Anda di halaman 1dari 37

MAHASISWA

POLTEKES
KOTA TEGAL
SELAMAT DATANG MAHASISWA
POLTEKES PEMKOT TEGAL
DI CAMPUS POLTEKES PEMKOT TEGAL
KONSEP
KETUHANAN
Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah (Arab: ‫ ) اـهلل‬dan diyakini
sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha
Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi
semesta alam
KONSEP
KETUHANAN
Islam menitik beratkan konseptualisasi Tuhan sebagai
Yang Tunggal dan Maha Kuasa (tauhid).  Dia itu wahid dan Esa
(ahad), Maha Pengasih dan Maha Kuasa. Menurut Al-Quran
 terdapat 99 Nama Allah (asma'ul husna artinya: "nama-
nama yang paling baik") yang mengingatkan setiap sifat-sifat
Tuhan yang berbeda. Semua nama tersebut mengacu pada 
Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas.  Di antara 99
nama Allah tersebut, yang paling terkenal dan paling sering
digunakan adalah "Maha Pengasih" (ar-rahman) dan "Maha
Penyayang" (ar-rahim)
KONSEP
KETUHANAN
Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Agung dan Maha
Kuasa, namun juga Tuhan yang personal: Menurut Al-Quran,
Dia lebih dekat pada manusia daripada urat nadi manusia.
Dia menjawab bagi yang membutuhkan dan memohon
pertolongan jika mereka berdoa pada-Nya. Di atas itu semua,
Dia memandu manusia pada jalan yang lurus, “jalan yang
diridhai-Nya.”
KONSEP
KETUHANAN
Islam mengajarkan bahwa Tuhan dalam konsep Islam
merupakan Tuhan sama yang disembah oleh kelompok
agama Abrahamik lainnya seperti Kristen dan Yahudi. Namun,
hal ini tidak diterima secara universal oleh kalangan kedua
agama tersebut
Wujud dan Keberadaan Allah
Para salafush sholeh atau tiga generasi Muslim awal dan terbaik,
meyakini bahwa Allah
memiliki wajah, mata, tangan, jari, dan kaki, hanya saja hal-hal
tersebut sangatlah berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya.
Wujud dan Keberadaan Allah

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan: “Wajah


(Allah) merupakan sifat yang terbukti keberadaannya berdasarkan
dalil al-kitab, as-sunnah dan kesepakatan ulama salaf.” Ia
menyebutkan ayat ke-27 dalam surah Ar-Rahman. Ia menjelaskan di
dalam kitabnya yang lain: “Nash-nash yang menetapkan wajah dari
al-kitab dan as-sunnah tidak terhitung banyaknya, semuanya
menolak ta’wil kaum Mu'tazilah yang menafsirkan wajah dengan
arah, pahala atau dzat.
Wujud dan Keberadaan Allah

Kemudian mereka meyakini pula Allah berada di


atas 'Arsy, letak 'Arsy ada di atas air, dan tidak ada satu
pun dari makhluk yang serupa dengan-Nya. Dijelaskan
dalam sebuah hadits, telah dijelaskan bahwa Allah diliputi
oleh cahaya yang sangat terang.
Wujud dan Keberadaan Allah
Keagungan dan kebesaran sifat-sifat-Nya jelas terlampau agung
untuk bisa ditembus oleh akal pikiran manusia yang paling hebat
sekalipun. Karena itu ada riwayat hadits yang melarang untuk
memikirkan Allah, mengingat semua akal dan pikiran pasti tidak
akan mampu menjangkaunya.[25] Berpikir yang diperintahkan di sini,
seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Qayyim rahimahullahu, adalah
yang bisa menimbulkan dua pengetahuan dalam hati dan
berkembang daripadanya pengetahuan ketiga
Wujud dan Keberadaan Allah
[Miftah Dar al-Sa’adah hal 181] Hal itu menjadi jelas dengan contoh
sebagai berikut. Apabila hati seorang muslim dapat merasakan akan
kebesaran makhluk seperti langit, bumi, tahta kursi, ‘Arsy dan
sebagainya, kemudian timbul dalam hatinya rasa ketidakmampuan
memikirkan dan menjangkau semua itu, maka akan muncul
pengetahuan ketiga yakni kebesaran dan keagungan Tuhan yang
menciptakan jenis makhluk-makhluk tersebut yang tidak mungkin
dapat diliput serta dicerna oleh akal pikiran
Frase yang mengandung kata Allah
Contoh kata-kata yang menggunakan kata Allah:
Laa ilaaha illallaah (‫ ;الـ لإـهـ إـال اـهلل‬Tiada Tuhan selain Allah)
Allahu Akbar (‫ ; اـهلل أكـبر‬Allah Maha Besar)
Bismillah (‫سم اـهلل‬‫ ; بــ‬Dengan nama Allah)
In sya Allah (‫شـ اـهلل‬
‫ ;إن ءاـ‬Jika Allah menghendaki)
Masya Allah (‫شـ اـهلل‬ ‫ ; امـ ءاـ‬Inilah yang dikehendaki Allah)
Subhan Allah (‫ ; سبـحـان اـهلل‬Maha Suci Allah)
Alhamdulillah (‫ ; لاـحمد هللـ‬Segala Puji bagi Allah)
Allahua`lam (‫ ; اـهلل أـعلم‬Allah Maha Mengetahui)
Jazaa kallaahu khairan (‫خـ‬ ‫ ; ازجـكـ اـهلل را ًيـ‬Semoga Allah memberikan
balasan yang baik kepadamu)
Konsep tentang Allah

Konsep ketuhanan dalam Islam digolongkan menjadi dua: konsep


ketuhanan yang berdasar Al-Quran dan hadis secara harafiah
dengan sedikit spekulasi sehingga banyak pakar ulama bidang
akidah yang menyepakatinya, dan konsep ketuhanan yang bersifat
spekulasi berdasarkan penafsiran mandalam yang bersifat
spekulatif, filosofis, bahkan mistis
Al-Quran dan Hadits

Menurut para mufasir, melalui wahyu pertama Al-Quran (Al-'Alaq


 96:1-5), Tuhan menunjukkan dirinya sebagai pengajar manusia.
Tuhan mengajarkan manusia berbagai hal termasuk di antaranya
konsep ketuhanan. Umat Muslim percaya Al-Quran adalah kalam
Allah, sehingga semua keterangan Allah dalam Al-Quran merupakan
"penuturan Allah tentang diri-Nya
Allah Maha Esa

Keesaan Allah atau Tauḥīd adalah mempercayai dan mengimani


dengan sepenuh hati bahwa Allah itu Esa dan (wāḥid). Al-Qur'an
menegaskan keberadaan kebenaran-Nya yang tunggal dan mutlak
yang melebihi alam semesta sebagai; Zat yang tidak tampak dan
wahid yang tidak diciptakan
Allah Maha Esa
‫خلِ ْف ِم ْن‬
ْ َ‫َويَ ْست‬ ‫الر ْح َم ِة ۚ ِإ ْنيَ َشأ ْ يُ ْذ ِهبْك ُْم‬ َّ ‫َو َربُّ َك ال ْ َغ ِن ُّي ُذو‬
‫ين‬
َ ‫آخ ِر‬َ ‫اء ك َ َما أَن ْ َشأَك ُْم ِم ْن ُذ ِ ّريَّ ِة َق ْو ٍم‬
ُ َ َ ْ ‫بَ ْع‬
‫ش‬
َ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ُم‬ ‫ك‬‫د‬ ِ

Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia


menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu
dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah),
sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-
orang lain.
Sifat Tuhan

Sesungguhnya sifat-sifat Allah yang mulia tidak terbatas/terhingga.


Di antaranya juga tercantum dalam Asma'ul Husna. Sebagian ulama
merumuskan 20 Sifat Allah yang wajib dan mustahil bagi Allah yang
dipahami dan diimani oleh umat Islam, di antaranya adalah:
1. Wujud (ada) dan mustahil Allah itu tidak ada ('adam).
Sifat Tuhan
‫ام‬ ‫ي‬
ٍ َّ ّ َ ‫أ‬ ِ
‫ة‬ َ ‫ت‬‫س‬ِ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫ض‬ َ
َ ْ ‫ات َوال ْأ‬
‫ر‬ َّ ‫ِإ َّن َربَّك ُُم الل َّ ُه ال َّ ِذي َخل ََق‬
ِ ‫الس َم َاو‬
‫ش ْغ ِشي اللَّيْ َلالن َّ َه َار يَ ْطل ُبُ ُه َح ِثيثًا‬ ‫استَ َو ٰى َعل َى ال َْع ْر ِ ُي‬ ْ َ‫ثُ ّم‬
‫ات ِبأ َ ْم ِر ِه ۗ أَل َا ل َُه ال َْخل ُْق‬ َّ ‫سوال ْ َق َم َر َوالن ّ ُُجو َم ُم َس‬
ٍ ‫خ َر‬ َ َ ‫الش ْم‬َّ ‫َو‬
َ ‫ب ال َْعال َِم‬
‫ين‬ ‫ر‬
ُّ َ ُ ‫ه‬َ ّ ‫ل‬‫ال‬ َ
‫ك‬ ‫ار‬ َ ‫ب‬ َ
َ ُ ْ ‫َوال ْأ‬
‫ت‬ ۗ ‫ر‬ ‫م‬
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
َ
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)
matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-
Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci
Allah, Tuhan semesta alam.
Sifat Tuhan
2. Qidam (terdahulu) dan mustahil Allah itu huduts (baru).

ِ َ‫الظا ِه ُر َوال ْب‬


‫اط ُن ۖ َو ُه َو ِبك ّ ُِل‬ ‫و‬
َّ َ ُ‫ر‬ ِ
‫ْآخ‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫و‬ ُ َ
َ َّ ‫ُه َو ال ْأ‬
‫ل‬ ‫و‬
ٌ‫علِيم‬َ ‫َش ْي ٍء‬
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin;
dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Sifat Tuhan
3. Baqo’ (kekal) dan mustahil Allah itu fana’ (binasa/hilang)

ۚ ‫ح ْم ِد ِه‬ ‫ب‬
ِ ‫ح‬ ‫ب‬
ِ
َ ّْ َ َ‫س‬ ‫و‬ ‫وت‬
ُ ‫م‬
َُ ‫ي‬ ‫َا‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ِ َ ّ ‫ل‬ ‫ا‬‫ي‬ّ ِ ‫ْح‬
َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫َى‬ ‫ل‬‫ع‬َ ‫ل‬ ْ َ ّ ‫ك‬ ‫و‬َ
َ َ‫ت‬ ‫و‬
‫وب ِعبَا ِد ِه َخ ِب ًيرا‬ ِ ُ ‫َوك َ َف ٰى ِب ِه ِب ُذن‬
Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak
mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia
Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya
Sifat Tuhan
4. Mukhollafatuhu lil hawaadits (tidak serupa dengan makhluk-Nya)
dan mustahil Allah itu sama dengan makhluk-Nya
(mumaatsalaatuhu lil hawaadits).

‫ير‬
ُ ِ
‫ص‬ َ ‫ْب‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫يع‬
ُ ِ
‫م‬ ‫الس‬
َ ّ ‫و‬
َ ‫ه‬
ُ ‫و‬
َ ۖ ٌ ‫ء‬ ‫ي‬
ْ ‫ش‬
َ ِ
‫ه‬ ِ ‫ل‬ْ ‫ث‬ ِ
‫م‬ َ ‫ك‬
‫س‬ َ ْ ‫َي‬ ‫ل‬
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah
yang Maha Mendengar dan Melihat.
Sifat Tuhan
5. Qiyamuhu binafsihi (berdiri dengan sendirinya) dan mustahil Allah
itu qiyamuhu bi ghairihi (berdiri-Nya dengan yang lain).
6. Wahdaaniyah (esa atau satu) dan mustahil Allah itu banyak
(ta’addud) misalnya 2, 3, 4, dan seterusnya. Allah itu Maha Kuasa

7. Qudrah (Maha Kuasa) dan mustahil Allah itu ‘ajaz (lemah).


Jikalau Allah itu lemah, tentu saja makhluk ciptaan-Nya dapat
mengalahkan-Nya.
Sifat Tuhan

8. Iradah (Berkehendak) dan karahah (terpaksa)
9. Ilmu (Maha Mengetahui) dan mustahil Allah itu jahal (bodoh). Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu, karena Dialah yang menciptakan-
Nya.
10. Hayat (Hidup) dan mustahil Allah itu maut (mati). Hidupnya Allah
tidak seperti hidupnya manusia. Manusia dihidupkan oleh Allah yang
kemudian akan mati, sedangkan Allah tidak akan mati. Ia akan hidup
terus selama-lamanya.
Sifat Tuhan

11. Sama’ (Mendengar) dan mustahil Allah bersifat shumam (tuli).

12. Bashar (Melihat) dan mustahil Allah bersifat ‘amaa (buta).


13. Kalam (Berkata-kata/berfirman) dan bukmon
14. Qadirun (Maha Kuasa) dan 'ajizun (lemah)
15. Muridun (Maha Berkehendak) dan karihun (terpaksa)
Sifat Tuhan

16. ‘Alimun (Maha Mengetahui) dan jahilun (bodoh)


17. Hayyun (Maha Hidup) dan maiyiton (yang mati)
18. Sami’un (Maha Mendengar) dan ashamma (tuli)
19. Basirun (Maha Melihat) dan a’ma (buta)
20. Mutakallimun (Maha Berkata-kata) dan abkam (bisu)
Sifat Tuhan

11. Sama’ (Mendengar) dan mustahil Allah bersifat shumam (tuli).

12. Bashar (Melihat) dan mustahil Allah bersifat ‘amaa (buta).


13. Kalam (Berkata-kata/berfirman) dan bukmon
14. Qadirun (Maha Kuasa) dan 'ajizun (lemah)
15. Muridun (Maha Berkehendak) dan karihun (terpaksa)
Sifat Tuhan

11. Sama’ (Mendengar) dan mustahil Allah bersifat shumam (tuli).

12. Bashar (Melihat) dan mustahil Allah bersifat ‘amaa (buta).


13. Kalam (Berkata-kata/berfirman) dan bukmon
14. Qadirun (Maha Kuasa) dan 'ajizun (lemah)
15. Muridun (Maha Berkehendak) dan karihun (terpaksa)
Perbandingan konsep Tuhan antar agama

Beberapa sarjana barat menyatakan bahwa Muhammad juga


menggunakan istilah Allah dalam berkomunikasi dengan pagan Arab
dan Yahudi atau Nasrani untuk menegakkan dasar umum dalam
memahami nama Tuhan, sebuah klaim Gerhard Böwering
menyatakan keraguan
Tuhan dalam Islam vs Tuhan dalam Arab pra-
Islam
Ketika membandingkan politeisme Arab pra-Islam, Tuhan dalam Islam tidak
memiliki teman dan sekutu maupun pertalian antara Tuhan dengan Jin. Arab
pagan pra-Islam bermula dengan adanya berhala yang dibawa ke tanah Arab
oleh 'Amr bin Luhay. Mereka lalu mencampur-adukkan antara monoteisme
 yang dibawa Ibrahim dan paganisme. Mereka percaya takdir yang kabur, kuat,
dan tidak dapat ditawar-tawar melebihi apa yang manusia tidak dapat
kendalikan. Paham ini diganti dengan gagasan Islam Tuhan Yang Maha
Pemurah namun Maha Kuasa
Tuhan dalam Islam vs Tuhan dalam Yahudi
Menurut Francis Edwards Peters, "Al-Quran menuntut Muslim untuk beriman,
dan sejarawan menyetujui bahwa Muhammad dan pengikutnya menyembah
Tuhan yang sama dengan Tuhan Yahudi. Allah Al-Quran adalah Tuhan
Pencipta yang sama yang mengadakan perjanjian dengan Ibrahim. Peters
menyatakan bahwa Al-Quran menggambarkan Allah lebih kuat dan luas
daripada Yahweh, dan sebagai Tuhan alam semesta, tidak seperti Yahweh
yang hanya lebih dekat pada orang-orang Israel. Menurut Encyclopedia
Britannica (lihat juga bagian di bawah untuk perbandingan kasih Tuhan dalam
Islam dan Kristen
Tuhan, dikatakan dalam Al-Quran, “mencintai yang berbuat baik,” dan
dua bagian dalam Al-Quran mengekspresikan sebuah kasih yang
saling mengerti antara Tuhan dan manusia, namun Yudeo-Kristen
 mengajarkan “cintai Tuhan dengan segenap hatimu” tidak dirumuskan
dalam Islam. Tekanan ini lebih pada kebebasan kehendak Tuhan,
sehingga setiap orang harus berserah diri. Yang paling utama,
“menyerahkan diri kepada Allah” (Islam) merupakan agama itu sendiri.
Tuhan dalam Islam vs Tuhan dalam Kristen

Islam dengan tegas menolak kepercayaan Kristen bahwa Tuhan itu


tiga pribadi dalam satu hakikat (lihat Tritunggal). Dalam konsepsi
Islam tentang Tuhan, tidak ada kesetaraan antara Tuhan dan
ciptaan. Kehadiran Tuhan dipercaya ada di manapun, dan tidak
menjelma sebagai siapapun atau apapun
Kristen Barat merasa Islam sebagai agama kafir selama 
Perang Salib pertama dan kedua. Muhammad dipandang
sebagai setan atau tuhan palsu yang disembah bersama 
Apollyondan Termangant dalam trinitas yang tidak suci.[34][35]
 Pandangan tradisional Kristen adalah bahwa Tuhan
Muhammad sama dengan Tuhannya Yesus. Ludovico
Marracci (1734), penerima pengakuan dosa 
Paus Innosensius XI, menyatakan:[36]
Muhammad dan pengikutnya yang menganggap ortodoks, telah dan
melanjutkan untuk memiliki gagasan Tuhan yang asli dan logis dan
sifat-sifat-Nya (selalu mengecualikan dan menolak Trituggal),
muncul sangat jelas dari Qur'an itu sendiri dan seluruh kepercayaan
akan Tuhan Muhammad, sehingga akan membutuhkan banyak
waktu untuk menyangkal yang beranggapan Tuhan Muhammad
berbeda dengan Tuhan sejati.
Banyak pesan-pesan dalam Perjanjian Lama mengacu pada kasih
Tuhan. Tema sentral dalam Perjanjian Baru adalah kasih Tuhan
dalam perantaraan Yesus. Dalam Islam, kasih Tuhan muncul dalam
seluruh tanda-tanda dan penciptaan Bumi di mana manusia dapat
hidup dalam kehidupan yang layak.
Pujian umat Muslim kepada Tuhan yang paling umum
adalah 'Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang'. Dua
lainnya dari "asma'ul husna" Tuhan 'Maha Kasih sayang'
(wadud) dan 'Maha Pemberi' (wahhāb)

Anda mungkin juga menyukai