisi cukup, hasil :
• Tampak perselubungan inhomogen di perihilar
dan paracardial bilateral terutama dextra
• Kedua diafragma licin
• Kedua sinus costofrenikus lancip
• Cor : CTR>0,56
• Sistema tulang yang tervisualisasi intak
Kesan :
• Infiltrat di perihilar dan basal pulmo bilateral
terutama dextra
• Cardiomegali
DIAGNOSIS
Diagnosis Banding
Diagnosis
• TB Paru
Kerja:
• Abses Paru
Bronchitis
• Karsinoma
TATALAKSANA
Farmakoterapi
Penatalaksanaan
Kuratif
OBH Sirup 100mL T.D.R. no. II /8 jam
Methylprednisolone 4mg no.XIV / 12 jam
Cetirizine Kap 10mg no.VII / 24 jam
Ranitidine Tab 150mg no.XV / 12 jam
Helmi Aziz
Bronchitis 20194010166
Bronchitis
Bronkitis akut biasanya terjadi dalam waktu yang cepat (kurang dari 3 minggu)
dan membaik dalam beberapa minggu. Bentuk dari bronkitis akut ini sering
menyebabkan serangan batuk dan produksi sputum yang dapat juga disertai
oleh infeksi saluran nafas atas. Dalam beberapa kasus, virus merupakan
penyebab tersering infeksi walaupun terkadang bakteri juga dapat
menyebabkannya. Jika kondisi seseorang tersebut baik, maka proses
peradangan membran mukosa tersebut akan pulih dalam beberapa hari
Bronchitis Kronis
❖ Batuk
Bronkitis akut mungkin akan sulit dibedakan dari infeksi saluran nafas atas
lainnya pada beberapa hari pertama. Meskipun demikian, jika batuk
berlangsung lebih dari 5 hari maka bisa diarahkan sebagai penyakit bronkitis
akut.
Manifestasi Klinis
❖ Dahak
Produksi sputum hampir dialami pada seluruh orang yang mengeluhkan
batuk akibat bronkitis akut ini. Warna sputum biasanya jernih, kuning, hijau,
atau bahkan seperti seperti warna darah. Perubahan warna sputum
dikarenakan pelepasan peroksidase oleh leukosit dalam sputum. Karena
itulah, warna sputum tidak dapat menjadi indikator terhadap adanya infeksi
bakteri.
Manifestasi Klinis
❖ Sesak
Sesak nafas dan sianosis tidak teramati pada penyakit bronkitis ini kecuali
pasien memiliki penyakit paru obstruktif kronik ataupun kondisi lainnya yang
mengganggu fungsi paru. Gejala lain dari bronnkitis akut ini meliputi nyeri
tenggorokan, hidung berair atau tersumbat, nyeri kepala, nyeri otot dan
kelelahan.
Etiologi
❖ Rokok
Merokok merupakan faktor predisposisi yang meyebabkan bronkitis kronik.
Merokok diperkirakan menyumbang 85-90% kasus dari bronkitis dan PPOK.
Studi menunjukkan bahwa merokok dapat mengganggu pergerakan silia,
menghambat fungsi makrofag alveolar, dan meyebabkan hipertrofi dan
hiperplasia dari glandula pensekresi mukus. Merokok juga dapat
meningkatkan resistensi saluran nafas melalui jalur vagal yang dimediasi oleh
konstriksi otot polos.
Etiologi
❖ Infeksi
Eksasebasi bronkhitis disangka paling sering diawali dengan infeksi virus yang
kemudian menyebabkan infeksi sekunder bakteri. Bakteri yang diisolasi paling
banyak adalah Haemophilus influenza dan Streptococcus pneumoniae.
Etiologi
❖ Polusi
Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab, tetapi bila
ditambah merokok resiko akan lebih tinggi. Zat-zat kimia dapat juga
menyebabkan bronkitis adalah zat-zat pereduksi O2, zat-zat pengoksidasi
seperti N2O, hidrokarbon, aldehid, ozon.
Etiologi
❖ Keturunan
Belum diketahui secara jelas apakah faktor keturunan berperan atau tidak,
kecuali pada penderita defesiensi alfa -1- antitripsin yang merupakan suatu
masalah dimana kelainan ini diturunkan secara autosom resesif. Kerja enzim
ini menetralisir enzim proteolitik yang sering dikeluarkan pada peradangan
dan merusak jaringan, termasuk jaringan paru.
Etiologi
❖ Anamnesis
Anamnesis bertujuan untuk mendapatksan gejala sebagai berikut (15;20;21):
a. Batuk berdahak.
Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya pasien
mengalami batuk produktif di pagi hari dan tidak berdahak, tetapi 1-2 hari
kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau mukoid, jika ada
infeksi menjadi purulen atau mukopurulen.
Penegakan Diagnosis
❖ Anamnesis
Anamnesis bertujuan untuk mendapatksan gejala sebagai berikut (15;20;21):
b. Sesak nafas
Bila timbul infeksi, sesak napas semakin lama semakin hebat. Terutama pada
musim dimana udara dingin dan berkabut.
c. Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu).
d. Wheezing (mengi).
Saluran napas menyempit dan selama bertahun-tahun terjadi sesak progresif
lambat disertai mengi yang semakin hebat pada episode infeksi akut
Penegakan Diagnosis
❖ Anamnesis
Anamnesis bertujuan untuk mendapatksan gejala sebagai berikut (15;20;21):
e. Wajah, telapak tangan atau selaput lendir berwarna kemerahan.
Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu
hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan
nyeri tenggorokan. Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya
membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa
menetap selama beberapa minggu
Penegakan Diagnosis
❖ Pemeriksaan Fisik
❖ 1) Bila ada keluhan sesak, akan terdengar ronki pada waktu ekspirasi maupun inspirasi
disertai bising mengi.
❖ 2) Pasien biasanya tampak kurus dengan barrel-shape chest (diameter anteroposterior dada
meningkat).
❖ 3) Iga lebih horizontal dan sudut subkostal bertambah.
❖ 4) Perkusi dada hipersonor, peranjakan hati mengecil, batas paru hati lebih rendah, pekak
jantung berkurang.
❖ 5) Pada pembesaran jantung kanan, akan terlihat pulsasi di dada kiri bawah di pinggir
sternum.
❖ 6) Pada kor pulmonal terdapat tanda-tanda payah jantung kanan dengan peninggian
tekanan vena, hepatomegali, refluks hepato jugular dan edema kaki
Penegakan Diagnosis
❖ Pemeriksaan Penunjang
Radiografi Dada. Pemeriksaan radiologi Ada hal yang perlu diperhatikan
yaitu adanya tubular shadow berupa bayangan garis-garis yang paralel keluar
dari hilus menuju apeks paru dan corakan paru yang bertambah ataupun
tramline shadow yang menunjukkan adanya penebalan dinding bronkus.
Gambaran radiologi pada bronkitis
❖ Bronkhitis Akut
Radang akut bronkus berhubungan dengan infeksi saluran nafas bagian atas.
Penyakit ini biasanya tidak hebat dan tidak ditemukan komplikasi. Juga tidak
terdapat gambaran roentgen yang positif pada keadaan ini. Tetapi foto
roentgen berguna jika ada komplikasi pneumonitis pada penderita dengan
infeksi akut saluran nafas. Gejala biasanya hebat.
Gambaran radiologi pada bronkitis
❖ Bronkhitis Kronis
Bronkitis kronik secara radiologik dibagi dalam 3 golongan, yaitu: ringan,
sedang, dan berat. Pada golongan yang
❖ ringan ditemukan corakan paru yang ramai di bagian basal paru.
❖ sedang, selain corakan paru yang ramai, juga terdapat emfisema dan
kadang-kadang disertai bronkiektasis di pericardial kanan dan kiri.
❖ berat ditemukan hal-hal tersebut di atas dan disertai cor pulmonale sebagai
komplikasi bronkitis kronik
Gambaran radiologi pada bronkitis
Beberapa gambaran radiologi bronkitis
dapat diperlihatkan sebagai berikut:
Gambaran Dirty chest. Karena terjadi infeksi
berulang yang disertai terbentuknya
jaringan fibrotik pada bronkus dan
percabangannya, maka corakan
bronkovaskular akan terlihat ramai dan
konturnya irregular. Ini merupakan tanda
khas bronkitis kronik yang paling sering
ditemukan pada foto thoraks
Foto thoraks laki-laki yang memilki riwayat merokok lama. Terlihat adanya corakan bronkovaskular ramai disertai emfisema.
Volume paru tampak membesar, sela iga melebar, dan difragma mendatar.
Gambaran CT Scan pada bronkitis
–Helmi Aziz–