Anda di halaman 1dari 12

Septicaemia Epizootica

Nama : Trisna Putri


NIM : 2002501010060
Laboratorium Patologi
Pendahuluan
Sinonim : Penyakit ngorok, Haemorraghic Septicaemia, Borbone

• Penyakit yang menyerang hewan sapi atau kerbau


• Bersifat akut
• Tingkat kematian yang tinggi.
• tergolong dalam penyakit menular strategis yang koordinasi
pengendaliannya dilakukan ditingkat pusat
• Hemorraghic Septicaemia biasanya terjadi sebagai pasteurelosis
primer, tetapi infeksi laten seperti trypanosomosis dilaporkan
dapat memicu kejadian penyakit
Etiologi

Disebabkan oleh Bakteri Pasteurella multocida.


Yang berperan penting untuk infeksi Septicaemia
Epizootica dalah Pasteurella multocida serotypes B2
(Asian serotype) dan E2 (African serotype)

• Bakteri gram negative


• Berbentuk coccobacillus.
• Tidak membentuk spora
• non motil
• berselubung (kapsul)
Cara Penularan

Kontak Langsung Kontak Tidak Langsung

Melalui makanan Peralatan


Melalui minuman

Dengan hewan
sakit

Ekskreta hewan penderita (ludah, kencing dan feses)


yang mengandung bakteri dan dapat menjadi
sumber penularan.
Sifat Penyakit
Bentuk Busung

1
Ditemukan busung pada bagian kepala, tenggorokan, leher bagian bawah, gelambir
dan kadang-kadang pada kaki depan. Derajat kematian bentuk ini tinggi sampai
mencapai 90% dan berlangsung cepat. Sebelum mati, terjadi gangguan pernafasan
ditandai dengan sesak nafas (dispnoe) dan suara ngorok dan gigi gemeretak.

Bentuk Pektoral
Ditandai dengan bronchopneumonia dan dimulai dengan batuk kering dan nyeri.

2
Kemudian terdapat eksudat di hidung, pernafasan cepat. Proses berlangsung lama
antara 1-3 minggu. Penyakit kronis ditandai dengan hewan menjadi kurus, batuk,
nafas dan nafsu makan terganggu, terus mengeluarkan air mata, terjadi diare yang
bercampur darah, kerusakan pada paru, brochi dan pleura.

Bentuk Intestinal
3 Bentuk intestinal merupakan gabungan dari bentuk busung dan bentuk pectoral
Gejala Klinis

• Hewan demam diatas 40°


• Diikuti oleh edema pada submandibular
• Gannguan pernafasan
• Hilangnya nafsu makan
• Diare dan feses berdarah
• Kelenjar limfe membengkak
• Terjadi pendarahan dibawah kulit, usus,
jantung
Perubahan Makroskopis

Tampat sedikit kongesti Pembengkakan dan


dengan ptechi di lobus Terdapat banyak ptechie
pendarahan pada subkutan
apical dan perubahan pada jantung sapi.
atau selaput fascia
warna menjadi merah tua
a. Kongesti dan hemoragi disertai
hepatitis fibrinous
b. Kongesti dan Hemoragi pada trakea

A B

c. adanya fibrin pada omentum


d. kongesti dan ptechi pada permukaan serosa
saluran gastrointestinal
e. kongesti dan penebalan permukaan
mukosa duodenum
f. Pendarahan pada mukosa colon
Perubahan Mikroskopis
a. Adanya kongesti dan hemoragi
b. Septa intraalveolar menebal karena kongesti
dan infiltrasi neutrophil
c. Adanya eksudat yang terdiri dari
deskuamasi epitel, fibrin dan sedikit
neutrophil

a. Kongesti dan hemoragi pada pembuluh darah


b. Nekrosis dan degenerasi pada otot jantung
Hati
a. Kongesti dan hemoragi
pada ruang disse
b. Nekrosis dan degenerasi Kongesti dan hemoragi pada
hepatosit perichondrium
c. Adanya sel kupfer

c. Focal Infiltrasi netrofil dan makrofag pada


permukaan mukosa abomasum
d. Kongesti pada pembuluh darah, infiltrasi
diffuse sel radang, hemoragi dan erosi
mukosa rectal
e. Degenerasi hidropis pada epitel tubular
dan atropi ginjal
f. RBC bebas pada lumen VU dan lapisan
subepitel, kongesti.
Diagnosa Banding

• Shipping fever
• Antraks
• Rinderpest
• Blackleg
• Salmonellosis akut
• Mycoplasmosis
• Gas gangrene.
Pengobatan dan Pengendalian

Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik streptomisin


sebanyak 10 mg secara intramuscular atau kioromisitin, terramisin dan
aureumisin sebanyak 4 mg tiap kg berat badan.

Pengendalian hanya bisa dilakukan dengan pemberian vaksinasi.


Hewan yang menderita SE dapat dipotong dibawah pengawasan dokter
hewan dan dagingnya dapat dikonsumsi. Jaringan yang ada jejasnya
terutama paru harus dibuang dan dimusnahkan.

Anda mungkin juga menyukai