FRAKTUR MANDIBULA
• greenstick atau incomplete : fraktur yang tidak sempurna dimana pada satu sisi dari
tulang mengalami fraktur sedangkan pada sisi yang lain tulang masih terikat
• Fraktur tunggal : fraktur hanya pada satu tempat saja.
• Fraktur multiple : fraktur yang terjadi pada dua tempat atau lebih, umumnya bilateral
• Fraktur kominutif : terdapat adanya fragmen yang kecil bisa berupa fraktur simple atau
compound
• Fraktur patologis : fraktur yang terjadi akibat proses metastase ke tulang
• impacted fraktur : fraktur dengan salah satu fragmen fraktur di dalam fragmen fraktur
yang lain
• Fraktur atrophic : adalah fraktur spontan yang terjadi pada tulang yang atrofi seperti pada
rahang yang tidak bergigi.
• Indirect fraktur : fraktur yang terjadi jauh dari lokasi trauma
MANIFESTASI KLINIS
• timbul rasa nyeri terus menerus pendarahan oral, fungsi berubah, terjadi pembengkakan,
krepitasi, sepsis pada fraktur terbuka, dan deformitas.
• Jika mengenai korpus mandibula, akan terlihat gerakan yang abnormal pada tempat
fraktur sehingga gerakan mandibula menjadi terbatas dan susunan gigi menjadi tidak
teratur.
DIAGNOSIS FRAKTUR MANDIBULA
• Palpasi lembut dengan ujung-ujung jari dilakukan terhadap daerah kondilus pada kedua
sisi, kemudian diteruskan kesepanjang perbatasan bawah mandibular
• Pemeriksaan klinis intraoral, setiap serpihan gigi yang patah harus dikeluarkan dari mulut
• Pemeriksaan Penunjang
1. Foto Rontgen : mengetahui pola fraktur yang terjadi.
2. Scan tulang untuk memperlihatkan fraktur lebih jelas,mengidentifikasi kerusakan
jaringan lunak.
TATALAKSANA
• Langkah awal bersifat kedaruratan seperti jalan nafas atau airway, pernafasan atau
breathing, sirkulasi darah termasuk penanganan syok atau circulation, penanganan luka
jaringan lunak dan imobilisasi sementara serta evaluasi terhadap kemungkinan cedera
otak.
• Penanganan fraktur secara definitive : reposisi terbuka dan tertutup
TATALAKSANA
• Reposisi tertutup (closed reduction) patah tulang rahang bawah yaitu, penanganan
konservatif dengan melakukan reposisi tanpa operasi langsung pada garis fraktur dan
melakukan imobilisasi dengan interdental wiring atau eksternal pin fixation
• Tehnik yang digunakan pada terapi fraktur mandibula secara closed reduction adalah
fiksasi intermaksiler
• Fiksasi ini dipertahankan 3-4 minggu pada fraktur daerah condylus dan 4-6 minggu pada
15 daerah lain dari mandibula
• Reposisi terbuka (open reduction); tindakan operasi untuk melakukan koreksi deformitas
maloklusi yang terjadi pada patah tulang rahang bawah dengan melakukan fiksasi secara
langsung dengan menggunakan kawat (wire osteosynthesis) atau plat (plat
osteosynthesis)
KOMPLIKASI
2. KOAGULASI/PEMBEKUAN DARAH
Reaksi spontan selanjutnya bila terjadi perdarahan. Reaksi ini
tidak terjadi pada trauma pembuluh darah besar. Terjadi proses
pembekuan darah hingga terjadi jala-jala fibrin selanjutnya
perdarahan berhenti.
3. INFLAMASI
Sel-sel inflamasi ( sel-sel PMN, macrophage ) keluar dari
pembuluh darah ( diapedesis) untuk memakan benda asing dan
sel-sel yang mati. Ini yang disebut dengan
BIOLOGICAL DEBRIDEMENT.
FASE RESORBSI
FASE MATURASI
FASE REMODELING
• Faktor intrinsik : usia, status nutrisi dan hidrasi, oksigenasi dan perfusi jaringan, status imunologi,
penyakit penyerta (hipertensi, DM, Arthereosclerosis) serta stress psikologis.
• Osteomielitis pada tulang rahang adalah keadaan infeksi akut atau kronis pada tulang
rahang, yang biasanya disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan dekstruksi tulang
• Penyebab tersering : Staphylococcus aureus
• Kuman yang lain adalah Streptococcus, Pneumococcus, Klebsiela spp, Bacteroides spp,
dan bakteri anaerob lainnya
GEJALA KLINIS
• Dalam 24 jam akan timbul gejala sistemik sepeerti demam, malaise, anoreksia. Nyeri
terus menghebat dan timbul pembengkakan.
• Setelah beberapa hari infeksi yang keluar dari tulang dan mencapai subkutan akan
menimbulkan selulitis sehingga kulit akan kemerahan.
• Pemeriksaan laboratorium : leukositosis dengan predominasi sel PMN, peningkatan LED,
dan CRP.
• Kelainan tulang baru akan tampak pada foto rontgen pada 2-3 minggu.
• Dengan gambaran reaksi periosteum yang diikuti gambaran radiolusen pada korteks
maupun medulla.
TATALAKSANA