Hernia Umbilikalis
Pembimbing:
dr. Jefferson Marampe, Sp. B
Disusun oleh:
Sisilia Sintia Dewi
● Keluhan Tambahan
Batuk dan sesak nafas sejak 2 bulan SMRS
Riwayat hipertensi,
diabetes melitus, dan
keganasan dalam
keluarga disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang (GCS E4M6V5)
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
● Tekanan darah : 110/80 mmHg
● Nadi : 86 kali/menit
● Laju pernafasan : 24 kali/menit
● Suhu : 36.6 ͒C
Status gizi
● Berat badan : 73 kg
● Tinggi badan : 156 cm
● IMT : 29.99 kg/m2 (Obesitas grade 1)
PEMERIKSAAN FISIK
● Kepala Paru-paru
Normocephali, deformitas (-) ● Inspeksi: Pergerakan dinding dada kanan tampak tertinggal
● Auskultasi: Suara nafas (-) pada lapang paru kanan
● Mata
● Perkusi: Redup pada lapang paru kanan
Pupil isokor 3mm/3mm, refleks cahaya
langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung ● Palpasi: Pergerakan dinding dada kanan tertinggal, fremitus
+/+, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-) taktil menurun, bronchophony -, egophony -, whispered
pectoriloquy -
● Telinga
Simetris, deformitas (-), sekret (-) Jantung
● Inspeksi: Iktus kordis tidak tampak
● Hidung
● Auskultasi: Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop
Simetris, deviasi (-), sekret (-), terpasang
nasal kanul 3 LPM (-)
● Perkusi: Batas jantung kanan di ICS 4 linea parasternalis
● Tenggorokan dextra, batas kiri di ICS 5 linea midclavicularis sinistra, dan
Mukosa oral basah batas di ICS 3 linea midclavicularis sinistra
● Palpasi: Tidak teraba iktus kordis
● Leher
Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
● Inspeksi: cembung, skar (-), benjolan +
● Auskultasi : bising usus (+)
● Perkusi: timpani
● Palpasi: nyeri tekan (-), defans muskular (-)
Status lokalis
A/r umbilikal, tampak benjolan berbentuk bulat, berbatas
tegas, konsistensi lunak, diameter 4cm, timbul dengan
manuver valsava dan hilang ketika berbaring
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10,2 12 - 14
Hematokrit 30 37 - 43
KIMIA KLINIK
Ureum 33 10-50
eGFR 80 ⩾50
- pO2 76 85 - 95
- Kalium 3,7 3,5 - 5,0
- O2 Saturasi 97 85 - 95
- BE 2 -2.5 - +2.5
Masa 12’ 10 - 15
Pembekuan Total Co2 21 - 27
- 25
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
SEROLOGI/IMUNOLOGI
PROGNOSIS
● Quo ad vitam : Bonam
● Quo ad functionam : Bonam
● Quo ad sanactionam : Dubia ad bonam
HERNIA
= Penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan
Klasifikasi hernia:
- Berdasarkan terjadinya → hernia kongenital / akuisita
- Berdasarkan lokasi anatominya → hernia inguinalis/diafragmatika/ femoralis/umbilikalis/dll
- Berdasarkan arah penonjolannya → hernia eksterna / interna
- Berdasarkan klinisnya → hernia reponibilis / ireponibilis
● Watchful waiting
○ Biasanya pada anak-anak → ukuran <2cm nromalnya dapat regresi spontan
dalam 2 tahun
○ Usaha untuk mempercepat penutupan → mendekatkan tepi kiri dan kanan
lalu memfiksasinya dengan plester yang dibawahnya diletakan uang logam
selama 2-3 minggu.
○ Cincin hernia >2cm → jarang regresi spontan dan tatalaksana konservatif
biasanya tidak berhasil
○ Bila hernia masih persisten, tatalaksana operatif harus dilakukan sebelum
usia sekolah.
TATALAKSANA
● Penanganan di Unit Gawat Darurat
○ analgetik
○ Istirahat : tekanan intraabdominal tidak meningkat
○ Menurunkan tegangan otot abdomen
berbaring terlentang dengan bantal di bawah lutut. Pasien pada
posisi Trendelenburg dengan sudut sekitar 15-20°.
○ Kompres dingin : mengurangi pembengkakan dan analgesia selama
20- 30 menit
TATALAKSANA SURGIKAL
● Open repair
○ Insisi dibuat di daerah sekitar hernia → dilakukan dengan/tanpa menggunakan
mesh
○ Tanpa mesh = primary closure → indikasi: hernia infantil, defek <2cm, strangulasi,
atau hernia terinfeksi → rekurensi 10%
○ Dengan mesh → indikasi: defek >2cm, orang dewasa, terutama dengan faktor
resiko → rekurensi 4%
● Laparaskopik insisional
○ Kelebihan: komplikasi luka dan rekurensi lebih kecil dibandingkan dengan open
○ Cara:
Port diletakan pada sisi lateral defek → membebaskan semua perletakan pada
dinding anterior abdominal (hati-hati melukai usus halus) → mereduksi isi hernia
→ meletakkn mesh secara overlapping (min 4 cm) dibawah dinding abdomen lalu
fiksasi dengan jaitan transfasial yang melingkari mesh → tutup
TATALAKSANA
KOMPLIKASI
● Komplikasi luka operasi : hematoma, infeksi tempat operasi
● Cedera usus dan adhesi
● Kekambuhan : obesitas, DM, infeksi luka, merokok, asites tidak terkontrol
Prognosis
– Umumnya baik
– Tergantung pada durasi, jenis, ukuran hernia, dan kemampuan untuk
mengurangi faktor risiko
THANK
YOU