Anda di halaman 1dari 20

DETEKSI DINI HEPATITIS

Dinas Kesehatan
• Hepatitis adalah proses peradangan sel-sel hati
• Penyebab tersering : Virus hepatitis (HVA,
HVB, HVC, HVD & HVE)
• Hepatitis A dan E ditularkan secara fecal oral
 sebagai KLB, orang yang terinfeksi dapat
sembuh
• Hepatitis B, C dan D (hep D kasus sedikit)
ditularkan secara parenteral dan seksual,
dapat menjadi kronis  sirrosis dan kanker
hati.
Sumber Laporan Hepatitis ???
SITUASI HEPATITIS DI INDONESIA
Indonesia termasuk negara dengan endemisitas
tinggi untuk Hepatitis B (>8%), dengan estimasi
pengidap :

4
Pengidap infeksi Hepatitis B & C  28.500.000
orang
 50 % (14.250.000)  Hepatitis Kronis
10 % ( 1.425.000)  Fibrosis Hati  Kanker
Hati
5
Estimasi Kematian akibat Penyakit
Menular di Indonesia

6
WHO .2009
HEPATITIS

Prevalensi
Nasional : 1,2%

Jawa Barat : 1,0%

Sumber : Riskesdas 2013


Prevalensi Hepatitis Kab/Kota di Jawa Barat
( Riskesdas 2013)
No Kabupaten / Kota Prevalensi Hepatitis
1 Bogor 1,2
2 Sukabumi 1,7
3 Cianjur 1,7
4 Bandung 1,0
5 Garut 0,9
6 Tasikmalaya 1,6
7 Ciamis 1,3
8 Kuningan 0,4
9 Cirebon 0,8
10 Majalengka 1,2
11 Sumedang 1,4
12 Indramayu 0,4
13 Subang 0,8
Lanjutan...
No Kabupaten / Kota Prevalensi Hepatitis
14 Purwakarta 0,9
15 Karawang 0,2
16 Bekasi 0,4
17 Bandung Barat 1,3
18 Kota Bogor 1,5
19 Kota Sukabumi 1,8
20 Kota Bandung 0,4
21 Kota Cirebon 1,2
22 Kota Bekasi 1,4
23 Kota Depok 0,8
24 Kota Cimahi 1,2
25 Kota Tasikmalaya 1,9
26 Kota Banjar 2,1
Proporsi Penderita Hepatitis A, B, C, dan hepatitis lain menurut
Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2013 (Riskesdas 2013)
Jenis Hepatitis
Kabupaten/ Kota Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis Lainnya
Bogor 7,7 30,1 2,3 0
Sukabumi 28 20,9 0 0
Cianjur 3,4 22,3 0 2,9
Bandung 25,7 24,6 0 0
Garut 16,7 12,7 6,7 0
Tasikmalaya 25,6 9,7 0 0
Ciamis 64,4 9,2 0 0
Kuningan 0 49,9 0 0
Cirebon 26,7 39,8 0 0
Majalengka 15,3 11,5 0 0
Sumedang 28,3 9,2 0 0
Indramayu 0 52,2 0 0
Subang 9,3 30,1 0 19,1
Purwakarta 61,4 0 0 0
Karawang 0 100 0 0
Bekasi 10,3 55,3 9 0
Bandung Barat 29,7 30,4 0 0
Lanjutan...

Jenis Hepatitis
Kabupaten/ Kota
Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis Lainnya
Kota Bogor 10,3 25,8 0 0
Kota Sukabumi 23,2 12,1 16,7 0
Kota Bandung 52 21,5 0 0
Kota Cirebon 0 100 0 0
Kota Bekasi 9,3 61,5 6,5 0
Kota Depok 24,5 46,9 0 0
Kota Cimahi 30,9 8,7 0 0
Kota Tasikmalaya 26,3 15,3 0 0
Kota Banjar 30 0 0 0
KLB / PENINGKATAN KASUS HEPATITIS A di JAWA BARAT
TAHUN 2011 – 2015
KAB. PURWAKARTA
7 Kasus di Sekolah KOTA BANDUNG
KOTA BEKASI KAB. SUBANG
234 Kasus di Pergurun Tinggi
13 Kasus 2 Kasus

KOTA DEPOK DKI KAB. MAJALENGKA


(AR 9,4%, CFR 0%) 43 Kasus di Perumahan
98 kasus di sekolah

KAB. BOGOR KAB. KUNINGAN


(AR 2,8%, CFR 0%) 3 Kasus di
Perumahan
Lokasi Perumahan

KAB. BOGOR
Lokasi di 2 sekolah

KOTA SUKABUMI
23 Kasus di
Sekolah
KAB. CIAMIS
30 Kasus di Sekolah
Keterangan :
KLB KAB. TASIK
Hepatitis 99 Kasus di Sekolah
KAB. BOGOR
Lokasi di Pontren KOTA TASIKMALAYA
Dan Perguruan Tinggi 24 Kasus di Sekolah

Sumber : Data P3 Matra Jabar


UPAYA PENCEGAHAN HEP B

• Imunisasi hepatitis B bagi bayi baru lahir


 melindungi bayi tersebut dari virus
hepatitis (95%),
• Ibu hamil dg HBsAg positif  bayi
diberikan HB0 dan HBIG setelah
dilahirkan (< dari 12 jam).
• Deteksi dini Hepatitis B pada ibu hamil
dan Nakes
HASIL PELAKSANAAN DETEKSI
DINI HEP B PADA BUMIL DAN
NAKES DI KOTA BANDUNG
TAHUN 2016
Target
Capaian

2.348
Bumil
3.497 Hasil 39 (+)

orang
1.149
Nakes
Hasil 19 (+)
PEMBELAJARAN DETEKSI DINI
HEPATITIS B TAHUN 2014

• Keterlambatan alat dan reagen  pelaksanaan terlambat

• Pemilihan bumil yang akan termasuk dalam deteksi dini 


cenderung mengejar target jumlah  tm 3 ikut diambil
sample
• Keterlambatan dalam setting alat pemeriksaan ELISA di lab

• Estimasi partus yg tidak diketahui oleh Puskes

• Hal – hal administratif


DDH B Tahun 2015
1. Tidak dapat dilaksanakan, karena :
• Blokir pada Dana Dekon APBN 2015 menyebabkan kegiatan
belum bisa dilaksanakan sesuai rencana
• Blokir baru dibuka pada pertengahan Bulan Agustus 2015 dan
revisi anggaran selesai minggu ketiga bulan Agustus,
sedangkan reagen kadaluarsa 31 Agustus 2015

2. HBIg yang dialokasikan untuk tindak lanjut DDH B pada bumil


di Kota Bandung dapat diberikan pada bayi yang lahir dari
bumil dengan HBsAg reaktif yang memeriksakan dirinya
secara mandiri selama HBIg tersedia.
DDHBC Tahun 2016
1. Akan dilaksanakan di Kota Sukabumi, Kota Banjar dan Kota
Cirebon
2. Lab rujukan untuk pemeriksaan konfirmasi spesimen positif
yaitu BBLK Jakarta
3. RS Rujukan untuk tindak lanjut (pengobatan) kasus Hepatitis
B dan atau C yaitu RSHS dan RS Gn. Jati Kota Cirebon
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai