TRISNA PUTRI
2002501010060
PPDH 19 KEL 5
Etiologi
Cara Penularan
Gejala klinis yang tampak dari infectious coryza adalah menurunnya nafsu
makan, terjadinya oculonasal conjungtivitis, edema pada wajah, kebisingan suara
pernafasan, bengkak pada sinus infraorbital dan eksudat di kantung conjungtivital
(Ali et al., 2013). Lesi yang terkait dengan A. paragallinarum sangat beragam
termasuk airsacculitis, conjunctivitis, pericarditis, perihepatitis and sinusitis
(Blackwall dan Vargas, 2020).
Dari hidung keluar eksudat mula-mula berwarna jernih dan encer namun
lambat laun berubah menjadi kuning kental hingga bernanah dengan bau yang
khas. Suara ngorok terdengar pada saat hewan kesulitan bernafas, diare dan
pertumbuhan ayam menjadi lambat dan kerdil.
Gambaran Makroskopis
Gambaran Mikroskopis
Diagnosa
Pengobatan
Blackall, P.J. dan Vargas, E.S. (2020). Infection coryza and relate bacterial
infections. Dalam Swayney, Disease of Poultry. Edisi 14. Blackwell
publicing, lowa :890-906.
Haryo, A. dan Enola, J. (2019). Pemeriksaan histopatologi rutin pada ayam rasa
denngan suspect coryza (stress related disease). Veterinary biomedical and
clinical journal, 1(2) : 8-14.
Ali, M., Hossain, M.S., Akter, S., Khan,M.A.H.N.A. dan Hossain, M.M. (2013).
Phatogenesis of infectious coryza in chickens (gallus gallus) by
avibacterium paragallinarum isolates of bangladesh. The Agriculture
Journal, 11(1) : 39-46.