Anda di halaman 1dari 17

KEDUDUKAN DAN PERAN

WARGA NEGARA

Trisari Novianto, S.STP, M.Si


RM

MATERI PEMBELAJARAN
Konsep Warga Negara dan Penduduk

Konsep Hak dan Kewajiban Warga Negara dan Negara

Hak
Hak dan
dan Kewajiban
Kewajiban Warga
Warga Negara
Negara dalam
dalam Negara
Negara

Kedudukan
Kedudukan dan
dan Peran
Peran Warga
Warga Negara
Negara

Kewarganegaraan
Kewarganegaraan dan
dan Pewarganegaraan
Pewarganegaraan

Asas
Asas Kewarganegaraan
Kewarganegaraan

Problem
Problem Status
Status Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
Kompetensi Dasar RM

 Mahasiswa mampu mengemukakan dan menjelaskan tentang


konsep warga negara dan penduduk serta membedakannya
 Mahasiwa mampu memahami dan menjelaskan tentang konsep
hak dan kewajiban warga negara serta hak dan kewajiban
negara
 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang
konsep hak dan kewajiban warga negara serta hak dan
kewajiban negara yang tertuang dalam UUD 1945
 Mahasiswa mampu memahami tentang kedudukan dan peran
warga dalam negara
 Mahasiswa mampu memahami dan membedakan antara
konsep kewarganegaraan dan pewarganegaraan
 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang asas
kewarga-negaraan yang dianut oleh negara-negara di dunia
 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang
problem status kewarganegaraan sehingga mampu
menemukan solusi atas problem tersebut
3
PETA PEMBELAJARAN RM

HAK dan KEWAJIBAN WARGA NEGARA


Pertemuan Ke 10 dan 11

Konsep Hak dan Kewajiban Hak dan Kewajiban Warga


Konsep Warga Negara dan
Warga Negara dan Negara Negara dan Negara dalam
Penduduk (P 10)
UUD 1945

Kedudukan dan
Peran Warga Kewarganegaraan Asas Problem Status
Negara dalam dan Kewarganegaraan Kewarganegaraan
Negara ( P 11) Pewarganegaraan
D. Kedudukan dan Peran Warga Negara dalan Negara RM

Kedudukan warga negara di dalam suatu negara sangat penting statusnya terkait
dengan hak dan kewajiban yang dimiliki sebagai warga negara. Perbedaan
status/kedudukan sebagai warga negara sangat berpengaruh terhadap hak dan
kewajiban yang dimiliki baik yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial
budaya maupun hankam.
Kedudukan Warga Negara dalam Negara :
1. Dengan memiliki status sebagai warga negara, maka orang akan memiliki hubungan
hukum dengan negara, peran sebagai warga negara, peran sebagai warga negara, serta
hak dan kewajiban sebagai warga negara.
2. Sebagai warga negara, maka ia memiliki hubungan timbal balik yang sederajat dengan
negaranyanya
3. Secara teori, status warga meliputi status pasif, aktif, negatif dan positif
4. Peran (role) warga negara juga meliputi peran yang pasif, aktif, negatif daan positif.
D. Kedudukan dan Peran Warga Negara dalan Negara RM

Berkaitan dengan peran (role) warga negara, dapat dijelaskan bahwa


peran warga negara dalam negara adalah sebagai berikut :
1. Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
2. Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat
(berpartisipasi) serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara,
terutama dalam memengaruhi keputusan publik
3. Peran Positif merupakan aktivtas warga negara untuk meminta
pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Peran negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak
campur tangan negara dalam persoalan pribadi.
E. Kewarganegaraan dan Pewarganegaraan RM

Kewarganegaraan (citizenship) artinya keanggotaan yang menunjukan


hubungan atau ikatan de gan segala jenis hubungan dengan suatu negara yang
mengakibatkan adanya kewajiban negara untuk melindungi orang yang
bersangkutan.

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI Pasal 1


ayat 2 disebutkan bahwa kewarganegaraan adalah segala ikhwal yang
berhubungan dengan negara. Artinya Segala sesuatu yang berkaitan dengan
kewarganegaraan akan selalu berhubungan dengan negara.

7
E. Kewarganegaraan dan Pewarganegaraan RM

Istilah kewarganegaraan dibedakan menjadi dua :


1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
>> dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-
orang dengan negara yang mengakibatkan ketundukan warga negara,
ditandai dengan adanya akta kelahiran, surat surat administrasi
>> dalam arti sosiologis tidak ditandai oleh adanya ikatan hukum, tapi
ikatan emosional, perasaan, ikatan keturunan, ikatan tanah air

2. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil


>> dalam arti formil dimana kewarganegaraan seseorang mengakibatkan
orang tersebut memiliki pertalian hukum serta tunduk pada hukum
negara yang bersangkutan.

8
F. Asas Kewarganegaraan RM

Setiap negara berdaulat dan berwenang menentukan siapa siapa yang menjadi warga
negaranya. Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal adanya asa
kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan
perkawinan.
RM

Ius Sanguinis menetapkan seseorang mendapatkan


kewarganegaraan suatu negara, apabila orang tuanya adalah
warganegara dari negara tersebut.

Asas Kesatuan Hukum : mendasarkan pada paradigma bahwa


suami-istri ataupun ikatan keluarga merupakan inti masyarakat
yg membutuhkan kesejahteraan, kebahagiaan dan keutuhan
dalam keluarga.  keluarga tunduk hukum yg sama keluarga
tetap utuh

Asas Persamaan Derajat : mendasarkan pd suatu paradigma,


bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status
kewarganegaraan masing-masing pihak.  suami-istri dapat
memiliki kewarganegaraan asal
10
Pewarganegaraan/Naturalisasi
(Berbeda antar negara tergantung filsafat, kebijakan dan hukum yg berlaku)

Sistem Aktif Sistem Pasif

Seseorang dpt menggunakan Seseorang dpt menolak


hak opsi yi memilih atau meng- pemberian kewarganegaraan
ajukan permohonan menjadi hak ini disebut repudiasi
warga negara dari suatu negara
RM
Status Kewarganegaraan
(persoalan pribadi, lokasi dan kepentingan tertentu)

1. Apatride : orang yang tidak memiliki status kewarganegaraan

2. Bipatride : orang yang memiliki status kewarganegaraan rangkap (misal.


penduduk yg ada di perbatasan 2 negara)

3. Multipatride : orang yang memiliki status kewarganegaraan lebih dari dua


kewarganegaraan

12
RM
Prosedur Pewarganegaraan Di Indonesia
(diatur Undang Undang No. 62 tahun 1958)

7 cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia :


1. Karena kelahiran

2. Karena pengangkatan
3. Karena dikabulkan permohonan
4. Karena pewarganegaraan
5. Karena perkawinan
6. Karena turut ayah dan atau ibu

7. Karena pernyataan
13
RM

Bangsa lain dapat menjadi WNI bila

• Bertempat tinggal di Indonesia


• Mengakui Indonesia sebagai tanah air
• Besikap setia pada NKRI

NATURALISASI

14
RM

Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2006 tidak mengenal kewarganegaraan ganda


(bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Undang-undang ini hanya
memberikan pengecualian atas perolehan kewarganegaraan ganda kepada anak-anak
yang belum berusia 18 tahun dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Anak yang bersangkutan lahir dari perkawinan sah dari seorang ayah warga negara
Indonesia dan ibu warga negara asing.
2. Anak yang bersangkutan lahir dari perkawinan sah dari seorang ayah warga negara
asing dan ibu warga negara Indonesia.
3. Anak yang lahir di luar perkawinan sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui
oleh seorang ayah warga negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu
dilakukan sebelum anak tersebut berusia delapan belas tahun atau belum kawin.
4. Anak yang bersangkutan lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
5. Anak yang bersangkutan adalah warga negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan
sah, belum berusia 18 tahun dan belum kawin yang diakui secara sah oleh ayahnya
yang berkewarganegaraan asing.
Anak yang bersangkutan adalah warga negara Indonesia yang belum berusia lima tahun
diangkat secara sah sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan
pengadilan. Anak-anak yang memperoleh pengecualian kewarganegaraan ganda tersebut,
setelah berusia 18 tahun atau sudah kawin harus menyatakan memilih salah satu
kewarganegaraannya. Jadi jelaslah bahwa ketentuan tentang kewarganegaraan ganda
15
dalam Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2006 merupakan suatu pengecualian.
Problem Status Kewarganegaraan RM

Akibat adanya asas kewarganegaran yang diliat dari sisi kelahiran berupa asas ius
soli dan ius sanguinis yang menyebabkan munculnya problem status
kewarganegaran yang disebut dengan apartride dan bipatride.

1. Apatride : Istilah untuk seseorang yang tidak mempunyai status


kewarganegaraan

2. Bipatride : Istilah untuk seseorang yang mempunyai status kewarganegaran


ganda (dua kewarganegaraan)

Pada hakikatnya seseorang tidak bisa berada dalam kondisi apatride (tidak
memiliki kewarganegaraan) dan juga tidak boleh berada dalam kondisi bipatride
(memiliki kewarganegaraan ganda. Jika hal ini terjad, maka akan berimbas pada
hak dan kewajiban yang bersangkutan dalam hubungannya dengan negara.

Hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi orang yang bersangkutan dalam
melaksanakan kewajiban dan menerima haknya.
16

Anda mungkin juga menyukai