Anda di halaman 1dari 39

CASE REPORT

Tumor Mammae
susp malignant
Pembimbing: dr. Wildan Djaya Soekmara, Sp. B(K) ONK

Disusun oleh
Gracia Amanta (FK ATMA JAYA) dan Sisilia Sintia (FK UKRIDA)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RS BHAYANGKARA


TK.IR. SAID SUKANTO
01
LAPORAN
KASUS
Tumor Mammae susp
malignant
IDENTITA
Nama:
S : Ny. S
Usia : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Sudah menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Sadar Raya, Jagakarsa
Nomor RM : 1157215
Tanggal pemeriksaan: 29 Desember 2020
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke poliklinik bedah onkologi RS Bhayangkara TK.


I R. Said Sukanto dengan keluhan benjolan di dada kanan sejak 6
bulan SMRS. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan pasien. Awalnya
benjolan dirasakan sebesar koin logam, tidak nyeri, dan tidak keluar
cairan. Semakin lama benjolan dirasakan semakin membesar. Menurut
pasien, 1 bulan yang lalu benjolan teraba sebesar bola ping pong. 1
KELUHAN UTAMA minggu SMRS, pasien mengeluhkan payudaranya tampak merah,
Benjolan di payudara kanan bengkak, keras, disertai nyeri tekan sehingga pasien memutuskan
sejak 6 bulan SMRS untuk berobat ke dokter praktik mandiri yang ada di dekat rumah
pasien. Dari dokter tersebut, pasien disarankan untuk segera berobat
ke dokter spesialis kanker untuk diperiksa lebih lanjut. Pasien juga
KELUHAN TAMBAHAN
mengeluhkan adanya penurunan berat badan sekitar 10 kg dalam 3
Tidak ada
bulan terakhir, Keluhan lain seperti demam, keluar cairan dari
payudara, batuk, mual, sesak nafas dan benjolan di bagian tubuh
lainnya disangkal pasien. Pasien memiliki riwayat penggunaan pil
kontrasepi selama 5-8 tahun.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Menstruasi


• Usia menarche: 11 tahun
• Riwayat haid dengan siklus 30 hari, durasi 5 hari
• Riwayat hipertensi sejak 5 tahun dan pemakaian 2-3 pembalut tidak penuh/hari
yang lalu • Saat ini pasien sudah menopause
• Riwayat diabetes mellitus sejak Riwayat Persalinan dan KB
3 tahun yang lalu
• Pasien memiliki 5 orang anak
• Riwayat alergi disangkal • Pasien melahirkan anak pertama ketika berusia
• Riwayat kegananasan disangkal 20 tahun
• Riwayat menyusui (+)
• Riwayat penggunaan pil KB selama 3 tahun
ANAMNESIS

Riwayat Pengobatan dan Riwayat Penyakit Keluarga


Tindakan Medis
• Tidak ada anggota keluarga yang
• Amlodipin PO 1x10mg/ hari mengalami keluhan serupa
• Valsartan PO 1x80mg/hari • Riwayat keganasan dalam keluarga
• Glimepirid PO 1x2mg/hari disangkal
• Metformin PO 3x500mg/hari
• Riwayat operasi sebelumnya
disangkal.
PEMERIKSAAN
FISIK ● Kepala
Normocephali, deformitas (-)
Keadaan umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis ● Mata
Tanda-tanda vital Pupil isokor 3mm/3mm, refleks cahaya
langsung dan tidak langsung +/+,
● Tekanan darah : 150/90 mmHg konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
● Nadi : 88 kali/menit
● ● Telinga
Laju pernafasan : 20 kali/menit
Simetris, deformitas (-), sekret (-)
● Suhu : 36.6 ͒C
Status gizi ● Hidung
Simetris, deviasi (-), sekret (-)
● Berat badan : 65 kg
● Tinggi badan : 153 cm ● Tenggorokan
● IMT : 27.8 kg/m2 (Obesitas grade 1) Mukosa oral basah

● Leher
Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN
FISIK
Paru-paru Abdomen
● Inspeksi: Pergerakan kedua dinding dada ● Inspeksi: tampak datar
tampak simetris ● Auskultasi, perkusi, dan palpasi tidak
● Auskultasi, perkusi, dan palpasi tidak dilakukan karena pasien menolak
dilakukan karena pasien menolak

Ekstremitas
Jantung ● Akral hangat, CRT<2 detik, edema +/-/-/-
● Inspeksi: iktus kordis tidak tampak
● Auskultasi, perkusi, dan palpasi tidak
dilakukan karena pasien menolak
PEMERIKSAAN FISIK

Status Lokalis
A/r mammae dextra
● Inspeksi:
● Edema (+), kesan jauh lebih besar dari mammae
dekstra
● Eritema (+), skin dimpling (+), retraksi puting (-), peau
d’orange (-)
● Palpasi:
● Palpasi mammae tidak dilakukan karena pasien
menolak
● Pembesaran KGB aksila (+), infraklavikula (-),
supraklavikula (-)
RESUME

Ny. S, 52 tahun, datang ke poliklinik bedah tumor dengan keluhan benjolan di


dada kanan sejak 6 bulan SMRS. Awalnya benjolan dirasakan sebesar koin
logam, tidak nyeri, dan tidak keluar cairan. Semakin lama benjolan dirasakan
semakin membesar. Menurut pasien, 1 bulan yang lalu benjolan teraba sebesar
bola ping pong. 1 minggu SMRS, pasien mengeluhkan payudaranya tampak
merah, bengkak, keras, disertai nyeri tekan. Pasien juga mengeluhkan adanya
penurunan berat badan sekitar 10 kg dalam 3 bulan terakhir.
pada status lokalis saat inspeksi tampak edeme, eritema dan skin dumpling. Pada
palpasi ditemukan pembesaran KGB aksila
DIAGNOSIS

Tumor payudara
suspek malignansi
SARAN PEMERIKSAAN

• Pemeriksaan histopatologi
• USG mammae
• USG KGB aksila
TATALAKSANA PROGNOSIS

• Pro biopsi

Ad vitam : dubia
Ad functionam : dubia
Ad sanationam : dubia
02
TINJAUAN
PUSTAKA
Tumor Mammae susp
malignancy
anatomi
Kanker payudara merupakan keganasan pada
jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel
duktus maupun lobulusnya.

Kanker Kanker payudara merupakan

y u da ra salah satu jenis kanker terbanyak


pa di Indonesia
epidemiologi
● Data dari Global Cancer Observatory 2018 -> kasus kanker payudara 58.256 dari total 348.809 kasus kanker
(16,7%).
● Angka kejadian kanker payudara di Indonesia 41,2 per 100.000 penduduk.
● Angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia 17 per 100.000 penduduk
Keluhan Utama:
● Benjolan di payudara diagnosis
● Kecepatan tumbuh dengan / tanpa rasa sakit
● Nipple discharge, retraksi puting susu, dan krusta
● Kelainan kulit, dimpling, peau d’orange, ulserasi,
venektasi

Keluhan Tambahan
● Nyeri tulang (vertebra)
● Sesak dan lain sebagainya
Meliputi pemeriksaan inspeksi dan palpasi.
 Status Generalis
 Status Lokalis:
○ Payudara kanan / kiri / bilateral
○ Massa tumor
■ Lokasi
■ Ukuran
■ Konsistensi
■ Bentuk dan batas tumor
■ Terfiksasi atau tidak ke kulit, m. pectoral atau dinding dada
■ Perubahan kulit (kemerahan, dimpling, edema/nodul satelit, peau de orange, ulserasi
■ Perubahan puting susu (tertarik, erosi, krusta, discharge)
○ Status KGB
■ KGB aksila: jumlah, ukuran, konsistensi
■ KGB infraklavikula: idem
■ KGB supraklavikula: idem
○ Pemeriksaan pada daerah metastasis
■ Lokasi: tulang, hati, paru, otak
■ Bentuk
Klasifikasi kanker payudara
● Tumor primer (T)
Tx : Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 : Tidak terdapat tumor primer
Tis : Karsinoma insitu
Tis (DCIS) : karsinoma in situ hanya ductal
Tis (LCIS) : karsinoma in situ hanya lobular
Tis (Paget) : penyakit Paget dari puting susu tanpa tumor
(Catatan: Paget penyakit yang terkait dengan tumor diklasifikasikan
menurut ukuran tumor)
T1 : Tumor ≤ 2cm
T1a : Tumor ≤ 0,5 cm.
T1b : Tumor ≥ 0,5 cm dan ≤ 1 cm.
T1c : Tumor ≥ 1 cm dan ≤ 2 cm
T2 : Tumor > 2cm dan < 5cm.
T3 : Tumor > 5cm
T4 : Berapapun ukuran tumor dengan ekstensi langsung ke dinding dada
atau kulit.
T4a : Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot
pektoralis
T4b : Edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi kulit
payudara, atau satelit nodul pada kulit.
T4c : Gabungan T4a dan T4b
T4d : Karsinoma inflamasi (mastitis karsinomatosa)
● Kelenjar getah bening regional/Nodul (N)
Nx : KGB regional tidak bisa dinilai
N0 : Tidak terdapat metastase KGB regional.
N1 : Dijumpai metastase KGB aksila ipsilateral yang mobile.
N2 : Teraba KGB aksila ipsilateral terfiksasi, berkonglomerasi, atau secara klinis
ada pembesaran KGB mamari interna ipsilateral tanpa adanya metastase ke KGB aksila.
N2a :Teraba KGB aksila yang terfiksasi atau berkonglomerasi
atau melekat ke struktur lain.
N2b : Secara klinis metastase hanya dijumpai pada KGB mamari
interna ipsilateral dan tidak terdapat metastase pada KGB aksila.
N3 : Metastase pada KGB infraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan
KGB aksila atau klinis terdapat metastase pada KGB mamaria interna ipsilateral dan
secara klinis terbukti adanya metastase pada KGB aksila atau adanya metastase pada
KGB supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB aksila atau mamaria
interna
N3a : Metastase pada KGB infraklavikula ipsilateral
N3b : Metastase pada KGB mamaria interna ipsilateral dan KGB
aksila
N3c : Metastase pada KGB supraklavikula
● Metastase jauh (M)
Mx : Metastase jauh belum dapat dinilai
M0 : Tidak terdapat metastase jauh.
M1: Dijumpai metastase jauh
Pemeriksaan penunjang
Mamografi
● Dikerjakan pada usia >40 tahun
● Tujuan: skrining, diagnosis, dan follow up / kontrol dalam pengobatan
● Dianjurkan dikerjakan pada hari 7-10 dari HPHT
● Tanda Primer:
○ Densitas yang meninggi pada tumor
○ Batas tumor tidak teratur atau batas yang tidak jelas (kornet sign)
○ Gambaran translusen di sekitar tumor
○ Gambaran stelata
○ Adanya mikrokalsifikasi sesuai kriteria Egan
○ Ukuran klinis tumor lebih besar daripada radiologis.
● Tanda Sekunder:
○ Retraksi kulit atau penebalan kulit
○ Bertambahanya vaskularisasi
○ Perubahan posisi puting
○ KGB aksila (+)
○ Keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglandular tidak teratur
○ Kepadatan jaringan sub areolar yang berbentuk utas.
USG payudara
● Salah satu kelebihan USG adalah dalam mendeteksi
massa kistik.
● USG bersifat operator dependent. MRI
● Secara umum tidak digunakan dalam pemeriksaan
Gambaran USG dicurigai ganas: skrining karena mahal dan memerlukan waktu
➔ Permukaan tidak rata
pemeriksaan yang lama.
➔ Taller than wider
● Dipertimbangkan pada wanita muda dengan payudara
➔ Tepi hiperekoik
➔ Echo interna heterogen yang padat, atau pada payudara dengan implan.
➔ Vaskularisasi meningkat, tidak beraturan dan masuk ke
dalam tumor membentuk sudut 90 derajat.
Histopatologi
jaringan
● cara untuk menegakkan diagnosis
pasti kanker payudara.
● Bahan pemeriksaan dapat diambil
melalui biopsi eksisional (untuk
ukuran tumor < 3cm) atau biopsi
insisional (untuk tumor operabel
dengan ukuran > 3cm sebelum
operasi definitif dan untuk tumor
yang inoperabel) yang kemudian
diperiksa potong beku atau PA
Jenis-jenis kanker payudara
 karsinoma ductal in situ
paling sering terjadi dari kanker payudara non invasive berkisar 15%. In situ berarti
ditempat, sehingga ductal karsinoma in situ berarti pertumbuhan sel tak terkontrol yang
masih dalam duktur (belum menembus membrane basalis)
 Karsinoma lobular in situ
ditandai dengan adanya perubahan sel dalam lobules atau lobus. Insiden tidak
sering. Yang khas adalah lesi multiple dan sering bilateral, sering di temukan incidental
dari biopsy payudara
 Karsinoma invasive
1. karsinoma ductal invasive (75% dari kasus kanker payudara. Konsistensi keras, dan
terasa berpasir ketika dipotong)
2. Karsinoma lobular invasive (5-10% dari kanker payudara. Memiliki area abnormal yang
menebal didalam payudara)
3. Karsinoma tubular ( 2% dari kanker payudara)
4. Karsinoma meduler (5-7% dari kanker payudara)
5. Karsinoma mucinous atau kolloid (3% dari kanker payudara)
tatalaksana
● Pembedahan
1. CRM (Classic radical masecyomy) : penggangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor, niplle
areola komplek, kulit diatas tumor, otor pectoralis mayor dan minor serta diksesksi aksila level I-III.
2. MRM (Modified radikal mastectomy ) : penggangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor,
niplle areola komplek, kulit diatas tumor, otor pectoralis mayor dan minor serta diksesksi aksila
level I-II
3. SSM ( Skin Sparing Masectomy ) : penggangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor, niplle
areola komplek dengan mempertahankan kulit sebnayak mungkn serta diseksi aksila level I-II
4. NSP ( Nipple Sparing Masectomy ) : pengangkatan seluruh jaringan payudara dengan
mempertahankan nipple areola komplek dan kulit serta diseksi aklia level I-II
5. BCT (Breast Conserving Treatment) adalah terapi yang komponenenya terdiri dari lumpektomi atau
segmentektomi atau kuadrantektomi dan diseksi aksila serta radioterapi
kemoterapi
● Adjuvan kemoterapi :
mengendalikan occult
micrometastic disease sehingga
menurukan risiko timbulnya Neoadjuvan kemoterapi adalah pemberian
kemoterpi pada penderita kanker dengan
kekambuhan dan metastasis jauh. high grade malignancy dan belum pernah
● Indikasi terapi adjuvant adalah mendapatkan tindakan bedah atau radiasi.
penderita dengan kelenjar getah Bertjuan untuk memperkecil ukuran tumor
dan control mikrometastasis dan dpt
bening aksila positif atau penderita memberikan informasi tentang respon
kgb – tetapi pasien high risk (usia regimen komoterapi.
<40 tahun, high grade, ER/PR
negative, invasi limfatik atau
vascular)
Radioterapi

● Merupakan modalitas terapi penting kanker payudara. Mekanisme utama


kematian sel karena radiasi adalah kerusakan DNA dengan gangguan proses
replikasi
● Indikasi :
- Setelah tindakan operasi BCS
- Tepi sayatan dekat atau tidak besbas tumor (T>5 cm)
- tumor letak sentral atau medial
- kgb positif dengan ekstensi ekstra kapsular
Terapi Hormonal
● Diindikasi hanya pada payudara yang menunjukan ekspresi positif dari estrogen
reseptor (ER) dan atau progesterone reseptor (PR) tanpa memandang stastus
usia, menopause, stasus KGB aksila maupun ukuran tumor
● Tujuannya menghilangkan atau mengurangi estrogen dalam sel tumor

Terapi target

• Untuk menghambat proses yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker.


Pencegahan
Five year survival rate

● Stadium I → 100%
● Stadium II → 92%
● Stadium III → 72%
● Stadium IV → 22%

Anda mungkin juga menyukai